Anda di halaman 1dari 31

Kuliah S3.

Ilmu Kedokteran FK UNPRI

Hari/tanggal : Sabtu /14 November 2020

Pukul : 10.00.

12.00 wib.

Materi : 1. Philosophy of Medicine

2. introduction : Defining Health and disease

Narasumber :

Prof. Dr. dr. Thomson P. Nadapdap, MS.(Epid), FISPH., FISCM.


1. Philosophy of Medicine
Filsafat :

Secara epistimologi, filsafat berasal dari bahasa Yunani


Philosophia
,
dan terdiri dari kata
Philos
yang berarti kesukaan atau kecintaan
terhadap sesuatu, dan kata
Sophia
yang berarti kebijaksanaan.

Secara harafiah, filsafat diartikan sebagai suatu kecintaan terhadap


kebijaksanaan (kecenderungan untuk menyenangi kebijaksanaan).
BEBERAPA
PENGERTIAN
TENTANG
FILSAFAT

1
.
Filsafat
adalah
sekumpulan
sikap
dan
kepercayaan
terhadap
kehidupan
dan
alam
yang
biasanya
diterima
secara
tidak
kritis
(
arti
informal).

2
.
Filsafat
adalah
suatu
proses
kritik
atau
pemikiran
terhadap
kepercayaan
dan
sikap
yang
sangat
kita
junjung
tinggi
(
arti
formal).

3
.
Filsafat
adalah
usaha
untuk
mendapatkan
gambaran
keseluruhan
.
Artinya
filsafat
berusaha
untuk
mengombinasikan
hasil
bermacam
-
macam
sains
dan
pengalaman
kemanusiaan
sehingga
menjadi
pandangan
yang
konsisten
tentang
alam
(
arti
spekulatif
)

4.
Filsafat
adalah
analisis
logis
dari
bahasa
serta
penjelasan
tentang
arti
kata
dan
konsep
.
Corak
filsafat
yang
demikian
ini
dinamakan
juga
logosentris
.

5
.
Filsafat
adalah
sekumpulan
problema
yang
langsung
, yang
mendapat
perhatian
dari
manusia
dan
yang
dicarikan
jawabannya
oleh
ahli
-
ahli
filsafat
.
Ciri
-
ciri berfikir filsafat :

1.
Radikal
, artinya berpikir sampai ke akar
-
akarnya, hingga
sampai pada hakikat atau substansi yang dipikirkan.

2.
Universal
, artinya pemikiran filsafat menyangkut pengalaman
umum manusia. Kekhususan berpikir kefilsafatan menurut
Jespers terletak pada aspek keumumannya.

3.
Konseptual
, artinya merupakan hasil generalisasi dan abstraksi
pengalaman manusia. Misalnya :
Apakah Kebebasan itu ?

4.
Koheren
atau
konsisten
(runtut).
Koheren artinya sesuai
dengan kaidah
-
kaidah berpikir logis. Konsisten artinya tidak
mengandung kontradiksi.
Ciri
-
ciri
berfikir
filsafat
:

5.
Sistematik
,
artinya
pendapat
yang
merupakan
uraian
kefilsafatan
itu
harus
saling
berhubungan
secara
teratur
dan
terkandung
adanya
maksud
atau
tujuan
tertentu
.

6
.
Komprehensif
,
artinya
mencakup
atau
menyeluruh
.
Berpikir
secara
kefilsafatan
merupakan
usaha
untuk
menjelaskan
alam
semesta
secara
keseluruhan
.

7.
Bebas
,
artinya
sampai
batas
-
batas
yang
luas
,
pemikiran
filsafati
boleh
dikatakan
merupakan
hasil
pemikiran
yang
bebas
,
yakni
bebas
dari
prasangka
-
prasangka
sosial
,
historis
,
kultural
,
bahkan
relijius
.

8
.
Bertanggungjawab
,
artinya
seseorang
yang
berfilsafat
adalah
orang
-
orang
yang
berpikir
sekaligus
bertanggungjawab
terhadap
hasil
pemikirannya
, paling
tidak
terhadap
hati
nuraninya
sendiri
.
Manusia
sejak
lahir
ke
dunia
telah
memiliki
sifat
ingin
tahu
tentang
hal
dirinya
,
dan
hal
hal
yang
ada
di
sekitarnya
.

H
al
ini
didorong
oleh
adanya
masalah
yang
dihadapi
,
dari
dalam
dirinya
sendiri
dan
atau
pengaruh
dari
luar
dirinya
(
lingkungan
).

Keingintahuan
itu
sebenarnya
untuk
menjawab
berbagai
masalah
yang
sedang
dihadapi
atau
sudah
pernah
dihadapi
pada
waktu
yang
lalu
. Hal yang
menyenangkan
akan
dipertahankan
untuk
diulang
pada
masa
mendatang
sedang
hal
yang
tidak
menyenangkan
harus
dicari
apa
sebab
dan
bagaimana
memecahkanya
.
Berbagai cara dilakukan
untuk menjawab dan memecahkan
masalah ini
dengan misalnya cara kebiasaan, kepercayaan, budaya, agama
(religius) dan penelitian ilmiah.

Peran orang yang dipercaya (orang tua, pengetua adat, guru, pemuka
masyarakat, tokoh agama) dianggab dapat memecahkan masalah
mereka, sehingga pola pemecahan masalah di masayarakt berbeda
beda sesuai dengan pengalaman dan budaya mereka.
Rasa ingin tahu tentang peristiwa
-
peristiwa yang terjadi di alam
sekitarnya dapat bersifat sederhana dan juga dapat bersifat kompleks.

Rasa ingin tahu yang bersifat sederhana didasari dengan rasa ingin
tahu tentang apa
(
ontologi
),
sedangkan rasa ingin tahu yang bersifat
kompleks meliputi bagaimana peristiwa tersebut dapat terjadi dan
mengapa peristiwa itu terjadi
(
epistemologi
),
serta untuk apa peristiwa
tersebut dipelajari
(aksiologi)
.

Indonesia memiliki berbagai suku, adat dan budaya serta aliran


keagamaan maka pemecahan masalah kesehatanya juga dipengaruhi
oleh budaya dan kepercayaan agama masing
-
masing.
Pada mulanya pemecahan masalah kesehatan dan perawatan
kesehatan masyarakat Indonesia dengan cara memanfaatkan
tumbuhan dan hewan ternak serta pantangan (taboo), berpuasa dan
pamujaan kepada berhala berhala.

Hal ini karena besarnya pengaruh orang pandai (dukun), roh leluhur,
jimat penangkal sakit yang harus mereka anut dan dipertahankan serta
sudah membudaya
. Penyimpangan dari perilaku pencegahan akan
mendatangkan penyakit dan penyimpangan dari pengobatan malah
akan memperparah penyakitnya sihingga berahir dengan kematian.
Filosophy Medis :

Ilmu medis adalah disiplin ilmu pengetahuan, memenuhi


criteria
ontology
yang mencakup apa/hakikat ilmu/ kebenaran ilmiah
epistemology
mencakup metode dan paradigm
serta
aksiology
mencakup tujuan/nilai
-
nilai imperative/sikap (
attitude
).

Tujuan ilmu medis adalah untuk mencegah, menyembuhkan dan


mempertahankan hidup tetap sehat serta memperpanjang usia hidup.

Ilmu medis berkembang terus neninggalkan cara pengobatan


tradisional.
Manusia terus menerus berfikir
untuk mempertahankan kehidupanya.
Setelah dan hasil berfikir tadi dapat mejawab kebutuhanya maka hasil
berfikir ini dipertahankan
menjadi
pengetahuan
karena
mengandung
kebenaran
baginya.

Pengetahuan ini tidaklah selamanya dapat dipertahankan,


selalu
berobah
karena masih banyak faktor yang mempengaruhinya. Waktu
dan musim, lingkungan, perilaku manusia, kebutuhan manusia,
ketersediaan bahan makanan dan kebutuhan hidup lain serta teknologi
yang semakin canggih.
Pengetahuan ini dipelajari dan dikembangkan dengan
menggunakan
cara berpikir ilmiah (metode ilmiah)
yakni dengan menggunakan akal
budi untuk mempertimbang kan, memutuskan, mengembangkan dan
sebagainya.

Metode berfikir ilmiah dapat dilakukan melalui tiga jenis penalaran, yaitu
Penalaran Deduktif, Penalaran Induktif, dan Penalaran Abduktif
Metode Berfikir Ilmiah:

Secara etimologis, metode berasal dari Bahasa Yunani, yaitu �


Meta

yang artinya sesudah atau dibalik sesuatu, dan �
Hodos
� yang artinya
jalan yang harus ditempuh .

Metode berarti langkah


-
langkah (cara dan teknik) yang diambil menurut
urutan tertentu untuk mencapai pengetahuan tertentu.

Metode berfikir ilmiah adalah prosedur, cara dan teknik memperoleh


pengetahuan, serta untuk membuktikan benar salahnya suatu hipotesis
yang telah ditentukan sebelumnya.
Metode ilmiah adalah sebuah prosedur yang digunakan para ilmuan
dalam pencarian kebenaran baru.

Dilakukannya dengan cara kerja sistematis terhadap pengetahuan baru,


dan melakukan peninjauan kembali kepada pengetahuan yang telah
ada. Tujuan dari penggunaan metode ilmiah ini yaitu agar ilmu
berkembang dan tetap eksis dan mampu menjawab berbagai tantangan
yang dihadapi.

Kebenaran dan kecocokan kajian ilmiah, akan terbatas pada ruang,


waktu, tempat dan kondisi tertentu.
Metode
ilmiah
dipengaruhi
oleh
unsur
alam
yang
berubah
dan
bergerak
secara
dinamik
dan
teratur
.

Kondisi
alam
yang
diduga
para
filosof
karena
adanya
asas
tunggal
dari
alam
(
natural law
).
Filosof
yakin
,
bahwa
natural law
telah
menjadi
salah
satu
sebab
adanya
ketertiban
alam
.
Ketertiban
akan
diangkat
dan
harus
diletakkan
sebagai
objek
ukuran
dalam
menentukan
kebenaran
.

Corak
-
corak
metodis
yang
sandarannya
pada
kondisi
alam
, yang

dinamik
dan
teratur
, harus
diakui
telah
meneyebabkan
lahirnya
ilmu
pengetahuan
dengan
sifat
dan
kecendrungan
yang
positivistic
.

Ilmu
selalu
berkembang
dalam
ukuran
-
ukuran
yang
konkrit
dengan
model
dan
pendekatan
serta
eksperimen
dan
observasi
.
Manfaat Berfikir Ilmiah

Metode berpikir ilmiah memiliki peranan penting dalam membantu


manusia untuk memperoleh pengetahuan cakrawala baru dalam
menjamin eksistensi kehidupan manusia.

Dengan menggunakan metode berfikir ilmiah, manusia terus


mengembangkan pengetahuannya.

Cara manusia memperoleh pengetahuan:

1. Berpegang pada sesuatu yang telah ada (metode keteguhan).

2. Merujuk kepada pendapat ahli

3. Berpegang pada intuisi (metode intuisi)

4. Menggunakan metode ilmiah


Menggunakan metode ilmiah sering disebut sebagai cara ilmuan dalam
memperoleh ilmu.

Dalam praktiknya, metode ilmiah digunakan untuk mengungkap dan


mengembangkan ilmu, melalui cara kerja penelitian.
Ilmuan biasanya bekerja
dengan cara kerja sistematis, berlogika dan
menghindari diri dari pertimbangan subjektif.

Rasa tidak puas terhadap pengetahuan yang berasal dari paham orang
awam, mendorong kelahiran filsafat.

Filsafat menyelidik ulang semua pengetahuan manusia untuk mendapat


pengetahuan yang hakiki.

Ilmuan mempunyai falsafah yang sama, yaitu dalam penggunaan cara


menyelesaikan masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Metode
ilmiah selalu digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya
.
Penggunaan metode ilmiah tertentu dalam kajian tertentu, dapat
memudahkan ilmuan dan pengguna hasil keilmuannya dapat
memudahkan melakukan penelusuran.

Setiap kebenaran ilmiah, senantiasa diperkuat bukti


-
bukti empirik dan
indrawi, bahkan sesuatu kebenaran tersebut telah teruji.

Penalaran Ilmiah :

Terdapat banyak cara penarikan kesimpulan, namun untuk sesuai


dengan maksud tulisan ini yang memusatkan kepada
berpikir ilmiah
maka terdapat tiga jenis penarikan kesimpulan yakni berdasarkan
logika
induktif,
logika
deduktif
dan logika
abduktif.
Logika
Induktif
:

Merupakan
cara
berpikir
menarik
suatu
kesimpulan
yang
bersifat
umum
dari
berbagai
kasus
yang
bersifat
individual.

Logika
Deduktif

Deduksi
adalah
cara
berpikir
dimana
dari
pernyataan
bersifat
umum
ditarik
kesimpulan
bersifat
khusus
.
Penarikan
kesimpulan
secara
deduktif
biasanya
menggunakan
pola
berpikir
silogismus
.

Silogismus
,
disusun
dari
dua
buah
pernyataan
dan
sebuah
kesimpulan
.

Pernyataan
yang
mendukung
silogismus
ini
disebut
premis
yang
kemudian
dapat
dibedakan
sebagai
premis
mayor
dan
premis
minor
.

Pengetahuan
yang
didapat
dari
penalaran
deduktif
adalah
hasil
kesimpulan
berdasarkan
kedua
premis
tersebut
.
Logika
Abduktif

Pemikiran mendasar di sini adalah bahwa sebuah hal yang mungkin


untuk melukiskan dan menggambarkan konsekuensi dari sebuah
kesimpulan
hasil
penelitian
.

Semua
hal
hal
diatas
mendasari
filsafat
medis
untuk
kegiatan
penelitian
menemukan
jawaban
atas
berbagai
masalah
kesehatan
baik
pencegahan
,
pengobatan
dan
rehabilitatif
melalui
survey,
obsevasi
dan
intervensi
.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai