Anda di halaman 1dari 6

NAMA : LAILATUS ISTIANA

NIM : 711430123004
KELAS : D4 KEPERAWATAN + NERS (TINGKAT 1A)
MATA KULIAH : FALSAFAH DAN TEORI KEPERAWATAN
DOSEN : SISFIANI SARIMIN, M.Kep.Ns,Sp.Kep.An

FALSAFAH, PARADIGMA DAN PARADIGMA KEPERAWATAN

1. Konsep falsafah keperawatan


Falsafah keperawatan adalah dasar pemikiran yang harus dimiliki perawat sebagai
kerangka dalam berfikir, pengambilan keputusan dan bertindak yang diberikan pada
klien dalam rentang sehat sakit, yang memandang manusia sebagai mahluk
yang holistic dan yang harus dipenuhi berbagai kebutuhan seperti biologi, psikologi,
social, cultural dan spiritual melalui upaya asuhan keperawatan yang komprehensif,
sistematis, logis, dengan memperhatikan aspek kemanusiaan bahwa, setiap klien
berhak untuk mendapatkan perawatan tanpa membedakan suku, agama, status sosial
dan ekonomi.
Berikut ini adalah definisi dari falsafah keperawatan menurut para ahli dan pakar
keperawatan:

1. Roy (Mc Quiston, 1995) Menurut Roy (Mc Quiston, 1995), falsafah keperawatan
memandang manusia sebagai makhluk biopsikososial yang merupakan dasar bagi
kehidupan yang baik. Keperawatan adalah disiplin ilmu yang berorientasi kepada
praktik Keperawatan berdasarkan ilmu keperawatan yang ditujukan untuk
memberikan pelayanan kepada klien.

2. Jean Watson (Caring) Caring adalah suatu ilmu pengetahuan yang mencakup suatu
hal berperikemanusiaan, orientasi ilmu pengetahuan manusia ke proses kepedulian
pada manusia, peristiwa, dan pengalaman. Ilmu pengetahuan caring ini meliputi
seni dan umat manusia seperti halnya ilmu pengetahuan.

Perilaku caring di sini meliputi mendengarkan penuh perhatian, penghiburan,


kejujuran, kesabaran, tanggung jawab, menyediakan Informasi sehingga pasien
dapat membuat suatu keputusan.
3. Betty Neuman Betty Neuman menggunakan pendekatan manusia utuh dengan
memasukkan konsep holistik, pendekatan sistem terbuka dan konsep stresor.

Sistem klien ini terdiri dari lima variabel yang beriteraksi, yaitu:

1. Fisiologi; Struktur tubuh dan fungsi.


2. Psikologi; Proses mental dan hubungan.
3. Sosiokultural; Kombinasi fungsi sosiol dan kulkural.
4. Perkembangan; Proses perkembangan manusia.
5. Spiritual; Keyakinan spiritual.

4. Florence Nightingale (Modern Nursing) Menurut Florence Nightingale (modern


nursing), dia meyakini falsafah keperawatan serta melihat penyakit sebagai
proses pergantian atau perbaikan reparative proses. Manipulasi dari lingkungan
eskternal perbaikan dapat membantu proses untuk perbaikan atau pergantian dan
kesehatan klien.

5. Martha Rogers, 1970 Keperawatan adalah sebuah pengetahuan yang ditujukan untuk
mengurangi kecemasan terhadap pemeliharaan dan peningkatan kesehatan,
pencegahan penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta penyandang cacat.

2. Konsep paradigma keperawatan

paradigma keperawatan berasal dari dua kata. Pertama adalah paradigma dan yang
kedua adalah keperawatan. Paradigma dapat diartikan sebagai pengetahuan umum
yang mana didalamnya terdapat proses ilmiah yang umum dan secara historis dapat
mencerminkan berbagai keberhasilan dalam suatu disiplin. Sementara itu, pengertian
dari paradigma keperawatan adalah cara pandang secara global yang dianut atau
digunakan oleh mayoritas kelompok keperawatan atau yang menghubungkan dengan
berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur mengenai hubungan di
antara teori, guna untuk mengembangkan model konseptual dan juga berbagai teori
keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

3. Definisi falsafah ilmu


Pengertian dan ruang lingkup filsafat ilmu Untuk memahami arti dan makna filsafat
ilmu, di bawah ini dikemukakan pengertian filsafat ilmu dari beberapa ahli yang
terangkum dalam Filsafat Ilmu, yang disusun oleh Ismaun (2001): Menurut Robert
Ackerman, filsafat ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang
pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingan terhadap kriteria-kriteria
yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas
bukan suatu kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual. Menurut
Lewis White Beck, filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode
pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai
suatu keseluruhan. Menurut A. Cornelius Benjamin, filsafat ilmu adalah cabang
pengetahuan filsafati yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya
metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapannya, serta letaknya dalam
kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual. Michael V. Berry
berpendapat bahwa filsafat ilmu merupakan penelaahan tentang logika interen dari
teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang
metode ilmiah. Peter Caws mengemukakan bahwa filsafat ilmu merupakan suatu
bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya
melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal: di
satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan
menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak,
filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan
bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada
penghapusan ketakajegan dan kesalahan. Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang
mempelajari dan mempertanyakan secara sistematis mengenai hakikat pengetahuan
ilmu yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan fundamental yang
terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah. Intinya, filsafat ilmu
adalah filsafat dengan pokok bahasan ilmu sebagai inti dari apa yang dipertanyakan
mengenai kebenaran. Masalahnya, mudah untuk mengingat dan menjelaskan apa
definisi dari filsafat ilmu namun terhitung cukup sulit untuk benar-benar memahami
esensi apa yang dipelajari dalam filsafat ilmu. Contoh nyatanya dijelaskan oleh Lacey
(1996) yang membuat beberapa poin bahasan yang akan dieksplorasi dalam filsafat
ilmu, poin-poin pokok bahasan tersebut adalah:
1. Hakikat ilmu itu sendiri
2. Tujuan dari ilmu
3. Metode ilmu
4. Bagian-bagian ilmu
5. Jangkauan ilmu
6. Hubungan ilmu dengan masalah kehidupan atau filosofi yang lain seperti:
nilai, etika, moral dan kesejahteraan manusia

4. Definisi Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan kesehatan dengan
segala perencanaan atau tindakan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
kehidupan masyarakat (Hidayat, 2007). Keperawatan adalah pelayanan langsung,
beriorientasi pada tujua, dan membantu individu, keluarga, masyarakat yang sakit atau
sehat, dengan penampilan kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan atau
penyembuhan (Effendy, 1998)

Definisi Keperawatan Menurut Para Ahli Dunia


1. Menurut Florence Nightingale (1895)
Keperawatan adalah ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan yang mengarah
padada peningkatan serta pengelolaan lingkunan fisik maupun alam untuk
menyembuhkan pasien.

2. Menurut Dorothy E. Johnson (1968)


Keperawatan adalah suatau pendekatan sistem perilaku, dimana individu yang
selalu ingin mencapai keseimbangan dan stabilitas dalam lingkungan internal
maupun eksternal, sistem ini dikenal dengan behavioral system theory (teori sistem
perilaku).

3. Menurut Martha Roger (1970)


Keperawatan adalah ilmu humanisti atau humanitarian yang menggambarkan
bahwa manusia dalam strategi utuh dan perkembangan hipotesis secara umum
dengan memperkirakan prinsip-prinsip dasar ilmu pengetahuan praktis.

4. Menurut Dorothea Orem (1971)


Keperawatan adalah pelayanan terhadap manusia yang berpusat pada kebutuhan
untuk mengurus diri, bagaimana mengaturnya secara terus menerus demi
menunjang kehidupan dan kesehatan, sembuh dari kecelakaan atau penyakit serta
menanggulangi berbagai akibatnya.

5. Menurut Callista Roy (1976)


Keperawatan adalah suatu model agar bagaimana individu mamupu meningkatkan
kesehatanya dengan mempertahankan perilkau adaptif dan mampu merubah
perilaku mal adaptif atau memandang klien sebkagai suatu sistem adaptasi secara
menyeluruh.

5. Keperawatan sebagai ilmu


Seperti halnya disiplin ilmu lain, yang keberadaannya ditopang oleh berbagai disiplin
ilmu yang telah berkembang, ada kalanya ilmu keperawatan mempertanyakan
identitas dirinya sebagai sebuah disiplin ilmu yang mandiri. Ilmu keperawatan dapat
dikatakan sebagai disiplin ilmu yang mandiri karena memenuhi karakteristik dan
spesifikasi sebagai sebuah pengetahuan yang berdimensi dan bersifat ilmiah, ditinjau
dari sudut filsafat ilmu. Secara umum, cabang pengetahuan dibedakan menurut hal-
hal yang diketahuinya (ontologi), cara pengetahuan tersebut diperoleh dan disusun
(epistemologi), serta nilai yang terkait dengan nilai tersebut
1. Aspek Ontologi
Berdasarkan tinjauan aspek ontologi, setiap disiplin ilmu harus mempunyai objek
yang akan menjadi fokus penelaahannya. Objek suatu ilmu, menurut Poedja
Wijadna (1986) dalam Darji, 2006:5, dapat dibedakan menjadi objek materia dan
objek forma. Objek materia adalah lapangan atau bahan penyelidikan suatu ilmu
sedangkan objek forma adalah sudut pandang tertentu yang menentukan jenis
suatu ilmu. Jadi dapat terjadi ada lebih dari satu ilmu yang memiliki objek materia
yang sama, tetapi berbeda objek formanya.
2. Aspek Epistemologi
Epistemologi merupakan asas yang berkaitan dengan cara memperoleh dan
menyusun materi pengetahuan menjadi suatu ilmu. Epistemologi keilmuan dapat
dilihat dari sifat pengetahuan ilmiah dan proses pembentukan pengetahuan ilmiah.
Maka, ilmu keperawatan ditinjau dari sudut epistemologi memiliki
sifat/karakteristik antara lain:

