PENDAHULUAN
Konsep budaya dalam keperawatan di kemukakan oleh tokoh dan model transcultural
nursing oleh madeleine Leininger
Keperawatan merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga, dan masyarakat. Sebagai salah satu
tenaga profesional, keperawatan menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktek
keperawatan dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teori keperawatan yang dapat
dipertanggung jawabkan. Dimana ciri sebagai profesi adalah mempunyai body of
knowledge yang dapat diuji kebenarannya serta ilmunya dapat diimplementasikan kepada
masyarakat langsung.
Teori Leininger adalah tentang culture care diversity dan universality, atau yang lebih
dikenal dengan transcultural nursing. Berfokus pada nilai-nilai budaya, kepercayaan, dan
pelayanan kesehatan berbasis budaya, serta di dalam teorinya membahas khusus culture,
culture care, diversity, universality, ethnohistory. Tujuan penggunaan keperawatan
transkultural adalah mengembangkan sains dan pohon keilmuan yang humanis, sehingga
tercipta praktik keperawatan pada kebudayaan yang spesifik dan universal.
Teori Leininger, antara lain adalah :
1. Culture
Apa yang dipelajari, disebarkan dan nilai yang diwariskan, kepercayaan, norma, cara hidup
dari kelompok tertentu yang mengarahkan anggotanya untuk berfikir, membuat keputusan,
serta motif tindakan yang diambil.
2. Culture care
Suatu pembelajaran yang bersifat objektif dan subjektif yang berkaitan dengan nilai yang
diwariskan, kepercayaan, dan motif cara hidup yang membantu, memfasilitasi atau
memampukan individu atau kelompok untuk mempertahankan kesejahteraannya,
memperbaiki kondisi kesehatan, menangani penyakit, cacat, atau kematian.
3. Diversity
Keanekaragaman dan perbedaan persepsi budaya, pengetahuan, dan adat kesehatan, serta
asuhan keperawatan.
4. Universality
Kesamaan dalam hal persepsi budaya, pengetahuan praktik terkait konsep sehat dan asuhan
keperawatan.
6. Ethnohistory
Fakta, peristiwa, kejadian, dan pengalaman individu, kelompok, budaya, lembaga, terutama
sekelompok orang yang menjelaskan cara hidup manusia dalam sebuah budaya dalam jangka
waktu tertentu.
1. Riset (Research)
Teori Leininger telah diuji cobakan menggunakan metode penelitian dalam berbagai budaya.
Teori transcultural nursing ini, merupakan satu-satunya teori yang yang membahas secara
spesifik tentang pentingnya menggali budaya pasien untuk memenuhi kebutuhannya.
2. Edukasi (Education)
Di Indonesia sendiri, sangat penting untuk menerapkan teori transcultural nursing dalam
sistem pendidikannya. Karena kelak, saat para perawat berhadapan langsung dengan klien,
mereka tidak hanya akan merawat klien yang mempunyai budaya yang sama dengan dirinya.
Bahkan, mereka juga bisa saja menghadapi klien yag berasal dari luar negara Indonesia.
3. Kolaborasi (Colaboration)
TUJUAN:
Mampu menerapkan konsep transkultural dalam menganalisis fenomena budaya kesehatan
pasien
- komunikasi transkultural
a. nilai dan norma budaya dalam komunikasi
b. prinsip-prinsip dalam komunikasi
c. bentuk komunikasi transkultural
d. media komunikasi translultural
e. hambatan-hambatan dalam proses komunikasi
Transkultural
Lintas budaya, budaya yang satu mempengaruhi budaya yang lain
Pengertian kebudayaan
Kebudayaan : suatu sistem gagasan, tindakan, hasil karya manusia yang diperoleh dengan
cara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat (Koentjaraningrat, 1986). Kebudayaan itu
ada tiga wujudnya, yaitu:
1. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai- nilai,
norma-norma, peraturan dsb. Merupakan wujud ideal dari kebudayaan, Sifatnya
abstrak, tak dapat diraba atau difoto. Letaknya ada di dalam pikiran warga
masyarakat di mana kebudayaan bersangkutan itu hidup. Dikenal dengan adat
istiadat atau sering berada dalam karangan dan buku-bukuu hasil karya para penulis
warga masyarakat bersangkutan, Saat ini kebudayaan ideal banyak
tersimpan dalam disk, arsip, koleksi microfilm dan microfish, kartu komputer,
silinder dan pita komputer.
