Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 10 :

1. Bertonius Tage Panggo


2. Lailatul Isma
3. Roberto Silvester
DEFINISI

Human Trafficking adalah sebuah kejahatan internasional yang menjadikan


manusia sebagai obyek komersial yang dapat diuangkan atau diperjualbelikan
seperti layaknya barang property (Rianto Adi, 2012) dalam (Mardiyati, 2017).

Human Trafficking atau perdagangan manusia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa


(PBB) mendefinisikan sebagai perekrutan, pengiriman, pemindahan, penampungan
atau penerimaan seseorang dengan ancaman, penggunaan kekerasan, perbudakan,
pemaksaan, pemerangkapan utang ataupun bentuk-bentuk penipuan yang lainnya
dengan tujuan eksploitasi (Course Instruction, 2011) dalam (Azzaki, Astiyani,
Fatullah, dkk, 2018).
CIRI UTAMA HUMAN TRAFFICKING

1. Adanya proses Perdagangan manusia : perekrutan, pengiriman, eksploitasi, pemindahan,


penampungan atau penerimaan manusia baik itu lintas wilayah maupun negara.
2. Ada pihak-pihak yang mendapatkan keuntungan
3. Ada korban baik perempuan maupun anak yang karena keperempuanan dan kekanakannya
dimanfaatkan dan di eksploitasi .
Korban adalah seseorang yang mengalami penderitaan psikis, mental. fisik, seksual, dan atau sosial yang
diakibatkan tindak pidana perdagangan orang (Pasal 1 ayat 3 UU No 21 Tahun 2007).

Sanksi bagi pelaku tindak pidana perdagangan orang


Kurungan Penjara dan atau Denda. Sanksi kurungan penjara, minimal 3 tahun maksimal 15 tahun.
Sanksi denda bagi pelaku perorangan Rp 150-600 juta, sementara untuk perusahaan sanksi penjaranya
minimal 9 tahun dan maksimal 45 tahun, atau denda minimal sebesar Rp 360 juta, dan maksimal Rp 1,8
miliar.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
HUMAN TRAFFICKING

 Faktor ekonomi
 Posisi subordinat perempuan dalam social dan budaya
 Faktor pendidikan
 Tidak ada akte kelahiran
 Kebijakan yang bias gender
 Pengaruh globalisasi
BENTUK – BENTUK HUMAN
TRAFFICKING

 Exploitasi Seksual.
 Eksploitasi Seksual Komersial Untuk Prostitusi.
 Eksploitasi Non Komersial.
 Pekerja rumah tangga.
 Penjualan bayi.
 Jeratan hutang.
 Pengedar narkoba & pengemis.
 Pengantin pesanan pos (mail order bride).
 Donor paksa organ tubuh.
MODUS HUMAN TRAFFICKING

Ada beberapa modus yang biasanya dilakukan untuk mencari korban human trafficking,
yaitu :
 Tawaran pekerjaan
Salah satu modus human trafficking yang sering dilakukan adalah penawaran kerja ke
luar pulau atau luar negeri dengan gajih tinggi. Pelaku biasanya mendatangi rumah calon
korbannya dan saat pemberangkatan juga tanpa dilengkapi surat keterangan dari pemerintah
setempat.
 Bius
Seseorang mendapatkan korban human trafficking dengan cara melakukan kekerasan
seperti di bius. Cara modus ini berawal dari penculikan terhadap korban, kemudian pelaku
membiusnya dengan suntikan ataupun dengan alat yang lain yang digunakan untuk membius.
DAMPAK YANG TERJADI PADA
KORBAN HUMAN TRAFFICKING

 Dampak psikologi dan Kesehatan mental


 Post traumatic stress disorder (PTSD)
 Kecemasan
 Ketidakberdayaan
 Dampak social
Dampak yang terjadi pada korban human trafficking ialah isolasi social, penolakan dari
keluarga & masyarakat yang mengakibatkan kehilangan makna dan tujuan hidup serta
penghargaan atas dirinya.
 Dampak Kesehatan fisik
Dampak Kesehatan fisik yang dimaksud adalah cedera actual & ancaman terhadap
intregritas diri para korban yang mengalami kekerasan fisik & seksual. Penderitaan secara
fisik yang dialami para korban dapat menciptakan citra diri yang negatif, konsep diri yang
buruk, kehilangan makna hidup, harkat dan martabat para korban menjadi hancur.
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN
HUMAN TRAFFICKING
Penanganan Tindakan pidana human trafficking bersifat kompleks, dimana penangan terhadapnya
memerlukan pemetaan yang komprehensif. Disamping itu keseriusan pemerintah dan keterlibatan seluruh elemen
bangsa diharapkan dapat berkontribusi secara partisipasif dalam upaya pemberantasan tindak pidana perdaganan
orang (human trafficking).
Upaya Masyarakat dalam pencegahan trafficking yakni dengan meminta dukungan ILO dan Yayasan
Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI) yang melakukan Program Prevention of Child Trafficking for Labor and
Sexual Exploitation. Tujuan dari program ini adalah:
 Memperbaiki kualitas pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menegah Atas untuk memperluas
angka partisipasi anak laki-laki dan anak perempuan.
 Mendukung keberlanjutan pendidikan dasar untuk anak perempuan setelah lulus sekolah dasar.
 Menyediakan pelatihan keterampilan dasar untuk memfasilitasi kenaikan penghasilan.
 Menyediakan pelatihan kewirausahaan dan akses ke kredit keuangan untuk memfasilitasi usaha sendiri.
 Merubah sikap dan pola pikir keluarga dan masyarakat terhadap trafficking anak.
RENTANG RESPON
RENTANG POHON MASALAH
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
1. Identitas pribadi, penanggung jawab dan Riwayat Penyakit.
2. Faktor predisposisi : pengalaman masa kanak-kanak, pola asuh orang tua, sosial
budaya.
3. Faktor presipitasi : Stresor eksternal dan Internal
4. Pengkajian fisik : sistem tubuh klien (head to toe ), hygiene, dll.
5. Status mental : menarik diri, tidak memperhatikan penampilan, cemas, sedih,
depresi, halusinasi, melukai diri sendri, tidak kooperatif, curiga, mudah tersinggung
6. Psikososial dan Spritual : gambaran diri, harga diri (biasanya rendah), ideal diri,
penampilan, nilai dan keyakinan .
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan Konsep Diri : harga diri rendah kronik.


