BAB 1
Physics and Properties of Semiconductors
1.1 Crystal Structure
1.1.1 Primitive Cell and Crystal Plane
Sel primitif merupakan kumpulan atom kecil yang dapat diulangi dan membentuk seluruh
kristal. Banyak semikonduktor yang memiliki struktur kisi intan atau zincblende yang
mana termasuk fase tetrahedral. Kisi tersebut dapat dianggap sebagai FCC. Berikut
merupakan beberapa gambar sel primitif
Sel primitif dari kisi resiprok dapat diwakili oleh sel Wigner-Seitz. Sel Wigner-Seitz
dibuat dengan menggambar bidang garis bagi yang tegak lurus pada kisi resiprok dari
pusat yang dipilih ke lokasi kisi timbal balik terdekat yang ekuivalen. Sel Wigner-Seitz
dalam kisi resiprok disebut zona Brillouin pertama.
1.2 Energy Bands and Energy Gap
Pada struktur pita padatan kristal, yaitu hubungan energi-momentum (E-k), biasanya
diperoleh dengan menyelesaikan persamaan Schrödinger untuk masalah perkiraan satu
elektron. Teorema Bloch menjadi salah satu teorema terpenting yang mendasari struktur pita,
yang mana menyatakan bahwa jika energi potensial (r) bersifat periodik dalam ruang kisi
lurus, maka solusi fungsi gelombang (r,k) dari persamaan Schrödinger.
Dari teorema Bloch juga dapat ditunjukkan bahwa energi E(k) bersifat periodik dalam kisi
timbal balik, yaitu E(k) = E(k+G), dimana G diberikan oleh Persamaan. 3. Untuk zona
Brillouin untuk kisi intan dan kisi zincblende sama dengan zona FCC dan
ditunjukkan pada Gambar 3a. pada semikonduktor terdapat tiga metode teoritis yang paling
sering digunakan adalah metode gelombang bidang ortogonalisasi, metode
pseudopotensial, dan metode k.p.
Untuk setiap semikonduktor terdapat rentang energi terlarang dimana keadaan yang
diperbolehkan tidak dapat ada. Daerah energi atau pita energi diperbolehkan berada di atas
dan di bawah celah energi ini. Pemisahan antara energi pita konduksi terendah dan energi
pita valensi tertinggi disebut celah pita atau energy gap.
Pada suhu kamar dan tekanan atmosfer normal, nilai celah pita adalah 1,12 eV untuk Si dan
1,42 eV untuk GaAs. Secara umum energi gap dapat dinyatakan dengan persamaan berikut.
Dengan Ef adalah energi fermi yang dapat ditentukan dari tingkat neutralitas muatan.
- Nondegenerate semiconductors, yakni konsentrasi doping lebih kecil dari Nc dan
energi ferm lebih dari beberapa KT, maka
Untuk n-type
Untuk p-type
- Degenerate semiconductors
Terjadi ketika konsentrasi p mendekati kepadatan efektif (Nc atau Nv). Energi fermi
untuk tipe-n dinyatakan dengan
Untuk tipe-p
- Intrinsic concentration
Pada suhu terbatas, terjadi agitasi termal yang menghasilkan eksitasi elektron secara
terus menerus dari pita valensi ke sisi konduksi, dan meninggalkan jumlah lubang
yang sama pada pita valensi. Proses ini diimbangi dengan rekombinasi elektron pada
pita kon doksi dengan lubang pada pita valensi. Pada keadaan tunak, hasil
akhirnya adalah n=p=ni. Maka energi fermi dinyatakan dengan
atom hydrogen.
Maka energi ionisasi donor dapat dinyatakan dengan
Energi ionisasi untuk donor dihitung dari Persamaan. 33 adalah 0,025 eV untuk Si dan
0,007 eV untuk GaAs. Perhitungan atom hidrogen untuk tingkat ionisasi akseptor serupa
dengan perhitungan donor. Energi ionisasi akseptor yang dihitung (diukur dari tepi pita
valensi adalah 0,05 eV untuk Si dan GaAs.
1.3.3 Calculation of Fermi Level
Ketika pengotor dimasukkan ke dalam kristal semikonduktor, bergantung pada tingkat
energi pengotor dan suhu kisi, tidak semua dopan harus terionisasi. Untuk konsentrasi
Gambar 15 menunjukkan mobilitas Si dan GaAs yang diukur versus konsentrasi pengotor
pada suhu kamar. Ketika konsentrasi pengotor meningkat (pada suhu kamar sebagian
besar pengotor terionisasi) maka mobilitas menurun.
1.4.2 Resistivity and Hall Effect
Dengan konduktansi
Untuk tipe-n
Untuk tipe-p
1.4.6 Thermionic Emission
Thermionic emission merupakan arus pembawa mayoritas dan selalu dikaitkan dengan
penghalang potensial. Agar emisi termionik menjadi mekanisme pengendali, kriterianya
adalah tumbukan atau proses difusi penyimpangan dalam lapisan penghalang dapat
diabaikan. Selain itu, setelah pembawa disuntikkan melewati penghalang, arus difusi di
wilayah tersebut tidak boleh menjadi batasnya.
1.4.7 Tunneling
Tunneling Effect adalah keadaan dimana kuantum elektron dapat menerobos potensial
penghalang meskipun energinya lebih kecil dari pada potensial penghalangnya
(Christyaningsih, 2020).
free-carrier.
Untuk daerah semikonduktor netral maka n=ND dan p=NP maka muatan ruangnya sama
dengan nol. Dengan adanya efek muatan-ruang, jika arus didominasi oleh komponen
penyimpangan pembawa yang diinjeksikan, maka disebut arus terbatas muatan-ruang.
Muatan ruang ditentukan oleh carrier sehingga mendapatkan persamaan Poissson
Apabila salah satu junction mengalami degenerate, maka statistic Boltzmann tidak dapat
digunakan untuk menghitung energi fermi dan built potential-nya. Sehingga mendapatkan
persamaan Poisson
Dengan
2.1.3 Arbitary Doping Profile
Dengan membatasi sisi-n pada p-n junction, perubahan net potensial pada junction dapat
diberikan dengan mengintegralkan total medan di seluruh wilayah deplesi.
2.4.2 Noise
Noise mengacu pada fluktuasi spontan pada arus yang melewati atau tegangan yang
dihasilkan pada bahan semikonduktor. Noise dapat diklasifikasikan menjadi 3, yaitu:
a. Noise termal atau Johnson, disebabkan oleh Gerakan termal acak pembawa arus
dengan tegangan open-circuit mean-square
2.6 Heterojunctions
Merupakan wilayah antarmuka dua semikonduktor berbeda yang membantu untuk
menurunkan celah pita dan mencegah rekombinasi pembawa muatan karena banyaknya
pita valensi dan konduksi (Shetgaonkar et al., 2023).
2.6.1 Anisotype Heterojunction
Merupakan junction antara dua semikonduktor dengan jenis konduktivitas yang
berlawanan. Ketika junction terbentuk antara semikonduktor, profil pita energi pada
kesetimbangan adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar b di bawah untuk
heterojungsi anisotipe n-p di mana, dalam contoh ini, material celah pita
sempit adalah tipe-n.
Referensi
Christyaningsih, R. Y. (2020). “Tunneling Effect” Sebagai Pengaplikasian Fisika Kuantum-
Potensial Bervariasi.
Gil, M. (2013). Analytical Modelling of Isotype Heterojunctions. In Mcmaster University.
Galson, J.S. (2019). Solid State Physics: An Introduction to Theory. Academic Press
Sze, S. M. (2007). Physics of Semiconductor Devices. John Wiley&Sons, Inc
Shetgaonkar, S. S., Naik, A. P., Naik, M. M., & Morajkar, P. P. (2023). Chapter 1 - Coupling of
photocatalytic and bioremediation processes for enhanced mitigation of xenobiotic
pollutants from wastewater. In P. Morajkar & M. B. T.-A. in N. and B. Naik (Eds.),
Progress in Biochemistry and Biotechnology (pp. 3–38). Academic Press.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/B978-0-323-95253-8.00001-2