Komunitas
Adalah sekelompok orang yang tinggal dalam wilayah yang sama terikat pada norma-
norma yang sama, berinterkasi secara terus menerus dan memiliki sentimen kebersamaan
(merasa tempat mengabdi, berkarya, rasa kebersamaan, berusaha meringankan beban.
Contoh:
Rumah sakit, Universitas Indonesia, komunitas Depok, komunitas wilayah (aturan ronda,
kebersihan, norma sopan santun) dll.
Masyarakat
Mastarakat Islam, masyarakat Jawa, sunda dsb. Walaupun saya disini, teman saya disana,
yang beragama Islam ada dimana-mana tetap disebit masyarakat Islam
Sosialisasi
Proses belajar memainkan peranan seorang individu di dalam masyarakat sesuai dengan
peranan yang diharapkan. Sosialisasi sifatnya seumur hidup. Profesi perawat memainkan
peranan sebagai perawat, berbeda dengan tukang nyuntik ayam tiren, berbeda dengan
peragawati, dll.
Enkulturasi
Tahapan-tahapan kehidupan yang hasus disosialisasikan atau pembudayaan (penanaman
nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya seumur hidup
Contoh:
Tidak hanya berupa kata-kata, ucapan-ucapan, nasehat-nasehat, permainan anak
(menunjukkan suportivitas, disiplin diri, menghargai prestasi, perilaku, dan bisa berupa
cerita-cerita rakyat seperti: Malin Kundang, Ande-ande lumut, Sangkuriang Menikah juga
disosialisasikan Budaya barat berbeda dengan budaya Indonesia, budaya barat: tangan kiri
dan tangankanan sama, tidak ada dikotomi, budaya Indonesia: pakai tangan kanan nak, nah
baru anak manis dan contoh-contoh yang lain
Contoh Sosialisasi: praktek di laboratorium
Contoh Enkulturasi: penanaman nilai-nilai budaya dari generasi yang satu ke generasi
berikutnya: pengajaran teori-teori di kelas, pengalaman-pengalaman dosen Kebudayaan
Rumah Sakit
Mempunyai premis budaya rumah sakit, Kesehatan itu sangat penting, nyawa sangat
berharga, perlu berbagai upaya yang harus dilakukan oleh Rumah sakit untuk
menyelamatkan nyawa pasien, Contoh: rumah sakit berbau karbol, pakaian putih-putih,
bersih
Sub kebudayaan
- pasien:
- tidak enak menjadi pasien, harus bayar, tidak gratis sama sekali ,Etiologi penyakit:
- naturalistik, memerangi penyakit ke dokter ke rumah sakit
- personalistik, disebabkan oleh roh-roh jahat, ke dukun dulu Di luar negeri:
Lebih enak menjadi pasien, sambil dirawat dapat makan teratur, tempat rekreasi, dibayar
asuransi
Tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan pada abad ke-21, termasuk
tuntutan terhadap asuhan keperawatan yang berkualitas akan semakinbesar. Dengan adanya
globalisasi, dimana perpindahan penduduk antar negara (imigrasi) dimungkinkan,
menyebabkan adaya pergeseran terhadap tuntutan asuhan keperawatan. Keperawatan
sebagai profesi memiliki landasan body of knowledge yang kuat, yang dapat dikembangkan
serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan. Perkembangan teori keperawatan
terbagi menjadi 4 level perkembangan yaitu metha theory, grand theory, midle range
theory dan practice theory.
Salah satu teori yang diungkapkan pada midle range theory adalah Transcultural Nursing
Theory. Teori ini berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks
keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang
adanya perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat. Leininger beranggapan bahwa
sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan
keperawatan kepada klien. Bila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya
cultural shock.
