Anda di halaman 1dari 90

Perspektif Keperawatan

Oleh : Lenny Rosbi R,S.Kp.,M.Si.,M.Kep


PENDAHULUAN
• Falsafah adalah pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi
mengenai sebab-sebab, azas-azas,
hukum,dan sebagainya daripada
segala yang ada dalam alam semesta
ataupun mengenai kebenaran dan arti
adanya sesuatu (WJS
Poerwadarminta)
• Falsafah keperawatan adalah
pandangan dasar tentang hakikat
manusia dan esensi keperawatan
yang menjadikan kerangka dasar
dalam praktik keperawatan
1. Falsafah Keperawatan bertujuan mengarahkan
kegiatan keperawatan yang dilakukan.
2. Keperawatan menganut pandangan holistik
terhadap manusia yaitu kebutuhan manusia
bio-psiko-sosial-spiritual.
3. Kegiatan keperawatan dilakukan dengan
pendekatan humanistik, dalam arti menghargai
dan menghormati martabat manusia, memberi
perhatian kepada klien serta, menjunjung
tinggi keadilan bagi sesama manusia.
4. Keperawatan bersifat universal dalam arti
tidak membedakan atas ras, jenis kelamin,
usia, warna kulit, etik, agama, aliran politik,
dan status sosial ekonomi.
Perspektif Keperawatan Dewasa
PENDAHULUAN
• Keperawatan adalah profesi unik, profesi yang
menangani respon manusia dalam menghadapi masalah
kesehatan, dan secara esensial menyangkut kebutuhan
dasar manusia, ini menempatkan art and science sama
pentingnya.
• Teori dan keterampilan keperawatan diaplikasikan pada
manusia kadang-kadang kurang bisa diprediksi
(hasilnya). Ini terjadi bukan karena sains keperawatan
tidak precise tetapi lingkup garapan keperawatan adalah
respon manusia dan tidak ada ketentuan bahwa perilaku
manusia akan sama dihadapkan pada stimulus yang
sama. Human side dari keperawatan inilah yang
disebut art atau kiat.
Lanjutan …..
• Nursing art berkenaan denagn ketrampilan-ketrampilan
tehnis atau prosedur-prosedur tertentu sebagai bagian
dari upaya keperawatan untuk membantu klien
mengatasi masalah kesehatannya dan memenuhi
kebutuhan dasarnya.
• Tehnik problem solving yang dikenal dengan proses
keperawatan harus dikuasai karena ini merupakan
bagian integral dari praktek keperawatan.
PENGERTIAN
• Praktek keperawatan adalah perwujudan profesi, dalam
hal ini adalah hubungan professional antara perawat-
klien yang didasarkan pada kebutuhan dasar klien,
intervensi keperawatan untuk membantu memenuhi
kebutuhan dasar klien tersebut didasari oleh penalaran
legal etis disertai dengan pendekatan yang manusiawi
(humane). Intervensi tersebut dilakukan melalui
kerjasama dengan klien, dengan atau tanpa kolaborasi
denagn profesi kesehatan lain sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya.
• Keperawatan medikal bedah adalah pelayanan
profesional yang didasarkan ilmu dan teknik
keperawatan medikal bedah berbentuk pelayanan bio –
psiko – sosio – spiritual yang komprehensif ditujukan
pada orang dewasa dengan cenderung mengalami
gangguan fisiologi atau tanpa gangguan struktur akibat
trauma.
LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN
MEDIKAL-BEDAH
• Lingkup praktek keperawatan medikal-bedah
merupakan bentuk asuhan keperawatan pada klien
DEWASA yang mengalami gangguan fisiologis baik
yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan
baik karena adanya penyakit, trauma atau kecacatan.
• Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan
langkah-langkah ilmiah pengkajian, perencanaan,
implementasi dan evaluasi; dengan memperhitungkan
keterkaitan komponen-komponen bio-psiko-sosial klien
dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat
penyakit, trauma atau kecacatan.
LINGKUP KLIEN

