- Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang
massanya merupakan masa atom tersebut
- Elektro-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut
- Banyaknya electron dalam atom sama dengan banyak proton dalam inti dan ini
sesuai dengan nomor atomnya
Muatan Listrik
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya
pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan
untuk menggambarkan muatan. Sistem satuan Iternasional dari satuan Q adalah Coloumb, yang
merupakan 6,24 ×1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa
proton (muatan positif) maupun elketron (muatan negative). Muatan listrik total satu atom atau
materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan electron. Sementara atom yang kelebihan electron
akan bermuatan negative. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan electron
ini, oleh karena itu muatan materi/atom meruakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang
netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah electron yang mengelilingi (membentuk muatan
total yang netral atau tak bermuatan)
B. Pengertian Potensial Listrik, Arus dan Hambatan Listrik
· Potensial Listrik
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda potensial
listrik(tegangn) timbul karena dua benda memiliki potensial listrik berdebda dihubungkan oleh suatu
penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya.
· Arus Listrik
Arus lirstrik atau dlam Verdi bahasa inggris sering disebut electric current dapat didefinisikan sebagai
jumlah muatan listrikyang mengalir tiap satuan waktu. Biasanya arus memiliki satuan A (Ampere) atau
dalam rumus terkadang ditulis I. arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan listrik
dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi
ke potensial rendah. Satu ampere sama dengan 1 coloumb dari electron melewati satu titik pada satu
detik. Pada kasus ini,besarnya energy listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalh perbandinga antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus
listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam satuan ohm. Electron bebas cenderung bergerak
melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan
ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari
energy yang ada untu mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian
untuk menghambatan lajunya arus
C.Macam-macam Arus Listrik
· Repolarisasi
· Hiperpolarisasi
Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat rangsangan
mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mepunyai kemampuan untuk merangsang daerah
sekital sel membrane untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan
potensial aksi ke segal jurusan sel membrane. Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau
gelombang depolarisasi. Periode Refakter Absoult: selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada
unsur kekuatan untuk mengahsilkan potensial aksi yang lain. Periode Refrakter Relatif: setelah sel
membrane mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode refekter absolut akan menjadi periode
refekter relative dan apabila ada stimulus/rangsangan yang kuar secara normal akan mengahsilkan
potensail aksi yang baru.
Penghantar Implus Yang Di Dalam Tubuh dan Transmisi Sinaps
unit motoriknya. Cabang akan berakhir pada otot rangka di tempat yang disebut Sistem saraf pada
umumnya terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak saling berhubungan. Hal ini memerlukan
suatu mekanisme untk menyalurkan pesan neural dari akson satu neuron ke dendrit atau badan
sel neuron berikutnya, atau pada sambungan neuromuscular e otot. Hubungan antara akson dari
satu neuron dengan dendrit akson berikutnya disebut sinaps yang berasal dari bahasa yunani
yang berarti hubungan. Pada sebagian besar sinaps terdapat celah selebar 20mm yyang
memisahkan kedua membrane plasma, implus diteruskan melalui celah ini dengan transmitter zat
kimiawi khusus yang disebut neurottransmiter. Ada berbagai macam neurotransmitter antara
lain;asetilkolin yang terdapat di sianpsis seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf
simpatik, dopamine dan serotonin terdapat di otak. Zat kimiaini disalurkan dari akson ke dendrit
dengan cara difusi sederhana. Dekatnya jarak yang harus dilalui dan cepatnya difusi,
menyebabkan cepatnya transmisi yang terjadi pada sinaps. Secara fungsional sinaps sangat
penting karena merupakan titik tempat diaturnya arus implus yang mellaui susunan saraf. Tidak
semua implus yang tiba di sinaps diteruskan ke neuron berikutnya. Dengan
mengatur jalannya implus melalui sistem saraf, sinaps menentukan respon manusia terhadap suatu
rangsangan khusus. Setiap serabut saraf bermielin yang masuk ke otot rangka membentuk banyak
cabang yang jumlahnya tergantung pada ukuran taut neuromuskular (neuromuscular junction) atau
motor-end-plate. Sebagian besar serabut-serabut otot hanya dipersarafi oleh satu motor end-plate. Saat
mencapai serabut otot, saraf kehilangan selubung mielin dan pecah menjadi cabang-cabang halus.
Masing-masing saraf berakhir sebagai akson yang terbuka dan membentuk unsur neural motor end-
plate. Pada motor end-plate, permukaan serabut otot sedikit meninggi serta membentuk unsur otot sole
plate. (Elevasi terjadi akibat akumulasi sarkoplasma granular di bawah sarkolema serta banyak inti dan
mitokondria. Akson terbuka yang melebar terletak pada alur permukaan serabut otot yang dibentuk oleh
lipatan sarkolema ke dalam (junctional fold = dasar alur dibentuk oleh sarkolema yang membentuk
lipatan-lipatan). Junctional fold berfungsi memperluas area permukaan sarkolema yang terletak di dekat
akson yang melebar. Di antara membran plasma akson (aksolemaatau membran prasinaps) dan
membran plasma serabut otot (sarkolemaatau membran pascasinaps) terdapat celah sinaps.
Saat potensial aksi mencapai membran prasinaps motor end-plate, kanal voltage-gated Ca2+
terbuka dan Ca2+ masuk ke dalam akson. Hal ini menstimulasi penggabungan vesikel sinaptik
dengan membran prasinaps dan menyebabkan pelepasan asetilkolin ke celah sinaps.
Kemudian asetilkolin menyebar dan mencapai reseptor Ach tipe nikotinik di membran
pascasinaps junctional fold. Setelah pintu kanal terbuka, membran pascasinaps lebih permeabel
terhadap Na+ yang mengalir ke dalam sel-sel otot dan terjadi potensial local. Pintu kanal Ach
permeabel terhadap K+ yang keluar dari sel namun dalam jumlah yang lebih kecil. Jika end-
plate potential cukup besar, kanal voltage-gated untuk Na+ terbuka dan timbul potensial aksi
yang menyebar sepanjang permukaan sarkolema. Gelombang depolarisasi diteruskan ke
serabut otot oleh sistem tubulus T menuju miofibril yang kontraktil. Hal ini menyebabkan
pelepasan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma yang akan menimbulkan kontraksi otot.
Pengunaan listrik untuk tubuh
· SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil
pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam
iritabilitas tubuh
· SISTEM SARAF
- Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah
serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf Affren,
sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot atau
medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen.
Saraf Perifer
o Afferen → Mengirim informasi ke otak / medula spinalis.
o Eferen → Dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar.
- Sistem Saraf Otonom : Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan kelenjar secara tidak
sadar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar
KELISTRIKAN SARAF
Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar, kemampuan
menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil.