Anda di halaman 1dari 24

Bioelectricity

L08-Fisika Medis 1 Jurusan Fisika FMIPA UB

Outlines
1. Nervous Cells 2. Resting Potential 3. Action Potential 4. Propagation of Action Potential 5. Bioelectricity Measurement

Nervous Systems

Fungsi sistem syaraf


Menerima pesan (sinyal) dari reseptor Meneruskan pesan (sinyal) ke neuron lain Mengolah pesan (sinyal ) Mengirim pesan (sinyal) ke neuron lain

menerima sinyal dari sensoris dan membawanya ke badan sel syaraf

membawa sinyal dari badan sel syaraf ke neuron lain atau ke otot

ANATOMI SEL SYARAF


Diameter axon: 0,1 s/d 20 m Panjang axon bermyelin: 1mm Lebar nodus Ranvier: 10-3 mm Diameter badan sel: 10 s/d 80 m

Sel Syaraf

nukleus

Dendrit

DISTRIBUSI MUATAN PADA SEL SYARAF


Cairan intrasel dan ekstrasel merupakan konduktor listrik Pada keadaan kesetimbangan cairan intrasel dan cairan ekstrasel tidak bermuatan listrik (netral), sehingga E = 0 Cairan intrasel banyak mengandung ion K+, sedikit ion Na+ dan Cl-. Cairan ekstrasel banyak mengandung ion Na+ dan Cl- dan sedikit ion K+

Komposisi ion dalam cairan ekstrasel dan intrasel


Ion Cairan intrasel (mM)
140 12 4 148

K+ Na+ ClA- (anion lain)

Cairan ekstrasel (mM) 4 150


120 34

Sumber: Tuszyinsky & Kurzyinski, 2003)

RESTING POTENTIAL
Membran sel dapat dipandang sebagai barier antara dua konduktor (cairan ekstrasel dan intrasel) Pada kedua permukaan membran terdapat muatan yang berbeda, muatan negatif di sisi dalam membran dan muatan positif di luar membran Diantara kedua permukaan terdapat beda potensial yang pada saat kesetimbangan dinamik dinamakan dengan resting potensial

Resting Potential

KAPASITANSI MEMBRAN
Besarnya kapasitansi membran sel syaraf yang mempunyai ketebalan b, panjang L dan jari-jari a, adalah k= konstanta dielektrik 10 untuk fosfolipid yang mengandung protein aktif Membran bukan isolator sempurna, terdapat aliran ion melintasi membran (arus bocor) Dimodelkan dengan hambatan membran, besarnya
Rm = (m . b)/A C = Q/V = k 0 (2a)/b

Kebocoran arus dapat mengosongkan muatan pada kapasitor, untuk mempertahankan terdapat aliran ion K+ keluar sel dan ion Na+ kedalam sel

= (m . b)/ 2aL

Sirkuit listrik ekivalen pada membran

Persamaan Nernst
Resting potensial dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan Nernst:
Vi Vo = (-kB. T/e) x ln(Ci/Co)
Sumber: Tuszyinsky & Kurzyinski, 2003)

Vi = potensial di dalam membran Vo = potensila di luar membran kB= konstanta Boltzman

e = muatan Ci = konsentrasi ion di dalam sel

T = Temperatur

Co = konsentrasi ion diluar sel

Persamaan GHK (Goldman-HodgkeyKarzt)


Selain konsentrasi ion, permeabilitas membran juga mempengaruhi besarnya potensial membran Potensial membran dapat ditentukan dengan pendekatan GHK:
V = (RT/F) x ln (anionPACAi + kationPKCKo)
(anionPACAo + kationPkCki)

ACTION POTENTIAL
Resting membrane potential (RMP) at -70mV. Na+ on outside and K+ on inside of cell As depolarization reaches threshold of -55mV, the action potential is triggered and Na+ rushes into cell. Membrane potential reaches +30mV on action potential Propagation of the action potential at 110 m/sec (which is 225 mph) Repolarization occurs with K+ exiting the cell to return to -70mV RMP Return of ions (Na+ and K+) to their extracellular and intracellular sites by the sodium potassium (Na+K+) pump

ACTION POTENTIAL

Perambatan potensial aksi

TRANSMISI SINYAL PADA SYARAF


Jalur pengiriman sinyal pada syaraf
reseptor Sel syaraf sensorik
Sistem syaraf pusat

efektor (otot)

Sel syaraf motorik

Jalur pengiriman sinyal pada sel syaraf


Sinyal dendrit
Badan sel syaraf

akson

Neuron lain

SALTATORY CONDUCTION
Pada akson bermyelin, myelin berperan sebagai isolator. Bagian yang tidak dilapisi myelin, Nodus Ranvier menghantarkan sinyal secara melompat yang dikenal dengan SALTATORY CONDUCTION Perambatan sinyal pada akson bermyelin lebih cepat daripada akson tak bermyelin yaitu sekitar 100 m/s.

Skema Saltatory Conduction

Pengukuran Potensial membran sel

Bioelectricity Mesurement
Tugas ! 1. Bagaimana cara mengukur aktivitas kelistrikan pada tubuh manusia? 2. Beri penjelasan tentang mekanisme dan alat yang digunakan untuk mengukurnya! Sertakan gambar alatnya.

Referensi
Aidley, D.J. 1978. The Physiology Of Excitable Cells. Second Edition. Cambridge University Press. London Cotteril, Rodney. 2002. Biophysics an Introduction. John Willey and Son: England. Glaser, Roland. 2001. Biophysics. Springer: Berlin. Tuszynski, J.A and Michal Kurzynski. 2003. Introduction to Molecular Biophysics. CRC Press: Florida.

Anda mungkin juga menyukai