Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH BIOSTATIK

PENYAJIAN DATA

OLEH

KELOMPOK II

KELAS KEPERAWATAN A

BRIZIDA A. SOARES (191111006)

FAUSTINA MELINDA (191111012)

LUSIA E. L. U. PAREIRA (191111022)

MILTIADES N. DAHUT (191111023)

PRISCA D. KORE MONE (191111027)

SUSANA T. NDOLU (191111030)

WINDA NAOMI ROHI (191111032)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS CITRA BANGSA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada
waktunya. Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkonstribusi
dengan memberikan ide-ide nya sehingga makalah ini bisa tersusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalahinibsamenambahpengetahuan para pembaca. Namun,


terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Kupang, Maret 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN........................................................................................i

KATA PENGANTAR......................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.2 Latarbelakang.................................................................................1
2.2 Rumusan masalah...........................................................................1
3.2 Tujuan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Penyajian Data................................................................................2


2.2 TahapanPengumpulan Data............................................................3
2.3 Cara-caraPengumpulan Data..........................................................4
BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN...............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka–angka yang
disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu
belum diolah dengan teknik statistic tertentu. Jadi, data–data itu masih berwujud
sebagaimana data itu di peroleh yang biasanya berupa skor. Skor – skor tersebut dapat
pula di sebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar.
Biasanya relative banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian,
data tersebut yang harus di laporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang
bermakna, data – data itu haruslah di sajikan kedalamtampilan yang sistematis.
Ada sejumlahcara yang dapat di pilih untuk menampilkan data hasil pengukuran
dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya di pilih tergantung
jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itus sendiri. (Burhan
Nurgiyantorodkk, 2004:31 )
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu penyajian data ?
2. Bagaimana tahapan dalam penyajian data ?
3. Bagaimana cara-cara penyajian data ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu penyajian data.
2. Untuk mengetahui tahapan penyajian data.
3. Untuk mengetahui cara-cara penyajian data.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penyajian Data


Definisi Data secara Etimologis merupakan bentuk jamak dari datum yang berasal
dari bahasa latin dan berarti "Sesuatu yang di berikan". Dalam pengertian sehari-hari data
dapat berarti Fakta dari suatu objek yang diamati, yang dapat berupa angka-angka
maupun kata-kata. Sedangkan jika di pandang dari sisi Statistika, maka data merupakan
Fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan. (Siswandari,
2009). Data merupakan Kumpulan fakta yang di peroleh dari suatu pengukuran. Suatu
pengambilan keputusan yang baik merupakan hasil dari penarikan kesimpulan yang di
dasarkan pada data/fakta yang akurat. Untuk mendapatkan data yang akurat di perlukan
suatu alat ukur atau yang di sebut instrumen yang baik. Alat ukur atau instrumen yang
baik adalah alat ukur/instrumen yang valid dan reliabel. (Amin, dkk., 2009). Selanjutnya,
agar data dapat di analisis dan di tafsirkan dengan baik, maka harus memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut :
1) Obyektif
Data yang di peroleh dari lapangan/hasil pengukuran, harus di tampilkan dan di
laporkan apaadanya.
2) Relevan
Dalam mengumpulkan dan menampilkan data harus sesuai dengan permasalahan
yang sedang di hadapi atau di teliti.
3) Up to Date (SesuaiPerkembangan)
Data tidak boleh using atau ketinggalan jaman, karena itu harus selalu
menyesuaikan perkembangan.
4) Representatif
Data harus di peroleh dari sumber yang tepat dan dapat menggambarkan kondisi
senyatanya atau mewakili suatukelompok tertentu atau populasi.
Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang
disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum di olah
dengan teknik statistic tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu

