Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ETIK DALAM PERAWATAN PALIATIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif

Dosen Pembimbing: Desty Emilyani, M.Kep.

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Firdianti Ningsih 4. I Nyoman Sandya Pranata


2. Hierwan Alwi Yudistira 5. Ida Ayu Arundita Rani Putri
3. I Gede Darma Satria Utama 6. Ilham Haqiqi

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
KEPERAWATANMATARAM
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk serta
anugrah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah Etik Dalam Perawatan
Paliatif ini tepat pada waktunya. Tujuan dari penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif. Makalah ini berisi tentang
bagaimana etik dalam perawatan paliatif.
Dalam penyusunan makalah ini, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama makalah ini,
diantaranya :
1. Ibu Desty Emilyani, M.Kep.selaku dosen pengajar mata kuliaht terkait yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan, koreksi serta saran sehingga makalah etik dalam
perawatan paliatif ini dapat terselesaikan.
2. Teman-teman kelompok yang telah sama-sama bekerja keras dalam menyelesaikan
makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dan para pembaca demi kesempurnaan laporan ini.
Mataram, Agustus 2020
Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Definisi......................................................................................................
B. Dasar Hukum PerawatanPaliatif...............................................................
C. Kajian EtikTentangPerawatanPaliatif.......................................................
1. Perawatan Dasar Tentang Perawatan Paliatif......................................
2. Prinsip – Prinsip Etik...........................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................


A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien (dewasa dan anak-anak) dan keluarga dalam menghadapi
penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderita dari rasa sakit
melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan penatalaksanaan nyeri serta
masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau spiritual (World Health
Organization (WHO, 2016).
Menurut WHO (2016), penyakit-penyakit yang termasuk dalam perawatan
paliatif seperti penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi 38.5%, kanker 34%,
penyakit pernapasan kronis 10.3%, HIV/AIDS 5.7%, diabetes 4.6% dan memerlukan
perawatan paliatif sekitas 40-60%. Pada tahun 2011 terdapat 29 juta orang
meninggal di karenakan penyakit yang membutuhkan perawatan paliatif.
Kebanyakan orang yang membutuhkan perawatan paliatif berada pada kelompok
dewasa 60% dengan usia lebih dari 60 tahun, dewasa (usia 15-59 tahun) 25%, pada
usia 0-14 tahun yaitu 6% (Baxter, etal., 2014).
Prevalensi penyakit paliatif di dunia berdasarkan kasus tertinggi yaitu Benua
Pasifik Barat 29%, diikuti Eropa dan Asia Tenggara masing-masing 22% . Benua
Asia terdiri dari Asia Barat, Asia Selatan, Asia Tengah, Asia Timur dan Asia
Tenggara.Indonesia merupakan salah satu negara yang termasuk dalam benua Asia
Tenggara dengan kata lain bahwa Indonesia termasuk dalam Negara yang
membutuhkan perawatan paliatif (WHO, 214).
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) prevalensi
tumor/kanker di Indonesia adalah 1.4 per 1000 penduduk, atau sekitar 330.000
orang, diabetes melitus 2.1%, jantung koroner (PJK) dengan bertambahnya umur,
tertinggi pada kelompok umur 65 -74 tahun yaitu 3.6%.Kementrian kesehatan
(KEMENKES, 2016) mengatakan kasus HIV sekitar 30.935, kasus TB
sekitar330.910. Kasus stroke sekitar 1.236.825 dan 883.447 kasus penyakit jantung
dan penyakit diabetes sekitar 1,5% (KEMENKES, 2014).
Pelayanan perawatan paliatif memerlukan keterampilan dalam mengelola
komplikasi penyakit dan pengobatan, mengelola rasa sakit dan gejala lain,
memberikan perawatan psikososial bagi pasien dan keluarga, dan merawat saat
sekarat dan berduka (Matzo& Sherman, 2015). Penyakit dengan perawatan paliatif

5
merupakan penyakit yang sulit atau sudah tidak dapat disembuhkan, perawatan
paliatif ini bersifat meningkatkan kualitas hidup (WHO,2016). Perawatan paliatif
meliputi manajemen nyeri dan gejala; dukungan psikososial, emosional, dukungan
spiritual; dan kondisi hidup nyaman dengan perawatan yang tepat, baik dirumah,
rumah sakit atau tempat lain sesuai pilihan pasien. Perawatan paliatif dilakukan sejak
awal perjalanan penyakit, bersamaan dengan terapi lain dan menggunakan
pendekatan tim multidisiplin untuk mengatasi kebutuhan pasien dan keluarga
mereka (Canadian Cancer Society, 2016).

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari perawatan paliatif dan etik?
2. Apa saja dasar hokum tentang perawatan paliatif?
3. Apa saja kajian etik dalam perawatan paliatif?

