Anda di halaman 1dari 8

KONSEP KEPERAWATAN DASAR

NAMA : NI PUTU ARYANTI


NIM : C1118020
KELAS : 1A KEPERAWATAN

STIKES BINA USADA BALI


TAHUN AJARAN 2018
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Keperawatan merupakan suatu profesi yang sangat menuntut kedisiplinan dan
rasa tanggung jawab yang tinggi .perawat dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang
memenuhi etika keperawatan ,melaksanakan tugas yang professional ,perawat mampu serta
iklas memberikan pelayanan yang bermutu berdasarkan keterampilan yang memenuhi standar
serta dengan kesadaran yang bahwa pelayanan yang diberikan merupakan bagian dari upaya
kesehatan secara menyeluruh .pengambilan keputusan yang benar dan sesuai dengan legal etis
keperawatan adalah sesuatu yang sangat penting untuk dipelajari oleh seorang perawat harus
mengambil keputusan dalam melaksanakan pelayanan ,peraktek keperawatan ,dan bagaimana
seorang perawat harus mengambil sikap untuk membela dirinya dalam tameng hukum.

BAB II
Pembahasan

A .Konsep legal etik


1. Pengertian pengertian etika keperawatan merupakan bentuk ekspresi bagaimana
perawat seharusnya mengatur diri sendiri ,dan etika keperawatan diatur dalam kode
etika keperawatan .etika membeikan keputusan tentang tidakan yang diharapkan benar
tepat atau bermoral ,terlebih dalam profesi keperawatan .etika keperawatan merupakan
alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan atau dengan kata lain
merupakan suatu ungkapan tentang perawat wajib bertingkah laku .
Aspek legal etika keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuatu lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan,termasuk hak dan kewajibannya yang diatur dalam undang –undang
keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan kepada pasien yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kilat keperawatan
ditunjukan kepada individu ,keluarga , kelompok serta masyarakat baik atau sakit.
Praktik keperawatan yang aman memerluakan pemahaman tentang batasan legal yang
ada dalam praktik perawat ,sama dengan semua aspek keperawatan pemahaman
tentang implamsi hukum dapat mendukung pemikiran keritis perawat perlu memahami
hukum untuk mendukung hak kliennya dan dirinya sendiri dari masalah .

2. Prinsip –prinsip legal dan etis


A . autonomi (otonomi)
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa indivdu mampu berpikir logis dan
mampu membuat keputusan sendiri .prinsip otonomi merupakan bentuk aspek terhadap
seseorang atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara
rasional ,otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut
perbedaan diri .
B .Beneficience (berbuat baik )
Beneficience berarti hanya melakukan sesuatu yang baik ,kebaikan memerlukan
pencegahan dan kebaikan memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri sendiri .
C .Justice (keadilan )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang lain
yang menjunjung prnsip eronsip moral ,legal dan kemanusiaan .ilai inidirefleksikan dalam
praktek professional ketika perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum
,standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan
kesehatan .
D .Nonmal eficience (tidak merugikan )
prinsip ini berarti tidak merugikan siapa pun dan tidak menimbulkan bahaya
/cendrung fisik dan psikologis pada kelien .
E .Veracity (Kejujuran )
Perinsip ini berarti penuh dengan kebenaran nilai diperlukan oleh pemberi pelayanan
kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan
bahwa klien sangat mengerti,prinsim ini sangat berhubungan dengan kemampuan
seseorang untuk mengatakan kebenaran .
F. Fidellity (menepati janji )
Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap
orang lain . perawat mampu menjaga rahasia pasien .
G. Confidentiality (kerahasiaan )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasi
klien .segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh
dibaca dalam rangka pengobatan klien .
H. Accountability (Akuntabilitas )
Akuntubilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali .
I .Informed consent
Informed consent yang berarti mendapatkan penjelasan atau keterangan yang
diberikan pasien atau ppihak keluarga .
3. Masalah legal dalam keperawatan
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintahan dan harus dipatuhi oleh warga Negara
,setiap orang yang tidak memenuhi hukum atau terkait secara hukum untuk menanganan
denda atau hukuman penjara . beberapa situasi yang perlu dihindari seorang perawat .
a. Kelalaian
Seseorang perawat besalah karena kelalaian jika mencedrai pasien dendan cara tidak
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang yang diharapkan ataupun tidak didak
melakukan tugas dengan hati - hati
b. Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik kita sendiri itu merupakan perbuatan yang
salah ,jika tertangkap anda akan dihukum .
c. Fitnah
Jika anda membuat pernyatan palsu tentang seseorang dan merugikan orang
tersebut anda ,anda bersalah karena melakukan fitnah .
d. False impriosmment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat merupakan pelanggaran
hukum atau fase impriosmment.
e. Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusaha untuk menyentuh tubuh seseorang
lain atau bahkan mengancam untuk melakukannya .pemukulan pemukulan berarti
secara nyata menyentuh orang lain tanpa ijin
f. Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atau kerahasiaan dirinnya dan urusan peribadinya
.pelanggaran terhadap kerahasian adalah pelanggaran privasi san itu adalah tindakan
yang melawan hukum
4. Landasan aspek legal keperawatan
Landasan aspek legal keperawatan adalah undang –undang keperawatan ,aspek legal
keperawatan pada kewenangan formalnya adalah izin yang memberikan kewenangan
kepada penerimanya untuk melakukan praktek profesi perawat yaitu surat ijin kerja (SIK )
bila kerja didalam suatu institutsi dalam surat ijin peraktik perawat (SIPP) bila bekerja
secara perorangan atau berkelompok .dalam profesi kesehatan bersifat umum saja yang
diatur oleh departemen kesehatan sedangkan kewenangan yang bersifat khusus dalam
arti tindakan kedokteran atau kesehatan tertentu akan di serahkan kepada masing –
masing profesi .
5. Aspek legal dalam keperawatan
Hukum mengatur perilaku hubungan antara manusia sebagai subjek hukum yang
melahirkan hak dan kewajiban ,hukum mengatur perilaku hubungan baik antara manusia
dengan yang lain .
Berhubungan dengan pasal 1 ayat 6 UUno 36 /2009 tentang kesehatan yang berbunyi
“ tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam biadang kesehatan
serta memilki pengetahuan dan /atau keterampilan melalui pendidikan dibidang
kesehatan yang jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan “
Begitupunn dalam pasal 36 ayat 4 UU no 36/2009 berbunyi “pelaksanaan pengobatan
dan perawatan berdasarkan ilmu kedokteran atau ilmu keperawatan hanya dapat
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk iti “
Bedasarkan undang – undang kesehatan yang diturunkan dalam kepmenkes 1239 dan
permenkes No HK .02.02/Menkes/148/1/2010 ,adapun kegiatan secara langsung dapat
berhubungan dengan aspek legalisasi keperawatan :
a) Peroses keperawatan
b) Tindakan keperawatan
c) Informed consent
Untuk melindungi tenaga perawat akan adanya tuntuta dari klien /pasien perlu
ditetapkan dengan jelas apa hak ,kewajiban serta kewenangan perawat agar tidak
ada kesalahan pada saat melakukan tugasnya .
B .Pengambilan Keputusan
1. Kedudukan etika dalam mengambil keputusan
Pengambilan keputusan etik merupakan salah satu proses dari pengambilan
keputusan yang dalamnya terdapat ilmu ,kedudukan ,dan etika .
Prinsip etik sebagai panduan pengambilan keputusan ,dalam sumijatum
keperawatan interaksi yang kompleks antara nilai individu ,soaial dan politik ,serta
hubungannya dengan masyarakat tertentu .
2. Metode pengambilan keputusan etik
Kozier,akk(1997)
a) Mengidentifikasi fakta dan situasi spesifik
b) Menerapkan prinsip dan teori etika keperawatan
c) Mengacu kepada kode etika keperawatan
d) Melihat dan mempertimbangkan kesesuaiaannya untuk kelien
e) Mengacu pada nilai yang dianut
f) Mempertimbangkan factor lain seperti nilai,kultur,harapan,komitmen
,penggunaan waktu ,kurangnya pengalaman ,ketidaktaun atau kecemasan
terhadap hukum dan adanya loyalitas terhadap public.
3. Tahap-Tahap pengambilan keputusan
a. Mengidenfikasi masalah
b. Mengumpulkan data masalah
c. Mengidefikasi semua pilihan /alternative
d. Memberikan masalh etis secara berkesinambungan
e. Membuat keputusan
f. Melakukan tindakan dan mengaji keputusan dan hasil evaluasi tindakan .
4 .Faktor –Faktor yang mempengaruhi dalam mengambil keputusan etis
a. Tingkat pendidikan
Rhodes (1985) berpendapat bahwa semakin tinggi latar belakang pendidikan
perawat akan membantu perawat untuk mengambil keputusan etik .salah
satu tujuan dalam program pendidikan tinggi bagi perawat adalah
meningkatkan keahlian kognitif dan kemampuan membuat keputusan
(pardue ,1987)
b. Pengalaman
Dilemma dalam asuhan keperawatan dapat memantu proses pembuatan
keputusan yang beretika .oleh karena itu,penggalian pengalaman lalu yang
lain dari pengalaman keperawatan secara umum memungkinkan
pendekatan yang lebih relevan.
c. Factor agama dan adat istiadat
Agama serta latar belakang adat istiadat merupakan factor utama dalam
membuat keputudan etis , setiap perawat disarankan memahami nilai yang
diyakini maupun kaidah agama yang dianutnya .
d. Komisi etik
Komisi etik keperawatan tidak hanya memberi pendidikan dan menawarkan
nasehat melainkan pula mendukung rekan –rekan perawat dalam mengatasi
dilema etika yang ditemukan dalam praktek sehari –hari .
e. Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi
Kemajuan di bidang kesehatan telah mampu meningkatkan kualitas hidup
setra mampu memperpanjang usian manusia dengan ditemukanya berbagai
mesin mekaik kesehatan ,cara prosedur baru dan bahan / obat baru .
f. Faktor legislasi dan keputusan yuridis
Perubahan social dan legislasi secara kostan saling berkaitan .legislasi
merupakan jaminan tindakan menuntut hukum sehingga orang yang
bertindak menuntut hukum sehingga orang yang bertindak tidak sesuai
hukum dapat menimbulkan suatu konflik .

5.bedasarkan kebutuhan ,jenis kebutuhan yang dipakai


a) Keputusan strategis ,keputusan yang dibuat oleh eksekutif tertinggi.
1) Keputusan yaitu keputusan yang diperlukan dalam situasi
menghadapi masalah .conntohnya:keputusan tentang cuti ibu hamil
2) Keputusan yang tidak terprogram yaitu keputusan kreatif yang tidak
terstruktur dan bersifat baru ,yang dibuat untuk menangani situasi
tertentu .misalnya keputusan yang berkaitan dengan pasien .
Berdasarkan proses pembuatan keputusan –keputusan manejemen juga
dibedakan menjadi 2 model
1) Keputusan model normatif atau model ideal memerlukan proses
sistematis dalam pemilihan satu alternative dan beberapa altrnatif perlu
waktu yang cukup untuk mengenal dan menyukai pilihan yang ada .
2) Keputusan model deskritif (pendekatan lebih pragmatis )berdasarkan
pada pengamatan dalam membuat keputusan yang memuaskan ataupun
yang terbaik .
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Aspek legal etik keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam
memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung
jawabnya pada berbagai tatanan pelayanan termasuk hak dan kewajibannya yang
diatur dalam undang –undang keperawatan
Praktik keperawatan yang aman memerlukan pemahaman tentang batasan legal
yang ada dalam praktik perawat dapat mendukung pemikiran kristis perawat
.perawat perlu memahami hukum untuk melindungi hak kliennya dan dirinya
sendiri dari masalah .

DAFTAR PUSTAKA
Gilles Dee Ann ,1996. Manejemen keperawatan .FKUI ,Jakarta .

Pengambilan keputusa klinik pada perawat leperawatan dan kebidanan poltekes


semarang .semarang ,poltekes ,2005.

Baharudin .etika individual (pola dasar filsafat moral ).cetakan I ,Jakarta ,rineka
cipta ,2000

Prharjo .pengantar etika keperawatan yogyakarta ,kanisius ,1995.

Potter ,PA ,buku ajaran fundamental : konsep proses dan praktik .Ahli Bahasa
,Yasmin asih ,edisi 4 ,Jakarta ,EGC ,2005.

Anda mungkin juga menyukai