2
di peroleh yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam
pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus di laporkan. Agar dapat
memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah di sajikan ke dalam
tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisian biasanya data itu di susun
dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan
pembaca memahami data.
2.2 Tahapan Pengumpulan Data
Sebelum memulai penyajian data, kita pahami dahulu bagaimana cara-cara
pengumpulan data. Ada beberapa metode dalam melakukan pengumpulan data, antara
lain :
1. Observasi (pengamatan melibatkan semua indera yaitu penglihatan,
pendengaran, penciuman, pembau, perasa)
2. Wawancara, terbagi menjadi :
a. Wawancara tidak terstruktur
a) Merupakan langkah persiapan wawancara terstruktur,
b) Pertanyaan yang di ajukan merupakan upaya menggali isu
awal
c) Sifat pertanyaan spontan.
3. Wawancara terstruktur pertanyaan sudah di siapkan, karena sudah di
rancang data atau informasi apa yang di butuhkan. Adapun jenis
wawancara adalah wawancara langsung (face to face) dan wawancara
tidak langsung (misalnya dengan telepon atau internet/online).
4. Kuesioner (daftar pertanyaan)
Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang di tujukan kepada
responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner
kemudian di catat atau di rekam. Kuesioner merupakan metode
pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data
atau informasi apa yang di butuhkan dan bagaimana variabel yang
menyatakan informasi yang di butuhkan tersebut di ukur.

3
2.3 Cara-cara Penyajian Data
Data populasi atau sample yang sudah terkumpul selanjutnya di atur, di susun dan
di sajikan dalam bentuk yang jelas dan komunikatif. Secara umum terdapat beberapa cara
penyajian data statistik, yaitu dengan menggunakan Narasi, Tabel, Grafik dan Diagram.
1. Penyajian data dalam bentuk tabel
a. Tabel baris kolom
Tabel baris dan kolom merupakan tabel sederhana, di mana
setiap data ditampilkan apa adanya. Contoh paling sederhana
adalah tabel yang sudah ditampilkan di atas tadi.
Atau dapat juga berupa tabel frekuensi, yaitu tabel yang
menunjukkan jumlah berdasarkan kategori tertentu. Misal: Jumlah
siswa berdasarkan jenis kelamin.
Contoh tabel baris kolom :

b. Tabel kontigensi
Tabel kontingensi adalah tabel baris dan kolom yang
memiliki karakteristik tersendiri, yaitu menyajikan data dengan 2
faktor atau 2 variabel. Setiap variabel terdiri dari sejumlah kategori
yang dapat muncul sebagai baris, kolom, dan total.
Tabel kontingensi mendeskripsikan asosiasi antara dua
variabel kategorikal atau lebih dengan menampilkan frekuensi dari
semua kombinasi kategori.

4
Tabel kontingensi dapat dibagi menjadi:
1. tabel kontingensi dua arah

2. tabel kontingensi tiga arah


Jika kembali menggunakan contoh data kita, kita dapat
membuat data jumlah siswa berdasarkan pekerjaan orangtuanya.
Contoh tabel dua arah: Siswa berdasarkan pekerjaan orang
tua, asal desa, dan jenis kelamin :

c. Tabel distribusi frekuensi


Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menampilkan
distribusi frekuensi untuk data kategorikal atau numerikal data.
Jika data yang kita miliki berjumlah banyak, kita juga bisa
tambahkan kolom frekuensi relatif, dalam bentuk persentase
frekuensi.
Berikut contoh penyajian data dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi:

5
2. Penyajian data dalam bentuk diagram atau grafik
Jenis-jenis penyajian data dalam bentuk diagram atau grafik. Berikut tiga yang
paling populer :
1. Diagram batang
2. Diagram lingkaran
3. Histogram
1. Digram batang
Diagram batang merupakan suatu diagram yang menggunakan perbedaan
panjang batang-batang persegi untuk menampilkan datanya.
Diagram batang sangat sesuai digunakan untuk tujuan membandingkan
antar kategori.
Contoh : Siswa berdasarkan pekerjaan orang tua

2. Diagram lingkaran
Pie chart atau diagram lingkaran digunakan untuk menampilkan data
kategorik khususnya data nominal. Penyajian ini menunjukkan distribusi data
dalam group (total 100%). Setiap kelas data disajikan dalam bentuk %,
terkadang perlu menyajikan pula jumlah data.

