Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR ASPEK LEGAL DAN ETIK

Dosen Pengampu :

Laily Isro'in, S.Kep.Ns.,M.Kep.

Disusun oleh:
Sheryllina Dila Vardana (23632330)
Adella Bela Amalia Rosada (23632346)
Putri Adinda Cintya Salsabila (23632394)
Annisa Ramadhani Kusumaningrum (23632400)
Diva Rahmadhani (23632404)
Moh. Dehan Daffa Prasetya (23632438)
Valenia Sugianto Silvia Putri (23632446)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat serta karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas ini dengan judul Faktor Aspek Legal dan
Etik. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar
Keperawatan dari Ibu Laily Isro'in, S.Kep.Ns.,M.Kep. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan untuk menambah wawasan pembaca mengenai Faktor Aspek Legal dan Etik. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Laily Isro'in, S.Kep.Ns.,M.Kep. Selaku dosen pengampu.
Berkat pembuatan makalah ini, kami dapat menambah wawasan terkait topik yang diberikan.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon maaf atas
kesalahan dan ketidak sempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca jika menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Ponorogo, 26 Desember 2023

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan yang professional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang berdasarkan pada ilmu dan etik
keperawatan.Keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehata ikutmenentukan mutu
dari pelayanan kesehatan yang ada,dimana keperawatan memberikan kontribusi yag unik
terhadap betuk pelayanan kesehatan sebagai satu kesatuan yang
relative,berkelanjutan,koordinatif dan advokatif keperawatan sebagai suatu profesi menekankan
kepada bentuk pelayanan professional yang sesui dengan standar dengan memperhatikan kaidah
etik dan moral sehingga pelayanan yang diberikan dapat menerima oleh masyarakat dengan
baik.Sehingga mereka kurang mengerti dan memahami secara profesi yang sedang mereka
geluti saat ini.

Proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang digunakan dalam memberikan asuhan
keperawatan yang profesional ,perawat dimana saja bertugas.Menghadapi klien dengan segala
macam kasus dan melayani klien pada semua tingkat usia harus menggunakan proses
keperawatan dan mampu menerapkan serta menyusunnya dalam sebuah dokumen status
kesehatan klien.Asuhan professional dituntut untuk dapat melaksanakan proses keperawatan
dengan tepat dan benar.Pemahaman terhadap proses keperawatan sangat penting karena topik
ini akan menjadi bagian yang aman penting dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Perbedaan asuhan yang profesinal dengan asuhan tradisional terletak pada pengguaan proses
keperawatan kemampuan perawat dalam menerapkan proses keperawatan bahwa asuhanya
adalah asuhan klinik dirumah sakit.

Seiring dengan perkembangan keperawatan,keilmuan,dalam praktik keperawatan pun turut


berkembang,Berbagai penelitian berdasarkan fenomena yang ada didunia pelayanan keperawatan
dilakukan asuhan keperawatan merupakan tulang punggung pelayanan yang berintergrasi dalam
pelayanan kesehatan dirumah sakit mutu pelayanan keperawatan ditentukan oleh perawat yang
kompoten dibidangnya namun kebijakan manajemen rumah sakit terhadap pengembangan
pelayanan keperawatan pada umumnya tidak menjadi prioritas.Kompetensi keperawatan yang
beragam. Keperawatan adapun karakteristik perawat prfesial adalah
kompeten,madiri,bertanggung jawab,percaya diri,komunikatif,dan professional. Seiring
perkembangan keperawatan,berbagai penemuan dalam dunia keperawatan diperkenalkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep legal etik keperawatan?
2. Apa saja prinsip-prinsip legal etik keperawatan?
3. Apa saja masalah legal dalam keperawatan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep legal etik keperawatan.
2. Mengetahui tentang prinsip legal etik keperawatan.
3. Mengetahui masalah legal dalam keperawatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Legal Etik Keperawatan


