Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN FILSAFAT PERSPEKTIF BIDANG

KEDOKTERAN

Dosen Pengampu Prof. Dr. Syahruddin Hattab.,M.Si

Putu Melaya
NIM B10323020
Latar Belakang Pengobatan
Pengobatan lahir dari ekspresi awal penderitaan
manusia dan keinginan untuk mengurangi rasa
sakit. Untuk menjelaskan berbagai fenomena,
eksplorasi terus menerus telah menjadi filosofi.
Filsafat adalah teori dan kesatuan sistematis dari
pandangan dunia dan metodologi, dan refleksi
dari hubungan antara berpikir dan keberadaan,
dan pikiran dan materi, yang dalam beberapa
hal, berasal dari kedokteran.
• Transformasi model pemahaman antara medis
dan masyarakat berarti bahwa dualisme
pikiran-tubuh harus kembali ke monisme
pikiran-tubuh, yang mengharuskan dokter
untuk lebih memikirkan kebutuhan pasien
mereka kebutuhan pasien mereka.
Hippocrates berkata, "memahami pasien jauh
lebih jauh lebih penting daripada memahami
penyakitnya."
Sehat dan Sakit dari Perspektif Filosofi
Sehat (health) adalah fenomena yang tidak
mudah dijabarkan sekalipun dapat dirasakan
dan diamati keadaannya. Misalnya, orang tidak
memiliki keluhan-keluhan fisik dipandang
sebagai orang yang sehat. Sebagian masyarakat
juga beranggapan bahwa orang yang gemuk
adalah orang yang sehat, dan sebagainya. Jadi
faktor subyektifitas dan kultural juga
mempengaruhi pemahaman dan pengertian
orang terhadap konsep sehat.
Penyakit dan Persepsi
• Pandangan pasien tentang penyakit mereka
didasarkan berdasarkan konteks pengalaman
hidup mereka, sementara dokter mengelola
penyakit dengan pengetahuan medis. Latar
belakang medis, kesenjangan pengobatan
antara kesamaan dan perbedaan yang
diharapkan.
4 Dimensi Holistik Sehat WHO
Organo-biologik. Mengandung arti fisik (tubuh/jasmani) termasuk susunan
syaraf pusat (otak), yang perkembangannya memerlukan makanan yang
bergizi, bebas dari penyakit, yang kejadiannya sejak dari pembuahan, bayi
dalam kandungan, kemudian lahir sebagai bayi, dan setrusnya melalui
tahapan anak (balita), remaja, dewasa dan usia lanjut.

Psiko-edukatif. Adalah pendidikan yang diberikan oleh orang tua


(ayah dan ibu) termasuk pendidikan agama. Orang tua merupakan
tokoh imitasi dan identifikasi anak terhadap orang tuanya.
Perkembangan kepribadian anak melalui dimensi psiko-edukatif ini
berhenti hingga usia 18 tahun.

Sosial-budaya. Selain dimensi psiko-edukatif di atas kepribadian


seseorang juga dipengaruhi oleh kultur budaya dari lingkungan
sosial yang bersangkutan dibesarkan.

Spiritual. Yang merupakan fitrah manusia. Ini merupakan fitrah


manusia yang menjadi kebutuhan dasar manusia (basic
spiritual needs), mengandung nilai-nilai moral, etika dan
hukum.
1. Ontologi Ilmu Kedokteran
• Ontologi adalah salah satu bagian penting dalam
filsafat yang membahas atau mempermasalahkan
hakikat-hakikat semua yang ada baik abstrak maupun
riil. Ontologi disini membahas semua yang ada secara
universal, berusaha mencari inti yang dimuat setiap
kenyataan meliputi semua realitas dalam segala
bentuknya.
• Ontologi kerap disebut juga metafisika atau filsafat
pertama. Dengan kata lain, ontology adalah cabang
filsafat yang mengupas masalah keberadaan. Jika dua
kata tersebut digabungkan, maka kata ontology
memiliki arti ilmu yang mempelajari hakekat atau
wujud atau keberadaan.
2. Epistemologi Ilmu Kedokteran
• Epistemologi adalah cabang filsafat yang
membahas tentang pengetahuan, pertanyaan
mendasar dalam wacana filsafat adalah apakah
pengetahuan itu? Bagaimana metode
mendapatkannya? Bagaimana membuktikan
kebenaran suatu pengetahuan? Epistemologi
mengkaji tentang hakikat dan wilayah
pengetahuan.
• Epistemologi membahas berbagai hal tentang
pengetahuan seperti batasan, sumber
pengetahuan, metode memperoleh pengetahuan,
kebenaran suatu pengetahuan berdasarkan bukti
ilmiah, serta perkembangan ilmu kedokteran untuk
kesejahteraan manusia.
3. Aksiologi Ilmu Kedokteran
Aksiologi adalah cabang filfasat membahas
tentang nilai atau teori tentang nilai, meliputi
nilai-nilai yang bersifat normatif dalam
pemberian makna terhadap kebenaran dengan
kata lain, aksiologi membahas tentang; etika dan
estetika.
KEDOKTERAN SEBAGAI ILMU
Rudolf Virchow (1821–1902 M) memperkuat
gagasan tersebut dengan memberikan keterkaitan
antara penyakit dengan mikroorganisme tertentu.
Teorinya kemudian dikenal sebagai Teori Kuman
Penyakit. Kedokteran modern kemudian diperkuat
lagi oleh doktrin etiologi spesifik.
Doktrin ini menyatakan bahwa penyakit merupakan
hasil dari berbagai jenis kesalahan, antara lain
kesalahan metabolisme, kesalahan seluler,
kesalahan fungsi fisiologis dan kesalahan biokimia.
Sebagai ilmu, kedokteran juga telah memenuhi
sifat-sifat keilmuannya seperti:
Berdiri secara satu kesatuan

Tersusun secara sistematis,

Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat


dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang
meliputi fakta dan data),

Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut


hasil pengkajian atau riset.

Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain


sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.

Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan
kapan saja di seluruh alam semesta ini. Ilmu dapat dimaknai sebagai akumulasi
pengetahuan yang telah disistematisasikan.

Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan


penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan
pemikiranpemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Kedokteran Sebagai Seni
Sedangkan definisi kedokteran sebagai
seni dalam dunia kedokteran adalah seni
dalam berkomunikasi.

Seni dalam berkomunikasi ini memang kedengarannya


sederhana, namun nyatanya memiliki peranan penting
dalam dunia medis. bahkan, sampai ada yang berani
mengatakan bahwa seorang dokter yang mahir,
seharusnya sudah dapat 80% mendiagnosis penyakit
pasien hanya melalui history taking/anamnesis (tanya
jawab riwayat kesehatan).

Sedangkan pemeriksaan laboratory dan


penunjang lainnya hanya bersifat konfirmatif,
atau hanya untuk memastikan saja.

Anda mungkin juga menyukai