RESPIRASI (GLIKOLISIS)
Oleh
Kelompok 7
1. Kismiati
(13222055)
2. Mulyati
(13222067)
Dosen Pembimbing:
Fitratul Aini, M.Si
BAB II
PEMBAHASAN
A. Respirasi
Menurut Santosa (1990), Respirasi adalah reaksi oksidasi senyawa
organik untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk aktivitas sel dan
dan kehidupan tumbuhan dalam bentuk ATP atau senyawa berenergi tinggi
lainnya. Selain itu respirasi juga menghasilkan senyawa-senyawa antara yang
berguna sebagai bahan sintesis berbagai senyawa lain. Hasil akhir respirasi
adalah CO2 yang berperan pada keseimbangan karbon dunia. Respirasi
berlangsung siang-malam karena cahaya bukan merupakan syarat.
Respirasi merupakan proses katabolisme atau penguraian senyawa
organik menjadi senyawa anorganik. Respirasi sebagai proses oksidasi bahan
organik yang terjadi didalam sel dan berlangsung secara aerobik maupun
anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan
karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob dimana
oksigen tidak atau kurang tersedia dan dihasilkan senyawa selain
karbondiokasida, seperti alkohol, asetaldehida atau asam asetat dan sedikit
energi (Lovelles, 1997).
Seperti yang diuraikan diatas, respirasi berlangsung baik ketika ada
maupun tidak ada oksigen. Ketika tidak ada oksigen terjadi fermentasi, yang
merupakan penguraian gula yang terjadi tanpa oksigen. Akan tetapi, jalur
katabolik yang paling dominan dan efisient adalah respirasi aerobik, yang
menggunakan oksigen sebagai reaktan bersama dengan bahan-bahan organik
(aerobic berasal dari kata Yunani aer, udara dan bios, kehidupan). Beberapa
prokariota menggunakan zat selain oksigen sebagai reaktan dalam suatu
proses yang serupa yang memanen energi kimia tanpa menggunakan oksigen
sama sekali. Proses ini disebut respirasi anaerobik (awalan an- berarti
tanpa). Secara teknis, istilah respirasi seluler mencakup proses aerobik dan
anaerobik. Akan tetapi, istilah tersebut berasal dari sinonim untuk respirasi
aerobik karena adanya hubungan antara proses tersebut dengan respirasi
organisme, dimana sebagian besar organisme menggunakan oksigen
(Campbell, 2010).
0,7 dapat terjadi. Sebagai contoh adalah oksidasi asam lemak yang umum
dijumpai, yakni asam oleat.
C18H34O2 + 25,5 O2 ---- 18 CO2 + 17 H2O
Nilai RQ dari reaksi di atas adalah 18/25,5 = 0,71.
Dengan mengetahui nilai RQ dari suatu organ atau jaringan, akan dapat
diperkirakan jenis senyawa yang dioksidasi (substrat dari proses respirasi)
pada organ atau jaringan tersebut. Tetapi perlu diinget bahwa senyawa yang
dioksidasi mungkin terdiri dari beberapa jenis, sehingga nilai RQ yang
terukur merupakan rata-rata dari hasil oksidasi berbagai senyawa tersebut.
Secara umum, nilai RQ ini dapat digunakan sebagai indikasi dari porsi
karbohidrat sebagai substrat respirasi. Jika nilai RQ semakin mendekati 1
maka semakin dominan porsi karbohidrat sebagai substrat respirasi. Respirasi
merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahapan metabolik, diantara lain sebagai
berikut:
1. Glikolisis (berwarna biru kehijauan dalam seluruh bab ini)
2. Siklus Krebs (berwarna salmon)
3. Rantai transpor elektron dan fosforilasi oksidatif (berwarna ungu).
Dua tahap yang pertama, glikolisis dan siklus Krebs, merupakan jalur
katabolik yang menguraikan glukosa dan bahan bakar organik lainnya.
Glikolisis, yang terjadi dalam sitosol, mengawali perombakan dengan
pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa yang disebut piruvat.
Siklus Krebs, yang terjadi dalam matriks mitokondria, menyempurnakan
pekerjaan ini dengan menguraikan turunan piruvat menjadi karbon dioksida.
Dengan demikian, karbon dioksida yang dihasilkan oleh respirasi
merupakan fragmen molekul organik yang teroksidasi. Sebagian tahap
glikosis dan siklus Krebs ini merupakan reaksi redoks di mana enzim
dehidrogenases mentransfer elektron dari substrak ke NAD+, dan membentuk
NADH. Pada langkah ketiga respirasi, rantai transpor elektron menerima
elektron dari produk hasiln perombakan kedua langkah yang pertama tersebut
(biasanya melalui NADH) dan melewati elektron ini dari satu molekul ke
molekul yang lain. Pada akhir rantai ini, elektron digabungkan dengan ion
hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air. Energi yang dilepas
pada setiap langkah rantai tersebut disimpan dalam suatu bentuk yang
digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus sintesis ATP ini
disebut fosforilasi oksidatif karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks
yang mentransfer elektron dari makanan ke oksigen.
Gambar:
Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi diluar mitokondria dalam sitosol.
Siklus Krebs dan rantai transpor elektron ditempatkan didalam mitokondria.
Selama Glikolisis, setiap molekul glukosa dipecah menjadi dua molekul
senyawa piruvat. Piruvat melintasi membran ganda mitokondria
untuk
B. Glikolisis
bertahun-tahun
penelitian
melelahkan
dalam
biokimia
yang
4.
5.
6.
dua
molekul
phosphoglycerokinase
asam
pada
dua
3-fosfogliserat
molekul
dari
produk
asam
reaksi
1,3-
9.
sebelumnya. Hal ini dimungkinkan oleh transfer atom fosfor dari asam
fosfoenolpiruvat (PEP) menjadi ADP (Adenosin trifosfat).
2 molekul asam fosfoenolpiruvat (PEP) (C 3H3O3P1) + Piruvat kinase
2ADP (Enzim) 2ATP + 2 molekul asam piruvat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Glikolisis merupakan pembongkaran gula heksosa dalam respirasi aerob
dengan proses yang sangat panjang. Glikolisis berlangsung dengan
menggunakan bantuan 10 jenis enzim yang berfungsi sebagai katalis di dalam
sitoplasma. Seluruh proses glikolisis melibatkan pemecahan satu molekul
DAFTAR PUSTAKA
Campbell. 2010. Biologi. Jakarta : Erlangga.
Lakitan, Benyamin. 2012. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Rajawali
Press.
Lovelles, A. R. 1997. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropis.
Jakarta : Gramedia.
Santosa. 1990. Fisiologi Tumbuhan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Suyitno. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/suyitno-aloysius-drsms/pengayaan-materi-respirasi-pada-tumbuhan-bagi-siswa-sma-kalasan.pdf
Wijayani, Suprih. 2013. Biologi. Yogyakarta: Amara books.
KATABOLISME
Katabolisme merupakan beberapa jalur metabolisme yang membebaskan atau
mengeluarkan energi dengan memecah molekul kompleks menjadi molekulmolekul yang lebih sederhana. Jalur utama katabolisme ini adalah respirasi
selular, dimana glukosa dan bahan bakar organik lainnya dipecah dengan adanya
oksigen menjadi karbon dioksida dan air.
Setelah gula atau glukosa ini dibuat atau diperoleh, mereka adalah sumber energi
kehidupan. Pemecahan dari glukosa ( katabolisme ) memiliki beberapa jalur yang
berbeda :
Fermentasi ( fermentation )
Jalur Heksosa monofosfat ini juga disebut fosfoketolase. Jalur ini juga ditemukan
disebagian besar organisme. Jalur ini bertanggung jawab untuk sintesis
nukleotida.
RESPIRASI
ANAEROB
(anaerobic
respiration)
Langkah pertama dalam respirasi selular di semua sel hidup adalah glikolisis, yang dapat
berlangsung tanpa kehadiran molekul oksigen. Jika oksigen hadir dalam sel, maka sel
kemudian dapat mengambil keuntungan dari respirasi aerobik melalui siklus TCA untuk
menghasilkan energi jauh lebih besar dalam bentuk ATP daripada jalur anaerobik. Namun
demikian, jalur anaerob merupakan jalur yang penting juga dan merupakan satu-satunya
sumber ATP untuk kebanyakan bakteri anaerob. Sel eukariotik juga mengambil jalan jalur
anaerobik jika pasokan oksigen mereka rendah. Sebagai contoh, ketika sel-sel otot yang
bekerja sangat keras dan menguras pasokan oksigen mereka, mereka memanfaatkan jalur
anaerob menjadi asam laktat untuk terus memberikan ATP untuk fungsi sel.