Legal atau syah (sah) adalah tindakan yang tidak bertentangan dengan aturan atau
undang-undang yang berlaku" (wikipedia). Etika keperawatan (Nursing Ethic)
merupakan bentuk ekspresi bagaiman perawat seharusnya mengatur diri sendiri, dan etika
keperawatan diatur dalam kode etik keperawatan.
Aspek legal etik keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam
memberikan asuha keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya. paa
berbabagai tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibannya yang di atur dalam
undang-undang keperawatan. International Council Of Nurse (ICN) mengeluarkan
kerangka kerja kompetisi bagi perawat yang mencakup tiga bidang, yaitu bidang
profesional, ethical and legal practice, bidang care profission and managament dan
bidang management dan bidang profesional development "setiap profesi pada dasarnya
memiliki tiga syarat utama yaitu kompetensi yang diperoleh melalui pelatihan yang
ekstensif, komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya, dan
memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat." (Budi Sampuma, pakar hukum
kesehatan UI, 2006).
Permasalahan etik yang terjadi dalam praktik keperawatan profesional menuntut
perawat berkewajiban dan bertanggung jawab menerapkan prinsip asas etik dan kode etik
serta mematuhi aspek legal keperawatan yang diatur dalam Kep.menkes148/010 dan UU
Kes 36/2009 dalam melaksanakan tugas perawat harus memperhatikan dan menghindari
yang disebut dengan neagligence (kealpaan), commision dan ommision. Hal ini bisa
dilakukan apabila perawat dalam setiap mengambil keputusan etik selalu didassarkan
pada ethical decission making dan clinical decision making (Nursalam, 2014). Informasi
tentang prosedur apa yang akan dilakukan, terapi apa yang akan diberikan merupakan
hak pasien sebelum dia memutuskan untuk menerima atau menolak tindakan atau terapi
tersebut (Simamora,2013).
2.2 Prinsip-Prinsip Legal Etik Keperawatan
a. Prinsip autonomi (kebebasan) yaitu prinsip menghormati otonomi klien, dimana
klien dan keluarga bebas dan berhak untuk memilih dan memutuskan apa yang
akan di lakukan perawat terhadapnya.
b. Prinsip beneficience (berbuat baik) yaitu setiap tindakan yang dilakukan oleh
perawat harus memiliki manfaat kepada klien maupun keluarga klien.
c. Prinsip nonmaleficience (tidak merugikan) yaitu tindakan perawat harus sesuai
prosedur agar tidak terjadi kesalahan maupun kelalaian yang dapat merugikan
klien maupun keluarga.
d. Prinsip justice (keadilan) yaitu tindakan perawat dalam memberikan pelayanan di
larang membeda bedakan antara klien satu dengan klien lainnya.
e. Prinsip veracity (kejujuran) yaitu perawat diwajibkan berkata jujur dan jelas
terhadap apa yang akan dilakukannya kepada klien maupun keluarga klien.
f. Prinsip fidelity (menepati janji) yaitu perawat dalam memberikan pelayanan harus
setia kepada klien serta memiliki komitmen dalam memberikan pelayanan dengan
baik.
g. Prinsip accountability (bertanggungjawab) yaitu perawat harus bertanggugjawab.
megenai tindakan yang akan dilakukan terhadap klien maupun keluarga.
h. Prinsip confidentiality (kerahasiaan) yaitu perawat harus menjaga rahasia setiap
klien, baik pada saat klien masih hidup maupun sudah meninggal (utami, 2016).

2.3 Masalah Legal Dalam Keperawatan


Aspek legal keperawatan pada kewenangan formalnya adalah izin yang
memberikan kewenangan kepada penerimanya untuk melakukan praktik profesi perawat
yaitu surat tanda registrasi (STR) bila berkerja didalam satu institusi. Kewenangan itu,
hanya diberikan kepada mereka yang memiliki kemampuan, namun memiliki
kemampuan tidak berarti memiliki kewenangan. Seperti juga kemampuan yang didapat
secara berjenjang.
Hukum dikeluarkan oleh badan pemerintahan dan harus dipatuhi oleh warga
negara. Setiap orang yang tidak mematuhi hukum akan terikat secara hukum untuk
menanggung denda atau hukuman penjara. Beberapa situasi yang perlu dihindari seorang
perawat.
1. Kelalaian
Seorang perawat bersalah karena kelalaian jika mencederai pasien dengan cara tidak
melakukan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan ataupun tidak melakukan tugas
dengan hati-hati sehingga mengakibatkan pasien jatuh dan cedera.
2. Pencurian
Mengambil sesuatu yang bukan milik anda, membuat anda bersalah karena mencuri. Jika
anda tertangkap, anda akan dihukum. Mengambil barang yang tidak berharga sekalipun
dapat dianggap sebagai pencurian.
3. Fitnah
Jika anda membuat pemyataan palsu tentang seseorang dan merugikan orang tersebut,
anda bersalah karena melakukan fitnah. Hal ini benar jika anda menyatakan secara verbal
atau tertulis.
4. False imprisonment
Menahan tindakan seseorang tanpa otorisasi yang tepat merupakan pelanggaran hukum
atau false imprisonment. Menggunakan restrein fisik atau bahkan mengancam akan
melakukannya agar pasien mau bekerja sama bisa juga termasuk dalam false
imprisoment. Penyokong dan restrein harus digunakan sesuai dengan perintah dokter.
5. Penyerangan dan pemukulan
Penyerangan artinya dengan sengaja berusaha untuk menyentuh tubuh orang lain atau
bahkan mengancam untuk melakukannya. Pemukulan berarti secara nyata menyentuh
orang lain tanpa izin. Perawatan yang kita berikan selalu atas izin pasien atau informed
consent. Ini berarti pasien harus mengetahui dan menyetujui apa yang kita rencanakan
dan kita lakukan.
6. Pelanggaran privasi
Pasien mempunyai hak atas kerahasiaan dirinya dan urusan pribadinya. Pelanggaran
terhadap kerahasiaan adalah pelanggaran privasi dan itu adalah tindakan yang melawan
hukum.
7. Penganiayaan
Penganiayaan pasien melanggar prinsip-prinsip etik dan membuat anda terikat secara
hukum untuk menanggung tuntutan hukum. Standar etik meminta perawat untuk tidak
melakukan sesuatu yang membahayakan pasien. Setiap orang dapat dianiaya, tetapi
hanya orang tua dan anak-anaklah yang paling rentan. Biasanya, pemberi layanan atau
keluargalah yang bertanggung jawab terhadap penganiayaan ini. Mungkin sulit
dimengerti mengapa seseorang menganiaya orang lain yang lemah atau rapuh, tetapi hal
ini terjadi. Beberapa orang merasa puas bisa mengendalikan orang lain. Tetapi hampir
semua penganiayaan berawal dari perasaan frustasi dan kelelahaan dan sebagai seorang
perawat perlu menjaga keamanan dan keselamatan pasiennya.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
aspek legal etik keperawatan adalah aspek aturan keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya pada berbagai
tatanan pelayanan, termasuk hak dan kewajibanya yang diatur dalam undang-undang
keperawatan. Aspek legal etik terdiri dari beberapa prinsip, antaranya autonomi
(kebebasan), beneficience (berbuat baik), nonmaleficience (tidak merugikan), justice
(keadilan), veracity (kejujuran), fidelity (menepati janji), accountability (bertanggung
jawab), dan confidentiality (kerahasiaan).

3.2 DAFTAR PUSTAKA

Maysaroh , E., Herfiana, F. A., & Nurdianti, F. A. (2021). Prinsip Atau Aspek Legal Etik
Keperawatan. Jawa Barat: Scrib

Anda mungkin juga menyukai