Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PRINSIP ETIK KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

WORO AJENG MULYANINGRUM B202301076

PROGRAM STUDY RPL S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN
TAHUN AJARAN 2023/2024
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu indikator kunci keberhasilan rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan ditentukan oleh kinerja tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan dan
pelayanan keperawatan. Profesi perawat di Indonesia memiliki proporsi relatif besar
yaitu 40% dari jumlah tenaga kesehatan di Indonesia sehingga baik buruk kinerja
perawat menjadi salah satu indikator utama mutu asuhan keperawatan di rumah sakit
atau instansi kesehatan yang lain (Saragih, 2011, p.1).
Dari ANA (2010), keperawatan profesional didefinisikan sebagai upaya promotif,
preventif serta advokasi pada perawatan individu, keluarga dan komunitas. Perawat
profesional memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat dalam menyediakan
pelayanan berkualitas tinggi bagi pasien, keluarga maupun masyarakat. Perawat
memiliki berbagai pengalaman etik dalam melakukan praktik profesional dan mereka
seharusnya kenal dengan kode etik dan dapat membuat keputusan dengan baik
(Zahedi et al, 2013).
Dikutip dari Berger & Williams (1999), etika keperawatan adalah nilai-nilai dan
prinsip-prinsip yang diyakini oleh profesi keperawatan dalam melaksanakan tugasnya
yang berhubungan dengan pasien, masyarakat, teman sejawat maupun dengan
organisasi profesi, dan juga dalam pengaturan praktik keperawatan itu sendiri.
Prinsip-prinsip etika ini oleh profesi keperawatan secara formal dituangkan dalam
suatu kode etik yang merupakan komitmen profesi keperawatan akan tanggung jawab
dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat (Pangaribuan, 2016).
Sri Lestari (2004) melaporkan bahwa persepsi perawat terhadap prinsip-prinsip
etika meliputi agama mengajarkan manusia untuk berbuat baik, tidak membedakan,
mendapatkan persetujuan melakukan tindakan, pasien atau keluarga pasien berhak
menolak tindakan, mendahulukan tindakan sesuai dengan prioritas masalah,
melakukan tindakan untuk kebaikan, menghindari hal-hal yang membahayakan pasien,
menghargai pasien dan keluarga yang menggunakan cara-cara tradisional.
Pelaksanaan prinsip etik merupakan salah satu dari 12 kompetensi yang harus
dimiliki oleh seorang perawat berdasarkan standar kompetensi PPNI. Pelaksanaan
prinsip etik dalam asuhan keperawatan dapat mencegah terjadinya bahaya fisik serta
bahaya emosional bagi pasien. Oleh karena itu, perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan wajib berpedoman terhadap prinsip-prinsip etik keperawatan yaitu
autonomy (penentuan diri), non maleficience (tidak merugi), beneficience
(melakukan hal yang baik), justice (keadilan), veracity (kejujuran) dan fidelity
(menepati janji) (Kozier, 2015, p.94)
B. Tujuan

Untuk mengetahui makna prinsip etik keperawatan dan untuk memenuhi tugas
mata kuliah prinsip etik keperawatan
C. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan prinsip etik keperawatan ?
2. Apa saja prinsip etik keperawatan ?
3. Bagaimana mengaplikasikan prinsip etik keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
Etik, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu “Ethikos” yang
mana artinya adalah suatu perkara yang timbul dari suatu kebiasaan. Perkara
tersebut mencakup analisis dan penerapan konsep dari berbagai hal penilaian seperti
benar, salah, baik, buruk, tanggung jawab dan tanggung gugat.
Ketika etika tersebut dikaitan dengan keperawatan, dimana dalam hal ini
keperawatan merupakan sebuah profesi, maka muncul yang namanya etik profesi atau
professional ethics.
Secara umum, etika profesi ini adalah suatu sikap etis yang harus dimiliki oleh
seorang profesional sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam mengemban tugas
keprofesiannya dengan menerapkan norma-norma etis umum pada bidang sesuai
profesionalitasnya dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga berdasarkan definisi
diatas maka yang dimaksud dengan etik keperawatan adalah suatu sikap etis yang
harus dimiliki oleh seorang perawat sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
mengemban tugasnya sebagai seorang perawat dengan menerapkan norma-norma etis
keperawatan dalam kehidupan profesi dan kehidupan bermasyarakat.
Prinsip moral mempunyai peran yang penting dalam menentukan perilaku yang
etis dan dalam pemecahan masalah etik. Prinsip moral merupakan standard umum
dalam melakukan sesuatu sehingga membentuk suatu sistemetik.
Prinsip moral berfungsi untuk membuat secara spesifik apakah suatu tindakan
dilarang, diperlukan, atau diizinkan dalam suatu keadaan.

Prinsip-prinsip Etik Keperawatan adalah sebagai berikut


a. O t on om i ( A u t on om y )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir
logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten
dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai
keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi
merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai
persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan
hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Praktek profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak
klien dalam membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
Contoh kasus : seorang pasien yang mendapatkan therapy analgetik menolak
untuk dilakukan injeksi analgetik karena pasien tersebut merasa bisa menahan
nyeri, dalam hal ini perawat Harus menghargai keputusan pasien.
b. B e r b u at ba i k ( B en ef i ci en c e)
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,
memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,
dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan
otonomi. Contoh kasus : perwat menasehati pasien tentang program latihan
untuk mempeerbaiki kesehatan secara umum, tetapi perawat menasehati untuk
tidak dilakukan karena alasan resiko serangan jantung.
c. K e a d i l an ( J u st i c e )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini
direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk
memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
Contoh kasus : ketika merawat pasien tidak boleh membedakan pasien
berdasarkan status sosial, agama, ras, dan lain lain
d. T i d a k m e ru g i k an ( N on m al ef i ci en c e)
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.
Contoh kasus : dalam memerian obat ke pasien, perawat wajib melakukan
identifikasi dahulu guna mencegah salah dalam pemerian obat yang dapat
merugikan pasien
e. K e j u j u ra n ( V e r ac i t y )
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien
dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif untuk
memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan mengatakan
yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun demikian, terdapat
beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika
kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya
hubungan paternalistik bahwa ”doctors knows best” sebab individu memiliki
otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan informasi penuh tentang
kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling
percaya. Contoh kasus : Ny. R masuk rumah sakit dengan berbagai macam
fraktur karena kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut
dan meninggal dunia. Ny. R selalu bertanya-tanya tentang keadaan suaminya.
Dokter ahli bedah berpesan kepada perawat untuk belum memberitahukan
kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alasan tersebut dari
dokter dan kepala ruangan menyampaikan intruksi dokter harus diikuti. Perawat
dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran
f. M e n e pa t i j an j i ( F i de l i t y)
Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia klien. Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang
untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. Kesetiaan, menggambarkan
kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab
dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.
Contoh kasus : perawat harus menepati janji apabila sudh kontrak waktu dengan
pasien. Misal akan datang lagi jam 17.00 untuk injeksi dan mengukur TTV.
g. K e r a h a si aa n ( C on f i de n t i al i t y)
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan
klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien. Tidak ada seorangpun
dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan
bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan
pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus
dihindari.
Contoh kasus : ada keluarga pasien yang ingin tau tentang diagnosa penyakit
pasien, akan tetapi orang tersebut tidak ada dalam daftar nama yang berhak tau
kondisi pasien yang sudah pasien isi dalam form “memuka rahasia kedokteran”,
jadi seagai perawat kita tidak boleh memberikan informasi tanpa persetujuan
pasien.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat harus mendasari tindakan nya
dengen menerapkan prinsip etik keperawatan.
Etik profesi keperawatan adalah milik dan dilaksanakan oleh semua anggota profesi
keperawatan, yaitu perawat Secara umum tujuan etika profesi keperawatan adalah m
enciptakan dan mempertahankan kepercayaan klien kepada perawat, kepercayaan dia
ntara sesame perawat, dan kepercayaan masyarakat kepada profesi keperawata
B. SARAN
Perlu kita pahami ahwa etika sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat,
maupun dalam suatu organisasi. Didalam organisasi keperawatan juga memiliki etika
keperawatan dimana setiap perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus
berdasarkan prinsip dari etikkeperawatan yang merupakan pedoman untuk
melakukan asuhan keperawatan.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semuadan kami yakin makalah ini masih
jauh dari sempurna sehingga saya mohon saran untuk perbaikan makalah ini .
DAFTAR PUSTAKA

Gustinerrz.com (2019) ,8 Prinsip etika dalam keperawatan

Nabila Salsabila Panggabean / 181101049 (2020), PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN DALAM PELAKSAAN
ASUHAN KEPERAWATAN, Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai