Anda di halaman 1dari 25

Biopotential

Pengukuran sebelum elektronika


medik
Inspection visualisasi pasien dengan penggunaan
mata telanjang.
Palpation merasakan permukaan tubuh dengan
tangan untuk menentukan ukuran, bentuk, kekakuan,
atau letak organ di bawah kulit.
Percussion prosedur yang melibatkan ketukan ke
tubuh secara langsung atau tidak langsung dengan
ketukan dari jari atau palu secara pendek atau tajam.
Auscultation prosedur diagnostik di mana dokter
mendengarkan suara bagian dalam tubuh untuk
mendeteksi patologi atau keadaan kesehatan.
Elektronika Medik
Elektronika medik pengukuran
biopotential
Asal-usul biopotensial ini dapat
ditelusuri ke aktivitas listrik pada tingkat
sel.
Potensi listrik di selaput sel adalah hasil
dari konsentrasi ion yang berbeda yang
ada di dalam dan di luar sel.
Hukum Fick

Jika dalam suatu daerah yang bebas untuk


bergerak, terdapat partikel dengan konsentrasi
yang tinggi maka partikel tersebut akan mengalir ke
arah penyamaan konsentrasi ke seluruh daerah.
Hukum Fick
[]
Jika partikel tersebut
= (1)

bermuatan, maka aliran ini
J adalah diffusion flux
akan menimbulkan arus listrik dalam A/m2.
yang disebut arus difusi D adalah koefisien diffusi
dalam (LA/mol.m).
Kerapatan arus difusi [C] adalah konsentrasi
dipengaruhi oleh dalam (mol/L).
gradien konsentrasi partikel x adalah posisis dalam m.
tersebut.
Particle Drift
Partikel bermuatan (misalnya ion) di dalam medan
listrik akan bergerak di bawah pengaruh gaya
tarik atau tolak.
Aliran ion yang dihasilkan menimbulkan arus yang
disebut arus drift.

=- [C] (2)

dengan :
m = mobilitas [(L.A) / (V.m.mol)]
Z = valensi
E = - dV/dx = intensitas medan listrik (V/m)
[C] = konsentrasi ion (mol/L).
Hubungan Einstein

(3)

dengan :
k = konstansta Boltzmann=1,38 x 10-23 J/K
T = suhu absolut (K)
q = muatan elementer = 1,602 x 10-19 C.
Potensial Membran Sel
Difusi ion-ion potasium dan sodium menembus
membran sel akan mempengaruhi potensial di sisi
dalam dan luar membran sel
Untuk melihat pengaruh kedua jenis ion tersebut
pada potensial membran sel, akan dilihat pengaruh
masing-masing jenis ion tersebut secara sendiri-
sendiri terlebih dahulu, setelah itu baru
diperhitungkan interaksi keduanya secara
bersamaan
Akan dilihat terlebih dahulu pengaruh difusi ion
potasium (K+).
Difusi Ion Potassium +
[K ]

Misalkan membran sel hanya permeabel terhadap ion


potasium
Karena konsentrasi ion potasium yang lebih tinggi di bagian
dalam sel maka menurut Hukum Fick, sehingga ion
potasium bergerak menembus keluar membran sel
Arus listrik yang ditimbulkan oleh gerakan ion potasium
yang keluar membran sel ini melalui peristiwa difusi ini
disebut arus difusi.
Densitas arus difusi ini besarnya bergantung pada gradient
konsentrasi, seperti pada Persamaan 1.
Difusi Ion Potassium +
[K ]
Keluarnya ion positif potasium dari
dalam sel akan mengakibatkan
terjadinya beda potensial antara sisi
dalam dan sisi luar sel, dengan sisi
dalam lebih negatif dibanding sisi luar
Adanya beda potensial ini akan
menimbulkan medan listrik dengan arah
dari luar ke dalam sel.
Difusi Ion Potassium +
[K ]
Medan listrik yang mengarah dari luar ke dalam sel
menimbulkan gaya elektrostatik yang
mempengaruhi ion-ion yang ada di sekitar
membran sel.
Ion potasium, karena bermuatan positif, didorong
oleh gaya elektrostatik ke arah dalam membran sel.
Aliran ion potasium dari sisi luar ke sisi dalam
membran sel menimbulkan arus listrik yang disebut
arus drift (drift current)
Densitas arus drift dinyatakan oleh Persamaan 2.
Difusi Ion Potassium +
[K ]
Gaya elektrostatik ini akan melawan gaya difusi pada ion
potasium
Interaksi kedua gaya ini suatu saat akan mencapai
kesetimbangan, yaitu besarnya gaya elektrostatik yang
ditimbulkan oleh adanya beda potensial antara kedua sisi
membran sama dengan besarnya gaya difusi (atau dengan
kata lain besarnya arus drift sama dengan besarnya arus
difusi)
Keadaan setimbang ini akan menghasilkan beda potensial
antara kedua sisi membran bernilai konstan
Besarnya beda potensial membran pada saat dicapai
kesetimbangan dapat diperoleh dengan menyamakan
Persamaan 1 dengan Persamaan 2 dan dengan mengingat
Hubungan Einstein Persamaan 3.
Hukum Nernst
[+ ]
= + (4)
[ ]
Gradien konsentrasi elektrokimia di membran
semipermeabel menghasilkan potensial Nernst.
Dengan:
Vm = beda potensial antara dua sisi membrane
k = konstanta Boltzmann = 1,38 x 10-23 J/K
T = temperature absolute (K)
q = muatan elementer = 1,602 x 10-19 C
[K+]i = konsentrasi ion potassium di sisi dalam membran
[K+]o = konsentrasi ion potassium di sisi luar membran
Hukum Nernst
Untuk komposisi ion potasium seperti dalam Tabel
dan suhu tubuh 310 K (37oC), maka diperoleh
potensial membran sekitar -94 mV (sisi dalam lebih
negatif dibanding sisi luar membran)
Komposisi sebagian elektrolit
cairan ekstraseluler dan intraseluler
Difusi ion sodium (Na+)

