PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
• Spektrometri massa St metode analisis
untuk mengidentifikasi dan menentukan
struktur dari sampel dengan cara
menunjukkan perbandingan Mr dari
molekul komponen dan Mr hasil
pecahannya (fraqmentasi)
• Spektrometri massa, tidak seperti metoda
spektroskopi yang lain, tidak melibatkan
interaksi antara radiasi ektromagnetik dan
materi.
• Spektrometer massa : adalah alat atau
instrumen yang digunakan untuk
menentukan struktur kimia dari molekul
organik berdasarkan perhitungan massa
dari molekul tersebut serta pola
fragmentasinya
DEFINISI
• Spektrometri massa teknik analisis untuk
penentuan komposisi elemen dr sampel atau
molekul yg dinyatakan dalam perbandingan
massa/muatan (m/z)
• Satu e berkekuatan 70 ev memborbarder molekul
(sampel). Energi akan diserap molekul dan terjadi
pendorongan ionisasi dengan cara pembebasan 1 e
serta orbital ikatan dan bukan ikatan
PRINSIP DASAR
• Dalam spektrometri massa, molekul sampel dalam
fase uap dibombardir dengan elektron berenergi
tinggi (70 eV) yang menyebabkan lepasnya satu
elektron dari kulit valensi molekul tersebut.
• Molekul yang kehilangan satu electron akan
menjadi suatu kation radikal
• (M) + e- (M+.) + 2e-
• Kation radikal tersebut mengandung semua atom-
atom dari molekul asal, minus satu elektron, dan
disebut ion molekul /molecular ion, dan
dinyatakan dengan M+. .
PRINSIP DASAR
• Apa yg terjadi di dalam spektrometer
massa?
1. Ionisasi
2. Akselerasi
3. Defleksi / pembelokan
4. Deteksi
• Misal
Diagram
Spektrometer Massa
IONISASI
81Br
• Dalam spectrum massa, ion bermuatan tunggal
yang mengandung atom karbon akan juga
memberikan puncak pada satu mass unit lebih
tinggi (M+1). Ini disebabkan adanya kelimpahan 13C
di alam (1,1 %). Untuk ion yang mengandung n
atom karbon, kelimpahan puncak isotop ini adalah
n x 1,1 %.
• Meskipun I dan F adalah monoisotopik, namun
terdapat dua isotop Cl, yaitu 35Cl dan 37Cl dengan
ratio kurang lebih 3:1 dan dua isotop Br, yaitu 79Br
dan 81Br dengan ratio kurang lebih 1:1. Dengan
demikian suatu ion molekul atau ion fragmen
dengan satu atom Cl atau Br juga akan memberikan
puncak pada 2 mass unuits lebih besar (M+2)
dengan kelimpahan berturut-turu kurang lebih 30%
dan 100% dari puncak (M+).
Mass Spectrum
with Chlorine
=>
Mass Spectrum
with Bromine
=>
Mass Spectrum
with Sulfur
=>
1
PUNCAK M+, M+1, M+2
3
2
Prediksi Massa Molekul Relatif &
Formula Relatif
Isotop Klor
Akan lebih akurat
menggunakan
spektrometeter
4 beresolusi tinggi Isotop Brom
5
PUNCAK M+2
Molecules with
Heteroatoms
• Isotopes: present in their usual abundance.
• Hydrocarbons contain 1.1% C-13, so there will be a
small M+1 peak.
• If Br is present, M+2 is equal to M+.
• If Cl is present, M+2 is one-third of M+.
• If iodine is present, peak at 127, large gap.
• If N is present, M+ will be an odd number.
• If S is present, M+2 will be 4% of M+. =>
INSTRUMEN
DIAGRAM INSTRUMEN
SAMPLES
Vacuum Signal
System Processor
Readout
INLET SYSTEM
BATCH INLET SYSTEM
Digunakan untuk
sampel gas dan likuid
yang memiliki titik
didih hingga 500 oC.
THE DIRECT PROBE INLET
Pada umunya, CIS menghasilkan fragmentasi yang lebih kecil pada analit
sehingga menghasilkan spektrum yang lebih sederhana dan lebih mudah
diinterpretasi.
FIELD IONIZATION SOURCE (FIS)
FIS terdiri dari anode logam dengan bentuk yang tajam seperti
pisau dan katoda yang juga berfungsi sebagai slit. Jarak anoda
dan katoda kurang lebih 0.5 sampai 2 mm. Ketika potensial
sebesar 5 sampai 20kV diaplikasikan, fase gas kontak dengan
elektroda yang runcing dan diberikan gaya medan listrik sebesar
108 V/em yang cukup untuk menyebabkan ionisasi senyawa
organik.
Ion molecular dan ion M+1 merupakan produk yang paling
banyak dari hasil fragmentasinya.
RESOLUSI MASSA
R = m/Δm
Dua puncak dikatakan terpisah jika tinggi lembah antara keduanya tidak lebih dari
fraksi tinggi yang diberikan (biasanya 10%).
Sehingga spektrometer dengan resolusi 4000 akan menghasilkan puncak dengan
nilai m/z 400 dan 400.1 atau 40 dan 40.01.
Electron multiplier
dengan 20 dynode
dapat mecapai arus
hingga 107.
CONTINOUS DYNODE ELECTRON
MULTIPLIER
• MS :
Verifikasi sruktur
Identifikasi modifikasi
Evaluasi pemurnian
Lokalisasi peptida yg telah dimodifikasi
Konfirmasi identitas peptida
Lokalisasi residu yg telah dimodifikasi
Karakterisasi glikosilasi dan modifikasi lainnya
ANALISIS OLIGONUKLEOSIDA/
ASAM NUKLEAT
• Menentukan bobot molekul
oligonukleosida secara akurat untuk mem-
verifikasi keberadaannya dari sequence
yang diinginkan, diperkirakan, atau
diharapkan
• Verifikasi inkorporasi dari nukleosida yang
telah dimodifikasi
• Deteksi mutasi oligonukleosida
ANALISIS OLIGOSAKARIDA