Anda di halaman 1dari 13

Spektroskopi Massa

Oleh:

Nama : Fakhira Khairana

Nim : 180604016

Mata Kuliah : Instrumentasi Kimia

Program Studi : Kimia

Fakultas Teknik

Universitas Samudra

2019/2020
SPEKTROSKOPI MASSA

Dasar – Dasar Spektroskopi Massa

1. Pendahuluan

Spektrometri massa adalah suatu teknik analisis yang didasarkan pada pemisahan
berkas-berkas ion yang sesuai dengan perbandingan massa dengan muatan dan pengukuran
intensitas dari berkas-berkas ion tersebut. Molekul senyawa organik pada spectrometer massa
ditembak dengan berkas elektron dan menghasilkan ion bermuatan positif yang mempunyai
energi yang tinggi karena lepasnya elektron dari molekul yang dapat pecah menjadi ion yang
lebih kecil.
Selanjutnya Molekul akan menjadi ion positif ( ion induk atau ion molekuler ) dan
kemudian akan pecah menjadi fragmen ion positif yang lebih kecil ( ion anak ).
M ℓ M+. + 2e

M++. M1+ + m2¿ atau m1+ + m2

M+ (ion molekuler) sedangkan m1 dan m2 adalah ion-ion pecahan (anak).

Gambar1.1. Alat Spektronik Massa

Ion molekuler adalah ion positif radikal, sedangkan ion anak dapat pecah menjadi ion
radikal anak dan radikal bebas atau ion positif anak dan molekul anak netral. Dalam
spektroskopi massa species yang terdeteksi adalah yang bermuatan positif. Species ion positif
dipisahkan oleh pembelokan dalam medan magnet yang dapat berubah sesuai dengan massa
dan muatannya, yang selanjutnya menimbulkan arus ion pada kolektor yang sebanding
dengan limpahan relatifnya ( LR ) atau “relative Abundance = RA”. Spektrum massa adalah
m m
=
gambar antara limpahan relatif ( LR ) lawan perbandingan massa dan muatan ( e z ).

Bila molekul ditembaki berkas elektron maka elektron yang lepas adalah yang paling
tidak stabil ( energi paling besar) ingat bahwa En > E > E. Bila dalam molekul tidak ada
elektron ( n ) dan (  ) maka yang lepas adalah elektron (  ) tentu saja dengan energi yang
lebih tinggi.

2. Prinsip Kerja Spektronik Massa

Merupakan suatu instrument yang menghasilkan berkas ion dari suatu zat uji, memilah
ion tersebut menjadi spektum yang sesuai denganperbandingan massa terhadap muatan dan
merekam kelimpahan rewlatif tiap jenis ion yang ada. Umumnya hanya ion positif yang
dipelajari karena ion negative yang dihasilkan dari sumber tumbukan umumnya sedikit.

Analisis Kualitatif

Spektroskopi massa memungkinkan kita menidentifikasi suatu senyawa yang tidak


diketahui, dengan mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah diketahui seperti uap merkuri
atau perfloro kerosin.

Rumus molekul suatu senyawa dapat ditentukan puncak ion molekul sudah dikenal
tetapi untuk hal-hal semacam ini diperlukan spektometri beresolusi tinggi. Aturan nitrogen
dapat dimanfaatkan untuk membantu penentuan rumus ini. Lazimnya semua senyawa organik
mempunyai berat molekul genap tidak mengandung nitrogen atau mengandung sejumlah
atom nitrogen yang genap, sedang semua senyawa organik dengan berat molekul ganjil
mengandung jumlah atom nitrogen ganjil. Aturan ini berlaku untuk senyawa-senyawa
kovalen yang mengandung C, H, O, S, dan Halogen. Pola fragmen dipergunakan untuk
mengidentifikasi senyawa, juga memungkinkan terdapat pengenalan gugus fungsi dengan
melihat puncak-puncak fragmentasi spesifik.