Cultural shock akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu
beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan kepercayaan. Hal ini dapat menyebabkan munculnya
rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi. Salah satu contoh
yang sering ditemukan adalah ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau
negara diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak atau
menangis. Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya dengan meringis
pelan, bila berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan, maka ketika ia mendapati klien
tersebut menangis atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk bersuara pelan-pelan, atau
memintanya berdoa atau malahmemarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya.
Kebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan
keperawatan yang diberikan.
PENGERTIAN
Transcultural Nursing adalah suatu area/wilayah keilmuwan budaya pada proses belajar
dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya
dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan
khususnya budaya atau keutuhan budayakepada manusia (Leininger, 2002).
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku Caring. Caring adalah esensi dari keperawatan,
membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan
keperawatan. Tindakan Caring dikatakan sebagai tindakan yang dilakukan dalam
memberikan dukungan kepada individu secara utuh. Perilaku Caring semestinya diberikan
kepada manusia sejak lahir, dalam perkembangan dan pertumbuhan, masa pertahanan
sampai dikala manusia itu meninggal. Human caring secara umum dikatakan sebagai segala
sesuatu yang berkaitan dengan dukungan dan bimbingan pada manusia yang utuh. Human
caring merupakan fenomena yang universal dimana ekspresi, struktur dan polanya
bervariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.
1. Budaya adalah norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dan
dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan. Budaya
adalah sesuatu yang kompleks yang mengandung pengetahuan, keyakinan, seni, moral, hukum,
kebiasaan, dan kecakapan lain yang merupakan kebiasaan manusia sebagai anggota kemunitas
setempat.
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan
belajar, beserta keselurahan hasil budi dan karyanya dan sebuah rencana untuk melakukan
kegiatan tertentu (Leininger, 1991).
Menurut konsep budaya Leininger (1978, 1984), karakteristik budaya dapat digambarkan
sebagai berikut :
(1) Budaya adalah pengalaman yang bersifat universal sehingga tidak ada dua budaya yang
sama persis,
(2) budaya yang bersifat stabil, tetapi juga dinamis karena budaya tersebut diturunkan
kepada generasi berikutnya sehingga mengalami perubahan,
(3) budaya diisi dan ditentukan oleh kehidupan manusianya sendiri tanpa disadari.
2. Nilai budaya adalah keinginan individu atau tindakan yang lebih diinginkan atau sesuatu
tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan
keputusan.
3. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal daei
pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai
budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dari
individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi (Leininger, 1985).
4. Etnosentris adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa
budayanya adalah yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain.
5. Etnis berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan
menurut ciri-ciri dan kebiasaan yang lazim. Etnik adalah seperangkat kondisi spesifik yang
dimiliki oleh kelompok tertentu (kelompok etnik). Sekelompok etnik adalah sekumpulan
individu yang mempunyai budaya dan sosial yang unik serta menurunkannya ke generasi
berikutnya (Handerson, 1981).
7. Etnografi adalah ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodologi pada penelitian
etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada
perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari
lingkungan dan orang-orang, dan saling memberikan timbal balik diantara keduanya.
9. Caring adalah tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan
mengarahkan individu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia.
10. Cultural Care berkenaan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk membimbing, mendukung atau
memberi kesempatan individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan,
sehat, berkembang dan bertahan hidup, hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian
dengan damai.
1. Manusia
Manusia adalah individu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan dan melakukan pilihan.
Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saat dimanapundia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
2. Sehat
Kesehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya,
terletak pada rentang sehat sakit. Kesehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan
dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan
seimbang/sehat yang dapat diobservasi dalam aktivitas sehari-hari. Klien dan perawat
mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang
sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
3. Lingkungan
Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien. Lingkungan dipandang sebagai suatu
totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga
bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik.Lingkungan fisik adalah lingkungan
alam atau diciptakan oleh manusia seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman
padat dan iklim seperti rumah di daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat karena tidak
pernah ada matahari sepanjang tahun. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial
yang berhubungan dengan sosialisasi individu, keluarga atau kelompok ke dalam
masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial individu harus mengikuti struktur
dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. Lingkungan simbolik adalah
keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan individu atau kelompok merasa bersatu
seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.
4. Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Asuhan keperawatan
ditujukan memandirikan individu sesuai dengan budaya klien.
1. Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan
klien sesuai dengan latar belakang budaya klien (Giger andDavidhizar, 1995). Pengkajian
dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada "Sunrise Model" yaitu :
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways) Nilai-nilai budaya adalah
sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya yang dianggap baik atau
buruk. Norma-norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas
pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji pada faktor ini adalah : posisi dan jabatan
yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan
yang dipantang dalam kondisi sakit, persepsi sakit berkaitan dengan aktivitas sehari-hari dan
kebiasaan membersihkan diri.
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang
mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan keperawatan lintas budaya (Andrew and
Boyle, 1995). Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah : peraturan dan kebijakan yang
berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, cara
pembayaran untuk klien yang dirawat.
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat
dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar,
1995). Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan
keperawatan transkultural yaitu : gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan
perbedaan kultur, gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural dan
ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini.
Budaya
- visible/easily seen
- invisible/less observable
Contoh:
a sikh Man ----------- artifacts that he wears
Leininger ------------ trancultural nursing
Cultural awareness
- menyadari diri secara mendalam
- mengenali bias dan prasangka-prasangka, asumsi tentang orang lain
Cultural knowledge
pengetahuan tentang nilai-nilai, kepercayaan, kesehatan, praktek keperawatan, wordview
dan ekologi biocultural
Cultural skill
pengkajian sosial budaya, faktor-faktor biofisik yang mempengaruhi pengobatan dan
perawatan klien
Cultural desire
Motivasi dan komitmen untuk merawat klien, menggerakkan individu untuk belajar dari
yang lain
Asimilasi
Proses dimana individu mengembangkan identitas kebudayaan baru Proses asimilasi
meliputi beberapa aspek:
- perilaku
- perkawinan
- identifikasi
- kewarganegaraan
Ras
Orang-orang dalam satu ras mempunyai karakteristik yang umum:
- warna kulit
- struktur tulang
- texture rambut
- type darah
Prejudice/prasangka-prasangka
Kepercayaan yang salah, menggeneralisasikan tentang grup/kelompok dan cenderung
menghukum sebelum memeriksa/ada bukti-bukti yang mendukung
Streotyping
Mengasumsikan bahwa seluruh anggota-anggota sebuah budaya/grup etnik mirip/sama
Diskriminasi
Membedakan perlakuan terhadap individu berdasarkan kategori:
- ras
- etnik
- gender
- class social
Culture syok
Penyimpangan yang terjadi akibat respon terhadap transisi/perubahan dari setting budaya
yang satu ke setting budaya yang lain. Ekspresi dari culture syok bisa berupa silence dan
immobility sampai agitasi, marah-marah dan mengamuk
Contoh: pasien masuk ke hospital dan harus beradaptasi terhadap situasi hospital yang asing
Etnosentris
Merasa budayanya yang terbaik diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain
Multiculturalism-Biculturalism
Proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya
budaya
Enkulturasi
Penanaman nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya
Ethnicity
Identitas berhubungan dengan keturunan, budaya dan sosial seperti:
- nilai-nilai
- bahasa
- ruang geografi
- karakteristik ras
Daftar Pustaka
Johnson, Betty M & Pamela B. Webber. (2005). Theory and Reasoning in Nursing. Virginia:
Wolters Kluwer
Sagar, Priscilla Limbo. (2014). Transculural Nursing Education Strategies. United States:
Spinger Publishing Company.
Andrew . M & Boyle. J.S, (1995), Transcultural Concepts in Nursing Care, 2nd Ed,
Philadelphia, JB Lippincot Company
Giger. J.J & Davidhizar. R.E, (1995), Transcultural Nursing : Assessment and
Intervention, 2nd Ed, Missouri , Mosby Year Book Inc