C. Tujuan
1. Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami definisi dari perawatan
paliatif dan etik.
2. Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami dasar hukum tentang
perawatan paliatif.
3. Diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan memahami kajian etik dalam
perawatan paliatif.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Perawatan paliatif adalah adalah kesehatan terpadu yang aktif dan
menyeluruh, denganpendekatan multidisiplin yang terintregrasi. Tujuannya untuk
mengurangi penderitaan pasien, memperpanjang umurnya, meningkatkan kualitas
hidupnya, juga memberikan support kepada keluarganya. Meskipun pada akhirnya
pasien meninggal, sebelum meninggal sudah siap secara psikologis dan spiritual.
Etik adalah kesepakatan tentang praktik moral, keyakinan, sistem nilai
standar perilaku individu dan atau kelompok tentang penilaian terhadap apa yang
benar dan apa yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, apa yang
merupakan kejahatan, apa yang di kehendaki dan apa yang ditolak. Etika
Keperawatan adalah kesepakatan / peraturan tentang penerapan nilai moral dan
keputusan keputusanyang ditetapkan untuk profesi keperawatan (Wikipedia,2008).

B. Dasar Hukum Keperawatan Paliatif


Dasar hukum keperawatan paliatif diantanya meliputi:
1. Aspek Medikolegal dalam perawatan paliatif (Kep. Menkes No :
812/Menkes/SK/VII/2007)
a) Persetujuan tindakan medis/infomedconsentuntuk pasienpaliatif.
Pasien harusmemahamipengertian, tujuandan pelaksanaan perawatan
paliatif.
b) Resusitasi/Tidakresisutasipadapasien paliatif.
Keputusan dilakukan atau tidak dilakukan tindakan resusitasi dapat dibuat
olehpasienyangkompetenatauolehTim perawatanpaliatif.Informasi
tentanghalinisebaiknyatelahdiinformasikanpadasaatpasienmemasuki
atau memulaiperawatanpaliatif.
c) Perawatan pasienpaliatif diICU
Pada dasarnya perawatan paliatif pasien di ICU mengikuti ketentuan
umumyang berlaku
d) Masalahmedikolegallainnyapada perawatan pasienpaliatif.
Tindakanyangbersifat kedokteranharusdkerjakanolehtenaga medis,
tetapidengan pertimbangan yang mempertimbangkankeselamatanpasien
tindakantindakantertentudapatdidelegasikankepadatenagakesehatan
7
yangterlatih.
(1) MedikolegalEuthanasia
Euthanasiaadalah dengan sengaja tidak melakukan sesuatu untuk
memperpanjanghidupseseorangpasienatausengajamelakukansesuatuuntu
k memperpendekhidupataumengakhirihidup
seorangpasien,daninidilakukan untukkepentingan pasiensendiri.
C. Kajian EtikTentangPerawatanPaliatif
1. Prinsip Dasar DariPerawatan Paliatif
Perawatanpaliatifterkait dengansluruhbidangperawatanmulaidari medis,
perawatan,psikologissosial,budaya danspiritual,sehingga secara praktis,prinsip
dasarperawatanpaliatifdapatdipersamakandenganprinsippadapraktekmedis
yangbaik. Prinsip dasarperawatanpaliatif :( Rasjidi,2010)
a) Sikappeduliterhadappasien
Termasuksensifitas dan empati.Perlu dipertmbangkansegalaaspek dari
penderitaan pasien, bukan hanya masalah kesehatan. Pendekatan yang
dilakukan tidak boleh bersifat menghakimi .Faktorkarakteristik, kepandaian,
suku, agama, atau faktor induvidallainnya tidak boleh mempengaruhi
perawatan.
b) Menganggappasien sebagaiseorang individu.
Setiappasienadalahunik.Meskipunmemiliki penyakit ataupungejala-gejala
yangsama,namuntidakadasatupasienpunyangsamapersis denganpasien
lainnya.Keunikaninilahyangharusinilahyangharusdipertimbangkandalam
merencanakan perawatan paliatifuntuk tiap individu.
c) Pertimbangankebudayaan
Faktoretnis,ras,agama,danfaktorbudayalainnyabisa jadimempengaruhi
penderitaanpasien. Perbedaan iniharusdiperhatikandalam perencanaan
perawatan .
d) Persetujuan
Persetujuandari pasienadalahmutlak diperlukansebelum perawatandimulai
ataudiakhiri.Pasienyangtelahdiberiinformasidansetujudenganperawatan
yangakan diberikan akanlebihpatuh mengikutisegalausahaperawatan.