Hukum nitrogen menyatakan bahwa suatu molekul yang berat molekulnya merupakan
bilangan genap maka molekul tersebut harus tidak mengandung nitrogen atau kalau
mengandung nitrogen berjumlah genap, dan molekulnya berbilang ganjil mengandung
nitrogen berjumlah ganjil.
Analisis Kuantitatif

Spektrometer massa dapat digunakan untuk analisis kuantitatif suatu campuran


senyawa-senyawa yang dekat hubungannya. Analisis ini dapat dipergunakan untuk analisis
campuran, baik senyawa organik ataupun anorganik yang bertekanan uap rendah. Karena
pola fragmentasi senyawa campuran adalah aditif sifatnya, suatu senyawa campuran dapat
dianalisis jika berada dalam kondisi yang sama.
Persyaratan dasar analisisnya adalah setiap senyawa harus mempunyai paling tidak 1 puncak
yang spesifik, konstribusi puncak harus aditif dan sensitive harus reproduksible serta adanya
senyawa referens yang sesuai. Dengan spektometer massa beresolusi tinggi, senyawa polimer
dengan berat molekul tinggi juga dapat dianalisis.
Spektrometer massa dapat digunakan untuk analisis runutan organic terutama dengan
menggunakan sumber bunga api listrik, dan ia juga dapat digunakan menganalisis unsur-
unsur runutan dalam paduan atau dalam super konduktor. Tipe bunga api lstrik mmempunyai
sensitivitas tinggi dan dapat menentukan sampai tingkat ppb.

3. Mekanisme Umum Spektroskopi Massa


Secara umum prosedur MS :
Sampel di masukkan dalam instrument MS dan mengalami penguapan.
Komponen dari sample diionisasikan,dapat digunakan berbagai metode ,salah
satunya mengenainya dangan sinar berelectron, sehingga menghasilkan partikel
bermuatan ( ion).
Ion di pisahkan berdasarkan rasio massa atau muatan dalam analizer oleh medan
elektromagnetik.
Ion-ion dideteksi, metode yang di gunakan biasanya kuantitatif.
Sinyal ion diproses menjadi spectra massa.

Gambar 1.2. komponen dan proses kerja spektronik massa


Instrument Spektroskopi massa terbagi atas 3 bagian, yaitu :

1. Sumber ion-ion mengubah molekul sample dari fasa gas menjadi ion-ion( memindahkan
ion-ion dalam larutan menjadi fasa gas )
2. Massa analyzer memilih ion-ion berdasarkan massanya dengan menggunakan medan
elektromagnetik.
3. Detektor : mengukur nilai kuantitas dan menyediakan data untuk menghitung kelimpuhan
masing-masing ion.
Komponen Spektronik Massa
a. Teknologi sumber ion
Sumber ion adalah bagian spektronik massa yang berfungsi untuk mengionkan material
analit. Ion kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa analizer.
Karena ion sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan pemanipulasian
harus di lakukan di ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760 toor. Tekanan ion dapat di
gunakan sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya, ionisasi di pengaruhi oleh energy sinar
yang tinggi dari electron, dan pemisahan electron di capai dengan meningkatkan dan
memfokuskan sinar ion, yang kemudian di bengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ion –
ion kamudian di deteksi sehingga menghasilkan informasi dan di analisis dalam computer.

Gambar 1.3. Proses kerja pemisahan ion berdasarkan massanya pada MS

Jantung spectometer adalah sumber ion, disini molekul sample (titik hitam) di hancurkan oleh
electron (garis biru) dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI (electron-impact).
Gas dan sampel volatil padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan secara lansung.
Cation dibentuk oleh pembom electron (titik merah) yang di dorong oleh plat repeller lain,
mempunyai celah yang berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion. Ion berat di belokkan
lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet, ion yang mempunyai massa berbeda dapat
difokuskan untuk di lanjutkan ke defector.
Gambar 1.4. Proses Pengionan Sampel

Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi
ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul ( electron ikatan dan non ikatan ). Ini
meninggalkan ion molekul ( berwarna merah gambar 1.5 ). Energy yang tersisa dari
tumbukan dapat menyebapkan ion molekul terbagi menjadi bagian neutron ( warna hijau) dan
bagian ion yang lebih kecil ( warna pink dan orange ). Ion molekul adalah kation bebas,
tetapi fragmen ion dapat berupa kation bebas ( pink ) atau karbokation( orange ) bergantung
pada sifat neutron.

