Anda di halaman 1dari 5

Etika Perawat Terhadap Asuhan Keperawatan dalam Merealisasikan

Tanggung Jawab yang Profesional dalam Asuhan Keperawatan

Keperawatan adalah suatu profesi yang berorientasi pada pelayanan Kesehatan


dengan segala perencanaan atau Tindakan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan kehidupan masyarakat (Hidayat,2007). Keperawatan diberikan untuk
meningkatkan serta mencegah masalah Kesehatan, dan merawat orang dengan
masalah Kesehatan, mempunyai kecacatan dan orang tang menghadapi kematian.
Perawat merupak suatu profesi yang selalu berinteraksi serta berhubungan langsung
dengan klien, baik secara individu, kelompok, bahkan masyarakat.Didalam
melaksanakan praktik keperawatan yang professional ,perawat berperan sebagai
pemberi asuhan keperawatan, advocator, konselor, coordinator, kolaborator. Sangat
penting sekali bagi serorang perawat untuk dituntuk paham terhadat etika baik
antara perawat dan pasien, maupun antar sesame perawat.
Etika Profesi digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan praktik
keperawatan (Notoatmojo, 2010). Kata “Etika” berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
kata “Ethos” yang mempunyai makna suatu adat atau kebiasaan. Sedangkan dalam
Bahasa Arab, kata etika bermakna akhlak dan budi pekerti, dan dalam Bahasa
Indonesia bermakna tata Susila. Etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia dengan lingkungannya (Notoatmojo, 2010).
Dapat ditarik kesimpulan, bahwa etika berkaitan dengan kaidah dan kebiasaan
hidup yang baik, tata cara berkehidupan yang baik, baik terhadap diri sendiri
maupun kepada masyarakat sekitar. Etika merupakan acuan dan orientasi bagaiman
seseorang harusnya bertindak. Dengan adanya Etika dapat mengarahkan
perkembangan masyarakat menjadi lebih tertib,teratur, damai dan sejahtera. Etika
juga membuat setiap individu dalam pengambilan keputusan serta Tindakan yang
tepat karena dengan adanya etika dapat memberikan Tindakan yang bermoral. Etika
profesi sebagai pedoman menumbuhkan tanggung jawab atau kewajiban bagi
anggota profesi tentang hak-hak yang diharapkan oleh orang lain (Suhaemi, 2004).
Dengan adanya hal tersebut, perawat dapat terhindar dari permasalahan etik yang
sering terjadi di dalam dunia keperawatan.
Penerapan nilai etika di dalam melakukan asuhan keperawatan akan terlihat
dalam setiap langkahnya,beerprilaku, serta menghadapi situasi yang dihadapinya.
Adanya etika penting sekali dalam memberikan suatu Batasan yang mengatur
bagaimana seorang perawat dalam bertingkah atau berprilaku dalam melakukan
asuhan keperawatan. Seringkali seorang perawat dihadapkan oleh situasi dimana
yang mengharuskan mereka untuk membuat suatu keputusan-keputusan yang
professional dan penuh tanggung jawab. Keputusan keputusan tersebut, biasa
terjadi dalam hubungaannya serta interaksi perawat dengan orang lain baik itu
kepada klien,keluarga dan profesi Kesehatan yang lainnya. Maka dengan adanya
kode etik keperawatan, yaitu suatu standar professional yang dijadikan sebagai
pedoman dan acuan perawat dalam melaksanakan pekerjaanya. Perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan, menghargai harkat dan martabat manusia. Ketika
kode etik ini telah dibuat, setiap individu wajib terlibat dan harus menghargai sert
menghormati aturan yang telah berlaku. Pada dasarnya, agar perawat dapat
menjalankan tugas dan fungsinya secara professional.
Seorang perawat dapat dikatakan dapat bertanggung jawab, Ketika perawat itu
sudah memegang teguh nilai nilai yang mendasari asuhan keperawatan itu sendiri,
yaitu perawat yang dapat membantu klien berhasil mencapai tingkat Kesehatan
yang baik, dan mampu membantu klien dalam mengekspresikan kebutuhannya.
Perawat dituntut untuk mendukung serta menghargai martabat manusi dan berlaku
sebagai advokat bagi kliennya, menjaga kerahasiaan klien serta bekerja dengan
kompeten. Perawat serimgkali berhubungan dengan klien, melayani dengan setulus
hati. Dalam melayani klien, tentu perawat harus bersabar dan harus bisa
menghadapi serata menyesuaikan sikap yang baik kepada klien, karena hal tersebut
sangat berpengaruh sekali terhapat kesembuhan klien.
Sebagai seorang perawat dan melaksanakan asuhan kepeawatan terhadap klien,
perawat harus mengtahui hak dan juga kewajiban klien. Begitu pun sebaliknya,
perawat juga harus mengetahui hak dan kewajiban seorang perawat dalam
melaksankan suatu asuhan keperawatan kepada klien. Hal ini sangat penting sekali
dalam rangka untuk menigkatkan kualitas serta mutu dari Tindakan asuhan
keperawatan menjadi lebih responsif serta sesuai dengan kebutuhan dan hak klien.
Perawat dalam menjalankan asuhan keperawataanya harys terlebih dahulu
bertanggung jawab terhadap Tindakan diri sendiri serta bertanggung jawab
terhadap kelalaian yang dilakukannya selama Tindakan Pratik keperawataannya
berlangsung. Dalam pengambilan keputusan etis, ada prinsip yang menjadi bahan
pertimbangannya antara lain prinsip benefficience, justice, non-
malaficinci,autonomy, fidelity dan veracity (Kusnanto, 2004). Bentu kelalaian yang
disebabkan oleh Perawat, dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran kode etik
keperawatan.
Sebagai contoh kasus di sebuah rumah sakit di suatu daerah, terdapat seoorang
perawat berinisial M, sedang memberikan obat oral kepada klien B. Pada saat
memberikan obat oral tersebut, banyak sekali kasus yang sering dihadapi oleh
perawat. Biasanya ada pasien yang hanya berpura-pura meminum obat. Setelah
perawat meninggalkan ruangan, lalu pasien memuntahkan serta
menyembunyikaanya ke dalam saku. Perawat M yang telah membantu memberikan
obat oral tersebut pada pasien B berpesan agar obat yang diminum tadi tidak
dibuang dan pasien tersebut pun mengiyakannya. Sambil memberikan obat ke klien
lainnya, perawat M mengawasi pasien B. Hingga beberapa saat kemudian pasien B
membelakangi perawat M, kemudian menengelap mulutnya. Lalu, prawat M
memanggil pasien B dan menarik baju pasien tersebut serta menampar mulut pasien
tersebut hingga beberapa kali. Pasien B “mengatakan “ampun” dan kemudian
perawat M menyuruh pasien B untuk meminum Kembali obat oral tersebut dan
menyarankan agar pasien tersebut tidak mengulangi perbuaatannya lagi.
Dari kasus tersebut, menggambarkan bahwa perawat tersebut melakukan
pelanggaran terhadap kode etik keperawatan dan pelanggaran terhadap hak – hak
pasien. Sebagai seorang perawat yang professional, kita dituntut mampu untuk bisa
mengambil hati dan meyakinkan pasien serta berkewajiban dalam memberikan rasa
nyaman (comforter) dan pelindung (protector). Dalam melaksankan asuhan
keperawatan yang professional, perawat diharapkan menjadi suati problem solver
terhadap suatu penyelesaian masalah Kesehatan pasien dengan mempertimbangkan
serta berhati hati di setiap tindakaannya serta sesuai dengan prosedur dan standar
yang berlaku.
Prinsip etika yang menjadi acuan dalam hal pemberian asuhan keperawatan
terhadap pasien yaitu Beneficience prinsip etis yang sangat perlu sekali
diperhatikan oleh perawat sebagai suatu Tindakan untuk pencegahan kekerasan
atau Tindakan buruk dengan selalu menjaga serta mempertahankan hak hak orang
lain untuk memotivasi Tindakan yang baik. Dalam kehidupan sehari-hari,
beneficience, dapat diartikan dengan menolong orang lain (Kennedy, 2004).
Etika dalam keperawatan merupakan aturan atau norma yang dapat
dijadikan sebagai acuan bagi seorang perawat dalam melakukan dan memutuskan
terhadap tindakannya. Karena etika adalah peraturan serta perbuatan baik maupun
buruknya manusia. Sebagai seorang perawat, tentunya kita harus memahami betul
tentang kode etik keperawatan itu sendiri sebelum berhadapan dengan klien agar
dapat memberikan pelayanan yang terbaik. Kita harus memberikan rasa aman dan
nyaman terhadap klien sebagai tujuan dan prioritas utama yang diharapkan mampu
meminimalisir kelalaian yang terjadi.Perawat sebagai suatu profesi yang
professional sangat diharapkan selalu mengutamakan etika dalam Tindakan asuhan
keperawatannya. Etika menjadi acuan dasar bagi perawat dalam mengambil sikap
serta Tindakan, dengan memperhatikan prinsip-prinsip etik profesi.
Daftar Pustaka

Nasir, Andi, and Edi Purnomo. "Pengaruh Penerapan Kode Etik Keperawatan
Terhadap Pelayanan Keperawatan." Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES
Kendal 9.4 (2019): 335-342.

Zainuddin, S., Saleh, A., & Kadar, K. S. (2019). Gambaran Perilaku Etik Perawat
Berdasarkan Penjabaran Kode Etik Keperawatan. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, 4(2).

Ayunda, Tri. "BERFIKIR KRITIS DALAM MENYIKAPI KODE ETIK


KEPERAWATAN." (2019).

SETIANI, Baiq. Pertanggungjawaban Hukum Perawat Dalam Hal Pemenuhan


Kewajiban Dan Kode Etik Dalam Praktik Keperawatan. Jurnal Ilmiah Ilmu
Keperawatan Indonesia, 2018, 8.04: 497-507.

Sutatna, I. M. (2011). PENERAPAN KODE ETIK PROFESI


KEPERAWATAN. JURNAL KEPERAWATAN, 4(1), 41-44.

Suhaemi, Mimin Emi. "Etika Keperawatan." EGC, 2004.

Ardiani, Nurul Devi, and M. Kep Ns. "Modul Praktikum Etika


Keperawatan." (2020).

Fauzi, Nugraha. "ETIKA." (1999).

Ake, Julianus. "Malpraktik dalam Keperawatan." EGC, 2003.

Anda mungkin juga menyukai