Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH

ANTROPOLOGI
Transkultural Dalam
Praktik
Keperawatan
Dosen Pembimbing :
Rini Susilowati,S.SOS.,M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 7
Tingkat : 1B
Fiona Susanto Putri (221101039)
Muhammad Dimas Rizaldi (221101055)
Nurul Ain (221101067)
Vemmy Patricia (221101093)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES


PONTIANAK
PRODI D-III KEPERAWATAN
Pembahasan
A. Pengertian transkultural nursing
B. Konsep dalam transkultural nursing
C. Model konseptual yang dikembangkan oleh
Leininger
D. Tujuan transcultural nursing
E. Kepercyaan kuno dan praktik pengobatan
system
F. Trend dan issue transcultural nursing
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah
keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek
Pengertian keperawatan yang fokus memandang perbedaan
Transkultural dankesamaan diantara budaya dengan menghargai
A.Nursing
Pengertian asuhan, sehat dan sakt didasarkan pada nilai budaya
Transkultural manusia kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
Nursing khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada
manusia (Leininger, 2002).
B. Konsep Dalam Transkultural Nursing
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yangdipelajari,
dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir,bertindak dan mengambil
keputusan.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau
sesuatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi
tindakan dan keputusan.
3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari
pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai
nilai budaya individu, kepercayaan dan Tindakan termasuk kepekaan terhadap
lingkungan dari individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi
(Leininger, 1985).
4. Keperawatan asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada
praktik keperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya.
C. Model Konseptual Yang Dikembangkan
Oleh Leininger

Dalam menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks


budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit (Sunrise
Model) Geisser (1991) menyatakan bahwa proses keperawatan
ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berfikir dan
memberikan solusi terhadap masalah klien (Andrew and
Boyle. 1995). Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan
dari mulai 4 tahap yaitu :
1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai
dengan latar belakang budaya klien (Giger and
Davidhizar, 1995). Pengkajian dirancang berdasarkan 7
komponen yang ada pada "Sunrise Model" yaitu:
a. Faktor teknologi (tecnological factor)
b. Faktor agama dan falsafah hidup
c. Faktor social dan keterikatan keluarga (kinsip and
social factors)
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value
and life ways)
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
(political and legak factors)
f. Faktor Pendidikan (educational factors)
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai
latar belakang budayanya yang dapat dicegah,
diubah atau dikurangi melalui intervensi
keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995).
Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering
ditegakkan dalam asuhan keperawatan
transkultural yaitu gangguan komunikasi verbal
berhubungan dengan perbedaan kultur, gangguan
interaksi sosial berhubungan disorientasi
sosiokultural dan ketidakpatuhan dalam
pengobatan berhubungan dengan sistem nilai
yang diyakini.
3. Perencanaan dan Pelaksanaan
Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan transkultural
adalah suatu proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan.
Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat
dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai
dengan latar belakang budaya klien (Gigerand Davidhizar,
1995). Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan
transkultural (Andrew and Boyle, 1995) yaitu: mempertahankan
budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan
dengan kesehatan, mengakomodasi budaya klien bila budaya
klien kurang menguntungkan kesehatan dan merubah budaya
klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan
Kesehatan :
a. Cultural care preservation/maintenance
b. Cultural care accommodation/negotiation
c. Cultural care repartening/reconstruction
4. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural
dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak
sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan
budaya baru yang mungkin sangat bertentangan
dengan budaya yang dimiliki klien.Melalui
evaluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang
sesuai dengan latar belakang budaya klien.
Menurut Leininger tujuan penggunaan keperawatan
transkultural adalah dalam pengembangan sains dan
ilmu yang humanis sehingga tercipta praktek
keperawatan pada kebudayaan yang spesifik
D. Tujuan Kebudayaan yang spesifik adalah kebudayaan dengan
Transkultural nilaidan norma yang spesifik yang tidak dimiliki oleh
kelompok lain contohnya suku Osing.
Nursing Tengger dan Dayak Sedangkan kebudayaan yang
universal adalah kebudayaan dengan nilai dan norma
yang diyakini dan dilakukan oleh hampir semua
kebudayaan seperti budaya olahraga untuk
mempertahankan kesehatan
E. Kepercayaan Kuno dan Praktik
Pengobatan Sistem
Kepercayaan Kuno dan Praktik Pengobatan Sistem pengobatan tradisional
merupakan sub unsur kebudayaan masyarakat sederhana, pengetahuan
tradisional. Dalam Masyarakat tradisional sistem pengobatan tradasional ini
adalah pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama seperti
mempelajari pranata sosial umumnya dan bahwa praktek pengobatan
asli(tradisional) adalah rasional dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku
mengenai sebab akibat.Beberapa hal yang berhubungan kesehatan (sehat-
sakit)menurut budaya-budaya yang ada di Indonesia diantaranya adalah :
a. Budaya jawa menurut orang jawa
b. Budaya sunda
Banyak hal dalam budaya Indonesia termasuk dalam
cara mereka mempercayai dan mengobati diri mereka
untuk membuat hidup mereka mampu menangani
sakit yang mereka alami. Sebagai contoh budaya
Tren dan Issue Jawa, budaya jawa sering diketahui cara dan adat
Transkultural yang mereka percayal untuk mengobati diri saat sakit
adalah kerokan Mereka mempercayai adat dan
Nursing budaya secara turun temurun.Mereka meyakini
bahwa dengan kerokan dapat megeluarkan angin
yang ada di dalam tubuh serta dapat menghilangkan
nyeri atau sakit badan yang dialami dan dengan hal
tersebut dapat membantu penyembuhan yang
Terima
kasih
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Storyset

Anda mungkin juga menyukai