TRANSKULTURAL NURSING
Makalah ini diusun untuk memenuhi tugas Ilmu Keperawatan Dasar II
Dengan dosen pembimbing Ibu.....
Disusun oleh
1. Endar Setyaningsih (ST162019)
2. Eva Kusumayu Pratna P (ST162021)
3. Hendri Lestari (ST162024)
4. Ismiyati (ST162028)
5. Luzy Ratna Sari (ST162033)
6. Mahardika Dodya Pradana (ST162034)
7. Novia Norfita Rengganis (ST162042)
8. Saiful Rizky Ramadhan (ST162056)
9. Wiwid Wahyudianto (ST162065)
A. Latar belakang
Berbagai fenomena yang terjadi di tatanan praktek pelayanan keperawatan
klinik dan komunitas menuntut pengembangan yang adaptif dan fleksibel
untuk diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Hal ini tentunya memerlukan teori dan model yang sesuai dengan
mengadopsi berbagai perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakat,
khususnya perubahan sosial, budaya, dan sistem nilai yang terjadi di
masyarakat. Tujuan dari transkultural dalam keperawatan adalah untuk
membentuk kesadaran dan apresiasi terhadap perbedaan kultur.
Leininger mengembangkan teorinya dari perbedaan kultur yang universal.
Perbedaan kultur tersebut dapat menjadi sumber informasi dalam
melaksanakan keperawatan. Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan
body of knowledge yang kuat, dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan
dalam praktek keperawatan. Transcultural nursing ini berasal dari disiplin
ilmu antropologi yang dikembangkan ke dalam konteks keperawatan. Konsep
keperawatan transkultural ini didasari oleh pemahaman tentang adanya
perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat.
Leininger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan
keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan
kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan
terjadinya cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat
tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan.
Hal ini dapat menyebabkan munculnya rasa ketidaknyamanan klien,
ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi pada klien.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian transkultural nursing?
2. Apakah konsep transkultural nursing?
3. Apakah paradigma transkultural nursing?
4. Apakah keperawatan asuhan budaya?
5. Bagaimana contoh kasus transkultural nursing?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian transkultural nurisng
2. Untuk mengetahui konsep transkultural nursing
3. Untuk mengetahui paradigma transkultural nursing
4. Untuk mengetahui asuhan budaya
5. Untuk menjelaskan contoh kasus transkultural nursing
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Transcultural Nursing adalah suatu keilmuwan budaya pada proses belajar
dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan
diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada
nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan
untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan
budaya kepada manusia.
1. Pengkajian
Pengkajian dilakukan terhadap respon adaptif dan maladaptif untuk
memenuhi kebutuhan dasar yang tepat sesuai dengan latar belakang
budayanya.
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “
Leininger’s Sunrise models” dalam teori keperawatan transkultural
Leininger yaitu :
- faktor teknologi
- faktor agama dan falsafah hidup
- faktor sosial dan keterikatan kekeluargaan
- faktor nilai-nilai budayan dan gaya hidup
- faktor kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku
- faktor ekonomi
- faktor pendidikan
2. Diagnosa keperawatan
Respon klien yang ditegakkan oleh perawat dengan cara mengidentifikasi
budaya yang mendukung kesehatan, budaya yang menurut klien pantang
untuk dilanggar, dan budaya yang bertentangan dengan kesehatannya.
Terdapat tiga diagnosa keperawatan transkultural yang sering ditegakkan
yaitu:
a. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur
b. Gangguan interksi sosial berhubungan dengan disorientasi
sosiokultural
c. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai
yang diyakini
3. Perencanaan
Perencanaan dan implementasi keperawatan transkultural menawarkan
tiga strategi sebagai pedoman Leininger (1984) ; Andrew & Boyle, 1995
yaitu :
a. Perlindungan/mempertahankan budaya (Cultural care
preservation/maintenance)
b. Bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan,
mengakomodasi/menegosiasi budaya (Cultural care
accommodation/negotiations)
c. Apabila budaya klien kurang mendukung kesehatan mengubah dan
mengganti budaya klien dan keluarganya (Cultural care
repartening/recontruction).
4. Implementasi
Bila budaya klien dengan perawat berbeda maka perawat dan klien
mencoba memahami budaya masing-masing melalui proses akulturasi,
yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya yang pada
akhirnya akan memperkaya budaya mereka, sehingga akan terjadi
tenggang rasa terhadap budaya masing-masing.
Bila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa
tidak tidak percaya pada klien yang akan mengakibatkan hubungan
perawat-klien yang bersifat terapeutik terganggu.
5. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap
keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan
atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan
dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui
asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
A. Kesimpulan
Transcultural Nursing adalah suatu keilmuwan budaya pada proses
belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan
kesamaan diantara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan, dan ilmu
ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia.
Keperawatan transkultural adalah ilmu dan kiat yang humanis yang
difokuskan pada prilaku individu atau kelompok, serta proses untuk
mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat dan perilaku sakit secara
fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya.
DAFTAR PUSTAKA