Anda di halaman 1dari 2

RESUME KULIAH FILSAFAT

Filsafat Ilmu Kedokteran Saat Ini


Nama/NPM/Prodi : Radian Savani/2206143122/Pulmonologi
Narasumber : Prof. Dr. dr. Agus Purwadianto., DFM., S.H., M.Si. Sp.F(K)
Hari/Tanggal/Jam : Senin, 30 Januari 2023/07.40-10.00
Ada 3 tahapan kekuatan kedokteran yaitu Tahap Prudensial dalam situasi penderitaan
dokter sebagai insan penolong (Hipocratesian) dan dapat dipercaya. Tahap Deontologik yaitu
menolong adalah suatu kewajiban hidup dokter (Kantian) dan Tahap reflektif dalam menghargai
martabat dan jati diri pasien sebagai seorang manusia.

Didalam ilmu filsafat Umum membahas upaya manusia untuk memahami segala
perwujudan kenyataan secara kritis, radikan dan sistematis. Kritis bearti mampu memilah dan
menilai perbandingan, hubungan sebab akibat, dialektika. Radikal berarti menganalisa dengan
amat mendalam, De/Re-Konstruksi. Sistematis berarti terstruktur dalam berpikir.

Kue Filsafat membentuk filsafat manusia yang terdiri dari :

1. Ontologi : Hakikat, apa yang nyata


2. Metafisika : Realita dibalik fisika; objek yang melampaui fisik
3. Etika : Aksiologi untuk hidup baik
4. Estetika : Aksiologi untuk keindahan
5. Epistemologi : Asal muasal/ sumber ilmu pengetahuan
6. Logika : Teknik dan kaidah penalaran yang tepat
7. Filsafat ilmu : paradigma, perspektif dan metodologi

Dalam usaha mencetak seorang dokter dengan karakter kepemimpinan dan berjalan linear
dengan kombinasi multi-metodologi internal ilmu kedokteran, ada 4 pilar kedokteran yang harus
diperhatikan yaitu :Biomedik (Bench) yaitu mencari penemuan dan pemahaman baru untuk
menaklukan fenomena alam in vitro. Menjelaskan pilar lainnya. Bioetika (Humaniora) yaitu
kepentingan kemanusiaan dan mengentaskan derita serta menjunjung harkat dan martabat
melalui nilai-nilai HAM. Memanusiakan pilar lainnya. Komunitas / Kesehatan Masyarakat yaitu
mengedepatkan promotive dan preventif dengan target suatu populasi. Basis dari pilar biomedik.
Serta Kedokteran klinik (Bedside) yaitu menyatukan semua penelitian konis dan menemukan
keberadaan penyakit serta upaya dalam menyembuhkan dan menyelamatkan nyawa manusia.

Dalam ilmu kedokteran masa depan harus meliputi 4P. Presisi : Tepat dalam
menganalisa masalah yang dihadapi pasien secara komprehensif. Prediktif : Prognostika,
memperkirakan kehidupan pasien kedepannya dengan meninjau semua aspek kehidupannya.
Preventif : Upaya pencegahan dari segala penyakit. Partisipatoris : melibatkan pasien dalam
menentukan rencana terapi dan kesembuhannya.

Kombinasi multi-metodologi internal ilmu kedokteran harus berjalan linear dengan harapan
mencerdaskan, meluaskan wawasan dan mencetak potensi mencetak pemimpin.

Dunia kedokteran saat ini sedang menghadapi tantangan estimologi dalam pemilahan
kewenangan klinis masih menjadi perdebatan dalam dunia kedokteran. Seiring berjalannya
waktu, keilmuan suatu bidang kedokteran akan berkembang dan membentuk cabang
keilmuannya sendiri berdasarkan kebutuhan peradaban manusia. Perdebatan ini terkadang
menimbulkan gesekan dan selisih pendapat antar disiplin keilmuan sehingga mereduksi
hubungan antar sejawat yang harus dijaga sesuai sumpahnya.

Kita juga mengenal istilah The Scope of Philosophy in Medicine yaitu peran metodologi
dalam hubungan antara dokter, pasien, lingkungan dan pelayanan. Menerapkan cabang-cabang
ilmu filsafat seperti ontologi, aksiologi, epistemologi, estetika, logika dan metafisika dalam ilmu
kedokteran.

Phenomology of Medicine merupakan hal penting dalam memahami persepsi pasien dan
dokter. Persepsi pasien dan dokter dihubungkan oleh struktur emosi dari pengetahuan abstrak.
Hal ini membentuk Foundation of prima facie PBE/KDB. Seorang dokter dipengaruhi oleh
persepsi Iptek, etik dan sakit yang berasal dari paradigma ilmu, sedangkan seorang pasien
dipengaruhi oleh persepsi kebertubuhan, penyakit dan emik yang berasal dari Skema&Citra
tubuh, Konstruksi sosial dan biokultural kearifan lokal. Di setiap tahapan pengaruh persepsi ini
perlu interpretasi dari dokter dalam menentukan diagnosa, terapi dan prognosis.

Anda mungkin juga menyukai