Transkultural nursing
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apa pengertian Transkultural Nursing ?
Apa fenomena kultural yang dipertimbangkan ?
Apa saja Konsep dan prinsip dalam asuhan keperawatan transkultural nursing ?
Bagaimana pengkajian asuhan keperawatan?
Apa pedoman dalam hubunganklien dengan budaya yang berbeda?
Apa bentuk komunikasi transkultural nursing?
Apa media komunikasi transkultural nursing?
Apa hambatan proses komunikasi?
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Transkultural Nursing
Transkultural nursing adalah suatu area atau wilayah keilmuan budaya pada proses dan praktek
keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat dan sakit di dasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan
tindakan, dan ilmu ini digunakan untukmemberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau
keutuhan budaya kepada manusia (leininger 2002)
Transkultural keperawatan adalah ilmu dan kiat yang humanis, yang di fokuskan pada perilaku
individu atau kelompok, serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat
atau perilaku sakit secara fisik dan psikokultural sesuai latar budaya (laininger, 1984)
Komunikasi verbal
Terdiri dari pola komunikasi, nada, kecepatan berbeda dalam buday. Untuk orang Afrika
Amerika, menjelaskan dengan nada mungkin cepat dan keras dan konfrontasi. Untuk Wropa
Amerika nada lambat, tekanan suara tidak menantang dan rendah diri. Asian tipenya berkata
lembut dan tidak menantang saat percakapan. Diskusi masalah pribadi dengan orang asing
adalah kurang disukai oleh orang afrika amerika, Arabian, Sedangkan Asian akan selalu
menghargai pertanyaan tentang anggota keluarganya.
Contoh lain, orang afrika amerika percaya doa untuk mempromosikan kesehatan dan dapat
tercapai. Asia, Eropa tengah dan Amerika latin berusaha menjaga harga diri dengan
keseluruhannya (tidak dapat dinilai dengan uang). Perawat memerlukan kepekaan untuk
mencegah penghinaan atau tidak sengaja kurang sopan pada klien.
Komunikasi nonverbal
Ini disebut bahwa banyak tindakan daripada banyak bicara dan ini mingkin khususnya
benar ketika komunikasi berbeda budaya. Komunikasi nonverbal dapat diartikan sebagai
disengaja atau tidak disengaja menggunakan sentuhan, jarak, ruang, isyarat tubuh dan waktu
untuk mengartikan komunikasi. Pesan ini mungkin mengindikasikan persetujuan, status, emosi
dan kekuatan. Komunikasi efektif mempertimbangkan tidak hanya kata yang di ucapkan tetapi
nuansa nonverbal.
Sentuhan
Sentuhan artinya komunikasi nonverbal. Jumlah dan tipe sentuhan mungkin berbeda di
hubungkan jenis kelamin, umur, factor social ekonomi dan pilihan individu. Sentuhan untuk
penyerangan dan kemarahan .contohnya menepuk bahu dari belakang mengindikasikan
persetujuan dan penerimaan dalam beberapa buday sementara sentuhan di budaya lain sangat
tidak pantas dan tidak disetujui oleh muslim. Mexican dan Amerika asli percaya sentuhan adalah
sakti dan dapat menyembuhkan. Di Vietnam sentuhan mungkin menimbulkan kecemasan karena
melepaskan jiwa dari tubuh.
Jarak
Jarak yang jauh dan tempat tinggi mempengaruhi pesan yang disampaikan ke orang lain.
Jauhnya tempat berbeda tiap budaya didasari jenis kelamin dan jenis lainnya. Kekeluargaan dan
kepercayaan mungkin selalu menentukan jarak yang nyaman. Hubungan yang alami
disampaikan melalui jarak komunikasi / zona yaitu sebagai berikut:
1. Zona intim
Berhadapan 18 inci, terjadi selama situasi pribadi. Jarak ini terbaik untuk mengkaji pernapasan
dan bau tubuh. Ketika ruang ini menyerbu orang lain dari emosionalnya yang tetutup, kita
merasakan ancaman. Penyimpangan penglihatan selalu terjadi dalam zone ini dan suara mungkin
menjadi berbisik.
2. Zona pribadi
18 inci sampai 4 kaki terjadi banyak seringnya sejarak selama berjabat tangan, biasanya jarak ini
banyak pasangan berdiri di tempat umum. Suara moderate, bau badan tidak nyata dan di
dalamnya tidak ada penyimpangan fisik. Latihan fisik adalah tipe yang terjadi pada jarak ini
3. Zona social/ lepas
4 kaki – 8 kaki terjadi selama transaksi bisnis inpersonal wawancara terjadi pada jarak ini
4. Zona umum
Di atas 8 kaki terjadi situasi contohnya mengajar dan interaksi pribadi mulai berkurang.
Perawat harus untuk berinteraksi dengan klien sesuai dengan permintaan klien ,
mempertahankan kesopanan dan dukungannya. Ketika perawat berinteraksi dengan klien,
berikan privasi klien, perawat mungkin duduk di sebelah ujung bed dalam keperawatan akut care
setting. Kalau di setting komunitas atau klinik duduk di samping klien.
Kontak mata
Pola dan kontak mata berbeda- beda di lintas budaya, kontak mata menunjukkan perhatian
komunikasi, status, mengatur, mengubah, membuat komunikasi. Dalam sosial amerika mungkin
melihat cara untuk mencegah kontak mata langsung ketika mereka malu atau tidak nyaman
dalam situasi. Menatap langsung oleh Afrika Amerika dan Arabian adalah tidak dimaksudkan
sebagai ancaman atau tanda dari kekasaran, sementara sebuah tatapan tidak langsung atau
menatap adalah melihat tanda dari respek pada kebanyakan di Asia.
Waktu
Mempolakan untuk komunikasi lintas budaya meminta pengetahuan perawat yang berbeda
dalam persepsi dari waktu. Pernahkah kamu memperhatikan bagaimana beberapa orang
terlambat tanpa memperhatikan situasi sementara yang lain tepat pada waktunya adalah suatu
kesalahan.Orientasi waktu menunjukkan jika mengingat dari kelompok budaya melihat waktu
untuk hari ini lalu masa akan dating. Budaya adalah orientasi masa depan, perencanaan jangka
panjang dan segera menerima keperawatan kesehatan, cara hidup untuk mencegah penyakit masa
depan. Oleh orang Afrika Amerika dan Mexico Amerika adalah bahwa waktu itu flexible dan
bahwa kejadian tidak di mulai sampai mereka tiba. Ini mungkin problematic ketika jadwal janji .
Perawat melihat macam-macam budaya akan mengijinkan beberapa fleksibelity ketika
merencanakan keperawatan.
b. Komunikasi nonverbal
Ini disebut bahwa banyak tindakan daripada banyak bicara dan ini mingkin khususnya
benar ketika komunikasi berbeda budaya. Komunikasi nonverbal dapat diartikan sebagai
disengaja atau tidak disengaja menggunakan sentuhan, jarak, ruang, isyarat tubuh dan waktu
untuk mengartikan komunikasi. Pesan ini mungkin mengindikasikan persetujuan, status, emosi
dan kekuatan. Komunikasi efektif mempertimbangkan tidak hanya kata yang di ucapkan tetapi
nuansa nonverbal.
Tahap Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak
sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat
bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
1. Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap
kelancaran komunikasi. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan
semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang teknologi, komunikasi dan system
informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih
efisien.
2. Hambatan Semantik
Gangguan semantic menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ideasecara
efektif. Defenisi semantic adlah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu
pesan yang kurang jelas, akan tetapi menjadi tidak jelas bagaimanapun bainya transmisi.
Untuk menghindarimis-komunikasi semacam ini, seorangan komunikator memilih kata-kata
yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikasinya, serta melihan dan
mempertimnbangkan,kemungkinan dan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yang
diginakan.
3. Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang
terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Transkultural nursing merupakan keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan
yang fokus yang memandang perbedaan dan kesamaan diantaranya budaya dengan menghargai
asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, kepercayaan dan tindakan.
Transkultural nursing mempunyai konsep yang terdiri dari budaya, nialai budaya, etnis, ras.
Transkultural nursing juga terdapat media komunikasi seperti komunikasi verbal dan komunikasi
non verbal.
3.3 Saran
Seorang perawat yang profesional sebelum memberikan pengkajian terhadap klien yang berbeda
budaya harus mengetahui budaya dari klien tersebut agar tidak terjadi kesalahan pemahaman
perawat terhadap tingkah laku klien maupun kesalah pahaman klien terhadap tindakan yang
diberikan oleh perawat kepada klien.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
repository.uinjkt.ac.id/dspace/.../1/RAYUNI%20FIRANIKA-FKIK.pdf
s1-keperawatan.umm.ac.id/files/.../TRANSKULTURAL%20NURSING.pdf
https://munzahry.wordpress.com/transcultural-nursing/
Barbara, Kozier . (2010) Fundamental Keperawatan, konsep, proses, & praktik, Jakarta: EGC
Potter & Perry. (2006) Fundamental Keperawatan, konsep, proses, & praktik, Jakarta : buku
Kedokteran EGC
Potter & Perry, (2005), buku ajar Fundamental Keperawatan; Konsep,Proses dan Praktik, Ed 4,
Jakarta : EGC.
Diposting oleh Thesya Amylia Theeaa di 00.06
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Posting Komentar
Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
Mengenai Saya
Thesya Amylia Theeaa
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
· ▼ 2016 (1)
o ▼ September (1)