6
Berikut contoh penyajian data dalam bentuk diagram lingkaran untuk
jumlah pekerja berdasarkan jenis pekerjaan.

3. Histogram
Histogram digunakan untuk menunjukkan sebaran frekuensi dari data
numerikal. Bisa distribusi dari frekuensi-nya atau frekuensi relatif-nya
Histogram dapat digunakan untuk melihat :
a. Ukuran penyebaran dan ukuran pemusatan data
b. Adanya data outlier
c. Mendeteksi ada bimodus/tidak
Berikut ini contoh data hasil UN mata pelajaran IPS yang disajikan dalam
bentuk histogram.

7
4. Penyajian data dalam bentuk narasi/ teks

Dalam format ini, data disajikan dalam bentuk narasi melalui kalimat.
Biasanya, data-data yang disajikan berupa data deskriptif hasil penelitian
kualitatif.

Sebagai contoh :

1. Mayoritas penduduk menanggapi program vaksinasi dengan


positif.

2. Penduduk Desa Abdi berpenghasilan rendah menolak


pembangunan hotel J.

5. Penyajian data dalam bentuk numerik/ angka

Biasanya, penyajian ini berupa kalimat yang di dalamnya disertai pula


statistik berupa angka rata-rata, presentase atau jumlah suatu kejadian atau
fenomena.

Berikut contohnya :

1. Indonesia memiliki 17.058 pulau yang tersebar dari Sabang sampai


Merauke.

2. Rata-rata nilai ujian matematika SD N Wano adalah 7,9.

8
6. Penyajian data dalam bentuk peta

Jika data memiliki informasi lokasi, data tersebut dapat disajikan dalam
bentuk peta. Penyajian data dalam bentuk peta memiliki kelebihan. Kelebihan
itu di antaranya, pembaca dapat melihat dengan jelas lokasi, distribusi, pola
dan kecenderungan suatu kejadian tertentu secara spasial.

Contoh penyajian data dalam bentuk peta :

2.4 Penyajian Data Kuantitatif dan Kualitatif


1. Data Kuantitatif
Pengertian data kuantitatif adalah data dari hasil penelitian yang bersifat
terstruktur atau berpola sehingga ragam data yang di peroleh dari sumber riset lebih
mudah di baca oleh peneliti, Dalam proses riset kuantitatif, peneliti memakai alat
yang terstruktur ketika mengumpulkan data.
Contoh alat terstruktur itu seperti dalam kuesioner riset kuantitatif, peneliti
memberikan sejumlah pilihan alternative jawaban di pertanyaan yang di sampaikan
kepada responden.
Metode Mendapatkan Data Kuantitatif Berdasarkan penjelasan Muri Yusuf dalam
buku Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan (2014: hlm.
43), penggunaan satu jenis metode dalam riset bergantung pada data yang hendak di

9
cari oleh si peneliti. Pendekatan kuantitatif di terapkan jika data yang di kumpulkan
berupa angka sebagai representasi kejadian dan di analisis dengan teknik statistic.
Dalam pengumpulan data kuantitatif, jika di kumpulkan dengan bertanya kepada
responden, maka pertanyaan-pertanyaannya di buatter struktur. Metode yang sering
kali di pakai buat mengumpulkan data kuantitatif adalah survey dan eksperimen.
Metode survey adalah metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai
instrument utama untuk mengumpulkan data. Metode ini adalah yang paling sering di
pakai di kalangan mahasiswa. Penelitian survey dengan kuesioner ini memerlukan
responden dalam jumlah yang memadai agar validitas temuan bisa di capai dengan
baik.
Sedangkan metode eksperimen merupakan metode penelitian yang bertujuan
untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat (kausalitas) antara satu variable dengan
lainnya (variabel X dan variabel Y). Untuk menjelaskan hubungan kausalitas, peneliti
harus melakukan control dan pengukuran yang sangat cermat terhadap variabel-
variabel penelitiannya. Data yang dikumpulkan di penelitian kuantitatif adalah hasil
pengukuran ataupun asesmen variable dengan menggunakan instrumen-instrumen
yang kerap kali berupa angket, kuesioner, wawancara, dan lainnya. Kuesioner
(angket) merupakan teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara
memberikan daftar pertanyaan yang tertulis pada responden buat di jawab, tanpa
harus bertemu peneliti. Dalam kuesioner, pertanyaan di susun untuk memungkinkan
si peneliti mengumpulkan data dan pendapat dari responden yang telah dipilih.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif atau di sebut juga data naratif, adalah data dalam penelitian yang
menjelaskan suatu fenomena berdasarkan hal-hal yang umumnya tidak dapat di
hitung. Oleh karena itu, data ini disebut data kualitatif karena
berdasarkan kualitas dari suatu objek atau fenomena. Karena kualitas umumnya tidak
mampu di jelaskan dalam bentuk angka dan statistik maka data kualitatif umumnya di
sajikan dengan menggunakan penjelasan deskriptif.
Wujud data kualitatif adalah informasi verbal dan deskriptif mengenai suatu
objek. Informasi ini umumnya di sajikan dalam bentuk uraian, deskripsi, interpretasi,
serta penilaian atas fenomena dan proses selama penelitian di lakukan.Karena data