Gambar 1.5. Fragmen – fragmen analit saat diionisasikan

Inductively Couple Plasma ( ICP ), sumber yang digunakan untuk menganalisis kation.
Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi oleh
temperature tinggi, digunakan untuk mengatokan molekul sampel selanjutnya memotong
electron terluar dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi
pertama gas argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy ionisasi
kedua untuk semua unsure kecuali arus logam frekuensi yag melewati coil sekeliling plasma.

b. Teknologi Penganalisis Massa ( Mass Analyzer )


Mass Analzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan muatan. Dua
hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan listrik dalam vakum.
c. Detektor
Unsur terakhir dari Spektroskopi massa adalah detector. Detektor menghitung muatan
yang terinduksi atau arus yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai suatu
permukaan. Dalam scanning instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning,
dimana scanning massa dan menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe
elektron multipileir digunakan, meliputi faradaycups dan detektor ion ke photon karena
jumlah ion yang yang meninggalkan massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan
Microchanels plate defector, defector ini terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan
massa analizer atau daerah pemerangkap ion.
4. Daya Pisah
Dalam spektroskopi massa ada komponen analiser yang berfungsi memisahkan ion M
dengan M + M. Daya pisah ( Resolusi = R) suatu spektroskopi massa didefinisikan dengan
M
persamaan: R = ΔM

dimana M adalah perbedaan antara dua ion yang dipisahkan. Daya pisah adalah sensitivitas
suatu spektrometer massa dalam memisahkan puncak-puncak ion positif. Alat yang baik
adalah bila R = 10.000 – 15.000.

5. Limpahan Isotop
Beberapa atom molekul organik mempunyai isotop yang radioaktif seperti 1H2, 1H3,
13 18
6 Cl , 6 O juga atom-atom Halida seperti Cl dan Br. Dengan demikian akan sering muncul
pada spektra massa puncak M + 1 dan M + 2 yang limpahan relatifnya terhadap M + dapat
dihitung dengan persamaan,

M +1
M = 1,1 (jumlah atom C) + 0,37 (jumlah atom N)

M +2 (1 ,1 x jumlah atom C)2


M = 200 + 0,2 (jumlah atom O)

Contoh : 1. Anilin

NH2 (C6H7N)

M +1
M = (1,1x6) + 0,37 (1) = 7,0

= 7%
M +2 (1,1x6 )2
=
M 200 + 0 = 0,21

= 0,21 %

2. Asetofenon H3C – C (C8H8O)

M +1
M = (1,1x6) + 0 = 8,8

= 8,8%

M +2 (1,1x8 )2
=
M 200 + 0,2 (1) = 0,58

= 0,58 %

Untuk anilin maka puncak ( M + 1) adalah 7 % relatif terhadap ketinggian M + dan


seterusnya.

6. Ion Metastabil
m m
Dalam spektra massa kadang ditemukan ( e ) pecahan seperti e :60,2;43,4 dll. Hal

ini disebabkan bila suatu fragmen yang lebih besar pecah menjadi yang lebih kecil, dan
m
beberapa molekul tidak pecah secara sempurna. Harga ( e ) ion metastabil dengan lambang

(m*) dapat dihitung dengan persamaan.

( m2 )2
M* = m 1

Dengan M1 ion induk dan m2 ion anak normal. Harga ini berkisar 0,1 – 0,4.

m m
Contoh : Spektra massa toluena terdapat puncak kuat pada e = 91 dan e = 65, bersama-

m ( 65 )2
sama 46,4 (metastabil). Harga e (m*) = 46,4 diperoleh dari 91 =46,4. Hal ini berarti ion
m m m
e = 91 pecah dengan melepas e 26 terbentuk e = 65.
7. Teknologi sumber ion

Sumber ion adalah bagian MS yang berfungsi untuk mengionkan material analit. Ion
kemudian di transfer oleh medan listrik dan medan magnet ke massa analizer . Karena ion
sangat reaktif dan massa hidupnya singkat, pembentukan dan pemanipulasian harus di
lakukan di ruang vacum, tekanan atmosfer sekitar 760 toor. Tekanan ion dapat di gunakan
sekitar 10 sampai 10 torr. Pada umumnya, ionisasi di pengaruhi oleh energy sinar yang
tinggi dari electron, dan pemisahan electron dicapai dengan meningkatkan dan memfokuskan
sinar ion, yang kemudian di bengkokkan oleh medan magnet eksternal. Ion –ion kamudian di
deteksi sehingga menghasilkan informasi dan di analisis dalam computer.

Jantung speltometer adalah sumber ion (gambar 2), disini molekul sample (titik hitam)
di hancurkan oleh electron (garis biru) dikeluarkan dari filaman panas. Ini disebut sumbar EI
(electron-impact). Gas dan sampel volatil padatan dan cairan non volatil dapat di hubungkan
secara lansung. Cation dibentuk oleh pembom electron (titik merah) yang di dorong oleh plat
repeller lain, mempunyai celah yang berbanding terbalik dengan massa tiap-tiap ion. Ion
berat di belokkan lebih sulit dangan memvariasikan medan magnet, ion yang mempunyai
massa berbeda dapat difokuskan untuk di lanjutkan ke defector.

Ketika electron berenergi tinggi bertumbukan dengan molekul analit akan terjadi
ionisasi dengan mengetuk salah satu electron molekul (electron ikatan dan non ikatan). Ini
meninggalkan ion molekul (berwarna merah gambar 3). Energi yang tersisa dari tumbukan
dapat menyebapkan ion molekul terbagi menjadi bagian neutron (warna hijau) dan bagian ion
yang lebih kecil (warna pink dan orange). Ion molekul adalah kation bebas, tetapi fragmen
ion dapat berupa kation bebas (pink) atau karbo kation (orange) bergantung pada sifat
neutron.

Teknik ionisasi adalah kunci menentukan apakah tipe sampel yang dapat dianalisis oleh
MS. ionisasi electron dan ionisasi kimia digunakan untuk gas dan uap. Dalam sumber ionisasi
kimia, analit di ionisasikan oleh reaksi ion-molekul selama tumbuhan dan dua teknik yang ini
sering digunakan pada sampel cairan atau padatan biologis meliputi ionisasi electrospray ( di
kembangkan oleh John Fenn ) dan matrix-assisted laser desorption / ionization ( MAIDI di
kembangkan oleh K. Tanaka ).
Inductively Couple Plasma ( ICP ), sumber yang digunakan untuk menganalisis kation.
Plasma keseluruhannya adalah listrik netral, tetapi punya fraksi atom yang terionisasi oleh
temperature tinggi, digunakan untuk mengatokan molekul sampel selanjutnya memotong
electron terluar dari atom ini. Plasma biasanya dihasilkan dari gas argon, energy ionisasi
pertama gas argon lebih tinggi dari ite, O,F dan Nc, tetapi lebih rendah dari energy ionisasi
kedua untuk semua unsure kecuali arus logam frekuensi yag melewati coil sekeliling plasma.

 Teknologi Penganalisis Massa ( Mass Analyzer )


Mass Analzer memisahkan ion berdasarkan perbandingan massa dengan muatan. Dua
hukum dinamika muatan partikel dalam medan magnet dan medan listrik dalam vakum

F = Q ( E+V+B ) hukum lorentz


F = ma
( Hukum kedua neoton pada kasus non relative vistik, kecepatan ion lebih rendah dari
kecepatan cahaya )
F adalah gaya yang dipilih untuk ion, m=massa ion
A= percepatan ion
Q= muatan ion
E= medn listrik
V X B vector kecepatan ion dan medan magnet
Persamaan disederhanakan
( M/Q ) a = E+V x B

Banyak massa analyzer yang dapat digunakan di antaranya :


1. Sector
Sector field mass analyzer manggunakan medan magnet dan medan listrik untuk
meningkatkan kecepatan partikel bermuatan dan mengukur berdasarkan rasio massa atau
muatan.

2. Time-of-flight
Menggunakan medan listrik untuk meningkatkan kecepatan ion-ion melalui pokusial
sama, dan mengukur waktu yang di perlukan untuk mensapai defaktor. Jika partikel
mempunyai muatan sama, energy kinetik sama dan kecepatan akan bergantung pada massa
nya. Ion ringan akan mencapai defaktor terlebih dahulu.
3. Quadrupole mass filter
Menggunakan madan listrik yang bergerak-gerak untuk menstabilkan ion yang melewati
medan rasio frekuensi ( rf ) quadrupole di buat 4 tangkai parallel. Hanya ion dalam batas
mass atau muatan tertentu, tetapi nilai potensial terhadap muatan di biarkan tersapu dengan
cepat. Quadrupole pertama bertindak sebagai massa filter dan quadrupole ke dua bertindak
sebagai sel penumbuk dimana ion di pecah menjadi fragmen-fragmen. Fragmen yang di filter
oleh quadrupole ke tiga yang selanjutnya dibiarkan melewati defector menghasilkan rumus
fragmen ms/ms.
4. Three-dimensional qudrupole
Ion dapat juga di keluarkan dengan metode eksitasi resonansi, dimana tegangan eksitasi
penggerak tambahan dipilih sebagai elektroda dan memerangkap tegangan amplitude atau
frekuensi tegangan eksitasi di keluarkan untuk membawa ion-ion dalam kondisi resonansi
dan di susun menurut perbandingan massa atau muatan.
5. Linear qudrupole ion trap
Sama dengan quadrupole ion trap, tapi pemerangkap ion 2 (2D) dimensi diganti dengan
medan tiga dimensi (3D)
 Detektor
Unsur terakhir dari MS adalah detector. Detector menghitung muatan yang terinduksi atau
arus yang dihasilkan ketika ion dilewatkan atau mengenai suatu permukaan. Dalam scanning
instrument, sinyal dihasilkan dalam detector selama scanning, dimana scanning massa dan
menghitung ion sebagai m/z. menurut tipenya, beberapa tipe elektron multipileir digunakan,
meliputi faradaycups dan detektor ion ke photon karena jumlah ion yang yang meninggalkan
massa analizer cukup kecil, maka sering di gunakan Microchanels plate defector, defector ini
terdiri dari sepasang logam pada permukaan dengan massa analizer atau daerah pemerangkap
ion. Karakteristik penganalisis:

1. Mass Rosolving power


Adalah ukuran kemampuan membeda-badakan dua puncak yang perbedaannya kecil
(m/z).

2. Mass Accuracy
Rasio kesalahan pengukuran m/z di banding dengan kebenaran m/z biasanya di ukur
dalam ppm atau mili massa unit.
3. Mass Range, adalah batas m/z yang dapat di terima, yang di berikan oleh analizer.
1. Linear Dinamic Range: Batas yang menunjukkan bahwa sinyal ion linear dengan
konsentrasi analit
2. Speed: Menunjukkan waktu awal dan akhir, percobaan di gunakan untuk menentuksn
jumlah spectra per unit waktu yang dapat di hasilkan spectrum massa biasanya di
tampilkan sebagai grafik vertical menunjukkan rasio massa atau muatan dan horizonta
menunujukkan kelimpahan relatif unsure.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Riwandi, (2011), Spektro Massa, gusnil45mind.wordpress.com/2011/01/.../spektroskopi-


massa-ms

Hendayana, Sumarna, dkk, 1994, Kimia Analitik Instrumen, IKIP Semarang.

Khopkar, S.M., (2001), Konsep Dasar Kimia Analitik, Jakarta, UI-PRESS

Maarjono, Sudibyo, (2007), Spektroskopi Massa,


ilmu-kedokteran.blogspot.com/2007/11/spektroskopi-serapan-atom-spekroskopi.html

Prajanti, Eriyati. (2009). Spektroskopi Massa,


eriyatibudhiprajanti.students-blog.undip.ac.id/2009/10/29/spektrometer-massa-untuk-
menentukan-massa-inti-atom

Anda mungkin juga menyukai