Anda di halaman 1dari 17

TREND DAN ISSUE

MASYARAKAT
DI TATANAN RUMAH SAKIT
DENGAN PENDEKATAN KONSEP
PEKA BUDAYA
Kelompok 3
Melina Saraswati Muhamad Ropik
(2102012) (2102018)

Fhazlina Nur Azian Avisya As Zahro Kukuh Dhanu Budiman


(2102026) (2102033) (2102037)

Uswatun Khasanah Mara’atus Sholekah Cahyo Wahyu Utomo


(2102039) (2102042) (2102046)

Sukma Nurul Hidayah Susi Ernawati


(2102049) (2102058)

Erlita Sugma Ayu Chandra


(2102063)
A. Pengertian Budaya
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya atau culture dapat
diartikan pikiran, akal budi, hasil. Sedangkan membudayakan berarti
mengajarkan supaya mempunyai budaya, mendidik supaya berbudaya,
membiasakan sesuatu yang baik sehingga berbudaya.

Dalam Bahasa Sansekerta kata kebudayaan berasal dari kata budh


yang berarti akal, yang kemudian menjadi kata budhi atau bhudaya
sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia.
Pendapat lain mengatakan bahwa budaya berasal dari kata budhi dan
daya. Budhi adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan,
sedangkan daya adalah perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani.
Sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
B. Karakteristik Budaya
Menurut Boyle dan Andrews karakteristik budaya yaitu :
1. Budaya dipelajari dan dipindahkan, orang yang mempelajari budaya mereka sendiri
sejak lahir.
2. Budaya berbagi bersama, anggota-anggota kelompok yang sama membagi budaya
baik secara sadar maupun tidak sadar, perilaku dalam kelompok merupakan bagian
dari identitas budayanya.
3. Budaya adalah adaptasi pada lingkungan yang mencerminkan kondisi khusus pada
sekelompok manusia seperti bentuk rumah, alat-alat dan sebagainya.
4. Budaya adalah proses yang selalu berubah dan dinamis, berubah seiring kondisi
kebutuhan kelompoknya, misalnya tentang partisipasi wanita dan sebagainya.
Lanjutan...
Menurut Samovar dan Porter 1995 ada 6 karakteristik budaya yaitu :
1. Budaya itu bukan keturunan tapi dipelajari
2. Budaya itu ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya
3. Budaya itu berdasarkan simbol, untuk bisa mempelajari budaya orang
memerlukan simbol
4. Budaya itu hal yang bisa berubah, karena budaya merupakan sistem yang
dinamis dan adaftif maka budaya rentan terhadap adanya perubahan
5. Budaya itu bersifat menyeluruh, satu elemen budaya dapat mempengaruhi
elemen-elemen budaya yang lain
6. Budaya itu etnosentris, adanya anggapan bahwa budaya kitalah yang paling
baik diantara budaya-buadaya yang lain.
C. Manfaat Peka Budaya
Menurut Leininger 1978, Manfaat Peka Budaya adalah untuk
mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis sehingga tercipta
praktik keperawatan pada kultur yang spesifik dan universal.

Kultul yang spesifik adalah kultur dengan nilai-nilai norma spesifik yang
tidak dimiliki oleh kelompok lain, seperti bahasa.

Sedangkan kultur yang universal adalah nilai atau norma yang diyakini
dan dilakukan hamper oleh semua kultur seperti budaya berolahraga membuat
badan sehat, bugar, budaya minum the dapat membuat tubuh sehat
D. Dampak Jika Tidak Peka Budaya
Dalam penanganan keperawatan perlu memperhatikan aspek kebudayaan
pasien. Keberagaman kebudayaan pasien berdampak pada adanya kebutuhan
asuhan keperawatan yang peka budaya. Hal ini menjadi tantangan bagi dunia
keperawatan untuk meningkatkan kemampuan professional utamanya dalam
memodifikasi lingkungan fisik, membantu pasien mempertahankan hubungan
sosial dengan pasien lain.
Lingkungan keperawatan yang tidak peka budaya akan berdampak pada
pemulihan pasien dari penyakit yang di derita serta kesejahteraan secara
menyeluruh pada quality of life pasien. Sehingga perlu di telusuri sejauh mana
social budaya yang dimiliki pasien untuk berkontribusi membantu meningkatkan
quality of life pasien.
E. Pengertian Transkultural
Bila ditinjau dari makna kata, transkultural berasal dari kata “trans” dan
“culture”, “trans” berarti luar perpindahan, jalan lintas atau penghubung
sedangkan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia “trans” berarti melintang,
melintas, menembus, melalui. “Culture” berarti budaya, menurut kamus Besar
Bahasa Indonesia “kultur” berarti kebudayaan, cara pemelihara pembudidayan,
nilai-nilai, dan pola perilaku yang umum berlaku dan diteruskan ke generasi
selanjutnya.