2. Isolasi sosial menarik diri.
3. Ketidakberdayaan b.d peristiwa traumatis / Interaksi Interpersonal tidak
memuaskan.
4. Gangguan persepsi Sensori halusinasi.
INTERVENSI
No. SDKI SLKI SIKI

1. Harga diri rendah 1.09308 Promosi harga diri


Harga diri (L.09069)
kronik (D.0086) Observasi :
gejala dan tanda mayor Setelah dilakukan Intervensi - Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin dan usia terhadap harga diri.
Subjektif - Monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri.
selama 2 x 24 jam klien memiliki
• Menilai diri - Monitor harga diri setiap waktu sesuai kebutuhan.
negatif, tidak perasaan positif terhadap diri Terapeutik :
berguna - Motivasi agar terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri.
sendiri dengan kriteria hasil :
• Merasa - Motivasi menerima tantangan atau hal baru.
malu/bersalah • Penilain diri positif - Diskusikan pernyataan tentang harga diri.
• Merasa tidak - Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri.
• Perasaan memiliki kelebihan
memiliki kelebihan - Diskusikan persepsi negatif diri.
atau kemampuan positif - Diskusikan alasan mengkritik atau rasa bersalah.
positif - Diskusikan penetapan tujuan realistis untuk mencapai harga diri yang lebih tinggi.
• Minat mencoba hal baru
- Diskusikan bersama keluarga untuk menetapkan harapan dan batasan yang jelas.
Objektif • Berjalan menampakkan - Berikan umpan balik positif atas peningkatan mencapai tujuan.
Enggan mencoba hal - Fasilitasi Lingkungan dan aktivitas yang meningkatkan harga diri.
wajah
baru Edukasi :
Berjalan menunduk • Postur tubuh menampakkan • Jelaskan kepada keluarga tentang pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep positif diri
Postur tubuh menunduk pasien.
wajah
• Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki.
• Anjurkan mempertahankan kontak mata saat beromunikasi.
• Anjurkan membuka diri terhadap kritik negative.
• Anjurkan mengevaluasi perilaku.
• Ajarkan cara mengatasi bullying.
• Latih peningkatan tanggung jawab untuk diri sendiri.
• Latih pernyataan / kemampuan positif diri.
• Latih cara berpikir dan berperilaku positif.
• Latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam menangani.
INTERVENSI
No. SDKI SLKI SIKI

2. Isolasi Sosial 1.09308 Promosi dukungan sosial


Keterlibatan sosial (L.13116)
Menarik diri Observasi :
(D.0121) Setelah dilakukan Intervensi • Identifikasi kekuatan dan kelemahan dalam menjalin hubungan.
Gejala dan tanda Terapeutik :
selama 3 x 24 jam klien
mayor : • Pertahankan kesabaran dan kejujuran dalam mengembangkan hubungan.
Subjektif : mampu untuk membina • Berikan umpan balik positif terhadap aktivitas yang dilakukan.
• Merasa ingin • Motivasi berpartisipasi dalam kegiatan individu, kelompok dan social.
hubungan yang erat, hangat,
sendirian • Motivasi untuk mempertahankan komunikasi verbal.
• Merasa tidak terbuka dan independen • Motivasi melakukan aktivitas diluar dan lingkungan baru (mis jalan-jalan, belanja dll ).
aman ditempat • Diskusikan perencanaan kegiatan yang akan datang.
dengan orang lain.
umum
Kriteri hasil : Edukasi :
Objektif : • Anjurkan interaksi dengan orang lain yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama.
• Minat interaksi meningkat
• Menarik diri • Anjurkan penggunaan alat bantu (kacamata dan alat bantu dengar ).
• Tidak • Verbalisasi sosial • Anjurkan berbagi masalah dengan orang lain.
berminat • Amjurkan untuk menghormati hak orang lain.
meningkat
/menolak • Anjurkan mengekspresikan kemarahan secara tepat.
berinteraksi • Verbalisasi ketidakamanan • Anjurkan perencanaan kegiatan khusus.
dengan orang • Latih peningkatan kemampuan yang dimiliki.
ditempat umum membaik
lain • Latih permainan peran dalam keterampilan komunikasi.
• Perilaku menarik diri
Kolaborasi
menurun
Rujuk ke kelompok keterampilan jika perlu.
INTERVENSI
No. SDKI SLKI SIKI

3. Ketidakberdayaan 1.09307 Promosi harapan


Keberdayaan (L.09071)
(D.0092 )
Tanda dan gejala : Setelah dilakukan Intervensi Observasi :
• Identifikasi harapan pasien dan keluarga dalam pencapaian hidup.
selama x 24 jam klien mampu
Subjektif :
• Menyatakan melakukan tindakan yang dapat Terapeutik :
frustasi atau tidak • Sadarkan bahwa kondisinyang dialami memiliki nilai penting.
mengurangi perasaan frustasi,
mampu • Pandu mengingat kembali kenangan yang menyenangkan.
melaksanakan malu, tertekan, tidak merasa • Libatkan pasien secara aktif dalam perawatan.
aktivitas • Kembangkan rencana perawatan yang melibatkan tingkat pencapaian tujuan sederhana sampai
diasingkan dan tidak tergantung
sebelumnya dengan kompleks.
• Menyatakan rasa dengan orang lain. • Berikan kesempatan pada pasien dan keluarga terlibat dukungan kelompok.
malu • Ciptakan lingkungan yang memudahkan mempraktikkan hubungan social.
Kriteri hasil :
• Menyatakan
tertekan (depresi) • Pernyataan mampu Edukasi
• Anjurkan mengungkapkan perasaan terhadap kondisi dan realistis.
melaksanakan aktivitas
Objektif : • Anjurkan mempertahankan hubungan (mis, menyebukan nama orang yang dicintai ).
• Bergantung pada meningkat • Anjurkan mempertahankan hubungan terapeutik dengan orang lain.
orang lain • Latih menyusun tujuan yang sesuai dengan harapan.
• Pernyataan frustasi dan
• pengasingan • Latih cara mengembangkan spritual diri.
ketergantungan dengan orang • Latih cara mengenang dan menikmati masa lalu (mis kenangan indah, prestasi, pengalaman ).
lain menurun
• Perasaan tertekan (depresi)
menurun
• Pengasingan menurun
INTERVENSI
No. SDKI SLKI SIKI

4. Gangguan Persepi 1.09288 ( Manajemen halusinasi )


L.09083 (Persepsi Sensori )
Sensori (D.0085) Observasi :
Setelah dilakukan Intervensi • Monitor perilaku yang mengindikasi halusinasi.
Gejala dan tanda • Monitor dan sesuaikan tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan.
selama 24 jam persepsi
mayor • Monitor isi halusinasi (mis, kekerasan atau membahayakan diri ).
Subjektif : menjadi realistis terhadap Terapeutik :
Mendengar suara • Pertahankan lingkungan yang aman.
stimulus baik internal maupun
atau bisikan • Lakukan tindakan keselamatan ketika tidak dapat mengontrol perilaku (mis, limit setting,
eksternal pembatasan wilayah, pengekangan fisik ).
Objektif : • Diskusikan perasaan dan respon terhadap halusinasi.
Kriteria hasil :
Distorsi sensori • Hindari perdebatan tentang validitas halusinasi.
Respon tidak sesuai • verbalisasi mendengar
Bersikap seolah Edukasi :
bisikan menurun
melihat, mendengar • Anjurkan memonitor sendiri situasi terjadinya halusinasi.
meraba sesuatu. • Perilaku halusinasi • Anjurkan bicara pada orang yang percaya untuk memberi dukungan dan umpan balik
korektif terhadap halusinasi.
menurun
• Anjurkan melakukan ekstraksi (mis mendengarkan musik, melakukan aktivitas dan teknik
relaksasi ).
• Ajarkan pasien dan keluarga cara mengontrol halusinasi.

Kolaborasi
Pemberian obat antipsikotik dan obat antiansietas.
IMPLEMENTASI

Implementasi adalah pelaksanaan tindakan keperawatan


sesuai yang telah direncanakan pada intervensi. Tujuan dari
implementasi adalah memenuhi kebutuhan pasien secara optimal
terutama dari aspek psikososial sesuai dengan permasalahan yang
dihadapinya.
EVALUASI

Diharapkan setelah dilakukan Implementasi Masalah Keperawatan Klien teratasi, yaitu


:
 Rasa percaya diri Klien meningkat.
 Tidak menarik diri dari Orang dan lingkungan sekitar.
 Klien mampu mengatasi masalah ketidakberdayaannya.
 Tidak terjadi halusinasi berkepanjangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai