Anda di halaman 1dari 5

Nama :Cahyo wahyu utomo

NIM :2102046
Prodi :S1 Keperawatan

TUGAS RESUME

anatomi fisiologi kardio vascular

DEFINISI
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada. Bagian kanan
dan kiri jantung masing masing memiliki ruang sebelah atas (atrium) yang mengumpulkan
darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah.
Struktur Jantung
1. Letak : di dalam rongga dada, diantara kedua paru-paru, diatas diafragma,dan
pangkalanya di belakang kiri antara kosta V dan VI, 2 jari dibawah papilla mamae.
2. Bentuk : Menyerupai jantung pisang,bagian atas disebut basis kordis, dan bagian
bawah disebut Apex cordis
3. Ukuran : Sebesar genggaman tangan kanan, berat 250 – 300 gram
Fungsi utama system Kardiovaskuler, meliputi :
1. Transportasi nutrisi dan oksigen bagi tubuh.
2. Pengeluaran zat sisa dan karbondioksida.
3. Pertahanan perfusi yang adekuat pada organ dan jaringan
Katub Jantung
Katub Atrioventrikular, letaknya antara atrium dan ventrikel, terbagi atas katub tricuspid
(mempunyai 3 buah daun katub, terletak diantara atrium dan ventrikel kanan) dan katub
bicuspid/mitral (mempunyai 2 buah daun katub, terletak diantara atrium dan ventrikel kiri.
Katub atrioventrikuler berfungsi untuk : memungkinkan darah mengalir dari masing-masing
atrium ke ventrikel pada waktu diastolic (relaksasi) ventrikel serta mencegah aliran balik
pada saat systole (kontraksi) ventrikel.
Katub-katub jantung, terdiri atas:
 Katub Semilunar, Mempunyai bentuk yang sama terdiri dari 3 buah daun katub yang
simetris dan penonjolan menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin
serabut, terbagi atas Katub Pulmonal (terletak antara ventrikel kanan dan arteri
pulmonalis), serta Katub Aorta ( terletak antara ventrikel kiri dan aorta).
 Katub semilunar berfungsi untuk memungkinkan darah mengalir dari ventrikel ke
arteri pulmonalis dan aorta selama systole ventrikel(kontraksi) dan mencegah aliran
darah balik pada saat diastolic (relaksasi).
PASOKAN DARAH KE JANTUNG
 Otot jantung (miokardium) sendiri menerima sebagian dari sejumlah volume darah
yang mengalir melalui atrium dan ventrikel
Suatu sistem arteri dan vena (sirkulasi koroner) menyediakan darah yang kaya akan
oksigen untuk miokardium dan kemudian mengembalikan darah yang tidak
mengandung oksigen ke dalam atrium kanan.
 Arteri koroner kanan dan arteri koroner kiri merupakan cabang dari aorta; vena
kardiak mengalirkan darah ke dalam sinuskoroner, yang akan mengembalikan darah
ke dalam atrium kanan.
 Sebagian besar darah mengalir ke dalam sirkulasi koroner pada saat jantung sedang
mengendur diantara denyutnya (selama diastol ventrikuler).
Lapisan-lapisan jantung, terdiri dari 3 lapisan, yaitu :
1. Lapisan luar disebut pericardium, adalah lapisan yang mengitari jantung atau selaput
pembungkus, terbagi menjadi 2 lapisan yaitu pericardium parietalis dan viseralis
2. Lapisan tengah disebut miokardium, adalah lapisan inti yang terdiri dari otot-otot
jantung. Terbagi 3 macam, yaitu otot atria, ventrikuler dan atrioventrikuler.
3. Lapisan dalam disebut endokardium, adalah lapisan jantung yang terdapat di dalam
sekali terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang melapisi permukaan
rongga jantung.
Fungsi Sistem Kardiovaskuler
 Adalah memompakan darah kembali dari organ-organ tubuh ke paru-paru dan
kembali lagi ke tubuh melalui aorta. Proses ini memungkinkan darah teroksigenasi.
 Arteri, berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke jaringan,
sehingga mempunyai dinding yang kuat dan mengandung jaringan elastis.
 Arteriol, adalah cabang terujung dari system arteri dan berfungsi sebagai katub
pengontrol untuk mengatur pengaliran ke kapiler.
 Kapiler, berfungsi sebagai tempat penukaran cairan dan nutrisi antar darah dan
ruang interstisial, mempunyai sifat sangat tipis dan permiabel terhadap substansi
dengan molekul halus.
 Venul, sedikit lebih tebal dari dinding kapiler, berfungsi menampung darah dari
kapiler dan secara bertahap bergabung ke dalam vena.
 Vena, berfungsi sebagai jalur transportasi darah dari jaringan kembali ke jantung dan
mempunyai dinding yang tipis.
Sirkulasi Pulmonal
 Pembuluh-pembuluh darah pada sirkulasi pulmonal meliputi arteri, vena dan
jaringan kapiler pulmonal.
 Sistem vaskuler ini membawa darah kurang oksigen ke paru, dimana karbondioksida
diganti menjadi oksigen.
 Darah kurang oksigen dari vena tubuh masuk ke sirkulasi menuju atrium kanan. Dari
sana diejeksikan melalui katub tricuspid ke dalam ventrikel kanan dan kemudian
melalui arteri pulmonalis, masuk ke sirkulasi pulmonal.
 Setelah melalui jaringan kerja kapiler pulmonal, darah kaya oksigen dibawa kembali
ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.
 Tekanan system kapiler pulmonalis berkisar antara 20-30/8-12 mmHg.
Sirkulasi Sistemik
 Pembuluh darah pada sierkulasi sistemik juga terdiri dari arteri, vena dan kapiler.
Sistem ini mensuplai darah kaya oksigen ke seluruh tubuh bagian perifer dan
mengembalikan darah yang kurang oksigen ke sirkulasi pulmonal.
 Darah mengalir dari atrium ke ventrikel kiri yang kaya akan oksigen masuk ke dalam
aorta. Kemudian darah didistribusikan ke tubuh perifer melalui arteri, arteriol,
dengan membawa nutrisi dan oksigen sampai ke kapiler.
 Oksigen dan nutrisi akan dipertukarkan melalui kapiler dengan karbondioksida dan
zat sisa metabolic yang akan dibawa oleh venula, vena dan akhirnya vena kava
superior dan inferior, yang membawa darah kurang oksigen ke atrium kanan.
Tekanan sirkulasi sistemik berkisar antara 110-120/70-80 mmHg.
Suara Jantung
 Menutupnya katub akan menimbulkan suara jantung ketika dilakukan auskultasi.
 Penutupan katub atrioventrikuler menyebabkan suara jantung 1 (S1) sedangkan
penutupan katub semilunar menyebabkan bunyi jantung 2 (S2).
 Suara jantung lain yang mungkin timbul adalah suara jantung 3 (S3) dan suara
jantung 4 (S4).
Persarafan jantung
 Meskipun jantung mempunyai sifat otomasi melalui kerja susunan penghantar
khusus, di dalam tubuh, faktor persarafan turut berperan dalam pengaturan kerja
jantung.
 Jantung mendapat persarafan dari susunan otonom baik simpatis maupun
parasimpatis yang bekerja secara resiprokal.
 Saraf simpatis merangsang jantung, meningkatkan denyut jantung, daya kontraksi
dan dilatasi arteri koroner. Sebaliknya, saraf parasimpatis bekerja sebagai vagus,
yang mempunyai kerja berlawanan.
 Sistem saraf pusat mempengaruhi aktivitas dan interaksi saraf-saraf ini melaui
informasi yang diterima melalui plexus jantung.
Sistem Konduksi Jantung
Jantung memiliki system konduksi yang dapat memulai kegiatan listrik dan
mentransmisikannya melaui serat otot jantung menuju jaringan miokardium. Kegiatan listrik
ini merangsang jantung untuk berkontraksi, menyebabkan pendorongan darah menuju
ruang jantung dan system vaskuler. Struktur system konduksi utama terdiri dari Nodus
Sinoatrial (SA Node), jalur konduksi intra atrial, nodus atrioventrikular (AV Node), berkas His,
Berkas cabang kanan dan kiri serabut Purkinje.
Terdapat 3 periode penting pada siklus jantung, yaitu ;
 Periode pengisian ventrikel
 Periode ini adalah awal siklus. Darah masuk secara pasif ke dalam ventrikel
dan atrium. 70% darah masuk ventrikel pada waktu tersebut. Darah
memasuki ventrikel, atyrium dirangsang untuk kontraksi oleh arus listrik dan
Sa Node. 30% lainnya darah keluar atrium masuk ke dalam ventrikel, volume
30% ekstra ini disebut sebagai “atrial kick”.
 Sistole Ventrikel
 Arus listrik sekarang merangsang ventrikel dan jantung merespon melalui
kontraksi. Daya kontraksi meningkatkan tekanan dalam kedua ventrikel.
Katub mitral dan tricuspid merespon oleh peningkatan tekanan ini (“snapping
shut”). Tekanan ventrikel berlanjut meningkat sampai hal tersebut,
menyebabkan pembukaan katub aorta dan pulmonalis. Darah keluar dari
ventrikel masuk ke sirkulasi sistemik dan pulmonal.
 Relaksasi isovolimetrik
 Sebagian besar darah diejeksikan, katub aorta dan pulmonal tertutup.
Selama systole ventrikel, atrium terisi darah yang kembali dari sirkulasi
sistemik dan pulmonal. Saat tekanan di atrium menjadi lebih tinggi dari
ventrikel, katub mitral dan tricuspid terbuka dan siklus dimulai kembali
GEJALA-GEJALA PENYAKIT JANTUNG
1. Nyeri
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka
oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram
atau kejang.
2. Sesak nafas
Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan
akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau
edema pulmoner).
3. Kelelahan atau kepenatan
Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas
akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali
bersifat ringan.
4. Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Biasanya seseorang tidak memperhatikan denyut jantungnya. Tetapi pada keadaan tertentu
(misalnya jika seseorang yang sehat melakukan olah raga berat atau mengalami hal yang
dramatis), dia bisa merasakan denyut jantungnya. Jantungnya berdenyut dengan sangat
kuat atau sangat cepat atau tidak teratur.
5. Pusing & pingsan
Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena
kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.
Gejala ini juga bisa disebabkan oleh penyakit otak atau saraf tulang belakang, atau bisa
tanpa penyebab yang serius. Emosi yang kuat atau nyeri (yang mengaktifkan sebagian dari
sistem saraf), juga bisa menyebabkan pingsan.

Anda mungkin juga menyukai