Dalam kenyataannya, yang mempengaruhi nilai


potensial membran tidak hanya ion potasium saja,
tetapi juga ion sodium
Pengaruh ion sodium pada potensial membran dapat
diperoleh dengan menggunakan persamaan Nernst
Jika dimisalkan hanya terdapat ion sodium saja, maka
akan diperoleh potensial membran sebesar +61 mV.
Interaksi ion potasium dan
sodium
Ion potasium dan ion sodium secara serentak
mempengaruhi besarnya potensial membran sel
Meskipun demikian, pengaruh keduanya bukan
merupakan penjumlahan secara langsung kedua
potensial membran yang diperoleh secara sendiri-
sendiri
Penjumlahan yang tidak secara langsung ini berlaku
karena untuk jenis ion lebih dari satu, ada parameter
lain yang juga berpengaruh pada besarnya potensial
membran sel, yaitu perbedaan permeabilitas membran
terhadap masing-masing ion.
Interaksi ion potasium dan
sodium
Permeabilitas membran sel terhadap ion potasium
jauh lebih besar (sekitar 100 kali) dibandingkan
permeabilitas terhadap ion sodium
Hal ini mengakibatkan pengaruh ion potasium lebih
dominan dibandingkan ion sodium
Interaksi kedua jenis ion ini dalam menghasilkan
potensial membran Vm dinyatakan dalam
Persamaan Goldman
Pompa +
Na -K+

Beda potensial membran sel ini disamping dipengaruhi oleh


adanya transportasi ion secara
difusi, juga dipengaruhi oleh adanya transportasi ion secara
aktif
Transportasi ion secara aktif tersebut adalah Pompa Na+ -
K+ (Na+- K+ Pump)
Transport ini secara kontinyu memompa 3Na+ keluar sel dan
2K+ ke dalam sel
Resting Potential
Membran sel memisahkan konsentrasi tinggi ion
kalium dan konsentrasi ion natrium yang rendah
(bersama dengan ion lain seperti kalsium dalam
proporsi yang kurang signifikan) di dalam sel dan
sebaliknya di luar sel.
Perbedaan konsentrasi ion diantara membran sel
menghasilkan resting potential.
Action potential
Beberapa sel dalam tubuh dapat dieksitasi dan
menghasilkan apa yang disebut action potensial,
yang diakibatkan oleh fluks ion yang cepat melintasi
membran sel sebagai respons terhadap stimulasi
listrik atau perubahan transien pada gradien listrik
sel.
Eksitasi listrik sel menghasilkan arus dalam
konduktor volume di sekitarnya yang mewujudkan
dirinya sebagai tegangan pada tubuh.
Action potential
Action potential terjadi pada beberapa
jenis sel hewan, disebut sel yang dapat
dieksitasi, yang meliputi neuron, sel
otot, dan endocrinecells, serta beberapa
sel tumbuhan.
Pada neuron, potensi aksi memainkan
peran sentral dalam komunikasi sel-ke-
sel dengan memberikan (atau
membantu, berkaitan dengan konduksi
garam) perambatan sinyal sepanjang
akson neuron ke arah ujung akson yang
kemudian dapat terhubung dengan
neuron pada sinaps, atau ke sel motor
atau kelenjar.
Action potential
Pada jenis sel lainnya, fungsi
utamanya adalah mengaktifkan
proses intraselular. Di sel otot,
misalnya, potensi aksi adalah
langkah pertama dalam rangkaian
kejadian yang menyebabkan
kontraksi.
Action Potential
Grafik dari action potential menunjukkan
berbagai fasenya karena action potential
melewati titik pada selaput sel.
Tegangan membran dimulai pada -70 mV
pada saat waktu ke-0. Stimulus diterapkan
pada waktu = 1 ms, yang meningkatkan
potensi membran di atas -55 mV (potensi
ambang batas).
Setelah stimulus diterapkan, potensi
membran dengan cepat naik ke potensial
puncak +40 mV pada waktu = 2 ms.
Sama cepatnya, potensi kemudian turun
dan overshoots menjadi -90 mV pada
waktu = 3 ms, dan akhirnya potensi
istirahat -70 mV yang dicapai kembali pada
waktu = 5 ms.
Biopotential
Biopotential dari organ beragam. Perhatikan bahwa
semua akuisisi dilakukan dengan bantuan elektroda
khusus dimana desain sebenarnya dapat disesuaikan
untuk kebutuhan spesifik.
Fitur biopotensial yang paling penting adalah:
Amplitudo kecil (10uV sampai 10 mV),
Rentang frekuensi sinyal rendah (DC sampai beberapa ratus
hertz)
Masalah yang paling penting dari akuisisi tersebut
adalah
Adanya gangguan biologis (dari kulit, elektroda, gerak, dll),
Kebisingan dari sumber lingkungan (saluran listrik, frekuensi
radio, elektromagnetik, dll.).
Spesifikasi Biopotensial

Anda mungkin juga menyukai