Kristal Semikonduktor
Intrinsik
Novia Silvianti 1182070044
Rifqi Abdul Hakim 1182070049
Sarah Azizah Z 1182070057
Sri Prihatini 1182070063
Sub Pokok Pembahasan
secara elektrik germanium tidak dapat dianggap sebagai konduktor atau isolator atau
sebuah bahan resistan.
Sifat Semikondutor
1 3
Resistivitas semikonduktor Ketika ketakmurnian metalik
lebih kecil dari pada isolator yang tepat (seperti arsenik,
tetapi lebih besar dari pada gallium, dsb.) ditambahkan ke
konduktor dalam semikonduktor, maka
sifat-sifat konduksi arusnya
2 berubah cukup besar.
Semikonduktor memiliki
resistansi dengan koefisien
suhu negatif
Ikatan dalam
semikonduktor
Dalam semikonduktor, ikatan
terbentuk dengan penggunaan
bersama elektron-elektron
valensi. Ikatan itu disebut
sebagai ikatan kovalen.
“Semikonduktor intrinsik merupakan semikonduktor yang terdiri atas
S e m ik o Menurut tori pita energi, pada pita valensi semikonduktor terisi penuh
01
02
Teknik
Teknik penyerapan
penyerapan tidak langsung
langsung
Bagan teknik Penyerapan langsung
Teknik Penyerapan
Langsung Selanjutnya, jika energi foton
itu kita perbesar sedikit demi
sedikit sehingga mulai ada
foton yang tidak ditangkap
kristal semikonduktor oleh ditektor, maka berarti
yang akan diukur celah pada saat ini penyerapan
energinya dijatuhi foton foton oleh kristal mulai
monokromatik terjadi.
Konsentrasi electron konduksi di pita konduksi (hole di pita valensi) adalah berganutng pada energi
luar dan pada celah energi .
Menghitung konsentrasi electron konduksi dengan menggunakan fungsi distribusi Fermi-Dirac. Fungsi ini menentukan besar kecilnya
peluang electron untuk tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi bila suhu suatu zat padat bertambah.
Untuk pita konduksi dalam sebuah semikonduktor kita misalkan pada suhu kamar , sehingga Artinya nilai 1 dalam penyebut persamaan
diatas dapat diabaikan.
Energi sebuah electron di dalam sebuah pita konduksi dapat di nyatakan dengan :
Tingkat energi sebanding dengan akar kuadrat dari energi itu sendiri, sehingga
Rapat keadaan dalam pita konduksi dan batas bawah pita konduksi, maka persamaan diatas harus di tulis :
Selanjutnya …
Jumlah electron konduksi dalam pita konduksi dapat dihitung sebagai berikut :
Dengan menggunakan persamaan dan persamaan , kita peroleh nilai N sebagai berikut :
Konsentrasi (n) electron konduksi didefinisikan sebagai jumlah electron konduksi persamaan satuan volume. Jadi n dapat ditulis :
Persamaan diatas menyatakan konsentrasi electron konduksi sebagai fungsi suhu dan sebagai fungsi energi potensial kimia
Fungsi distribusi Fermi-Dirac (peluang) untuk hole yang berada di tingkat energi pada pita valensi dapat dihubungkan dengan fungsi
distribusi Fermi-Dirac (peluang) untuk electron f di tingkat energi yang sama melalui persamaan berikut :
Dimana adalah peluang untuk menemukan electron ditingkat energi E pada pita valensi. Jika f (E) = 1, maka . artinya, electron
masih berada di pita valensi belum loncat ke pita konduksi, sehingga hole tidak terbentuk. Secara matematik dapat ditulis sebagai
berikut :
Pembilang dan penyebut pada persamaan diatas kita bagi dengan , sehingga persamaan tersebut menjadi :
Jika , maka nilai , sehingga angka 1 pada penyebut dalam persamaan diatas dapat diabaikan.
Persamaan diatas menyatakan nilai peluang (fungsi distribusi Fermi-Dirac) untuk menemukan hole di tingkat energi E pada pita valensi.
Selanjutnya kita tentukan rapat keadaan untuk hole. Karena hole dianggap sebagai partikel yang bermassa dan energi maksimum untuk
hole adalah , maka rapat keadaan dapat ditulis :
Dengan menggunakan persamaan diatas, kita dapat menghitung konsentrasi hole (p) di pita valensi dengan menggunakan prosedur yang
sama dengan prosedur menghitung konsentrasi electron di pita konduksi. Sehingga konsentrasi hole (p) dapat dihitung :
P = H/V
Dimana H = jumlah hole di pita valensi dan V = volume. Nilai H dapat dihitung dari persamaan berikut :
Selanjutnya …
Dengan menggunakan Teknik perubahan variabel, kita dapat
memperoleh jumlah hole sebagai berikut :