e) Memilihtempatdilakukannyaperawatan

8
Untukmenentukantempatperawatan,baikpasiendankeluarganyaharus ikut
sertadalamdiskusi ini.Pasiendengan penyakitterminalsebisamungkin diberi
perawatan dirumah.
f) Komunikasi
Komunikasiyang baikantaradokter danpasien maupundengan keluarga
adalahhalyangsangatpentingdanmendasrdalampelaksanaanperawatan paliatif.
g) Aspek klinis:perawatanyang sesuai
Semuaperawatanpaliatifharussesuaidenganstadiumdan prognosisdari
penyakit yang diderita pasien. Halini penting karena karena pemberian
perawatanyangtidaksesuai,baikitulebihmaupunkurang, hanyaakan
menambahpenderitaanpasien.Pemberianperawatnyangberlebihanberesiko
untukmemberikan harapan palsu kepada pasien.
aHaliniberhubungandenganmasalahetikayangakandibahas kemudian.
Perawatan yang diberikan hanya karena dokter merasa harus melakukan
sesuatu meskipun itusia sia adalah tidak etis.
h) Perawatankomprehensifdanterkoordinasidariberbagaibidangprofesi
perawtanpalitifmemberikanperawtanyangbersifatholistikdan intergratif
sehingga dibutuhkan sebuah timyang mencakup keseluruhan aspek hidup
pasiensertakoordinasiyangbaikdarimasingmasinganggotatimtersebut
untukmemberikan hasilyang maksimalkepada pasiendan keluarga .
i) Kualitas perawatan yang sebaik mungkin. Perawatanmedis
secarakonsisten,terkoordinasidanberkelanjutan.Perawatnmedisyang konsisten
akanmengurangi kemungkinan terjadinyaperubahan kondisiyang tidak
terduga, dimanahaliniakan sangatmengganggu baik pasienmaupun
keluarga.
j) Perawatanyang berkelanjutan.
Pemberian perawatan simtomatis dan suportif dari awal hingga akhir
merupakan dasrtujuan dariparawatanpaliatf. Masalah yang sering terjadi
adalah pasien dipindahkan dari satu tempat ketempat lainsehingga sulituntuk
mempertahankankomunitasperawatan .
k) Mencegahterjadinyakegawatan
Perawatan paliatifyang baik mencakup perencanaan teliti untuk mencegah
terjadinyakegawatanfisikdanemosional yangmungkinterjadi dalam
perjalananpenyakit.Pasiendankeluarga harusdiberitahukansebelumnya

9
mengenai masalah yang sering terjadi dan membentuk rencana untuk
meminimalisasistress fisik dan emosional.
l) Bantuan kepadasang perawat
Keluargapasiendenganpenyakit lanjut seringkalirentanterhadapstressfisik
danemosianalterutama apabila pasiendirawat di rumahsehingga perlu
diberikan perhatian khusus kepada mereka, mengingat keberhasilan dari
perawatan paliatif tergantung daripemberiperawatan.
m)Pemeriksaan ulang
Perludilakukanpemeriksaan mengenaikondisi pasien secara terusmenerus
mengingat pasiendenganpenyakit lanjut karena kondisinya akancenderung
dariwaktu ke waktu.

2. Prinsip –PrinsipEtik

a. Autonomy(otonomi)
Prinsipotonomi didasarkanpadakeyakinanbahwa individumampuberpikir
logisdan mampumembuat keputusansendiri.prinsipotonomimerupakan
bentukrespekterhadapseseorangataudipandangsebagaipersetujuantidak
memaksa danbertindaksecara rasional.
b. Non maleficienci(tidakmerugikan)
Prinsipiniberatitidakmenimbulkanbahya/cederafisikdan psikologispada
klien.Prinsiptidakmerugikan,bahwakitaberkwaibanjikamelakukansuatu
tindakan agarjangan sampaimerugikanorang lain.
c. Veracity( kejujuran )
Prinsipveracityberartipenuhdengan kebenaran .Nilaiinidiperlikan oleh
pemberilayanankesehatanuntuk menyampaikankebenaranpada setiap pasien
danuntuk menyakinkan bahwa pasiensangat mengerti.
d. Beneficienec ( berbuatbaik)
Beneficience berarti, hanyamelakukan sesuatu yang yang baik. Kebaikan
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan
kesalahan atau kejahatandan peningkatankebaikanoleh diridan orang
lain.Terkadangdalamsitusipelayanankesehatan,terjadikonflikantaraprinsip
inidengan otonomi.
e. Justice( keadilan )
Prinsip keadilandibutuhkanuntuk terapi yang samadan adil terhadap orang

