Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM I

STRUKTUR ANATOMI JANTUNG MAMALIA


(Capra aegagrus)

Oleh:
Nurul Azizi (13222073)

Dosen Pembimbing:
Syarifah M. Kes

PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN FATAH
PALEMBANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jantung adalah organ otot yang berongga, berukuran kepalantangan,
terletak di bagian tengah rongga thoraks dan merupakan organ yang paling

vital karena jantung berperan sebagai pusat peredaran darah. Sistem peredaran
darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfa yang berperan
dalam memompa darah atau mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Sistem
peredaran darah berfungsi untuk mengangkut darah dari jantung ke seluruh
bagian tubuh dan mengangkut kembali bagian darah yang sudah dipakai
kembali ke jantung, fungsi ini disebut sirkulasi darah.
Jantung terletak dalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Jantung
diselimuti oleh selaput luar yang disebut perikardium. Perikardium ini terdiri
atas dua lapisan, yaitu lapisan dalam (perikardiumviseralis) dan lapisan luar
(perikardiumparietalis). Perikardiumparietalis melekat pada tulang dada di
sebelah depan, kolumna vertebralis di sebelah belakang, dan diafragma di
sebelah bawah. Perikardiumviseralis langsung melekat pada permukaan
jantung. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang
berfungsi mengurangi gesekan ketika jantung melakukan gerakan memompa.
Jantung sendiri terdiri atas tiga lapisan. Lapisan terluar disebut epikardium,
lapisan tengah merupakan lapisan otot yang disebut miokardium, dan lapisan
terdalam adalah lapisan endotel yang disebut endokardium. Ruangan jantung
secara anatomi terpisah menjadi ruangan atas atau Atrium dan ruangan bawah
atau ventrikel. Atrium terbagi menjadi dua, yaitu Atrium kanan dan Atrium
kiri. Ventrikel juga terbagi menjadi dua, yaitu ventrikel kiri dan ventrikel kanan
(Saptawati, 2009).
Pada percobaan ini akan dibahas tentang struktur anatomi jantung
Mamalia. Sruktur dari jantung mamalia memiliki bentuk dan fungsi yang
berbeda-beda, pada percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat mengetahui
perbedaan dari struktur dan

fungsi masing-masing struktur jantung pada

mamalia.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini dilaksanakan demi terwujudnya tujuan berikut ini:
a. Mengamati struktur anatomi makroskopis jantung mamalia.
b. Menjelaskan bagian-bagian jantung mamalia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jantung (Cor)
Menurut Pearche (1979), jantung Adalah organ berupa otot, berbentuk
kerucut, berongga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Apexnya (puncak) miring ke sebelah kiri, berat jantung kira-kira 300 gram.Ukuran
jantung kira-kira sebesar kepalan tangan.

Jantung dewasa beratnya

antara 220 sampai 260 gram. Jantung terbagi oleh sebuah septum (sekat)
menjadi dua belah, yaitu kiri dan kanan. Sesudah lahir tidak ada hubungan
satu dengan yang lain antara kedua belahan ini. Setiap belahan kemudian
dibagi lagi dalam dua ruang. yang atas disebut Atrium. dan yang bawah
ventrikel. Maka di kiri terdapat 1 Atrium dan ventrikel, dan di kanan juga 1
Atrium dan l ventrikel. Di setiap sisi ada hubungan antara Atrium dan ventrikel
melalui lubung atrio-ventrikuler dan pada setiap lubang tersebut terdapat
katup: yang kanan bernama katup (valvula) trikuspidalis dan yang kiri katup
mitral atau katup bikuspidalis. (Istilah Atrium dan aurikel adalah sama).
Katup atrio-ventrikuler mengizinkan darah mengalir hanya ke satu
jurusan, yaitu dari Atrium ke ventrikel: dan menghindarkan darah mengalir
kembali dari ventrikel ke Atrium. Katup trikuspidalis terdiri atas tiga kelopak
atau kuspa, dan katup mitral terdiri atas dua kelopak, karena mirip topi
seorang uskup atau mitre, maka dari situlah nama itu diambil. Jantung
tersusun atas otot yang bersifat khusus, hal ini telah diuraikan pada halaman
16 dan terbungkus oleh sebuah membran yang disebut perikardium. Membran
itu terdiri atas dua lapis perikardiumviseral adalah membran serus yang lekat
sekali pada jantung dan peri kardium parietal adalah lapisan fibrus yang terlipat
keluar dari basis jantung dan membungkus jantung sebagai kantong longgar,
Karena susunan ini maka jantung berada di dalam dua lapis kantong
perikardium, dan di antara dua lapisan itu ada cairan serus. Karena sifat
meminyak dari cairan itu maka jantung dapat bergerak bebas (Pearche, 1979)
Jantung adalah motornya sistem peredaran darah dengan kontraksinya
yang secara teratur maka peredaran darah dapat berlangsung sepanjang hidup.
Namun jantung sendiri juga memerlukan O2 dan makanan untuk keperluan
menjalankan fungsinya. Untuk itu, maka jantung dilengkapi dengan sistem

pembuluh darah yang khusus bertugas mengangkut O2 dan makanan dan


menampung sisa-sisa metabolisme yang tak digunakan lagi dari jantung.
Sistem peredaran khusus untuk jantung ini di sebut Sistem Coronarin (Suntoro,
1990).
Pada hewan ini jantung beruang 4, dimana antara kedua arteria dipisahkan
oleh septum interatrialis, sedang kedua ventrikel dipisahkan oleh septum inter
ventricularis. Selama perkembangan fetus, ada foramen ovale atau fossa ovalis
yaitu suatu daerah tipis pada septum interatrialis. Sinus venosus juga hanya
terdapat pada perkembangan awal embrio (Suntoro, 1990).
Jantung terletak dalam rongga dada di antara kedua paru-paru. Jantung
diselimuti oleh selaput luar yang disebut perikardium. Perikardium ini terdiri
atas dua lapisan, yaitu lapisan dalam (perikardiumviseralis) dan lapisan luar
(perikardiumparietalis). Perikardiumparietalis melekat pada tulang dada di
sebelah depan, kolumna vertebralis di sebelah belakang, dan diafragma di
sebelah bawah. Perikardiumviseralis langsung melekat pada permukaan
jantung. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit cairan pelumas, yang
berfungsi mengurangi gesekan ketika jantung melakukan gerakan memompa.
Jantung sendiri terdiri atas tiga lapisan. Lapisan terluar disebut epikardium,
lapisan tengah merupakan lapisan otot yang disebut miokardium, dan lapisan
terdalam adalah lapisan endotel yang disebut endokardium. Ruangan jantung
secara anatomi terpisah menjadi ruangan atas atau Atrium dan ruangan bawah
atau ventrikel. Atrium terbagi menjadi dua, yaitu Atrium kanan dan Atrium
kiri. Ventrikel juga terbagi menjadi dua, yaitu ventrikel kiri dan ventrikel kanan
(Saptawati, 2009).
B. Ruang Jantung
Menurut Saptawati ( 2009), ruang jantung mamalia terbagi atas 4 ruang
yaitu:
1. Atrium Kanan
Atrium kanan yang tipis dindingnya ini berfungsi sebagai tempat
penyimpanan darah darah dari vena-vena sirkulasi sistemik dan
menyalurkannya ke dalam ventrikel kanan, untuk selanjutnya dipompa ke
paru-paru. Darah yang berasal dari pembuluh vena masuk ke dalam
Atrium kanan melalui vena kava superior, vena kava inferior, dan sinus

koronarius. Dalam muara vena kava tidak ada katup-katup sejati. Yang
memisahkan vena kava dari Atrium jantung hanyalah lipatan katup atau
pita otot yang rudimenter. Oleh karena itu, peningkatan tekanan Atrium
kanan akibat bendungan darah di bagian kanan jantung akan dibalikkan
kembali ke dalam vena sirkulasi sistemik. Sekitar 80% aliran darah dari
vena ke dalam Atrium kanan akan mengalir secara pasif ke dalam ventrikel
kanan melalui katup trikuspidalis. Sebanyak 20% sisanya akan mengisi
ventrikel melalui kontraksi Atrium.
Menurut Gibson (2002), Atrium kanan berada pada bagian kanan
jantung dan terletak sebagian besar dibelakang sternum. Darah memasuki
atrium kanan melalui:
a. Vena cava superior pada ujung atasnya,
b. Vena kava inverior pada ujung bawahnya,
c. Sinus coronarius (vena kecil yang mengalirkan darah dari jantung
sendiri).
d. Aurikula dextra adalah penonjolan runcing kecil dari atrium,
terletak pada bagian depan pangkal aorta dan arteri pulmonalis.
e. Pada sisi kiri atrium lubang atrioventrikular kanan membuka ke
dalam ventrikel kanan.
2. Ventrikel Kanan
pada saat kontraksi, setiap ventrikel harus menghasilkan kekuatan
yang cukup besar untuk dapat memompakan darah yang diterimanya dari
atriumm ke sirkulasi pulmonar atau sirkulasi sistemik. Ventrikel kanan
berbentuk bulan sabit yang unik. Bentuk ini memungkinkannya untuk
menghasilkan kontraksi yang bertekanan rendah, yang cukup untuk
mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis. Sirkulasi pulmonar
merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang
jauh lebih kecil dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap
aliran darah dari ventrikel kiri.

Oleh karena itu,

beban kerja

ventrikelkanan jauh lebih ringan daripada ventrikel kiri. Akibatmya,


ketebalan dinding ventrikel kanan hanya 1/3 dari tebal dinding ventrikel
kiri.
3. Atrium Kiri
Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenasi dari paru-paru
melalui keempat vena pulmonalis. Antara vena pulmonalis dan atrium kiri

tidak ada katup sejati. Karena itu, perubahan tekanan dalam atrium kiri
mudah sekali membalik(retrograde) ke dalam pembuluh paru-paru.
Peningkatan te kanan atrium kiri yang akut akan menyebabkan bendungan
paru-paru. Atrium kiri berdinding tipis dan bertekanan rendah. Darah
mengalir dari atrium kiri ke dalam ventrikel kiri melalui katup mitralis.
4. ventrikel Kiri
Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk
mengatasi tahanan sirkulasi sistemik dan mempertahankan aliran darah ke
jaringan-jaringan perifer. Ventrikel kiri mempunyai otot-otot yang tebal.
Bentuknya menyerupai lingkaran. Hal ini mempermudah pembentukan
tekanan yang tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan, sekat pembatas
kedua ventrikel juga membbantu memperkuat tekanan yang ditimbulkan
oleh seluruh ventrikel pada saat berkontraksi. Pada saat berkontraksi,
tekanan ventrikel kiri meningkat sekitar lima kali lebih tinggi dari pada
tekanan ventrikel kanan.
C. Katub Jantung
Menurut Saptawati ( 2009), pada jantung terdapat terdapat katub-katub
yang membantu kerja jantung:
1. Katup Arriowentrikularis
Katup atrioventrikularis menghubungkan atrium dengan ventrikel.
Daun-daun katup atrioventrikularis halus, tetapi tahan lama. Ada dua
katup atrioventrikularis, yaitu katup trikuspidalis dan katup mitralis.
Katup trikuspidalis yang terletak di antara atrium dan ventrikel kanan
mempunyai tiga buah daun katup Sementara, katup mitralis yang
memisahkan atrium dan ventrikel kiri merupakan katup bikuspidalis
(memiliki dua buah daun katub).
2. Katup semilunaris
Ada dua katup semilunaris, yang masing-masing sama bentuknya,
yakni terdiri atas tiga daun katup yang simetris dan berbentuk
menyerupai corong.

Katup-katup ini tertambat dengan kekuatan

anulusfibrosus (jaringan ikat). Katup aorta terletak antara ventrikel kiri


dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan
dan arteria pulmonalis. Katup semilunaris mencegah aliran kembali
darah dari aorta atau arteri pulmonalis ke dalam ventrikel, sewaktu
ventrikel dalam keadaan istirahat.

