Anda di halaman 1dari 20

MATERI KONSEP BIOLISTRIK

Maria Nona Ida


2122019
S1 Keperawatan
MODEL ATOM
* Model Atom John Dalton
- Atom adalah bagaian terkecil suatu unsur
- Atom tidak dapat diciptakan, dimusnahkan, terbagi lagi atau diubah menjadi
zat lain atom-atom suatu unsur adalah sama dalam segala hal, tetapi berbeda
dengan atom-atom dari usnur lain.
- Reaksi kimia merupakan proses penggabungan atau pemisahan atom dari
unsur-unsur yang terlihat
Kelemahan teori atom Dalton: tidak dapat membedakan pengertian atom dan
molekul. Dan ternyata bukan partikel yang terkecil.

• Model Atom J.J Thomposn


- Atom merupakaan suatu bola bermuatan positif dan di dalmnya tersebar
electron-elektron seperti kismis
- Jumlah muatan positif sama dengan muatan negatof, sehingga atom bersifat
netral
Model Atom Rutherford

- Atom terdiri dari inti atom yang sangat kecil dengan muatan positif yang
massanya merupakan masa atom tersebut
 
- Elektro-elektron dalam atom bergerak mengelilingi inti tersebut
- Banyaknya electron dalam atom sama dengan banyak proton dalam inti dan ini
sesuai dengan nomor atomnya

* Model Atom Bohr

- Electron-elektron dalam mengelilingi inti berada pada tingkat-tingkat energy


(kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energy.
- Electron dapat berpindah dari kulit luar ke kulit yang lebih dalam dengan
memancarkan energy, atau sebaliknya
· Ion
Ion adalah atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion yang bermuatan positif disebut
kation sedangkan ion yang bermuatan negative disebut anion. Ion terdiri dari satu atom disebut
ion tunggal sedangkan ion yang terdiri dari dua atau lebih atom disebut Ion Poliatom.
Ion bermuatan positif apabila kekurangan/ kehilangan electron dan ionbermuatan negative
apabila kelebihan/ menerima elekton.

Muatan Listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya
pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan
untuk menggambarkan muatan. Sistem satuan Iternasional dari satuan Q adalah Coloumb, yang
merupakan 6,24 ×1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa
proton (muatan positif) maupun elketron (muatan negative). Muatan listrik total satu atom atau
materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan electron. Sementara atom yang kelebihan electron
akan bermuatan negative. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan electron
ini, oleh karena itu muatan materi/atom meruakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang
netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah electron yang mengelilingi (membentuk muatan
total yang netral atau tak bermuatan)
B. Pengertian Potensial Listrik, Arus dan Hambatan Listrik
· Potensial Listrik
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Beda potensial
listrik(tegangn) timbul karena dua benda memiliki potensial listrik berdebda dihubungkan oleh suatu
penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya.
· Arus Listrik
Arus lirstrik atau dlam Verdi bahasa inggris sering disebut electric current dapat didefinisikan sebagai
jumlah muatan listrikyang mengalir tiap satuan waktu. Biasanya arus memiliki satuan A (Ampere) atau
dalam rumus terkadang ditulis I. arus listrik merupakan gerakan kelompok partikel bermuatan listrik
dalam arah tertentu. Arah arus listrik yang mengalir dalam suatu konduktor adalah dari potensial tinggi
ke potensial rendah. Satu ampere sama dengan 1 coloumb dari electron melewati satu titik pada satu
detik. Pada kasus ini,besarnya energy listrik yang bergerak melewati conductor (penghantar).
  Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalh perbandinga antara tegangan listrik dari suatu komponen elektronik dengan arus
listrik yang melewatinya. Hambatan dinyatakan dalam satuan ohm. Electron bebas cenderung bergerak
melewati konduktor dengan beberapa derajat pergesekan atau bergerak berlawanan. Gerak berlawanan
ini yang biasanya disebut dengan hambatan. Besarnya arus di dalam rangkaian adalah jumlah dari
energy yang ada untu mendorong electron, dan juga jumlah dari hambatan dalam sebuah rangkaian
untuk menghambatan lajunya arus
C.Macam-macam Arus Listrik

· Arus bolak-balik atau sinusoidal


· Arus setengah gelombang
· Arus searah penuh tapi mengandung ripple/desir
· Arus searah bumi
· Faradic
· Surged faradic/sentakan faradic
· Surged sinusoidal/sentakan sinusoidal
· Galvanic yang interptus
· Arus gigi gergaji
 Potensial Listrik Pada Berbagai Keadaan Sel
· Tranduksi Sinyal
Tranduksi sinyal terjadi ketika sinyal yang dibawa antara sel dan sel menimbulkan sebuah respons. Respons yang
dihasilan dari proses tranduksi sinya tersebut dapat berupa respons metabolism, ekspresi gen, pembelahan sel,
maupun motilitas dari sel dan organisme tersebut. Hal ini terjadi dengan tujuan agar sel dapat beradaptasi. Dua
komponen yang plaing penting dari proses transduksi sinyal adalh sinyal dan resptor. Sinyal yang dimaksud
merupakan molekul kimia yang di eksresikan oleh sel dan membawa infomasi. Reseptor sendiri berperan dalam
penerimaan sinyal tersebut dan pengolahan respon dari sel ke sel lainnya maupun ke dalam sel itu sendiri.
Sinyal emmbawa pesan dari luar sel menuju ke dalam el, resptor berada di mebran sel dan di dalam sel
tergantung dari siyal yang menuju sel tersebut. Respetor yang berada pada permukaan bersifat bersifat hidrofilik
sedangakan resptor yang berada di dalm sel bersifat hidrofobik. Hal ini tergntung dari permeabilitas molekul sinyal.
Semakin permeable sinya tersbut, maka resptor yang dibuthkan umumnya adlah resptor yang hidrofobik, berbeda
dengan sinyal yang kurang permeable, umumnya perlu ditungkap oleh reseptor hidrofilik yang terdapat pada
membrane sel yang dituju oelh resptor tersebut.
Reseptor mebran sel sallah satunya adalah:
- G protein coupled reseptor (GPCR) → terikat dengan protein G
- Tyrosine kinase/ histidline kinase/ serin kinase/threonine kinase (histidine kinase itu ada di prokariot, sedangkan
yang lainnya di eukariot)
- Ion Channel
 
Adapun dalam proses masuknya sinyal ke dalam sel, sinyal berperan sebagai frist messenger dan diterima
oleh resptor aktif. Untuk membantu ketersampaian informasi yang di bawa oleh sinyal kedalam sel,
diperlukan protein G sebagai kofaktor enzim di membrane sel yang dibantu oleh molekul kecil lain yang
disebut sebagai Secod Messenge.
· Potensial Membrane
Potensial membran (bahasa inggris; membrane potential) adalah beda potensial elektrik antara dinding
sebelah luar dan sebelah dalam dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -20 milivolt
(tanda minus menunjukan bahwa di dalam sel bersifat negative dibandingkan dengan di luarnya). Semua
sel memiliki tegangan melintasi mebran plasmanya, dimana tegangan ialah energy potensial listrik-
pemisahan muatan yang berlawanan. Sitoplasma sel bermuatan negtif dibandingkan dengan fluida
ekstraseluler disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi membran yang berlwanan yang tidak
sama. Potensial membran bertindak seperti baterai, suatu sumber energy yang memengaruhi lalu lintas
semua substansi bermuatan yang melintasi membran. Karena didalam sel itu negative dibandkan dengan di
luarnya, potensial membrane ini mendukung transport pasif kation kedalam sel dan anion ke luar sel.
Dengan demikian, dua gaya menggerakkan difusi ion melintasi satu membrane: gaya kimiawi dan gaya
listrik. Kombinasi kedua gaya yang bekerja pada satu ion ini disebut gradient.
Potensial membran adalah potensial yang merupakan hasil dari perbedaan konsentrasi potassium dan
sodium antar merman sel yang dipelihara dengan asupan ion. Sebgain besar pengeluaran energy tubuh
saat beristirahat dikhususkan untuk mempertahankan potensial mebran, yang sangat penting untuk
transmisi implus saraf, kontraksi otot, fungsi jantung dan transportasi nutrisi dan metabolit ke dalam dank e
luar sel.

. Potensial Membran Istirahat


Dalam keadaan istirahat, anatara sisi dalam dan luar mebran sel terdapat suatu benda beda potensial
yang disebut dengan potensial istirahat sel. Potensial ini berpolaritas negative di sisi dalam dan positif
di sisi luar membrane sel.
Berikut ini akan diuraikan bagaiman terjadinya potensial istirahat sel tersebut. Dalam keadaan istirahat,
di sisi dalam dan luar membrane sel sama-sma terdapat ion-ion potassium dan sodium, tetapi dengan
konsentrasi yang berbeda. Adanya perbedaan kosentrasi ion di sisi dalam dan di luar membrane ini
mendorong terjadinya ifusi ion-ion tersebut menembus membrane sel.
Difusi ion-ion postadium dan sodium memnembus membrane sel akan memperngaruhi potensial sisi
dalam dan luar membrane sel. Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut pada potensial
membrane sel, akan dilihat pengaruh masing-masing jenis ion tersebut secra sendiri-sendiri terlbih
dahulu, setelah itu baru diperhitungkan interaksi keduanya sevara bersamaan
· Depolarisasi

Membrane tiba-tiba menjadi permeable terhadap ion NA sehingga bnyk


sekali ion NA mengalir ke dalam akson. Keadaan polarisasi normal
sebesar -90mV akan hilang dan potensial meningkat kea rah poitif.
Keadaan ini disebut depolarisasi

· Repolarisasi

Tahap ini berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan


membrane menjadi permeable terhadap ion kalium. Berakhirmya tahap
depolarisasi adalah ketika kanal ion natrium tertutup secara lambat

· Hiperpolarisasi

Setelah tahap repolarisasi berakhir, dikenal suatu kondisi yang disebut


positive after potential. Keadaan ini merupakan kondiris potensial
membrane yang lebih negative dari kondisi istrahat. Terjadi beberapa
milidetik setelah berkahirnya potensial aksi.
 
· Potensial Aksi

Potensial aksi bisa terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat rangsangan
mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mepunyai kemampuan untuk merangsang daerah
sekital sel membrane untuk mencapai nilai ambang. Dengan demikian dapat terjadi perambatan
potensial aksi ke segal jurusan sel membrane. Keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau
gelombang depolarisasi. Periode Refakter Absoult: selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada
unsur kekuatan untuk mengahsilkan potensial aksi yang lain. Periode Refrakter Relatif: setelah sel
membrane mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode refekter absolut akan menjadi periode
refekter relative dan apabila ada stimulus/rangsangan yang kuar secara normal akan mengahsilkan
potensail aksi yang baru.
 Penghantar Implus Yang Di Dalam Tubuh dan Transmisi Sinaps

