Anda di halaman 1dari 16

Prinsip-prinsip Etika Keperawatan; Moral Right dan

Nilai dan Norma Masyarakat Nursing Advocacy

Disusun oleh
1.Fransiska N. H. Germanus 2122018
2.Maria Nona Ida 2122019
3.Stevania Agustina Rengo 2122020
4.Emilia Nina Ola 2122021
5.Rosvin Mariani 2122022
6.Ewaldus Wiki 2122023

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gema Insan

Akademik Makassar

2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt.


Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah
tentang “ Prinsip MK Etika Keperawatan; Moral Right
dan Nilai Norma Masyarakat Nursing Advocacy”.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai
penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata
bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini. Kami berharap semoga karya ilmiah
yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Makassar, 21 September 2023


Daftar Isi
Halaman Judul .............................................................. i
Kata Pengantar.............................................................. ii
Daftar Isi........................................................................ iii
Bab I Pendahuluan........................................................ 1
1.1. Latar Belakang................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................... 2
1.3. Tujuan Penulis................................................. 3
Bab II Pembahasan....................................................... 4
2.1. Pengertian Etika Keperawatan....................... 5
2.2. Prinsip-prinsip Etika Keperawatan................. 6
2.3. Prinsip Moral Right......................................... 7
Bab III Penutup.............................................................. 8
3.1. Kesimpulan..................................................... 9
3.2. Saran............................................................. 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kode etik keperawatan merupakan alat
pengambil keputusan yang valid dan berguna bagi
perawat dalam menghadapi masalah etik pada
praktek klinik sehari-hari (Bijani, 2017). Untuk
menjamin praktek dilakukan secara professional,
penting bagi perawat untuk memenuhi prinsip-prinsip
etik karena perawat secara langsung berhubungan
dengan pasien (Liaschenko & Peter, 2004).
Secara global perawat di seluruh dunia memiliki
kode etik keperawatan yang dibuat oleh organisasi
profesi setiap negara, misalnya di Amerika dikenal
dengan American Nurse Association (ANA) yang
merupakan organisasi keperawatan di Amerika di
mana mewakili kepentingan 3,1 juta perawat untuk
memajukan profesi keperawatan dengan mendorong
standar praktek keperawatan yang tinggi (ANA, 2011).
Organisasi yang mewadahi Perawat di Indonesia
adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
dimana mewajibkan anggota patuh terhadap
Undang-Undang RI Nomor 38 tahun 2014 yang
menyatakan bahwa pelaksanaan pelayanan
keperawatan harus dilaksanakan secara bertanggung
jawab, akuntabel, bermutu, aman dan terjangkau oleh
perawat yang Etika keperawatan adalah pedoman
bagi perawat di dalam memberikan asuhan
keperawatan agar segala tindakan yang diambilnya
tetap memperhatikan kebaikan klien. Etika
keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan,
dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara perawat
dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri
sendiri,memiliki kompetensi, kewenangan etik dan
moral tinggi (Kementerian Kesehatan, 2014).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, diperoleh
beberapa rumusan masalah sebagai berikut ;
1. Bagaimana prinsip etika keperawatan mengenai
moral right, nilai dan moral masyarakat nursing
advocacy ?
1.3. Tujuan Penulis
Berdasarkan latar belakang dan rumusan
masalah diatas, diperoleh tujuan penulis sebagai
berikut ;
1. Untuk mengetahui bagaimana prinsip etika
keperawatan mengenai moral right, nilai dan
moral masyarakat nursing advocacy.
2. Untuk memenuhi tugas matah kuliah
Keperawatan Maternitas.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Etika Keperawatan
Etika keperawatan merefleksikan bagaimana
seharusnya perawat berperilaku, apa yang harus
dilakukan perawat terhadap kliennya dalam
memberikan pelayanan keperawatan kritis. Etika
keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam
memberikan asuhan keperawatan agar segala
tindakan yang diambilnya tetap memperhatikan
kebaikan klien. Etika keperawatan
mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi,
pengabdian, dan hubungan antara perawat dengan
klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri. Etika
keperawatan bermaksud untuk mengidentifikasi,
mengorganisasikan, memeriksa dan membenarkan
tindakan-tindakan kemanusiaan dengan menerapkan
prinsip-prinsip tertentu. Selain itu juga menegaskan
tentang kewajiban-kewajiban yang secara suka rela
diemban oleh perawat.
2.2. Prinsip- Prinsip Etika Keperawatan
Salah satu cara memenuhi prinsip-prinsip etik
yaitu perawat membutuhkan kompetensi professional
dan kerangka kerja yang disediakan oleh kode etik
sebagai standar pelayanan dan penilaian yang benar
selama bekerja (Heikkinen, Sala, Radaelli, & Leino-kilpi,
2006; Verpeet, 2005).
1. Otonomi (Autonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan
bahwa individu mampu berpikir logis dan mampu
membuat keputusan sendiri. Orang dewasa
mampu memutuskan sesuatu dan orang lain
harus menghargainya. Otonomi merupakan hak
kemandirian dan kebebasan individu yang
menuntut pembedaan diri. Salah satu contoh
yang tidak memperhatikan otonomi adalah
Memberitahukan klien bahwa keadaanya baik,
padahal terdapat gangguan atau penyimpangan.
2. Beneficence (Berbuat Baik)
Prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal
yang baik dengan begitu dapat mencegah
kesalahan atau kejahatan. Contoh perawat
menasehati klien tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi
perawat menasehati untuk tidak dilakukan karena
alasan risiko serangan jantung.
3. Justice (Keadilan)
Nilai ini direfleksikan dalam praktik profesional
ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar
sesuai hukum, standar praktik dan keyakinan
yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan. Contoh ketika perawat dinas sendirian
dan ketika itu ada klien baru masuk serta ada juga
klien rawat yang memerlukan bantuan perawat
maka perawat harus mempertimbangkan
faktor-faktor dalam faktor tersebut kemudian
bertindak sesuai dengan asas keadilan.
4. Non-maleficence (tidak merugikan)
Prinsi ini berarti tidak menimbulkan
bahaya/cedera fisik dan psikologis pada klien.
Contoh ketika ada klien yang menyatakan kepada
dokter secara tertulis menolak pemberian
transfusi darah dan ketika itu penyakit perdarahan
(melena) membuat keadaan klien semakin
memburuk dan dokter harus mengistruksikan
pemberian transfusi darah. Akhirnya transfusi
darah tidak diberikan karena prinsip beneficence
walaupun pada situasi ini juga terjadi
penyalahgunaan prinsip nonmaleficince.
5. Veracity (Kejujuran)
Nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat
namun harus dimiliki oleh seluruh pemberi
layanan kesehatan untuk menyampaikan
kebenaran pada setia klien untuk meyakinkan
agar klien mengerti. Informasi yang diberikan
harus akurat, komprehensif, dan objektif.
Kebenaran merupakan dasar membina hubungan
saling percaya. Klie memiliki otonomi sehingga
mereka berhak mendapatkan informasi yang ia
ingin tahu.
6. Fidelity (Menepati janji)
Tanggung jawab besar seorang perawat adalah
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,
memulihkan kesehatan, dan meminimalkan
penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus
memiliki komitmen menepati janji dan
menghargai komitmennya kepada orang lain.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus
dijaga privasi klien. Dokumentasi tentang
keadaan kesehatan klien hanya bisa dibaca guna
keperluan pengobatan dan peningkatan
kesehatan klien. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan harus dihindari.
8. Accountability (Akuntabilitasi)
Akuntabilitas adalah standar yang pasti bahwa
tindakan seorang profesional dapat dinilai dalam
situasi yang tidak jelas atau tanda tekecuali.
Contoh perawat bertanggung jawab pada diri
sendiri, profesi, klien, sesame teman sejawat,
karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah
memberi dosis obat kepada klien perawat dapat
digugat oleh klien yang menerima obat, dokter
yang memberi tugas delegatif, dan masyarakat
yang menuntut kemampuan professional.
2.3. Prinsip Moral Right
Prinsip moral right yaitu sikap melindungi pasien
(advocacy) mempunyai kemampuan pemahaman
seseorang (perawat). Ada beberapa prinsip moral
right yaitu;
1. Advokasi adalah memberikan sarann dalam
upaya melindungi dan mendukung hak-hak pasien.
Hal tersebut merupakan suatu kewajiban moral
bagi seorang perawat dalam mengaplikasikannya
dalam keperawatan profesional.
2. Responsibilitas (tanggung jawab) Merupakan
tugas seorang perawat yang berhubungan dengan
peran sesuai pedoman standar keperawatan.
3. Loyalitas Konsep yang melewati simpati, peduli,
dan hubungan timbal balik terhadap pihak yang
secara profesional berhubungan dengan perawat.
• Nilai Profesional
Profesional pada intinya merupakan suatu
kompetensi untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya secara baik dan benar. Setiap perawat
memiliki nilai dan perilaku pribadi masing-masing.
Kode etik profesi membawa perubahan perilaku
personal menjadi professional dan pedoman bagi
sebagai anggota profesi dan tanggungjawab.
Tanggungjawab professional berdasarkan
anggapan bahwa profesi keperawatan bekerja
sama dengan kelompok asuhan kesehatan
(kelompok asuhan yang di maksud adalah profesi
dokter, ahli gizi, tenaga farmasi, tenaga
laboratorium, kesehatan lingkungan, dsb) untuk
meningkatkan kesehatan, mengurangi
penderitaan, dan menemukan pencapaian tujuan
berdasarkan kebutuhan manusia. Seorang
perawat harus bertanggungjawab kepada
seseorang yang sakit maupun sehat, keluarganya,
dan masyarakat.
• Fungsi nilai profesional dalam asuhan
keperawatan
Nilai profesional merupakan cerminan dan
pengembangan dari nilai personal. Seorang
perawat memperoleh nilai profesional ketika
bersosialisasi dalam keperawatan dari (kode etik,
pengalaman merawat, pendidik/pembimbing dan
sesama profesi perawat). Nilai profesional
merupakan landasan dari kode etik. Pemahaman
dan penguasaan tentang kode etik merupakan
salah satu standar yang harus dipenuhi oleh
perawat advanced. Kemantapan fondasi perawat
akan nilai profesional yang dimiliki akan
mempengaruhi tindakan saat memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien (Potter dan
Perry, 2005). Nilai profesional keperawatan
berfungsi sebagai pondasi dan pemberi petunjuk
atau kriteria kepada perawat untuk memberikan
pelayanan keperawayan bagi pasien.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Etika keperawatan adalah pedoman bagi
perawat di dalam memberikan asuhan
keperawatan agar segala tindakan yang
diambilnya tetap memperhatikan kebaikan klien.
Merujuk buku Etika Keperawatan dan
Keperawaran Profesional oleh Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, tujuan dari etika
keperawatan pada dasarnya adalah agar para
perawat dalam menjalankan tugas dan fungsinya
dapat menghargai dan menghormati martabat
manusia. Prinsip Etik dalam Keperawatan terdiri
dari Otonomi, Berbuat baik, Keadilan, Tidak
merugikan, Kejujuran, Menepati janji, Kerahasiaan,
Akuntabilitas.
3.2. Saran
Perawat dalam pelaksanaan pelayanan
kepada masyarakat membutuhkan prinsip etika
keperawatan dengan prinsip yang otonomi,
berbuat baik, keadilan, tidak merugikan kejujuran,
menepati janji, kerahasiaan, dan akuntabilitas.
Dengan begitu pelayanan kesehatan kepada
masyarakat meningkat baik.

Daftar Pustaka
Konsep Etik , Nilai Moral, dan Kode Etik
Keperawatan.(2020). Diakses pada 21 September
2023 dari

Anda mungkin juga menyukai