Anda di halaman 1dari 4

A.

Prinsip-prinsip legal dalam praktek keperawatan


1. Malpraktek
Malpraktek adalah praktek kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan
standar profesi atau standar prosedur operasional. Untuk malpraktek kedokteran juga
dapat dikenai hukum kriminal. Malpraktek kriminal terjadi ketika seorang dokter yg
menangani sebuah kasus telah melanggar undang-undang hukum pidana. perbuatan
ini termasuk ketidakjujuran, kesalahan dalam rekam medis, penggunaan ilegal obat-
obatan, pelanggaran dalam sumpah dokter, perawatan yang lalai dan tindakan
pelecehan seksual pada pasien.
Malpraktek adalah kelalaian seorang tenaga kesehatan untuk mempergunakan
tingkat keterampilan dan ilmu pengetahuan yang lazim di pergunakan untuk merawat
klien atau orang yang terluka menurut ukuran lingkungannya yang sama. (Hanafiah
dan Amir 1999)
2. Tindakan yang termasuk malpraktek
a. kesalahan diagnosisa.
b. Penyuapan
c. Penyalahgunaan alat-alat kesehatan
d. Pemberian dosis obat yang salah
e. Salah pemberian obat kepada pasien
f. Alat-alat yang tidak memenuhi standar kesehatan atau tidak steril
g. Kesalahan prosedur operasi
3. Dampak malpraktek
a. Merugikan pasien terutama pada fisiknya bisa menimbulkan cacat yang permanen
b. Bagi petugas kesehataan mengalami gangguan psikologisnya, karena merasa
bersalah
c. Dari segi hukum dapat dijerat hukum pidana
d. Dari segi sosial dapat dikucilkan oleh masyarakat
e. Dari segi agama mendapat dosa
f. Dari etika keperawatan melanggar etika keperawatan dan bukan tindakan
professional
4. Kelalaian
kelalaian bukanlah suatu kejahatan. Seorang dokter dikatakan lalai jika ia
bertindak tak acuh, tidak memperhatikan kepentingan orang lain sebagaimana
lazimnya. Akan tetapi jika kelalaian itu telah mencapai suatu tingkat tertentu sehingga
tidak memperdulikan jiwa orang lain maka hal ini akan membawa akibat hukum,
apalagi jika sampai merenggut nyawa, maka hal ini akan digolongkan sebagai
kelalaian berat
Adapun yang menjadi tolak ukur dari timbulnya kelalaian dapat ditinjau dari
beberapa hal :
a. Tidak melakukan kewajiban dokter yaitu tidak melakukan kewajiban profesinya
untuk mempergunakan segala ilmu dan keterampilanya
b. Menyimpang dari kewajiban yaitu menyimpang dari apa yang seharusnya
dilakukan.
c. Adanya hubungan sebab akibat yaitu adanya hubungan langsng antara penyebab
dengan kerugian yang dialami pasien sebagai akibatnya

Untuk menentukan kelalaian. Standar asuhan di penuhi dengan penjelasan apakah


seseorang beralasan akan atau melakukan sesuatu pada situasi yang sama. Setiap
perawat bertanggung jawab untuk mengikuti standar asuhan keperawatan dalam
praktek. Dalam kasus atau gugatan civil malpraktek pembuktianya dapat dilakukan
dengan dua cara:

a. Cara langsung
Taylor membuktikan adanya kelalaian memakai tolak ukur
1) Kewajiban
2) Penyimpangan dari kewajiban
3) Penyebab langsung
4) Kerugian
b. Cara tidak langsung
Cara pembuktian yang mudah pasien, yakni dengan mengajukan fakta-fakta yang
diderita oleh sebagai hasil layanan perawatan yang dapat diterapkan, apabila
fakta-fakta yang ada memenuhikriteria
1) Fakta tidak mungkin ada/terjadi apabila tenaga perawatan tidak lalai
2) Fakta itu terjadi memang berada dalam tanggung jawab tenaga perawatan
3) Fakta itu terjadi tanpa ada konstribusi dari pasien dengan perkataan lain tidak
ada gugatan pasien

B. Isi dari Prinsip-Prinsip Legal dan Etis adalah:


1. Autonomi ( Otonomi )
Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir logis
dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan
memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan bentuk
respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan
bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan
individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek profesional merefleksikan otonomi
saat perawat menghargai hak-hak klien dalam membuat keputusan tentang perawatan
dirinya
2. Beneficience ( Berbuat Baik )
Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan, memerlukan
pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan atau kejahatan dan
peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,dalam situasi pelayanan
kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan otonomi
3. Justice ( Keadilan )
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai
inidirefleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapiyang
benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh
kualitas pelayanan kesehatan.
4. Non maleficience ( Tidak Merugikan )
Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada
klien.

5. Veracity ( Kejujuran )
Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai diperlukan oleh pemberi
pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk
meyakinkan bahwa klien sangat mengerti. Prinsip ini berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran
6. Fidellity (Menepati Janji)
Prinsip ini dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya
terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta
menyimpan rahasia pasien
7. Confidentiality ( Kerahasiaan )
Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga
privasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan klien
hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.
8. Accountability ( Akuntabilitas )
Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang professional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali
9. Informed Consent

“Informed Consent” terdiri dari dua kata yaitu “informed” yang berarti telah mendapat
penjelasan atau keterangan (informasi), dan “consent” yang berarti persetujuan atau memberi
izin. Jadi “informed consent” mengandung pengertian suatu persetujuan yang diberikan setelah
mendapat informasi. Dengan demikian “informed consent” dapat didefinisikan sebagai
persetujuan yang diberikan oleh pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai
tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya serta resiko yang berkaitan dengannya

Anda mungkin juga menyukai