unit motoriknya. Cabang akan berakhir pada otot rangka di tempat yang disebut Sistem saraf pada
umumnya terdiri atas neuron-neuron individual yang tidak saling berhubungan. Hal ini memerlukan
suatu mekanisme untk menyalurkan pesan neural dari akson satu neuron ke dendrit atau badan
sel neuron berikutnya, atau pada sambungan neuromuscular e otot. Hubungan antara akson dari
satu neuron dengan dendrit akson berikutnya disebut sinaps yang berasal dari bahasa yunani
yang berarti hubungan. Pada sebagian besar sinaps terdapat celah selebar 20mm yyang
memisahkan kedua membrane plasma, implus diteruskan melalui celah ini dengan transmitter zat
kimiawi khusus yang disebut neurottransmiter. Ada berbagai macam neurotransmitter antara
lain;asetilkolin yang terdapat di sianpsis seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf
simpatik, dopamine dan serotonin terdapat di otak. Zat kimiaini disalurkan dari akson ke dendrit
dengan cara difusi sederhana. Dekatnya jarak yang harus dilalui dan cepatnya difusi,
menyebabkan cepatnya transmisi yang terjadi pada sinaps. Secara fungsional sinaps sangat
penting karena merupakan titik tempat diaturnya arus implus yang mellaui susunan saraf. Tidak
semua implus yang tiba di sinaps diteruskan ke neuron berikutnya. Dengan
mengatur jalannya implus melalui sistem saraf, sinaps menentukan respon manusia terhadap suatu
rangsangan khusus. Setiap serabut saraf bermielin yang masuk ke otot rangka membentuk banyak
cabang yang jumlahnya tergantung pada ukuran taut neuromuskular (neuromuscular junction) atau
motor-end-plate. Sebagian besar serabut-serabut otot hanya dipersarafi oleh satu motor end-plate. Saat
mencapai serabut otot, saraf kehilangan selubung mielin dan pecah menjadi cabang-cabang halus.
Masing-masing saraf berakhir sebagai akson yang terbuka dan membentuk unsur neural motor end-
plate. Pada motor end-plate, permukaan serabut otot sedikit meninggi serta membentuk unsur otot sole
plate. (Elevasi terjadi akibat akumulasi sarkoplasma granular di bawah sarkolema serta banyak inti dan
mitokondria. Akson terbuka yang melebar terletak pada alur permukaan serabut otot yang dibentuk oleh
lipatan sarkolema ke dalam (junctional fold = dasar alur dibentuk oleh sarkolema yang membentuk
lipatan-lipatan). Junctional fold berfungsi memperluas area permukaan sarkolema yang terletak di dekat
akson yang melebar. Di antara membran plasma akson (aksolemaatau membran prasinaps) dan
membran plasma serabut otot (sarkolemaatau membran pascasinaps) terdapat celah sinaps.
Saat potensial aksi mencapai membran prasinaps motor end-plate, kanal voltage-gated Ca2+
terbuka dan Ca2+ masuk ke dalam akson. Hal ini menstimulasi penggabungan vesikel sinaptik
dengan membran prasinaps dan menyebabkan pelepasan asetilkolin ke celah sinaps.
Kemudian asetilkolin menyebar dan mencapai reseptor Ach tipe nikotinik di membran
pascasinaps junctional fold. Setelah pintu kanal terbuka, membran pascasinaps lebih permeabel
terhadap Na+ yang mengalir ke dalam sel-sel otot dan terjadi potensial local. Pintu kanal Ach
permeabel terhadap K+ yang keluar dari sel namun dalam jumlah yang lebih kecil. Jika end-
plate potential cukup besar, kanal voltage-gated untuk Na+ terbuka dan timbul potensial aksi
yang menyebar sepanjang permukaan sarkolema. Gelombang depolarisasi diteruskan ke
serabut otot oleh sistem tubulus T menuju miofibril yang kontraktil. Hal ini menyebabkan
pelepasan Ca2+ dari retikulum sarkoplasma yang akan menimbulkan kontraksi otot.
 Pengunaan listrik untuk tubuh
· SISTEM SARAF
Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan
saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan. Unit terkecil
pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron. Sistem saraf sangat berperan dalam
iritabilitas tubuh
· SISTEM SARAF
- Sistem Saraf Pusat : Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah
serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf Affren,
sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot atau
medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen.
Saraf Perifer
o Afferen → Mengirim informasi ke otak / medula spinalis.
o Eferen → Dari otak atau medula spinalis ke otot dan kelenjar.
- Sistem Saraf Otonom : Mengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus dan kelenjar secara tidak
sadar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar
KELISTRIKAN SARAF
Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter besar, kemampuan
menghantarkan impuls lebih cepat dari yang berdiameter kecil.

SISTEM KELISTRIKAN DALAM TUBUH

Sinapsis dan Neuromyal


Sinapsis : Hubungan antara 2 buah syaraf.
neuromyal junction : berakhirnya sarap pada sel otot
Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang
depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini
penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi. Zat kimia yang terdapat
pada otot akan tringger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi
repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.
membaran tidak menetap antara potensial-potensial aksi. Setelah suatu potensial aksi, membrane secara
lambat mengalami depolarisasi atau bergeser ke ambang akibat inaktivitasi saluran K+. pada saat yang
sama ketika sedikit K+ ke luar sel karena penurunan tekanan K+ dan Na+, yang permeabilitasnya tidak
berubah, terus bocor masuk ke dalam sel. Akibatnya, bagian dalam secara perlahan menjadi kurang
negative; yaitu membrane secara bertahap mengalai depolarisasi menuju ambang. Setelah ambang
tercapai, dan saluran Ca++ terbuka, terjadilah influks Ca++ secara cepat, menimbulkan fase naik dari
potensial aksi spontan. Fase saluran K+. inaktivitasi saluran-saluran ini setelah potensial aksi usai
menimbulkan depolarisasi lambat berikutnya mencapai ambang.

Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmisitas ditemukan di lokasi-lokasi berikut:


- Nodus sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat lubang vena kava superior.
- Nodus atrioventrikel (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung khusus di dasar atrium kanan dekat
septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.
- Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke
septum antar ventrikel.
- Serat Purkinje, serat-serta terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan menyebar ke seluruh
miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.
Berbagai sel penghantar khusus memiliki kecepatan pembentukkan impuls spontan yang berlainan.
Simpul SA memiliki kemampuan membentuk impuls spontan tercepat. Impuls ini disebarkan ke seluruh
jantung dan menjadi penentu irama dasar kerja jantung, sehingga pada keadaan normal, simpul SA
bertindak sebagai picu jantung. Jaringan penghantar khusus lainnya tidak dapat mencetuskan potensial
aksi intriksiknya karena sel-sel ini sudah diaktifkan lebih dahulu oleh potensial aksi yang berasal dari
simpul SA, sebelum sel-sel ini mampu mencapai ambang rangsangnya sendiri.
Sumber listrik pada tubuh yang lain adalah tulang. Pertumbuhan tulang adalah salah satu proses
kehidupan yang dikendalikan secara elektrik. Tulang mengandung kolagen yang merupakan suatu
bahan piezoelektrik yaitu apabila diberikan suatu gaya kepada kolagen, akan terbentuk potensial dc
kecil. Kolagen menghantarkan arus listrik dengan muatan negatif sedangkan kristal mineral tulang
(apatit) yang terletak dekat dengan kolagen menghantarkan arus listrik dengan muatan positif
Pada sambungan antara kedua jenis semikonduktor ini, arus akan mengalir ke satu arah tetapi tidak
kearah lain (mengubah sinyal ac menjadi dc dengan rectification).
· OTOT JANTUNG
Kontraksi sel otot jantung terjadi oleh adanya potensial aksi yang dihantarkan sepanjang
membrane sel otot jantung. Jantung akan berkontraksi secara ritmik, akibat adanya impuls listrik
yang dibangkitkan oleh jantung sendiri. Sifat ini dimiliki oleh sel khusus otot jantung. Terdapat dua
jenis khusus sel otot jantung, yaitu: sel kontraktildan sel otoritmik. Sel kontraktil melakukan kerja
mekanis, yaitu memompa dan sel otoritmik mengkhususkan diri mencetuskan dan
menghantarkan potensial aksi yang bertanggung jawab untuk kontraksi sel-sel pekerja.
Berbeda dengan sel saraf dan sel otot rangka yang memiliki potensial membrane istirahat yang
mantap. Sel-sel khusus jantung tidak memiliki potensial membrane istirahat. Sel-sel ini
memperlihatkan aktivitas, berupa depolarisasi lambat yang diikuti oleh potensial aksi apabila
potensial membrane tersebut mencapai ambang tetap. Dengan demikian, timbul potensial aksi
secara berkala yang akan menyebar ke seluruh jantung dan menyebabkan jantung berdenyut
secara teratur tanpa adanya rangsangan melalui saraf
Mekanisme yang mendasari depolarisasi lambat pada sel jantung penghantar khusus
masih belum diketahui secara pasti. Di sel-sel otoritmik jantung, potensial
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai