• Kegunaan/ pemakaiannya:
- Penentuan struktur Kimia
- Pembuktian isotop – isotop stabil
dalam penelitian reaksi reaksi biologis
- Analisis kualitatif dan kuantitatif
terhadap komponen yang telah
diisolai dan dimurnikan
- Forensik
• Asas Spektrometri Massa:
Penembakan molekul dengan
elektron yang berkekuatan tertentu
dan molekul itu akan terpecah
sesuai aturan dan terjamin
keterulangannya serta teramalkan
• Massa dan kelimpahan beberapa isotop di alam adalah penting dalam spektrometri
massa.
Pengaruh Kelimpahan Isotop.
Puncak ion molekul → M,
Senyawa yang mengandung atom karbon
↓
akan muncul peak 1 unit massa lebih tinggi
dengan intensitas n x 0,011 intensitas M
• Dalam spectrum massa, ion bermuatan tunggal yang mengandung atom
karbon akan juga memberikan puncak pada satu mass unit lebih tinggi (M+1).
Ini disebabkan adanya kelimpahan 13C di alam (1,1 %). Untuk ion yang
mengandung n atom karbon, kelimpahan puncak isotop ini adalah n x 1,1 %.
• Meskipun I dan F adalah monoisotopik, namun terdapat dua isotop Cl, yaitu
35Cl dan 37Cl dengan ratio kurang lebih 3:1 dan dua isotop Br, yaitu 79Br dan
81Br dengan ratio kurang lebih 1:1. Dengan demikian suatu ion molekul atau
ion fragmen dengan satu atom Cl atau Br juga akan memberikan puncak pada
2 mass unit lebih besar (M+2) dengan kelimpahan berturut-turu kurang lebih
30% dan 100% dari puncak (M+).
Senyawa yang mengandungBrom
Sepasang peak(intensitas sama)
↓
berjarak 2,0 satuan massa
B+ → F+. + radikal
Partikel yg mengandung isotop bermassa rendah
↓
dianggap sebagai ion molekul (M)
Peak yang lain → M + 2
Alkohol – Fenol.
Intensitas puncak ion molekul Alkohol primer atau
sekunder biasanya rendah, sedangkan pada alkohol
tersier, ion molekul tidak tampak seperti spektrum
dibawah ini.
Spektrum dari 1–pentanol
Spektrum 2–pentanol
Spektrum dari 3–pentanol.
1–Pentanol.
Peak pada m/e = 31 (H2C = OH+) → kehilangan gugus
butil.
2–Pentanol.
Kehilangan gugus propil dan membentuk CH3CH=OH+
pada m/e = 45 atau kehilangan ra-dikal metil &
membentuk CH3CH2CH2CH=OH+ pada m/e = 73
3–Pentanol.
Kehilangan radikal etil dan membentuk CH3CH2CH=OH+
pada m/e = 59.
2–metil–2–butanol.
Kehilangan radikal metil → m/e = 73
Kehilangan radikal etil dan membentuk (CH3)2C=OH+
pada m/e = 59
Alkohol mudah kehilangan air dari ion molekul
↓
M – 18.
↓
Peak akan muncul 18 satuan massa lebih kecil daripada
ion molekul.
Pada umumnya, eliminasi molekul air sede-mikian
mudah → peak ion molekul tidak di-jumpai dalam
spektrum → spektrum massa yang khas dari suatu
alkohol.
Fenol.
spektrum dari fenol memperlihatkan peak ion molekular
yang tajam pada m/e = 94.
Peak pada (M – 1), m/e = 93 dengan intensitas kecil,
kehilangan gugus CO menghasilkan (M – 28) pada m/e
= 66 dan kehilangan radikal formiat (HCO.) yang
memberikan peak pada (M – 29).
Sedangkan spektrum o – kresol memperlihat-kan peak
(M – 1) lebih besar dan m/e = 80 & 79 → kehilangan
CO dan HCO.
Spektrum dari Fenol.
Spektrum dari o – Kresol.
ETER.
Fragmentasi eter hampir sama dengan alkohol
Fragmentasi eter dapat dijelaskan sebagai berikut :
• R –– CH2 –– OR1+. → R. + CH2 = OR1+