0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan6 halaman
Filsafat memiliki peran penting dalam keperawatan karena memberikan landasan untuk menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, dan memahami sifat keperawatan. Filsafat keperawatan membahas ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu keperawatan serta manfaatnya dalam membantu proses perawatan.
Filsafat memiliki peran penting dalam keperawatan karena memberikan landasan untuk menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, dan memahami sifat keperawatan. Filsafat keperawatan membahas ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu keperawatan serta manfaatnya dalam membantu proses perawatan.
Filsafat memiliki peran penting dalam keperawatan karena memberikan landasan untuk menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, dan memahami sifat keperawatan. Filsafat keperawatan membahas ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu keperawatan serta manfaatnya dalam membantu proses perawatan.
Nim : 191111025 Kelas : Keperawatan A Semester : V Pentingnya ilmu filsafat dalam keperawatan Filsafat dalam bahasa Yunani yaitu philosophia yang terdiri dari dua kata, yaitu philos (cinta) atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran. Filsafat adalah sebuah studi mengenani dasar-dasar dari pengetahuan, realitas, dan eksistensi. Filsafat memiliki banyak studi disiplin seperti epistemologi (teori pengetahuan), metafisika (teorimenjadi), logika (teori akal dan kesimpulan), teori nilai (termasuk etika,politik dan estetika), dan sejarah filsafat. Studi disiplin ini muncul dari berbagai pertanyaan orang-orang terdahulu, seperti pertanyaan ‘Apa kebenaran itu?’, ‘Apakah tuhan ada?’, ‘Apakah manusia benar-benar bebas?’ dan sebagainya. Filsafat ilmu adalah cabang dari Filsafat yang meruakan bagian dari epistemologi. Filsafat ilmu mengkaji ilmu pengetahuan dari segi ciri-cirinya serta cara-cara memperoleh ilmu pengetahuan. Selain itu, filsafat ilmu juga dapat diartikan sebagai examination of beliefs atau proses dari cara berfikir seseorang terhadap serangkaian keyakinan yang cukup beralasan. Namun secara sederhana filsafat ilmu adalah dasar dari dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara ilmiah. Dari sini didapatkan bahwa pengetahuan ada yang bersifat ilmiah dan tidak ilmiah. Ilmiah adalah yang disebut ilmu pengetahuan, yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disusun secara sestematis dan diorganisasi sedemikian rupa sehingga memenuhi asas pengaturan secara prosedural, metologis, teknis, dan normatif akademis. Dengan demikian teruji kebenaran ilmiahnya sehingga memenuhi validitas ilmu, atau secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Sedang pengetahuan tak-ilmiah adalah yang masih tergolong pra-ilmiah yang berupa pengetahuan hasil serapan inderawi yang secara sadar diperoleh, baik yang telah lama maupun baru didapat. Di samping itu termasuk yang diperoleh secara pasif atau di luar kesadaran seperti ilham, intuisi, wangsit, atau wahyu (oleh nabi). A. Kajian Filsafat Ilmu B. Ontologi a. Ontologi adalah dasar untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-bidang ilmu. Selain itu, ontologi dapat diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality yang berbentuk jasmani/kongkret maupun rohani/abstrak. C. Aksiologi a. Aksiologi merupakan kajian yang berkaitan dengan kegunaan dari suatu ilmu, hakekat ilmu sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang didapat dan berguna untuk manusia dalam menjelaskan, meramalkan dan menganalisa gejala-gejala alam. D. .Epistemologi a. Epistemologi adalah cabang filsafat yang membicarakan mengenai hakikat ilmu dan ilmu sebagai proses yang merupakan usaha sistematik dan metodik untuk menemukan prinsip kebenaran yang terdapat pada suatu obyek kajian ilmu.
i. Karakteristik Filsafat Ilmu
b. Filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat. i. Filsafat ilmu adalah bagian filsafat yang menelaah ilmu secara filosofis dari sudut pandang ontologis, epistemologis, dan aksiologis. c. Objek Filsafat Ilmu d. Objek Material e. Menurut Hakim dan Beni (2008 : 19), objek material filsafat adalah segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Selain itu, objek filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan itu sendiri, yaitu pengetahuan yang bersifat alamiah, yaitu pengetahuan yang telah disusun secara sestematis dan diorganisasi sedemikian rupa sehingga memenuhi asas pengaturan secara prosedural, metologis, teknis, dan normatif akademis. Dengan demikian teruji kebenaran ilmiahnya sehingga memenuhi validitas ilmu, atau secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan dasar tujuan filosofis dalam landasan ilmu pengetahuan, yaitu ontologis, epistemologi, dan aksiologis. f. filsafat keperawatan adalah sesuatu yang menyatakan pikiran kita pada apa yang kita yakini benar tentang sifat profesi keperawatan dan memberikan dasar untuk kegiatanPerawatan. Hal ini mendukung nilai-nilai etika perawat sebagai dasar dan mendasarkankeyakinan perawat dalam teori. Selain itu, filsafat keperawatan juga dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seorang perawat menyikapai apa yang terjadi pada kliennya, yang berpegang pada kebenaran yang terjadi dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup klien. Diketahui bahwa dalam filsafat ilmu terdapat tiga kajian, yaitu ontologi (apa arti dari sebuah ilmu), epistemologi (bagaimana ilmu tersebut muncul) dan aksiologi (apa manfaat dari ilmu tersebut). Dari ketiga kajian ini dapat diambil tiga pertanyaan mengenai Ilmu Keperawatan, yaitu ‘apa itu Ilmu Keperawatan?’, ‘bagaimana lahirnya Ilmu Keperawatan?’, dan ‘apa tujuan dari adanya Ilmu Keperawatan?’ g. Dari pertanyaan ontologi mengenai keperawatan, Virginia Henderson mendefinisikan bahwa keperawatan adalah Bantuan yang diberikan kepadaindividu baik dalam keadaan sehat maupun sakit dalamkegiatannya untuk mencapai keadaan sehat atau sembuh daripenyakit sehingga ia mempunyai kekuatan, keinginan dan pengetahuan. h. Selanjutnya, apa jawaban dari ‘bagaimana Ilmu Keperawatan lahir’? Keperawatan lahir bahkan jauh sebelum Florence Nightingale lahir. Keperawatan lahir sejak zaman purbakala, yangmana pada zaman ini perawatan merupakan sebuah naluri keibuan (mother instinc). Dari naluri keibuan ini bergeser kepada waktu dimana manusia mempercayai tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia (Animisme). Disini, manusia percaya bahwa keadaan sakit diakibatkan adanya pengaruh gaib. Kemudian dilanjutkan dengan zaman dimana manusia percaya pada dewa dimana pada masa ini manusia percaya bahwa keadaan sakit mereka adalah akibat dari kemarahan dewa. Hal ini terus berkembang sampai akhirnya Florence Nightingale yang pada saat itu merawat pasien perang menyadari bahwa pasien yang ditempatkan pada lingkungan bersih, proses kesembuhan lebih cepat daripada pasien yang ditempatkan pada lingkungan kotor. Hal ini yang mendasari bahwa lingkungan menjadi salah satu paradigma keperawatan. Sejak saat itu muncul berbagai pemikiran baru mengenai kebenaran dalam keperawatan seperti Johnson yang kemudian mengemukakan Behavioral System Modelyang berdasarkan pada penelitiannya mengenai adaptasi pasien terhadap kondisi sakitnya. i. Jawaban dari pertanyaan aksiologis mengenai keperawatana adalah memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan (Florence Nightingale, 1895). Selain itu, Ilmu Keperawatan mejadi dasar perawat dalam melakukan tindakan keperawatan kepada klien sehingga merubah kondisi klien menjadi lebih baik. j. Hubungan antara filsafat imu dengan keperawatan adalah dimana filsafat dalam keperawatan mengkaji apa penyebab dan hukum-hukum yang mendasari realitas (kebenaran), serta keingintahuan mengenai gambaran akan sesuat yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metode empiris. Filsafat keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya dapat diaplikasikan, dalam hal ini pengetahuan keperawatan, sehingga filsafat keperawatan merupakan keyakinan dasar mengenai Ilmu Keperawatan yang berisi tentang segi biologis manusia (klien) dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit terutama berfokus kepada respon klien terhadap situasi yang dihadapinya. Berbagai manfaat dapat diambil dari filsafat untuk ilmu keperwatan. Berikut ini
Beberapat manfaat filsafat bagi Ilmu Keperawatan:
1. Memudahkan proses keperawatan 2. Perawat dapat memecahkan permasalahan yang ada pada proses keperawatan meliputi permasalahan teknologi, sosial budaya, ekonomi, pengobatan alternatif, kepercayaan spiritual, dan lain sebagainya. 3. 3.Sebagai dasar menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan untuk tindakan perawatan melalui pengalaman-pengalaman sebelumnya. 4. 4.Seorang perawat dapat menggunakan kebijaksanaan yang diperoleh dari filsafat sehingga perawat tersebut dapat lebih berfikir positif (positif thinking). 5. Dengann positif thinking ini, seorang perawat dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan memudahkan perawat dalam menjalin hubungan dengan klien yang tadinya susah berkomunikasi sehingga klien dapat menjadi lebih dapat berkomunikasi dengan baik dan akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan pasien tersebut. 6. Meminimalisir terjadinya kesalahpahaman dalam pencarian kebenaran Ilmu Keperawatan. 7. Mendapatkan kebenaran dari hal-hal yang belum pasti seperti ketika seorang perawat akan memberikan obat kepada klien, harus mengetahui prosedur pemberian obat sehingga perawat dapat memberikan obat dengan baik dan bena Daftar pustaka Agus lodkha dan sudirman peranan Filsafat ilmu keperawatan www pengantar filsafat Edisi 1 Jakarta 2019 filsafat ilmu suatu pengkajian keperawatan