Anda di halaman 1dari 26

Semikonduktor

Oleh
Muliani
Semikonduktor
• Bahan semikonduktor adalah suatu
materialdengan sifat konduktivitas diantara
konduktor dan isolator, contoh Silikon (Si), Ge
(Germanium)
• Semikonduktor merupakan material zat
padat yang memiliki harga resistivitas antara
Material Semikonduktor
• Bila ditinjau dari sifat listriknya, suatu bahan
zat padat dapat dikelompokan menjadi
beberapa bagian
1.Bahan isolator yang memiliki harga
resistivitas antara lain:
2. Bahan semikonduktor yang memiliki harga
resistivitas antara

3. Bahan konduktor yang memiliki harga


resistivitas

Salah satu cara untuk menunjukkan perbedaan antara


konduktor, semikonduktor, dan isolator yaitu dengan
penggambaran tingkat-tingkat energi dalam bentuk
pita energi untuk elektron-elektron dalam bahan.
• Untuk menjelaskan konduktivitas bahan sering kali
menggunakan konsep pita energi.
• Ada dua pita energi, yaitu pita valensi dan pita
konduksi.
• Pita valensi adalahpita energi yang mungkin diisi oleh
elektron dari zat padat hingga komplit. Setiap pita
memiliki 2N elektron dengan N adalah jumlah atom.
Bila masih ada elektron yang tersisa akan mengisi pita
konduksi.
• Pada suhu 0 K, pita konduksi terisi sebagian untuk
bahan konduktor, sedangkan untuk isolator dan
semikonduktor tidak ada elektron yang mengisi pita
konduksi.
• Penggambaran pita energi untuk masing-
masing material tersebut ditunjukkan pada
gambar berikut:
Unsur-unsur yang banyak digunakan sebagai
bahan semikonduktor
Klasifikasi Semikonduktor
a. Semikonduktor elemental kelompok IV,
misalnya Ge dan Si. Kelompok ini memiliki
struktur kristal intan dan ikatan kovalen
homopolar.
b. Senyawa kelompok III-V, misalnya GaAs, GaP,
InSb, InAs dan GaSb. Senyawa ini memiliki
struktur seng sulfida. Ikatannya berbentuk
kovalen heteropolar.
c. Senyawa kelompok II-VI, misalnya CdS
dan ZnS yang berstruktur seng sulfida
dan berikatan kovalen heteropolar.
d. Senyawa kelompok IV-VI, misalnya
PbTe.
Semikonduktor Instrinsik
• Semikonduktor intrinsik adalah semikonduktor
murni, yang sifat kelistrikannya ditentukan oleh
sifat alam yang melekat pada unsur yang
bersangkutan.
• Pada prinsipnya semua unsur yang berada pada
golongan IV-A dari sistim periodik merupakan
semikonduktor murni. Unsur-unsur tersebut
mulai dari Carbon (C), Silicon(Si), Geranium
(Ge), Timah (Sn), dan Timah hitam (Pb)
• Disamping itu, unsur-unsur yang terdapat
dalam golongan III-A dan V-A juga termasuk
semikonduktor murni.
• Unsur-unsur golongan III-A tersebut adalah
Boron (B), Aluminium (Al), Galium (Ga),
Indium (in), dan Thalium (Ti). Sedangkan
unsur dari golongan V-A seperti Pospor (P),
Arsenik (AS), Antimon (Sb), Bismuth (Bi).
Electron valensi
bertanggung jawab
terhadap proses
hantaran arus listrik
dalam suatu Zat padat.
Artinya electron valensi
terasebut merupakan
electron konduksi.

Gambar bagan pita untuk


semikonduktor murni
• Dari gambar terlihat, bahwa pita yang penuh
atau hampir penuh disebut pita valensi, dan
pita diatasnya yang sedikit terisi elektron
disebut celah energi.
• Ada dua teknik mengukur nilai energi celah:
1. Teknik penyerapan langsung
2. Teknik Penyerapan tidak langsung;
Teknik Penyerapan Langsung
• Pada teknik penyerapan langsung, Kristal semikonduktor yang
akan diukur celah energinya dijatuhi foton monokromatik dengan
energy mulai dari yang kecil sampai yang besar sedemikian rupa,
sehingga terjadi penyerapan foton oleh Kristal.
• Apabilah foton yang datang pada Kristal semikonduktor masih
diteruskan oleh Kristal, berarti penyerapan foton oleh Kristal
belum terjadi.
• Saat energy foton semakin diperbesar dan foton mulai ada yang
ditangkap oleh detektor maka berarti Kristal telah mulai
menyerap foton. Pada penyerapan langsung, nilai energy foton
yang menyebabkan mulai terjadinya penyerapan foton oleh
Kristal adalah sama dengan nilai energy celah dari kristal
semikunduktor itu.
• Pada saat mulai terjadinya penyerapan foton oleh
Kristal, berarti electron pada pita valensi mulai
memperoleh energy yang cukup untuk meloncati
celah energy, sehingga pada saat ini juga terjadi
hole di pita valensi oleh electron konduksi di pita
konduksi
• Jika struktur pita energy adalah isotropic, seperti
kasus pada semikonduktor yang menyerap
langsung besar energy pitanya adalah:
Teknik Penyerapan tidak langsung
• Pada prinsipnya penyerapan secara tak langsung
sama dengan proses penyerapan dengan cara
langsung.
• Perbedaanya adalah pada penyerapan tak langsung
melibatkan tiga partikel, yaitu elektron dipita
konduksi, lubang dipita valensi dan fonon. Fonon
mungkin diserap atau muncul didalam Kristal
semikonduktor.
• Fonon muncul dalam Kristal bersamaan dengan
munculnya hole dipita valensi
Untuk bahan semikonduktor dengan
penyerapan tidak langsung, besar energy
pitanya adalah:
• Didekat pita energy, electron dalam
semikonduktor akan berperilaku jika mereka
memiliki massa yang disebut massa efektif
(m*).
• Untuk semikonduktor, massa efektif electron
pada sisi pita energy konduksi dinyatakan
dengan persamaan:
Semikonduktor Ekstrinsik
semikonduktor ekstrinsik adalah
semikonduktor tidak murni, yang sifat
kelistrikannya dikendalikan oleh sifat dan
jumlah pengotor yang diberikan pada bahan
itu.
Tingkat Energi Donor
• Semikonduktor ekstrinsik sdalah semikonduktor murni
yang dikotori oleh atom-atom lain yang berasal dari
golongan III-A ataupun dari golongan V-A.
• jika yang mengotori semikonduktor adalah atom-atom
dari golongan V-A, maka hasilnya berupa
semikonduktor ekstrinsik tipe-N karena kelebihan
electron dan jika yang mengotori semikonduktor berasal
dari atom golongan III-A akan diperoleh semikonduktor
ekstrinsik tipe-P.
• Atom-atom yang berasal dari golongan III-A disebut
akseptor dan atom-atom yang berasal dari golongan V-A
disebut atom donor.
• Elektron yang berasal dari atom donor dalam
semikonduktor tipe N akan mengorbit atom
donor mirip seperti orbit electron dalam atom
hydrogen, akan tetapi dengan interaksi gaya
coulomb.
• Karena adanya efek penghalang, interaksi yang
ditimbulkan oleh adanya polarisasi dalam Kristal
semikonduktor yang berfungsi sebagai medium
untuk donor, electron sangat mudah melepaskan
diri dari atom donor dan pindah ke pita konduksi
untuk berfungsi sebagai electron konduksi dan
atom donor akan menjadi ion positif.
• Dalam hal ini atom donor sangat dekat ke
pita konduksi. Agar electron berpindah dari
atom donor ke pita konduksi, maka atom
donor haruus diionisasi dengan energy dari
luar.
• Besar energi ionisasi atom hydrogen
dituliskan (13,6 eV):
Dengan cara yang sama, energy ionisasi atom
donor dapat dituliskan:
Tingkat Energi Akseptor
• Perpindahan electron dari semikonduktor
murni ke atom donor menimbulkan lubang di
dalam Kristal.
• Pengotoran semikonduktor murni oleh atom
akseptor dalam jumlah yang banyak akan
menghasilkan semikonduktor tipe P dengan
konsentrasi hole yang cukup tinggi.
Konsentrasi electron konduksi secara
keseluruhan di dalam semikonduktor
ekstrinsik adalah:

Dimana :

Ed = energi ionisasi donor


Sedangkan konsentrasi hole adalah:

Anda mungkin juga menyukai