BUDAYA
A. Latar Belakang
Trend dan Issue
“Professional caring for people of diverse cultures,
necessitates the use of transcultural concept, principles,
theoretical ideas and research findings to reflect upon and
guide actions and decisions.” Leininger, 1978
1
B. Tujuan
2
b. Keperawatan sebagai profesi memiliki landasan body
of knowledge yang dapat dikembangkan dan
diaplikasikan dalam praktek keperawatan.
4
3. Konsep dan Prinsip dalam Asuhan Keperawatan
Transkultural
a. Budaya
Norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang
dipelajari, dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir,
bertindak dan mengambil keputusan.
b. Nilai budaya
Tindakan/keinginan yang dipertahankan pada suatu waktu
tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan
c. Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan
Merupakan bentuk yang optimal dalam pemberian asuhan
keperawatan
d. Etnosentris
Budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah
persepsi yang dimiliki individu menganggap budayanya
adalah yang terbaik
e. Etnis
Berkaitan dengan manusia ras tertentu atau kelompok
budaya yang digolongkan menurut cirri-ciri dan kebiasaan
yang lazim
f. Ras
5
Perbedaan macam-macam manusia didasarkan pada
mendiskreditkan asal muasal manusia. Jenis ras umum
dikenal kaukasoid, negroid,mongoloid.
g. Etnografi: Ilmu budaya
Pendekatan metodologi padapenelitian etnografi
memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran
yang tinggi pada pemberdayaan budaya setiap individu.
h. Care
Fenomena yang berhubungan dengan bimbingan bantuan,
dukungan perilaku pada individu, keluarga dan kelompok
dengan adanya kejadian untuk memenuhikebutuhan baik
actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan
kualitas kehidupan manusia
i. Caring
Tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing,
mendukung dan mengarahkan individu, keluarga atau
kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan
manusia
j. Culture care
Kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai,
kepercayaan dan pola ekspresi digunakan untuk
membimbing, mendukung atau member kesempatan
individu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan
6
kesehatan, sehat dan berkembang bertahan hidup dalam
keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai
k. Cultural imposition
Kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan
kepercayaan, praktek dan nilai karena percaya bahwa ide
yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi dari kelompok lain.
7
perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin
mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit
yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).
c. Lingkungan
- Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan
fenomena yang mempengaruhi perkembangan,
kepercayaan dan perilaku klien.
- Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas
kehidupan dimana klien dengan budayanya saling
berinteraksi.
- Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial
dan simbolik.
a. Lingkungan fisik adalah lingkungan alam atau
diciptakan oleh manusia seperti daerah katulistiwa,
pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti
rumah di daerah Eskimo yang hampir tertutup rapat
karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun.
b. Lingkungan sosial adalah keseluruhan struktur
sosial yang berhubungan dengan sosialisasi
individu, keluarga atau kelompok ke dalam
masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan
sosial individu harus mengikuti struktur dan aturan-
aturan yang berlaku di lingkungan tersebut.
c. Lingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk
dan simbol yang menyebabkan individu atau
kelompok merasa bersatu seperti musik, seni,
riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan.
d. Keperawatan
8
a. Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau
rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang
budayanya.
b. Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan
individu sesuai dengan budaya klien.
c. Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan
adalah perlindungan/ mempertahankan budaya,
mengakomodasi/negoasiasi budaya dan
mengubah/mengganti budaya klien (Leininger, 1991).
9
pendekatan holistik membedakan dan
dan terintegrasi tidak
dengan fokus pada menggabungkan
sosial hubungan, pelayanan dengan
bahasa, dan jalan focus fisik tubuh dan
hidup pikiran
fokus terbesar pada Fokus sebagian
caring besar pada
sebagian besar rakyat menyembuhkan,
nonteknologi diagnosis, dan
menggunakan obat perawatan
dan hubungan pribadi Sebagian besar
berfokus pada teknologi dengan
pencegahan penyakit, berbagai tes
ketidakmampuan dan diagnostik dan
pemeliharaan jalan perawatan ilmiah
hidup Fokus pada
menggunakan mode mengobati penyakit,
komunikasi konteks cacat, dan patologi
tinggi menggunakan mode
mempercayai komunikasi rendah
perawatan dan Bergantung pada
penyembuhan rakyat faktor biofisik dan
tradisional emosional untuk
mengkaji dan
bertindak
10
Berikut beberapa prinsip penting keperawatan transkultur
yang memberikan bimbingan kepada pelayan perawatan
transkultur untuk berinteraksi.
1. Human caring dengan keperawatan transkultur
berfokus untuk kepentingan kesehatan,
penyembuhan, dan kesejahteraan individu, keluarga,
kelompok, dan lembaga.
2. Setiap budaya memiliki kepercayaan tertentu, nilai,
dan pola kepedulian dan penyembuhan yang perlu
ditemukan, dipahami, dan digunakan dalam merawat
orang-orang dari budaya yang berbeda-beda atau
mirip.
3. Keperawatan transcultural pengetahuan dan
kompetensi yang imperatif untuk memberikan
makna, kongruen, aman, dan menguntungkan praktek
perawatan kesehatan.
4. Ini adalah hak asasi manusia yang kebudayaan
memiliki nilai-nilai peduli budaya mereka,
kepercayaan, dan praktek-praktek dihormati dan
merenung dimasukkan ke dalam perawatan dan
layanan kesehatan.
5. Budaya dan kesehatan perawatan berdasarkan
kepercayaan dan praktek-praktek kesehatan
bervariasi di barat dan non-budaya barat dan dapat
berubah dari waktu ke waktu.
6. Komparatif pengalaman perawatan budaya, makna,
nilai, dan pola budaya perawatan sumber dasar
11
pengetahuan keperawatan lintas untuk menuntun
keputusan menyusui.
7. Generic (emik, folk) dan profesional (etik)
pengetahuan dan praktik perawatan sering memiliki
pengetahuan dan pengalaman yang berbeda dasar
yang perlu dinilai dan dipahami sebelum
menggunakan informasi dalam perawatan klien.
8. Pengetahuan yang holistik dan komprehensif
keperawatan transkultur membutuhkan pemahaman
perspektif emik dan etik yang terkait dengan
pandangan dunia, bahasa, ethnohistory, kekerabatan,
agama (spiritualitas), teknologi, ekonomi dan faktor-
faktor politik, dan nilai-nilai budaya tertentu,
keyakinan, dan praktik atas ketegasan perawatan,
penyakit, dan kesejahteraan.
9. Cara belajar yang berbeda, hidup, dan budaya
transmisi perawatan dan kesehatan siklus hidupmu
adalah fokus utama dari pendidikan, penelitian, dan
praktik keperawatan transkultur.
10. Keperawatan transcultural membutuhkan
pemahaman tentang diri sendiri, satu budaya, dan
cara seseorang memasuki budaya yang berbeda dan
membantu orang lain.
11. Keperawatan transcultural teori, riset, dan
praktek yang tertarik pada kedua universal untuk
kesamaan) dan perbedaan untuk menghasilkan
pengetahuan baru dan bermanfaat untuk
12
menyediakan humanistik dan praktek perawatan
ilmiah.
12. Keperawatan transcultural tindakan atau
keputusan yang didasarkan terutama pada perawatan
dan kesehatan penelitian pengetahuan yang diperoleh
dari studi yang mendalam tentang budaya dan
penggunaan pengetahuan ini dalam merawat
profesional.
5. Pengkajian Asuhan Keperawatan Budaya
Peran perawat dalam transkultural nursing yaitu
menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan
masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan
keperawatan.
Tindakan keperawatan yang diberikan harus
memperhatikan 3 prinsip asuhan keperawatan yaitu:
Cara I : Mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya pasien
tidak bertentangan dengan kesehatan. Perencanaan dan
implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-
nilai yang relevan yang telah dimiliki klien sehingga klien
dapat meningkatkan atau mempertahankan status
kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi.
Cara II : Negosiasi budaya
Intervensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini
dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap
budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
Perawat membantu klien agar dapat memilih dan
13
menentukan budaya lain yang lebih mendukung
peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil
mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan
dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain.
Cara III : Restrukturisasi budaya
Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang
dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya
merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok
menjadi tidak merokok. Pola rencana hidup yang dipilih
biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan
keyakinan yang dianut.
20
Budaya,etnisitas,tempat,peran dan fungsi
keluarga,pekerjaan,waktu luang,persahabatan dan kegiatan
social keagamaan.
4) Waktu (time)
Penggunaan waktu,definisi dan pengukuran waktu,waktu
untuk bekerja dan menjalin hubungan social,orientasi
waktu saat ini,masa lalu dan yang akan datang.
5) Kontrol lingkungan (environmental control)
Nilai-nilai budaya,definisi tentang sehat-sakit,budaya yang
berkaitan dengan sehat-sakit.
6) Variasi biologis (Biological variation)
Struktur tubuh,warna kulit & rambut, dimensi fisik lainnya
seperti; eksistensi enzim dan genetic,penyakit yang
spesifik pada populasi terntentu,kerentanan terhadap
penyakit tertentu,kecenderungan pola makan dan
karakteristikpsikologis,koping dan dukungan social.
c. Keperawatan transkultural model Andrew & Boyle
Komponen-komponenya meliputi:
1) Identitas budaya
2) Ethnohistory
3) Nilai-nilai budaya
4) Hubungan kekeluargaan
5) Kepercayaan agama dan spiritual
21
6) Kode etik dan moral
7) Pendidikan
8) Politik
9) Status ekonomi dan social
10) Kebiasaan dan gaya hidup
11) Faktor/sifat-sifat bawaan
12) Kecenderungan individu
13) Profesi dan organisasi budaya
Komponen-komponen diatas perlu dikaji pada diri perawat
(self assessment) dan pada klien, Kemudian perawat
mengkomunikasikan kompetensi transkulturalnya melalui
media: verbal, non verbal & teknologi, untuk tercapainya
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan dan
kesejahteraan klien.
5. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar
belakang budayanya yang dapat dicegah, diubah atau
dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and
Davidhizar, 1995).
Terdapat tiga diagnose keperawatan yang sering
ditegakkan dalam asuhan keperawatan transkultural yaitu :
a. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan
perbedaan kultur
22
b. Gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi
sosiokultural
c. Ketidak patuhan dalam pengobatan berhubungan dengan
sistem nilai yang diyakini.
8. Cultural careaccomodation/negotiation
a. Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
b. Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
c. Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi
dimana kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis,
pandangan klien dan standar etik.
7. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan
terhadap keberhasilan klien tentang mempertahankan
budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya
klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi
dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan
dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat
diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar
belakang budaya klien.
25