Menurut Leininger (1991), Transcultural Nursing merupakan suatu area


kajian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai- nilai
budaya yang mempengaruhi pada seorang perawat saat melakukan asuhan
keperapatan kepada klien.
F. Konsep-Konsep Transkuktural
Leininger (2002),
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari,
dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berpikir, bertindak dan mengambil
keputusan.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan budaya, perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan
bentuk yang optimal dalam pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada
kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan
asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan
termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari individu yang datang dan individu
yang mungkin kembali lagi.
Lanjutan...
4. Eknosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap
bahwa budayanya adalah yang terbaik di antara budaya- budaya yang dimiliki
oleh orang lain.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang
digolongkan menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim.
6. Ras adalah perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia.
7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada
penelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran
yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar
observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling
memberikan timbal balik di antara keduanya.
Lanjutan...
8. Care adalah fenomena yang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku
pada individu, keluarga, kelompok denganadanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik
aktual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia.
9. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia
10. Cultural care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, kepercayaan
dan pola ekspresi yang digunakan untuk membimbing, mendukung atau memberi kesempatan
individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat, berkembang dan
bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai.
11. Cultural imposition berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan
kepercayaan, praktik dan nilai diatas budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang
dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain.
G. Peran dan Fungsi Transkultural
Menurut dr. Madelini Leininger, Studi praktik pelayanan kesehatan
transkultural berfungsi untuk meningkatkan pemahaman atas tingkah
laku manusia dalam kaitan dengan kesehatannya. Dengan
mengidentifikasi praktik kesehatan dalam berbagai budaya (kultur) baik
di masa lampau maupun zaman sekarang akan terkumpul persamaan-
persamaan. Lininger berpendapat, kombinasi pengetahuan tentang pola
praktik transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan
makin sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak
dan berbagai kultur.
H. Proses Keperawatan Transkultural
Model konseptual yang dikembangkan oleh leininger dalam menjelaskan
asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari
terbit (sunrise model).
Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh
perawat sebagai landasan berfikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien
(Andre and Boyle, 1995).
Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian,
diagnose keperawatan, perencanaan dan pelaksanaan, evaluasi pada proses
keperawatan transkultural
Contoh Pengaplikasian Asuhan Keperawatan pada
Pasien yang Peka Budaya
a. Tahap Pengkajian
Pasien dengan masalah penyakit kronis termasuk penyakit respirasi kronis
memiliki konotasi kebudayaan karena faktor penyebab terjadinya penyakit dan
proses penyembuhan atau pengendalian penyakit berhubungan dengan
kebudayaan pasien. Asuhan keperawatan harus memperhatikan latar belakang
kebudayaan, nilai-nilai, keyakinan dan kebiasaan-kebiasaan yang memengaruhi
kemampuan pasien dan keluarganya. Perawat harus dapat membantu pasien
mengatasi penyakit, dan memberikan intervensi yang sesuai dengan kebudayaan
mereka sehingga pasien dapat beradaptasi dengan perubahan kebiasaan atau
kebudayaan mereka apabila diperlukan
b. Tahap Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang mungkin muncul adalah :
1. Pola napas tidak efektif
2. Inefektif bersihan jalan nafas
3. gangguan pertukaran gas
4. Intoleransi aktivitas

c. Tahap Intervensi
Selama menjalankan Asuhan keperawatan, para perawat menunjukkan
motivasi yang tinggi untuk berinteraksi dengan pasien dengan latar belakang
yang beragam bahkan perawat yang sebelumnya enggan untuk berinteraksi
dengan pasien yang sulit berkomunikasi, termotivasi untuk melakukan
interaksi dengan pasien dan memperoleh kepuasan dari berinteraksi dengan
pasien tersebut setelah pendekatan peka budaya diterapkan
d. Tahap Implementasi
Implementasi diambil dari diagnosa dan perencanaan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang ada.

e. Tahap Evaluasi
Hasil evaluasi menunjukkan masalah klien teratasi di hari ke lima selama
peroses pengambilan kasus. Asuhan Keperawatan Peka Budaya efektif yang
diterapkan memberikan manfaat yaitu meningkatkan kompetensi kultural perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan respirasi
yang menerima asuhan keperawatan. Rekomendasi untuk kegiatan pengabdian
masyarakat selanjutnya adalah perlunya mensosialisasikan model Asuhan
Keperawatan Peka Budaya kepada seluruh perawat agar dapat diterapkan kepada
pasien yang berbeda budaya.
THANK YOU
any question?

Anda mungkin juga menyukai