10
kualitatif tidak melibatkan data numerik yang bisa di hitung, maka tidak
membutuhkan sajian tambahan seperti grafik, diagram, dan alat interpretasi statistic
lainnya.
a. Metode pengumpulan data kualitatif
b. Teknik wawancara
Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi
yang telah di peroleh. Teknik yang di lakukan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam, yang
merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian. Wawancara dengan cara Tanya jawab, sambil
bertatap muka dengan mengajukan pertanyaan yang telah
di siapkan, dan memberikan pertanyaan lagi, ketika
informan memberikan jawaban. Tanya semua kepada
informan, untuk memenuhi kebutuhan data yang
diperlukan.
c. Observasi
Observasi merupakan proses peneliti dalam melihat situasi
penelitian. Informasi yang di peroleh dari hasil observasi
adalah tempat, pelaku, kegiatan atau peristiwa dan waktu.
d. Teknik dokumen
Dokumen merupakan sumber data yang di gunakan untuk
melengkapi penelitian, berupa sumber tertulis, film, dan
gambar. Dokumenter sebut akan memberikan informasi
bagi proses.
e. Teknik triangulasi
Triangulasi merupakan cara pemeriksaan kebenaran data
yang paling umum di gunakan. Cara ini di lakukan dengan
pengumpulan data dari beragam sumber yang berbeda,
dengan menggunakan suatu metode yang sama. Peneliti
menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi untuk sumber data yang sama secara

11
serempak. Metode pengumpulan data harus di lakukan
secara sistematis, agar data valid. Data yang di kumpulkan
secara acak akan menghasilkan riset yang tidak valid, dan
bisa di bilang tidak ilmiah.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Definisi Data secara Etimologis merupakan bentuk jamak dari datum yang berasal
dari Bahasa Latin dan berarti "Sesuatu Yang Diberikan". Dalam pengertian sehari-hari
data dapat berarti Fakta dari suatu objek yang diamati, yang dapat berupa angka-angka
maupun kata-kata. Sedangkan jika di pandang dari sisi Statistika, maka data merupakan
Fakta-fakta yang akan di gunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan.
Data merupakan Kumpulan fakta yang di peroleh dari suatu pengukuran. Suatu
pengambilan keputusan yang baik merupakan hasil dari penarikan kesimpulan yang di
dasarkan pada Data/Fakta yang akurat. Untuk mendapatkan data yang akurat di perlukan
suatu alat ukur atau yang di sebut instrumen yang baik. Alat ukur atau instrumen yang
baik adalah alat ukur/instrumen yang valid danreliabel.

13
DAFTAR PUSTAKA

(Ghozi & Sunindyo, 2015)Ghozi, S., & Sunindyo, A. (2015). Statistik Deskriptif .

Otok, B. W., & Ratnaningsih, D. J. (2019). Konsep Dasar dan Pengumpulan Penyajian Data.
Sats4213/Modul 1, 1–45.

(Desi febriyanti, 2015)Desi febriyanti. (2015). Tujuan Penyajian Data Prinsip Penyajian Data.
Statistika Dasar.

(Yosani, 2006)Yosani, C. (2006). Teknik Analisis Kuantitatif. Makalah Teknik Analisis II, 1–7.

(Rijali, 2018)Rijali, A. (2018). Analisis Data Kualitatif Ahmad Rijali UIN Antasari Banjarmasin.
17(33), 81–95.

14

Anda mungkin juga menyukai