• Klien yang ditangani dalam praktek keperawatan


medikal bedah adalah orang dewasa, dengan
pendekatan “one-to-one basis”
• Kategori “dewasa” berimplikasi pada pengembangan
yang dijalani sesuai tahapannya. Tugas-tugas
perkembangan ini dapat berdampak pada perubahan
peran dan respon psikososial selama klien mengalami
masalah kesehatan, dan hal ini perlu menjadi
pertimbangan perawat dalam melakukan kajian dan
intervensi keperawatan.
LINGKUP GARAPAN

• Membahas lingkup garapan keperawatan medikal-


bedah, kita perlu mengacu pada “focus telaahan –
lingkup garapan dan basis intervensi keperawatan
• Fokus telaahan keperawatan adalah respon manusia
dalam mengahdapi masalah kesehatan baik actual,
resiko maupun potensial.
• Masalah kesehatan yang dihadapi klien dapat
bersumber atau terjadi pada seluruh system tubuh
• Lingkup garapan keperawatan adalah kebutuhan
dasar manusia, penyimpangan dan intervensinya.
Lanjutan …..

Basis intervensi keperawatan medikal bedah adalah


• Ketidakmampuan klien (dewasa) untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya sendiri (Self care deficit).
• Ketidakamampuan karena ketidakseimbangan antara
tuntutan kebutuhan (Self – care demand)
• Ketidakmampuan kapasitas klien untuk memenuhinya
(Self-care ability)

Lingkup Garapan
• Segala hambatan pemenuhan kebutuhan dasar yang
terjadi karena perubahan fisiologis pada satu atau
berbagai sistem tubuh serta modalitas dan berbagai
upaya untuk mengatasinya.
Penggunaan Keperawatan Medikal Bedah

Keperawatan medikal bedah


di lakukan dengan :

Berdasarkan Mengguna Berlandaskan


Pelayanan
ilmu pengeth kan scientific etika kep
profesional
metode
Komunikasi Pada Klien Dewasa
• Saling terbuka
• Saling percaya
• Saling menghargai
• Hormat – menghormati
Sehat - Sakit
• Sehat yaitu sebuah keadaan yang tidak
hanya terbebas dari penyakit akan tetapi
juga meliputi seluruh aspek kehidupan
manusia yang meliputi aspek fisik, emosi,
sosial dan spiritual.

• Sakit yaitu keadaan dimana fisik,


emosional, intelektual, sosial,
perkembangan, atau seseorang berkurang
atau terganggu, bukan hanya keadaan
terjadinya proses penyakit.
PERSPEKTIF
KEPERAWATAN MATERNITAS
Keperawatan Maternitas

• Shanze (1990)
Pengertian
Merupakan asuhan keperawatan yang diberikan
kpd ibu/wanita sebagai klien dan klgnya selama
masa prenatal, intranatal dan postnatal

Lingkup
Mulai konsepsi s.d 6 minggu setelah bayi lahir
Lanjutan…….

 CHS (1993)
Pengertian
Pelayanan keperawatan profesional yg ditujukan kpd
klien yg berfokus pd pemenuhan kebutuhan dasar dlm
melakukan adaptasi fisik dan psikososial dgn
mengunakan proses keperawatan (CHS, 1993)

Lingkup
Wanita usia subur, pasangan usia subur yg berkaitan dgn
sistem reproduksi, wanita masa hamil, wanita masa
persalinan, wanita masa nifas, wanita diantara 2
kehamilan, bayi baru lahir s.d 40 hari serta keluarga
Lanjutan ..

• Pengalaman menjadi seorang ibu dan kelahiran


 Peristiwa dramatis, emosional dan menyenangkan
 Pengalaman keluarga

• Asuhan Keperawatan
 Adaptasi fisiologis reproduksi wanita, adaptasi
psikologis, tumbang manusia yg kompleks dan
terkait dengan masyarakat
Paradigma
Keperawatan Maternitas

Manusia

Keperawatan Lingkungan

Sehat
Lanjutan…

Manusia
- Fokus askep
- Wanita hamil, melahirkan, postpartum, ect.
Lingkungan
- lingkungan sosial (klg dan masyarakat), budaya
Sehat
- Dinamis (fungsi optimal dan adaptif)
Keperawatan
- Keperawatan maternitas sbg pelayanan
profesional
Falsafah
 Meberikan askep yang holistik dgn menghargai
klien dan keluarga
 Semua individu mempunyai hak untuk lahir sehat
shg setiap klien berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan yg berkualitas
 Pengalaman melahirkan merupakan bagian
tumbang keluarga juga merupakan ‘krisis’
 Peristiwa melahirkan merupakan ‘normal dan
sehat’
 Sikap, nilai dan perilaku sehat dipengaruhi oleh
budaya dan sosial
Pendekatan Pelayanan Maternitas
• Holistik
• Berpusat pada keluarga
• Penghargaan terhadap klien
• Peningkatan kemampuan klien
 perawatan mandiri
• Peningkatan sumber daya yang diperlukan
Kep. Maternitas Berpusat pd Keluarga
 Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional yang
bermutu, yang mengakui, berfokus pada, danberadaptasi
terhadap kebutuhan fisik dan psikososial ibu hamil,
keluarga dan bayinya (Reeder, 1997)
- Keluarga adalah unit dasar dlm masyarakat
- Fungsi penting dalam dukungan selama periode
perinatal dan membesarkan keluarga
- Keluarga dlm arti keluarga inti dan keluarga besar
Implementasi Keperawatan
 Preventif, promotif
- Mengatasi dan mengurangi masalah karena stress
fisiologi,
psikologi atau sosial
- Penyuluhan dan Penkes: fokus pada mempertahankan
dan meningkatkan kesehatan reproduksi
 Kuratif
Menyelesaikan masalah (konsultasi, kolaborasi)

“keberhasilan tercapai dgn keterlibatan wanita, keluarga ,


masyarakat dan tim kesehatan”
Perbedaan Pendekatan Tradisional dan
Pendekatan keluarga
Pendekatan Tradisional Pendekatan Keluarga

Kuratif, Kurang penyuluhan Preventif dengan penyuluhan

Partisipasi keluarga kurang Partisipasi keluarga diutamakan

Rawat Pisah Rawat Gabung

Terbatas: kontak dini, jam besuk, jadwal Fleksible: kontak dini, jam besuk, jadwal
asi, kehadiran sibling asi, kunjungan sibling

Terbatas: perawatan khusus Keterlibatan keluarga dalam UPIN

Partun normal: 3 hari Pulang secepat mungkin, mobilisasi dini

Tidak ada kunjungan rumah Kunjungan rumah >>


Lingkup Wewenang dan Tanggung
Jawab
 Fokus pada pemenuhan kebutuhan klien
 Melaksanakan askep dgn pendekatan keluarga
 Merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi
yang membutuhkan penangganan lebih lanjut
 Dlm melaksanakan peran (proses keperawatan)
 Pelaksaan askep dgn kerja sama tim
Lingkup Pelayanan

• Rumah sakit
• Rumah bersalin
• Puskesmas
• Komunitas
Trend dan Issue
keperawatan maternitas
Mengalami perubahan dari waktu ke waktu..
1. Perubahan struktur sosial
Jumlah anggota keluarga sedikit

Dampak Keperawatan
Memberdayakan dan melibatkan
anggota keluarga
Sambungan….
2. Gaya hidup keluarga lebih bervariasi
Cendrung ‘mobile’
Dampak Keperawatan
Monitoring kesehatan, pend kesehatan,
pelayanan kesehatan terjadwal
3. Peningkatan biaya kesehatan
Cendrung menunda periksa kesehatan
Dampak Keperawatan
Pelay. Kesh komprehensif di tingkat PHC
Sambungan…..

- Perkembangan teknologi kesehatan


Cendrung merasa sehat, lebih siap
menerima pendidikan kesehatan
Dampak Keperawatan
Role model
- Perubahan pola sakit
Kekerasan thdp perempuan, bayi
Dampak Keperawatan
Pengkajian keperawatan, legal
Aspek legal dan etik dalam Keperawatan
Maternitas

• Aspek Legal
- Tanggung jawab melindungi hak klien dan
kualitas pelayanan keperawatan yg diberikan
dgn menjelaskan hak dan tanggung jawab
klien selama di rawat
- Mengetahui lingkup pely. kep yang diberikan
- Dokumentasi tindakan keperawatan
- Inform concent (prosedur invasif)
Sambungan..
• Aspek etik
Keputusan sulit dalam lingkup maternitas
- Masalah konsepsi
(bayi tabung??, bank sperma??. ect)
- Aborsi
- Hak janin? Hak ibu?
- Resusitasi (berapa lama???..)
- Penelitian?? (pengunaan jaringan janin??)
Peran Perawat Maternitas
• Pemberi asuhan (praktisi)
menerapkan proses keperawatan
• Contoh peran (role model)
klien, anggota profesi lain, perawat sendiri
• Pendidik / konselor
• Advokat
Penghubung klien-sistem yankes
• Manajer
• Advanced Role
PERSPEKTIF KEPERAWATAN ANAK
DALAM KONTEKS KELUARGA
LATAR BELAKANG

• Anak sebagai klien tidak lagi dipandang sebagai


miniatur orang dewasa.
• Perspektif keperawatan anak merupakan landasan
berpikir bagi seorang perawat anak dalam
melaksanakan pelayanan keperawatan terhadap klien
anak maupun keluarganya.

www.designfreebies.org Company Logo


FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK

1 FALSAFAH KEPERAWATAN ANAK

a Perawatan berfokus pada keluarga (family centered care)

b Pencegahan terhadap trauma (atraumatic care)

c Buka

Company Logo
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK

2 PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK

a ANAK

b SEHAT - SAKIT

c LINGKUNGAN

c KEPERAWATAN

Company Logo
PRINSIP – PRINSIP KEPERAWATAN ANAK

• Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi individu yang


unik.

• Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai


kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangannya.

• Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya


pencegahan penyakit dan peningkatan derajat kesehatan,
bukan hanya mengobati anak yang sakit.
LANJUTAN

• keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang


berfokus kepada kesejahteraan anak sehingga perawat
bertanggung jawab secara komprehensif dalam
memberikan asuhan keperawatan anak.

• praktek keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak


dan keluarga untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi,
dan meningkatkan kesejahteraan hidup, dengan
menggunakan proses keperawatan yang sesuai dengan
aspek moral ( etik) dan aspek hukum (legal).
LANJUTAN

• Tujuan praktek keperawatan anak dan remaja adalah


untuk meningkatkan maturasi atau kematangan yang
sehat pada anak dan remaja sebagai mahluk
biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan
masyarakat.

• Pada masa yang akan datang, kecenderungan


keperawatan anak berfokus kepada ilmu tumbuh
kembang anak.
PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN ANAK

. Care Giver
.
Advocate keluarga

Pencegah penyakit
PERAN
Pendidik
PERAWAT
Konseling

Kolaborasi

. Peneliti

Company Logo
LINGKUP PRAKTEK KEPERAWATAN ANAK

2
1 3
Kebutuhan Asih :
Kebutuhan Asuh : Kebutuhan Asah :
Kebutuhan ini
Merupakan Kebutuhan ini
berdasarkan
kebutuhan fisik yang merupakan
adanya pemberian
harus dipenuhi dalam kebutuhan yang
kasih sayang pada
proses pertumbuhan harus dipenuhi pada
anak atau
dan perkembangan. anak, untuk
memperbaiki
Ex : gizi/nutrisi, mencapai tumbang
psikologis anak.
pencegahan penyakit, yang optimal dengan
lingkungan sehat, memberikan
pakaian, rekreasi, dll. stimulasi mental
sejak dini.
KONSEP BERMAIN ANAK
DEFINISI
• Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual,
emosional dan sosial dan bermain merupakan media
yang baik untuk belajar karena dengan bermain , anak
akan berkata-kata, belajar memnyesuaikan diri dengan
lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukan, dan
mengenal waktu, jarak, serta suara . (Wong, 2000).

www.designfreebies.org Company Logo


• Bermain adalah cara alamiah bagi anak untuk
mengungkapkan konflik dalam dirinya yang tidak
disadarinya . (Miller dan Keong, 1983).

• Bermain adalah kegiatan yang dilakukan sesaui dgn


keinginanya sendiri dan memperoleh kesenangan. (Foster,
1989).

www.designfreebies.org Company Logo


Kesimpulan definisi bermain

• “Kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan


anak sehari-hari karena bermain sama dengan kerja pada
orang dewasa, yang dapat menurunkan stres anak,
belajar berkomunikasi dengan lingkungan, menyesuaikan
diri dengan lingkungan, belajar mengenal dunia dan
meningkatkan kesejahteraan mental serta sosial anak.”

www.designfreebies.org Company Logo


FUNGSI BERMAIN PADA ANAK

Membantu Perkembangan Sensorik


dan Motorik
FUNGSI Membantu Perkembangan Kognitif

Meningkatkan Sosialisasi Anak

Meningkatkan Kreatifitas

Meningkatkan Kesadaran Diri


BERMAIN
Mempunyai Nilai Terapeutik

Mempunyai Nilai Moral Pada Anak


Macam-macam dari permainan
Berdasarkan
Berdasarkan isinya : karakteristik sosial :

Bermain Afektif Solitary Play


Sosial

. Bermain
Permainan
Pararel Play
Bersenang-senang

Bermain Associative Play


Keterampilan
Cooperative Play
Bermain Dramatik
Onlooker Play
Bermain
Berdasarkan jenis permainan :
Menyelidiki Therapeutic Play
1. Permainan
2. Memperhatikan
PEDOMAN UNTUK KEAMANAN BERMAIN

• Ekstra energi
• Waktu
• Alat permainan
• Ruang untuk bermain
• Pengetahuan cara bermain
• Teman bermain
TERAPI BERMAIN PADA ANAK YANG DIHOSPITALISASI

Manfaat bermain
dilaksanakan
di RS

• Memfasilitasi situasi yang • Memberi peralihan dan relaksasi


tidak familiar • Membantu anak untuk merasa
• Memberi kesempatan untuk aman dalam lingkungan yang asing
membuat keputusan dan kontrol • Memberikan cara untuk
• Membantu untuk mengurangi mengurangi tekanan dan untuk
stres terhadap perpisahan mengekspresikan perasaan
• Memberi kesempatan untuk • Menganjurkan untuk berinteraksi
mempelajari tentang fungsi dan dan mengembangkan sikap-sikap
bagian tubuh yang positif terhadap orang lain
• Memperbaiki konsep-konsep yang • Memberikan cara untuk
salah tentang penggunaan dan mengekspresikan ide kreatif dan minat
tujuan peralatan dan prosedur • Memberi cara mencapai tujuan-tujuan
medis terapeutik
PRINSIP BERMAIN DI RS :

Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat dan


sederhana.

Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang

Kelompok umur yang sama.

Permainan tidak bertentangan dgn


pengobatan

Semua alat permaianan dpt dicuci

Melibatkan orang tua.


KONSEP SAKIT DAN HOSPITALISASI
PENGERTIAN

• Keadaan dimana orang sakit berada pada lingkungan


rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan dalam
perawatan atau pengobatan sehingga dapat mengatasi
atau meringankan penyakitnya.
• Suatu proses yang karena suatu alasan yang berencana
atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah
sakit, menjalani terapi dan perawatan sampai
pemulangannya kembali ke rumah.
• hospitalisasi dapat menimbulkan ketegangan dan ketakutan
serta dapat menimbulkan gangguan emosi atau tingkah laku
yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalanan penyakit
anak selama dirawat di rumah sakit
• Stressor yang mempengaruhi permasalahan di atas timbul
sebagai akibat dari dampak perpisahan, kehilangan kontrol (
pembatasan aktivitas ), perlukaan tubuh dan nyeri

www.designfreebies.org Company Logo


Berbagai perasaan yang muncul pada anak yaitu :

• Cemas
• Marah
• Sedih
• Takut
• Rasa bersalah

menghadapi sesuatu yg baru dan belum


pernah dialami
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Hospitalisasi pada anak

• Fantasi-fantasi dan unrealistic anxieties tentang kegelapan,


monster, pembunuhan dan diawali oleh situasi yang asing.
• Gangguan kontak social jika pengunjung tidak diizinkan
• Nyeri dan komplikasi akibat pembedahan atau penyakit
• Prosedur yang menyakitkan
• Takut akan cacat atau mati.
• Berpisah dengan orang tua dan sibling
REAKSI HOSPITALISASI

• Reaksi tersebut bersifat individual


• Sangat tergantung pada usia perkembangan anak
• Pengalaman sebelumnya terhadap sakit,
• Sistem pendukung yang tersedia
• Kemampuan koping yang dimilikinya
• Berat / Ringannya penyakit
Stress yang umumnya terjadi berhubungan dengan hospitalisasi:

3.Privasi
1.Takut 2.Isolasi yang
terhambat

a.Unfamiliarity a. Pengunjung,
b.Lingkungan rumah perawat dan
sakit yang dokter yang Terjadi pada anak
menakutkan memakai pakaian remaja ; rasa
c.Rutinitas rumah sakit khusus
d.Prosedur yang b. Keluarga yang malu, tidak bebas
menyakitkan tidak dapat bebas berpakaian
e.Takut akan kematian berkunjung.
Mengurangi dampak stress hospitalisasi antara lain :

Meminimalkan dampak perpisahan

Mengurangi kehilangan kontrol

Meminimalkan rasa takut terhadap


perlukaan tubuh dan nyeri.
ANTISIPASI & PENCEGAHAN KECELAKAAN
ANTICIPATORY GUIDANCE
PENCEGAHAN TERHADAP KECELAKAAN PADA ANAK

• Kecelakaan merupakan kejadian yang dapat menyebabkan


kematian pada anak.
• Kepribadian adalah factor pendukung terjadinya kecelakaan.
• Orang tua bertanggung jawab terhadap kebutuhan
anak,menyadari karakteristik perilaku yang menimbulkan
kecelakaan
• Waspada terhadap factor-faktor lingkungan yang
mengancam keamanan anak.
FACTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN KECELAKAAN

• Jenis kelamin
biasanya lebih banyak pada laki-laki
karena lebih aktif dirumah.

• Usia
pada kemampuan fisik dan kognitif,
semakin besar akan semakin tahumana yang bahaya.

• Lingkungan
Tidak Adanya penjaga atau pengasuh.

www.designfreebies.org
Cara Pencegahan :

A B
C
Pemahaman
tingkat Kualitas
perkembangan asuhan Lingkungan
dan meningkat
tingkah laku aman
anak

www.designfreebies.org Company Logo


Pencegahan berdasarkan usia

Bayi
Toddler

Remaja Tingkat Usia

Pra
Sekolah

Sekolah

www.designfreebies.org Company Logo


Masa Bayi

Jenis kecelakaan :
A. Aspirasi benda E. Luka bakar
B. Kurang O2 F. Keracunan
C. Jatuh

Pencegahan
a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b. Kurang O2: plastic, sarung bantal.
c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint),
tidak pakai kursi tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. www.designfreebies.org
Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
Masa Toddler

Jenis kecelakaan :
A. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
B. Tenggelam.
C. Keracunan atau terbakar
D. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
E. Aspirasi dan asfiksia.

www.designfreebies.org
Pencegahan :

a. Awasi jika dekat sumber air.


b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan
strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang
aman.
h. Jangan biarkan kabel listrik menggantung & mudah
ditarik.
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen
yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of
balance.
www.designfreebies.org
Masa Pra Sekolah

Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari


potensial bahaya :
 Obyek panas,
 Benda tajam,
 Akibat naik sepeda, misalnya main dijalan,
 Larimengambil bola/layangan
 Menyeberang jalan.

www.designfreebies.org
Pencegahan ada 2 cara ;
1. Mengontrol lingkungan.
2. Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya
a. Jauhkan korek api dari jangkauan.
b. Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial
dapat membahayakana anak
c. Mendidik anak :
 Cara menyeberang jalan.
 Arti rambu-rambu lalulintas.
 Cara mengendarai sepeda yang aman & peran orang
tua = perlu belajar mengontrol lingkungan.
Usia Sekolah
a. Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
b. Aktif dalam kegiatan :
mengendarai sepeda, mendaki gunung, berenang.

Perawat mengajarkan keamanan :


a. Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
b. Aturan yang aman dalam berenang
c. Mengawasi pada saat anak menggunakan
alat berbahaya : gergaji, alatlistrik.
d. Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang
bisa meledak/terbakar.
www.designfreebies.org
Remaja
a. Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat
: fraktur, luka padakepala
b. Kecelakaan karena olah raga.

Pencegahan
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan
bermotor sebelumnya ada negosiasi antara orang
tua dengan remaja.
b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
c. Melakukan latihan fisikyang sesuai sebelum
melakukan olah raga.
Sibling Rivalry
Keluarga mendapat bayi baru : dapat menimbulkan krisis bagi
toddler

Toddler tidak membenci atau marah pada bayi, ttp karena :


a. Perubahan merasa ada saingan.
b. Perhatian ibu terbagi.
c. Kebiasaan rutin menjadi berubah menyebabkan anak bertingkah
laku infantil

Perlu persiapan toddler untuk menerima kehadiran


saudara kandungnyamulai sejak bayi dalam kandungan.
www.designfreebies.org Company Logo
Perspektif dan Falsafah Keperawatan Jiwa
Falsafah Keperawatan Jiwa
Individu memiliki harkat dan martabat sehingga
masing-masing individu perlu dihargai. Tujuan
individu meliputi tumbuh, sehat, otonomi dan
aktualisasi diri. Masing-masing individu
tersebut berpotensi untuk berubah, karena kita
tahu bahwa manusia adalah mahkluk holistik
yang mempunyai kebutuhan dasar yang sama.
Semua individu perilakunya bermakna, perilaku
individu tersebut meliputi: persepsi, pikiran,
perasaan dan tindakan
Pengertian Keperawatan Jiwa
Keperawatan jiwa merupakan proses
interpersonal yang berupaya untuk
meningkatkan dan mempertahankan
fungsi yang terintegrasi. Keperawatan jiwa
merupakan bidang spesialisasi praktik
keperawatan yang menerapkan teori
perilaku manusia sebagai ilmunya dan
penggunaan diri sendiri secara terapeutik
sebagai kiatnya (ANA).
• Menurut Dorothy , Cecilia : keperawatan kesehatan jiwa
merupakan “proses dimana perawat membantu individu
atau kelompok dalam mengembangkan konsep diri yang
positif , meningkatkan pola hubungan antar pribadi yang
lebih harmonis serta agar lebih berproduktif di
masyarakat.”
• Menurut Stuart Sundeen : keperawatan mental adalah “
proses interpersonal dalam meningkatkan dan
mempertahankan perilaku yang berpengaruh pada
fungsi integrasi. Pasien tersebut bisa individu,
keluarga,kelompok,organisasi atu masyarakat. Tiga area
praktik keperawatan mental yaitu perawatan langsung ,
komunikasi , management.
Model-Model Keperawatan Jiwa
1. Model Psikoanalisa
a. Konsep : Merupakan model yang pertama yang
dikemukakan oleh Sigmun Freud yang meyakini
bahwa penyimpangan perilaku pada usia dewasa
berhubungan pada perkembangan pada anak
b. Proses terapi: Memakan waktu yang lama &
Menggunakan tehnik asosiasi bebas dan analisa
mimpi”
c. Peran pasien dan terapis: Pasien & Terapis
2. Model Interpersonal
a. Konsep : Model ini diperkenalkan oleh Hary Stack Sullivan.
Sebagai tambahan Peplau mengembangkan teori
interpersonal keperawatan. Dalam proses interpersonal
perawat klien memiliki 4 tahap :
Orientasi, Identifikasi, Eksplorasi, Resolusi
b. Proses terapi
 Mengeksplorasi proses perkembangan
 Mengoreksi pengalaman interpersonal
 Reduksi
 Mengembangkan hubungan saling percaya
c. Peran pasien dengan terapis
 pasien : menceritakan ansietas dan perasaan
 terapis : menjalin hubungan akrab dengan pasien
dengan menggunakan empati
3. Model Eksistensi
a. Konsep: Teori mengemukakan bahwa penyimpangan perilaku terjadi
jika individu putus hubungan dengan dirinya dan lingkungannya.
b. Proses terapi
• Rational emotive therapy
• Terapi logo
• Terapi realitas
c. Peran pasien & perawat
• Pasien : bertanggung jawab terhadap perilakunya dan berperan
serta dalam suatu pengalaman berarti untuk mempelajari tentang
dirinya yang sebenarnya
• Terapis :
Membantu pasien untuk mengenali diri
Mengklarifikasi realita dari suatu situasi
Mengenali pasien tentangperasaan tulus
Memperluas kesadaran diri pasien
4. Model Komunikasi
a. Konsep: Teori ini menyatakan bahwa gangguan perilaku
terjadi apabila pesan tidak dikomunikasikan dengan jelas.
b. Proses terapi
• Memberi umpan balik dan klarifikasi masalah
• Memberi penguatan untuk komunikasi yang efektif
• Memberi alternatif kolektif untuk komunikasi yang tidak
efektif
• Melakukan analisa proses interaksi
c. Peran pasien terapis
• Pasien : memperhatikan pola komunikasi , bermain
peran,bekerja untuk mengklarifikasi komunikasinya sendiri
, memvalidasi peran dari oarang lain.
• Terapis : menginterpretasikan pola komunikasi kepada
pasien dan mengajarklan prinsip komunikasi yang baik.
5. Model Keperawatan
a. Konsep: Teori ini mempunyai pandangan bahwa askep berfokus
pada respon individu terhadap masalah kesehatan yang actual
dan potensial denagan model pendekatan berdasarkan teori
sistem , teori perkembangan , teori interaksi , pendekatan holistik
dan teori keperawatan. Fokus pada :
• Rentang sehat sakit
• Teori dasar keperawatan
• Tindakan keperawatan
• Hasil tindakan
b. Proses terapi : Proses keperawatan & Terapi
keperawatan (terapi modalitas)
c. Peran pasien dan terapis
• Pasien : mengemukakan masalah
• Terapis : memfasilitasi dan membantu menyelesaikan
Perspektif dan Falsafah Keperawatan Keluarga &
Komunitas
Definisi
• Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan
dibidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat
keperawatan ditujukan kepada individu,
keluarga dan masyarakat baik yang sakit
maupun yang sehat sejak lahir sampai
meninggal.
• Perawatan kesehatan keluarga (family Health
Nursing) adalah perawatan kesehatan
masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan
kepada keluarga sebagai unit kesatuan dengan
sehat sebagai tujuan dan melalui perawatan
sebagai sasarannya. (Salvino, 2005)
Perspektif dan Falsafah Keperawatan
Keluarga

• Model keperawatan bagi keluarga


mencerminkan dua pemikiran dalam komunitas
/keperawatan ( kesehatan) masyarakat hari ini.
Beberapa pandangan mendukung bahwa
keluarga adalah unit perawatan, dan
masyarakat adalah konteks, sedangkanyang
lain fokus pada komunitas sebagai klien dan
melihat keluarga sebagai subunit
• Model Keluarga sebagai pemberi perawatan merupakan
PerawatanKesehatan yang menguraikan kerangka kerja
yang mendukung untuk menyediakanperawatan
keluarga dalam sebuah masyarakat.
• Sedangkan Model kesehatan masyarakat sebagai fungsi
yaitu memberikan panduan dalam penyediaan
perawatan bagi keluarga dan pandangan keluarga
sebagai klien dalam masyarakat dan keluarga sebagai
bagian dari masyarakat klien.
Adapun paradigma keperawatan Keluarga
meliputi :
• Manusia: bio,psiko,sosio,spiritual dan kultur
• Keluarga sebagai klien
• Masyarakat sebagai klien
• Lingkungan:
1. Lingkungan sosial (social environment)
2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
3. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Perspektif dan Falsafah Keperawatan
Komunitas
Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu
kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal
penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan
keperawatan
a. Manusia: Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan
individu / klien yang berada pada lokasi atau batas
geografi tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan
dan minat yang relatif sama serta adanya interaksi
satu sama lain untuk mencapai Tujuan. Komunitas
merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga,
komunitas, Komunitas sebagai klien yang dimaksud
termasuk kelompok resiko tinggi antara lain: daerah
terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.
b. Kesehatan
Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar klien / komunitas. Sehat
merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.

c. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh
disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, social,
cultural dan spiritual.

d. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan
stressor, melalui pencegahan primer, sekunder dan
tersier.

Anda mungkin juga menyukai