Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 1

Anggota: 1.Jenifer Intan Chantika Putri Rondonuwu

2.Jovi Fredrich Kalalo

3.Uli Artha Theodora Supit

A.Pengertian Etik Legal Keperawatan

Kode etik merupakan persyaratan profesi yang memberikan penentuan dalamm mepertahankan
dan meningkatkan standar pofesi. Kode etik menunjukkan bahwa tanggung jawab terhadap
kepercayaan masyarakat telah diterima oleh professi (Kelly, 1987). Dalam keperawatan kode etik
tersebut bertujuan sebagai penghubung antara perawat dengan tenaga medis, klien, dan tenaga
kesehatan lainnya, sehingga tercipta kolaborasi yang maksimal.

Etik merupakan prinsip yang menyangkut benar atau salah dan tindakan apa yang akan dilakukan.
Etika keperawatan merefleksikan bagaimana seharusnya perawat berperilaku, apa yang harus
dilakukan perawat terhadap kliennya dalam memberikan pelayanan keperawatan kritis.

Perawat professional tentu saja memahami kode etik atau aturan yang harus dilakukan, sehingga
dalam melakukan suatu tindakan keperawatan mampu berpikir kritis untuk memberikan pelayanan
asuhan keperawatan sesuai prosedur yang benar tanpa ada kelalaian

B.Contoh Perbedaan Prinsip Etik Legal Keperawatan

Prinsip-prinsip etik yang harus dimiliki oleh seorang perawat, meliputi:

A. Otonomi (Otonomi)

Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan untuk
membuat dirinya sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang harus dihargai
oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang
sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional
merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang
perawatan dirinya.

B. Berbuat baik (Beneficience)

Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan pencegahan dari
kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh
diri sendiri dan orang lain. Terkadang, dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara
prinsip ini dengan otonomi.

C. Keadilan

Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung
prinsip-prinsip moral, hukum dan kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam prkatek profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan yang
benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
D. Tidak merugikan (Nonmaleficience)

Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.

E. Kejujuran (Veracity)

Prinsip kebenaran berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien
sangat mengerti. Prinsip kejujuran berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan
kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk memfasilitasi
pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien
tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan.
Namun demikian, terdapat beberapa argumen yang mengatakan adanya batasan untuk kejujuran
seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan
paternalistik bahwa “dokter tahu yang terbaik” individu sebab memiliki otonomi, mereka memiliki
hak untuk mendapatkan informasi lengkap tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam
membangun hubungan saling percaya.

F. Menepati Janji (Fidelity)

Prinsip kesetiaan dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain.
Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. Ketaatan,
kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya.
Kesetiaan, menggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa
tanggung jawab dasar perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. CONTOH : bertanggung jawab untuk
mencegah penyakit, memulihkan dan meningkatkan kesehatan pasien,hingga meminimalisir
penderitaan yang pasien rasakan.

G. Kerahasiaan (Confidentiality)

Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus menjaga privasi klien. Segala
sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya dapat dibaca dalam rangka
pengobatan klien. Tidak ada seorang pun yang dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika
diizinkan oleh klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien di luar area pelayanan,
sampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain yang harus
dihindari. CONTOH: Perawat tidak boleh menceritakan rahasia klien pada orang lain,kecuali seijin
klien atau seijin keluarga demi kepentingan hukum.

H. Akuntabilitas (Accountability)

Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam
situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali

Anda mungkin juga menyukai