a. Pengetahuan adalah milik umum. Artinya, pengetahuan itu disampaikan


kepada masyarakat melalui publikasi ilmiah. Ilmu keperawatan dapat
dipelajari oleh siapa saja yang berminat..
b. Objektif. Ilmu keperawatan dapat menginterpretasikan objek yang sama
dengan cara yang sama sehingga diperoleh hasil yang sama pula.
c. Abstraksi, arinya ilmu keperawatan ditujukan bagi umat manusia yang tidak
lepas dari kebutuhan. Ini tertuang dalam sejumlah konsep manusia, yakni
manusia sebagai makhluk holistik, manusia sebagai makhluk yang unik,
manusia sebagai makhluk yang memiliki kebutuhan, dan manusia sebagai
makhluk dengan sistem terbuka.
d. Konseptual, artinya ilmu keperawatan mempunyai konsepsi yang membangun
teori keperawatan.
e. Generalisasi, artinya ilmu keperawatan dapat diterima oleh umum. Masyarakat
dapat mengenal ilmu keperawatan melalui realitas asuhan keperawatan atau
melalui bantuan yang diberikan.
3. Aspek Aksiologi
Ilmu, ditinjau dari aspek aksiologi merupakan cara penggunaan atau pemanfaatan
pengetahuan ilmiah. Asas dalam keilmuan tersebut digunakan atau dimanfaatkan
untuk kebaikan umat manusia. Asas moral yang terkandung di dalamnya ditujukan
untuk meningkatkan taraf hidup manusia dengan tetap memperhatikan kodrat
manusia, martabat manusia, dan keseimbangan/kelestarian alam lewat
pemanfaatan ilmu pengetahuan ilmiah secara komunal dan universal.Secara
aksiologi, keperawatan yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan
mempunyai andil besar terhadap masyarakat. Orientasi keperawatan tidak hanya
pada individu yang sakit, tetapi juga pada individu yang sehat. Keperawatan selalu
berupaya untuk mengembangkan diri ke arah profesionalisme. Aplikasi moral dari
ilmu keperawatan adalah tanggung jawab profesional terhadap klien, masyarakat,
dan Tuhan YME.

6.Definisi Teori Dan Teori Keperawatan


Definisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum konsep. Definisi ini
menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur konsep, hubungan, atau variable
dalam sebuah teori (Chinn dan Kramer2004; Tomey dan Alligood, 2006). Sebagai
contoh, model system Neuman menggunakan system pendekatan untuk menggambarkan
bagaimana klien mengatasi tekanan dalam lingkungan internal atau eksternal mereka.
Perawat yang menggunakan teori Neuman dalam praktik pelayanan berfokus pada
respons klien terhadap tekanan (Meleis, 2006). Sebagai contoh, ketika klien mengambil
peraturan baru dalam pekerjaan mereka, mereka akan bereaksi terhadap tekanan dengan
makan makanan yang salah. Dalam situasi ini, perawat berfokus pada respons klien
terhadapt tekanan dan membuat intervensi yang berhubungan dengan perbaikan masukan
nutrisi.
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok,
atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Teori adalah satu set konsep
yang saling berhubungan yang memberikan pandangan sistimatis suatu fenomena
bertujuan untuk menjelaskan, memprediksi dan mengontrol suatu fenomena.
7. Komponen Suatu Teori
Teori Keperawatan Komponen adalah salah satu konsep penting dalam dunia
keperawatan. Teori ini merujuk pada pemahaman tentang komponen-komponen
penting yang membentuk dasar dari praktek keperawatan yang efektif. Komponen-
komponen ini mencakup pemahaman tentang manusia sebagai individu unik, konteks
sosial dan budaya serta peran penting perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas.
efinisi dalam sebuah teori berhubungan dengan arti umum konsep. Definisi ini
menggambarkan aktivitas penting untuk mengukur konsep, hubungan, atau variable
dalam sebuah teori (Chinn dan Kramer2004; Tomey dan Alligood, 2006). Sebagai
contoh, model system Neuman menggunakan system pendekatan untuk
menggambarkan bagaimana klien mengatasi tekanan dalam lingkungan internal atau
eksternal mereka. Perawat yang menggunakan teori Neuman dalam praktik pelayanan
berfokus pada respons klien terhadap tekanan (Meleis, 2006). Sebagai contoh, ketika
klien mengambil peraturan baru dalam pekerjaan mereka, mereka akan bereaksi
terhadap tekanan dengan makan makanan yang salah. Dalam situasi ini, perawat
berfokus pada respons klien terhadapt tekanan dan membuat intervensi yang
berhubungan dengan perbaikan masukan nutrisi.Komponen dasar teori keperawatan
terdiri dari konsep dan proposisi. Konsep adalah dasar dari sebuah teori. Konsep
adalah sebuah wahana pemikiran. Menurut Chinn dan Kramer, konsep adalah
formulasi mental yang kompleks dari persepsi seseorang terhadap dunia.
eori keperawatan pada dasarnya terdiri atas 4 konsep yang berpengaruh dan
menentukan kualitas praktik keperawatan, yaitu konsep manusia, konsep manusia
sebagai klien, konsep sehat sakit, dan konsep lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai