DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK VIII
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya yang berjudul “Pinsip-Prinsip Legal Dalam Praktik
Keperawatan” .
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
“Pinsip-Prinsip Legal Dalam Praktik Keperawatan”. Kami menyadari bahawa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir . Semoga Tuhan senantiasa
melindungi dan membimbing semua usaha kita. AMINNN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Kesadaran masyarakat terhadap hak-hak mereka dalam pelayanan
kesehatan dan tindakan yang manusiawi semakin meningkat, sehingga diharapkan
adanya pemberi pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang aman, efektif
dan ramah terhadap mereka. Jika harapan ini tidak terpenuhi, maka masyarakat
akan menempuh jalur hukum untuk membelahak-haknya.
Kebijakan yang ada dalam institusi menetapkan prosedur yang tepat untuk
mendapatkan persetujuan klien terhadap tindakan pengobatan yang dilaksanakan.
Institusi telah membentuk berbagai komite etik untuk meninjau praktik profesional
dan memberi pedoman bila hak-hak klien terancam. Perhatian lebih juga diberikan
pada advokasi klien sehingga pemberi pelayanan kesehatan semakin bersungguh-
sungguh untuk tetap memberikan informasi kepada klien dan keluarganya
bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan.
Selain dari pada itu penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada
kewenangan yang diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan kesehatan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan
globalisasi. Terjadinya pergeseran paradigma dalam pemberian pelayanan
kesehatan dari model medikal yang menitikberatkan pelayanan pada diagnosis
penyakit dan pengobatan ke paradgima sehat yang lebih holistic yang melihat
penyakit dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai focus pelayanan (Cohen,
1996), maka perawat berada pada posisi kunci dalam reformasi kesehatan ini. Hal
ini ditopang oleh kenyataan bahwa 40%-75% pelayanan di rumah sakit merupakan
pelayanan keperawatan (Gillies, 1994), Swansburg dan Swansburg, 1999) dan
hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di
rumah sakit maupun di tatanan pelayanan kesehatan lain dilakukan oleh perawat.
Hasil penelitian Direktorat Keperawatan dan PPNI tentang kegiatan perawat
di Puskesmas, ternyata lebih dari 75% dari seluruh kegiatan pelayanan adalah
kegiatan pelayanan keperawatan (Depkes, 2005) dan 60% tenaga kesehatan adalah
perawat yang bekerja pada berbagai sarana/tatanan pelayanan kesehatan dengan
pelayanan 24 jam sehari, 7 hari seminggu, merupakan kontak pertama dengan
sistem klien.
II.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu memahami konsep legal etik keperawatan.
2. Tujuan Khusus
b. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami difinisi etika
c. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami Isi dari prinsip–prinsip legal
dan etis
d. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami Masalah Legal Dalam
Keperawatan
e. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami Landasan Aspek Legal
Keperawatan
f. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami Aplikasi Aspek Legal Dalam
Keperawatan
g. Mahasiswa mampu mengetahu dan memahami contoh kasus terkait dengan
etik dan legal beserta penyelesaiannya.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
http://www.slideshare.net/nslutfi90/tugas-legal-etik-kelompok-4-sp-ikd-
Gruendemann, B. 2005. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif. Vol. 8. Terj. Komara, Egi &
Siti Aminah. Jakarta : EGC.
Suhaemi, Mimin Emi. 2009. Etika Keperawatan: Aplikasi pada Praktik. Jakarta : EGC.