D. Otot Jantung
Jantung memiliki otot yang tahan lelah. Menurut hasil penelitian, jantung
manusia mampu berkontraksi terus-menerus tanpa istirahat sampai 4 miliar
kali. Jadi, apabila denyut nadi manusia adalah rata rata 70 kal/menit,
seharusnya usia manusia adalah ratarata 100 tahun. Hal ini disebabkan karena
sel otot jantung memiliki mitokondria (mitokondria identik dengan paru-paru
manusia atau juga disebut biologic clock) yang jumlahnya banyak sekali,
yairu 40% dari total volume otot jantung, Sebagai perbandingan, sel otot
rangka hanya memiliki mitokondria sebanyak 2% dari total volume sel. Selsel otot jantung bergaris seperti otot rangka namun serabutnya bercabang dan
mengadakan anastomosis membentuk apa yang disebut sinsitium (net-like
anangemenu). Panjangnya kurang lebih 100 um dan lebarnya 15 um. Sel otot
jantung terdiri dari pita-pita filamen yang terbuat dari protein kontraktil yang
kuat (Kabo, 2008).
Coba perhatikan apabila sedang makan jeroan yang di dalamnya terdapat
organ jantung, jelas daging jantung jauh lebih kenyal dan kuat dibandingkan
daging daging lain. Walaupun orot Jantung kenyal dan kuat, kontraksi sel otot
jantung berlangsung lebih lama, dan otot ini tidak bisa menimbulkan potensial
aksi lebih lama, dan otot ini tidak bisa menimbulkan potensial aksi yang cepat
sehingga tidak bisa mengalami tetani (kramp). Sel otot jantung memiliki
resistensi rendah sehingga arus listrik dapat lewat dan menyebar secara cepat
dan simultan. Impuls yang lewat akan mengaktifkan kanal natrium yang ada
pada membran sel menyebabkan terjadinya depolarisasi sel, diikuti aktivasi
kanal kalsium yang menyebabkan kalsium masuk ke dalam sel dan me
nimbulkan respons atau kontraksi. Jadi jelas terlihat tanpa ada kalsium di
dalam tubuh, sel tidak dapat berkontraksi. Sesudah kontraksi, sel otot jantung
akan kembali ke fase repolarisasi atau relaksasi. Demikianlah siklus denyut
jantung berlangsung terus menerus sepanjang kehidupan kita (Kabo, 2008).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 13November
2015 pukul 10.00 12.00 WIB. Dilaboratorium Biologi Fakultas Tarbiyah dan
Pendidikan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
B. Alat dan Bahan
3.3.1
Alat
1. Skalpel,
2. Pinset,
3. Penusuk,
4. Gunting,
5. Bak parafin
3.3.2
Bahan
1. Jantung kambing (Capra aegagrus)
C. Cara Kerja
1. Siapkan jantung kambing yang akan diamati dalam bak parafin.
2. Amati bagian-bagian jantung tersebut secara seksama dari bagian luar
terlebih dahulu kemudian lanjutkan ke bagian-bagian dalam.
3. Lakukan pengirisan melalui bagian median jantung kemudian amati bagianbagian dalamnya
4. Amati perbedaan struktur otot atrium dan ventrikel, otot ventrikel kiri dan
ventrikel kanan,

dinding arteri dan vena,

trikuspidalis.
5. Gambarlah struktur anatomi jantung tersebut.

valvulabikuspidalis,

dan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Berikut adalah hasil pengamatan mengenai morfologi dari lalat buah
(Drosophila melanogaster).
Tabel 1. Pengamatan Morfologi pada (Drosophila melanogaster)
Gambar pengamatan
a.
b.
c.

d.

Keterangan
Mata merah
Ujung
abdomen bulat
Kaki belakang
terdapat
bagian yang
meruncing
Berkelamin
jantan

a. Mata merah
b. Ujung
abdomen
runcing
c. Ujung
abdomen
terdapat dua
bulu panjang
d. Tubuh lebih
besar
dari
yang jantan
e. Memiliki garis
abdomen lebih
banyak

B. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilaksanakan, mengenai identifikasi
bagian luar lalat buah (Drosophilamelanogaster L.) memiliki ciri-ciri umum
matanya yang berwarna merah selain itu lalat buah yang diamati yaitu
terdapat dua jenis kelamin yang dari dua ekor lalat buah. Akan tetapi sebelum
pengamatan jenis kelamin dan karakteristik luar tubuh lalat buah terlebih
dahulu dengan melaksanakan penangkapan lalat buah di alam bebas dengan
menggunakan buah yang telah terlampaui masak/sedikit busuk yaitu
menggunakan buah pisang, penutup toples lebih baik menggunakan kain
kasa, karena lalat agar lalat buah tetap hidup.
Karakteristik dari lalat yang jantan adalah bagian abdomen ujung
berbentuk bulat, pada kaki belakang terdapat bagian yang meruncing
kemudian ukuran tubuhnya kecil/ramping. Hal ini sesuai dengan Waris
(2012), pada Drosophila jantan Memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil bila
dibandingkan dengan yang betina. Memiliki 3 ruas dibagian abdomennya dan
memiliki sisir kelamin atau disebut dengan sex comb.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan mengenai identifikasi lalat buah (Drosophila
melanogaster) adalah warna mata pada lalat buah merah, antara jantan dan
betina memiliki ukuran tubuh yang berbeda. Pada lalat jantan memiliki
ukuran yang lebih kecil, dengan abdomen yang berujung tumpul yang
memiliki sisir kelamin pada kaki bagian depan. Sedangkan pada lalat betina
ukuran tubuh lebih besar, dimana abdomen pada bagian posterior berbentuk
lancip. Antara lalat yang normal dengan yang mutan memiliki morfologi yang
berbeda misalnya terletak pada warna mata. Pada lalat mutan ada yang
berwarna hitam dan mata putih. Kemudian pada sayapnya lalat mutan
memiliki bentuk yang tidak beraturan.
B. Saran
Pada

praktikum

mengenai

identifikasi

lalat

buah

(Drosophila

melanogaster) sebaiknya dalam melakukan pemeliharaan lalat buah


dilakukan lebih teliti dan diperhatikan. Sebelum mengidentifikasi lebih baik
menggunakan referensi yang lengkap agar dalam mendeskripsikannya jelas.

DAFTAR PUSTAKA
Gibson, John. 2002. Fisiologi dan Anatomi Modern untuk Perawat. Edisi 2.
Jakarta: EGC.

Kabo, Peter. 2008. Mengungkap Pengobatan Penyakit Jantung Koroner. Jakarta:


Gramedia.
Pearce, Evelyn C. 1979. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Saptawati, Lilik. 2009. Bersahabat dengan Penyakit Jantung. Yogyakarta:
Kanisius.
Suntoro, Susilo, Handari dan Seosilo, Nyoman, Puniawati. 1990. Struktur dan
Perkembangan Hewan. Yogyakarta: Fakultas Biologi Universitas Gadjah
Mada.

LAMPIRAN

Gambar 1. Lalat buah (Drosophila melanogaster L.) betina


(Sumber: Doc. Agustina, 2015)

catatan:
6.
7.
8.
9.

Gunakan kertas A4ukuran 80/70 gram


Margin ukuran 4 kiri, 3atas, 3 kanan, 3 bawah
Page layout 0 pt
Font tulisan pakai Times New Romansemua, ukurannya
disesuaikan yang dijelaskan dosen/asisten dosen
10. spasi 1,5 kecuali daftar Pustaka, Referensi Gambar, Dan
Tabel.
11. Referensi minimal 6 meliputi 4 buku dan 2 jurnal/pdf.
12. lembar DAFTAR PUSTAKA dan 1 lembar Lampiran
13. Laporan dikumpul 1 minggu setelah praktikum dilaksanakan
14. Dilarang copy paste baik dr internet maupun dari hasil teman

Anda mungkin juga menyukai