10
lainyangenjunjungprinsip–prinsipmoral,legal dankemanusiaan.Nilaiini
direfleksikandalam praktekprofesional ketika tim perawatanpaliatifbekerja
untukterapiyangbenarsesuaihukum,standarpraktekdan keyakinanyang
benaruntuk memperolehkualitas pelayanan kesehatan.
f. Confidentiality (Kerahasiaaan)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan ini adalah bahwa informasi tentang pasien
harusdijagaprivasinya. Apayangterdapatdalamdokumen catatankesehatan
pasienhanyabolehdibacadalamrangkapengobatanpasien. Takadasatu
orangpundapatmemperolehinformasitersebutkecualidiijinkanolehpasien
denganbuktipesetujuannya.
g. Accountability(akuntabilitas)
Prinsipiniberhubunganeratdenganfidelityyangberartibahwatanggung
jawabpastipadasetiaptindakandandapatdigunakanuntuk menilaioranglain.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan paliatif adalah pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kehidupan pasiendan keuarganyadalam menghadapi masalah masalahyang
berhubungandenganpenyakit yangmengancam jiwa,denganmencegahdan
meringankanpenderitaanmelaluiidentifikasiawalsertaterapidanmasalahlain,
fisik,psikososialdan spirittual. Etik merupakan kesadaran yang sistematis
terhadapprilakuyangdapat
dipertanggungjawabkan,didalametikterdapatnilainilaimoralyangmerupakan dasar
dariperilaku manusia ( niat).

B. Saran
Diharapkanmakalahini dapat menambahpengetahuanmahasiswa dalam
mengikutiproses pembelajarandan dapatmeningkatkanpelayananperawatan
pasienpaliatifbaikdiinstansirumahsakitmaupundipelayananlanjutanatau
homecare,sertamenerapkanprinsipetikperawatanpaliatifberdasarkanhukum
perawatan paliatif.

12
DAFTAR PUSTAKA

Achadiat. Chritiono M, 2007,DinamikaEtika&


HukumKedokterandalamTantanganZaman, ECG, Jakarta
Asshiddiqie.Jimly,
2005,DemokrasiDanHakAsasiManusia,KetuaMahkamahKonstitusi
RepublikIndonesiadanGuruBesarHukum
TataNegaraFakultasHukumUniversitas Indonesia.
Baxter, S., Beckwith, S. K., Clark, D., Cleary, J., Falzon, D., Glaziou, P., et al..
2014. Global Atlas ofPalliativeCareattheEndof Life. (S. R. Connor, & M. C.
Bermedo, Penyunt.) Worldwide PalliativeCareAliance.
Canadian Cancer Society, 2016.
http://www.cancer.ca/en/cancerinformation/cancer-type/cervical/anatomy-
and-physiology/?region=on diunduh pada tanggal 27 Agustus 2020pada
pukul 11.10 WITA
Guwandi,2000, Bioethics&Biolaw,Faultas Kedokteran UniversitasIndonesia,
Jakarta.
Kemenkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun
2014. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes
RI; 2014.
Komalawati.D.
Veronica,1989,HukumdanEtikadalamPraktekDokter,PustakaHarapan,
Jakarta
Kozier, 2000,FundamentalsofNursing:concepttheoryandpractices.Philadelphia.
Addison Wesley.
Matzo, M., & Sherman, D. M. (2015). PalliativeCareNursing:
QualityCaretotheEndof Live (FourEdition). New York: SpringerPublishing
Company, LLC.
Mendri. NiKetut,2009, HubunganPemberianInformasiTindakan InvasifOleh
Perawat
DenganPemahamanHakPasienRawatInapDiIRNAIRSUPDr.Sardjito,Tesis

13
Tidak Dipublikasikan. PascaSarjanaUGMYogyakarta
Perry&Potter,1997,FundamentalKeperawaran,BukuAjarKonsep,ProsesdanPrakti
k, (Alih Bahasa:YasminAsih, dkk) Ed. 4, EGC, Jakarta.
Rasjidi.Imam,2010,PerawatanPaliatifSuportif&BebasNyeriPadaKanker,CVSagu
ng Seto, Jakarta
Sutarno, Eutanasia Yang Tidak Disadari Di Rumah Sakit, disampaikan
dalamKongres MasyarakatHukumKesehatan IndonesiadiYogyakarta 10
Juni2012
Tejawinata.Sunaryadi,2008,PerawatanPaliatif adalahHak Asasi SetiapManusia,
disampiakanpada seminar peringatan hari paliatif sedunia 26 Oktober
2008, Surabaya.(KepalaPusatPengembanganPaliatif&BebasNyeriRSUDr.
Soetomo periode 1992-2006)
World HealthOrganization. (2014). Global Atlas ofPalliativeCareattheEndof Life.
Worldwide PalliativeCare Alliance. Diakses 27 Agustus 2020, dari
http://www.who.int/nmh/Global_Atlas_of_Palliative_Care.pdf
World HealthOrganization. (2016). PlanningandImplementingPalliativeCare
Services : A GuideforProgrammeManagers.
InstitutionalRepositoryforInformationSharing. Diakses Diakses27 Agustus
2020,, dari
http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/250584/1/9789241565417-eng.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai