1. Malpraktek
Malpraktek adalah praktek kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan standar profesi atau
standar prosedur operasional. Untuk malpraktek kedokteran juga dapat dikenai hukum kriminal.
Malpraktek kriminal terjadi ketika seorang dokter yg menangani sebuah kasus telah melanggar
undang -undang hukum pidana. perbuatan ini termasuk ketidakjujuran, kesalahan dalam rekam
medis, penggunaan ilegal obat-obatan, pelanggaran dalam sumpah dokter, perawatan yang lalai
dan tindakan pelecehan seksual pada pasien..
Adapun pengertian dari malprakrek lainnya adalah kelalaian dari seorang dokter atau perawat
untuk menterapkan tingkat ketrampilan dan pengetahuannya di dalam memberikan pelayanan
pengobatan dan perawatan terhadap seorang pasien yang lazim diterapkan dalam mengobati dan
merawat orang sakit atau terluka di lingkungan wilayah yang sama.
3. KEWAJIBAN PERAWAT
• Wajib memiliki : SIP, SIK, SIPP
• Menghormati hak pasien
• Merujuk kasus yang tidak dpt ditangani
• Menyimpan rahasia pasien sesuai dgn peraturan perundang-undangan
• Wajib memberikan informasi kepada pasien sesuai dengan kewenangan
• Meminta persetujuan setiap tindakan yg akan dilakukan perawat sesuai dgn kondisi pasien
baik scr tertulis maupun lisan
• Mencatat semua tindakan keperawatan secara akurat sesuai peraturan dan SOP yg berlaku
• Memakai standar profesi dan kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan praktik
• Meningkatkan pengetahuan berdasarkan IPTEK
• Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa sesuai dg kewenangan
• Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
• Mentaati semua peraturan perundang-undangan
• Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dgn anggota tim
kesehatan lainnya.
4. HAK-HAK PERAWAT
1.Hak perlindungan wanita.
2.Hak mengendalikan praktik keperawatan sesuai yang diatur oleh hukum.
3.Hak mendapat upah yang layak.
4.Hak bekerja di lingkungan yang baik
5.Hak terhadap pengembangan profesional.
6.Hak menyusun standar praktik dan pendidikan keperawatan.
KESIMPULAN
Malpraktek adalah praktek kedokteran yang salah atau tidak sesuai dengan standar profesi atau
standar prosedur operasional. Untuk malpraktek kedokteran juga dapat dikenai hukum kriminal.
Malpraktek kriminal terjadi ketika seorang dokter yg menangani sebuah kasus telah melanggar
undang -undang hukum pidana. perbuatan ini termasuk ketidakjujuran, kesalahan dalam rekam
medis, penggunaan ilegal obat-obatan, pelanggaran dalam sumpah dokter, perawatan yang lalai
dan tindakan pelecehan seksual pada pasien..
DAFTAR PUSTAKA
Sumijatun. 2011. Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
NURSING ADVOCACY
A. PENGERTIAN ADVOKASI
Advokasi adalah mendukung pasien, bicara mewakili individu pasien, dan menengahi bila perlu.
Advokasi ini adalah bagian dari perawatan perawat dan bagian dari kedekatan dan kepercayaan
antara perawat dan pasien yang memberi keperawatan sebuah tempat yang sangat khusus dalam
pelayanan kesehatan (WHO, 2005) 3. Advokasi merupakan dasar filasafat dan ideal keperawatan
yang melibatkan bantuan perawat secara aktif kepada individu secara bebas menentukan
nasibnya sendiri (Gondow, 1983)
Creasia dan Parker (2000) menjelaskan bahwa konsep advokasi memiliki tiga pengertian, yaitu:
a. Model perlindungan terhadap hak
Model ini menekankan pada perawat untuk melindungi hak klien agar tidak ada tindakan tenaga
kesehatan yang akan merugikan pasien selama dirawat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
menginformasikan kepada pasien tentang semua hak yang dimilikinya, memastikan pasien
memahami hak yang dimilikinya, melaporkan pelanggaran terhadap hak pasien dan mencegah
pelanggaran hak pasien.
b. Model pengambilan keputusan berdasarkan nilai-nilai yang dianut pasien
Model ini menekankan pada perawat untuk menyerahkan segala keputusan tentang perawatan
yang akan dijalankan oleh pasien kepada pasien itu sendiri, sesuai dengan nilai-nilai yang dianut
pasien. Perawat tidak diperbolehkan memaksakan nilai-nilai pribadinya untuk membuat
keputusan pada pasien, melainkan hanya membantu pasien mengeksplorasi keuntungan dan
kerugian dari semua alternatif pilihan atau keputusan.
c. Model penghargaan terhadap orang lain
Model ini menekankan pada perawat untuk menghargai pasien sebagai manusia yang unik.
Perawat harus menyadari bahwa sebagai manusia yang unik, pasien memiliki kebutuhan yang
berbeda-beda satu sama lain. Perawat harus mempunyai semua yang terbaik bagi pasien sesuai
dengan kebutuhannya saat itu.
D. Tanggung jawab perawat advokat Nelson (1988) dalam Creasia & Parker (2001)
menjelaskan bahwa tanggung jawab perawat dalam menjalankan peran advokat pasien
adalah :
1. Sebagai pendukung pasien dalam proses pembuatan keputusan.
2. Sebagai mediator (penghubung) antara pasien dan orang-orang disekeliling pasien.
3. Sebagai orang yang bertindak atas nama pasien.
E. Nilai-nilai Dasar yang Harus Dimiliki oleh Perawat Advokat Menurut Kozier & Erb
(2004)
untuk menjalankan perannya sebagai advokasi pasien, perawat harus memiliki nilai-nilai dasar,
yaitu:
1. Pasien adalah makhluk holistik dan otonom yang mempunyai hak untuk menentukan pilihan
dan mengambil keputusan.
2. Pasien berhak untuk mempunyai hubungan perawat-pasien yang didasarkan atas dasar saling
menghargai, percaya, bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan
masalah kesehatan dan kebutuhan perawatan kesehatan, dan saling bebas dalam berpikir dan
berperasaan.
3. Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pasien telah mengetahui cara
memelihara kesehatannya.
KESIMPULAN
Advokasi merupakan salah satu peran perawat dan menjadi dasar yang penting dalam
membrikan asuhan keperawatan kepada pasien. Peran perawat sebagai advokat pasien menuntut
perawat untuk dapat mengidentifikasi dan mengetahui nilai-nilai dan kepercayaan yang
dimilikinya tentang peran advokat, peran dan hak-hak pasien, perilaku profesional, dan
hubungan pasien-keluarga-dokter. Di samping itu, pengalaman dan pendidikan yang cukup
sangat diperlukan untuk memiliki kompetensi klinik yang diperlukan sebagai syarat untuk
menjadi advokat pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, E. Alan (2007). Nursing Ethics. Macmillan: Palagrave
Creasia, J. L., & Parker. B., (2001). Conceptuals Foundations: the Bridge to Professional Nursing
Practice, (3rd ed). St. Louis: Mosby.
Dewi. A. I.. (2008). Etika dan Hukum Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka book publisher
Ellis, J. R., & Celia L. H. (2000). Managing and Coordinating Nursing Care. (3th ed) Philadelphia
: Lippincott Williams & Wilkins.
Hidayat. A. A.. (2008). Konsep dasar keperawatan. (edisi 2). Jakarta: Penerbit Salemba medika
Kozier, B., et al. (2004). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. (7th ed).
Volume 1. New jersey: Pearson Education
Purba. J. M. & Pujiastuti. S. E. (2009), Dilema Etik & Pengambilan Keputusan Etis. Jakarta. EGC
WHO (2005). Pedoman Perawatan Pasien, Jakarta: EGC