Oleh :
Yulius Evan Christian (5420220007)
Dessy Aulia Rachma (5420220010)
Ade Irma (5420220024)
Program Magister Ilmu Kefarmasian
Universitas Pancasila
Jakarta
2020
Liquid Chromatography Mass Spectrometry (LCMS)
ESI menjadi sumber ion yang kuat yang mampu berinteraksi dengan LC
dan aplikasinya pada sejumlah kelas penting molekul biologis. ESI
bekerja dengan baik dengan molekul yang agak polar sehingga cocok
untuk analisis banyak metabolit, xenobiotik, dan peptida . Sampel cairan
dipompa melalui kapiler logam yang dipertahankan pada 3 hingga 5 kV
dan dinebuliskan di ujung kapiler untuk membentuk semprotan halus
tetesan bermuatan. Tetesan diuapkan dengan cepat dengan penerapan
panas dan nitrogen kering, dan muatan listrik sisa pada tetesan
dipindahkan ke analit. Analit terionisasi kemudian dipindahkan ke
vakum tinggi dari spektrometer massa melalui serangkaian lubang kecil
dan dengan tegangan. Sumber ion dan optik ion selanjutnya dapat
dioperasikan untuk mendeteksi ion positif atau negatif.
Atmospheric Pressure Chemical Ionization (APCI)
Dalam ionisasi kimia tekanan atmosfer (APCI), seperti halnya ESI, cairan
dipompa melalui kapiler dan nebulised di ujungnya. Pelepasan terjadi di
dekat ujung kapiler, awalnya gas pengion dan molekul pelarut dalam
sumber ion. Ion-ion ini kemudian bereaksi dengan analit dan
mengionisasinya melalui transfer muatan. Teknik ini berguna untuk
molekul kecil yang stabil secara termal yang tidak terionisasi dengan baik
oleh ESI.Sebagai contoh, steroid bebas tidak terionisasi dengan baik
menggunakan ESI karena merupakan molekul netral dan relatif non-polar,
tidak memiliki gugus fungsional. Oleh karena itu APCI telah digunakan
untuk meningkatkan sensitivitas analisis LC-MS dari steroid bebas.Tidak
seperti ESI, pengisian ganda bukanlah fitur APCI dan ion bermuatan
tunggal mendominasi. Sumber ion tunggal yang mampu beralih antara
APCI dan ESI tersedia. Teknik ini juga telah diterapkan pada lipid dan
vitamin larut lemak.
Atmospheric Pressure Photo-Ionization (APPI)
• Defleksi (pembelokan)
Ion positif yang bergerak cepat tersebut selanjutnya dibelokkan dengan
medan magnet. Pembelokan ini menyebabkan adanya pemisahan fragmen
ion sesuai dengan rasio massa per muatannya. Pada gambar di atas, ada
jarak yang jelas antara kation yang paling ringan dan paling berat.
• Deteksi
Setelah ion-ion dipisahkan berdasarkan massa per matan (m/z), maka
selanjutnya adalah dideteksi beratnya. Sebuah alat pencatat (recorder)
berfungsi untuk mencatat massa kation yang berhasil dipisahkan. Detektor
hanya bisa mendeteksi ion. Dengan demikian, partikel netral tidak akan
terdeteksi.
Keunggulan spektroskopi
massa
Keuntungan utama yang dimiliki Spektroskopi Massa adalah penggunaan tandem
Spektroskopi Massa-Spektroskopi Massa. Detektor dapat diprogram untuk
memilih ion tertentu pada fragmen. Proses ini pada dasarnya adalah teknik
seleksi, namun sebenarnya lebih kompleks. Kuantitas yang diukur adalah jumlah
molekul fragmen dipilih oleh operator. Selama tidak ada gangguan atau
penindasan ion, pemisahan LC bisa sangat cepat. Dengan menggunakan
Spektroskopi Massa waktu analisis bisa hanya 1 menit atau kurang, dibandingkan
dengan lebih dari 10 menit dengan deteksi UV.
• Dapat diaplikasikan untuk hampir semua senyawa volatile
• Dapat menghasilkan spektrum massa
• Fragmentasi menyediakan informasi struktur
• Perpustakaan spektrum massa dapat dicari "sidik jari" massa EI spectral
• Cepat dan mudah
Keterbatasan spektroskopi
massa
Spektrometri massa kini tidak digunakan dalam pengendalian mutu rutin tapi
ditempatkan dalam suatu lingkungan penelitian dan pengembangan yang
digunakan untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang berasal dari proses
rutin atau dalam pnegembangan proses intrumentasi ini mahal dan
membutuhkan dukungan personel yang sangat terlatih dan pemeliharaan yang
teratur.
• Sampel harus secara termal mudah menguap dan stabil
• Molekul Ion mungkin lemah atau tidak ada untuk banyak senyawa.
• Hanya dapat menganalisis senyawa dengan berat molekul rendah (<1000
Amu)
• Informasi strukturalnya terbatas
• Untuk peptida massa fingerprint: protein harus murni, dan masalah dengan
adanya kontaminasi
KEGUNAAN
SPEKTROSKOPI MASSA
1. Mengetahui komposisi unsur dari bahan yang dianalisa sehingga
diketahui berat dan rumus molekulnya
2. Mengetahui unsur senyawa baik senyawa organic maupun anorganik
3. Untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif suatu kompleks
4. Untuk penentuan struktur dari komponen permukaan padatan
5. Untuk menentukan perbandingan isotop atom dalam suatu sampel
6. Untuk menentukan struktur molekul ketika kita mendapatkan molekul
tersebut dalam bentuk gas
7. Untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang tidak diketahui, dengan
mengkalibrasi terhadap senyawa yang telah dikenal
8. Struktur dan massa fragmen memberi petunjuk mengenai struktur induk
Aplikasi LCMS
HN
1.Magnet ; kekuatan magnet menentukan akurasi dan kualitas suatu alat NMR. Ada
tiga jenis magnet yang dipakai :
• Magnet permanen
• Elektromagnet
• Magnet superkonduksi
Magnet
Akurasi dan kualitas suatu alat NMR tergantung pada kekuatan magnetnya.
Resolusiakan bertambah dengan kenaikkan kekuatan medannnya, bila medan
magnetnya homogen elektromagnet dan kumparan superkonduktor (selenoids).
Magnet permanen mempunyai kuat medan 7046-14002 G, ini sesuai dengan
frekuensioskilator antara 30-60 MHz. Termostat yang baik diperlukan karena
magnet bersifat peka terhadap temperatur. Elektromagnet memerlukan sistem
pendingin, elektromagnet yang banyak di pasaran mempunyai frekuensi 60, 90 dan
100 MHz untuk proton. NMR beresolusi tinggi dan bermagnet superkonduktor
dengan frekuensi proton 470 MHz. Pengaruh fluktuasi medan dapat diatasi dengan
sistem pengunci frekuensi, dapat berupa tipe pengunci eksternal atau internal.
2. Generator medan magnet penyapu
Suatu pasangan kumparan terletak sejajar terhadap permukaan
magnet, digunakan untuk mengubah medan magnet pada suatu
range yang sempit. Dengan memvariasikan arus searah melalui
kumparan ini, medan efektif dapat diubah-ubah. Perubahan medan
ini disinkronisasikan secara linier dengan perubahan waktu.
3. Sumber frekuensi radio
sinyal frekuensi oskilasi radio (transmiter) disalurkan pada
sepasang kumparan yang posisinya 90º terhadap jalar dan magnet.
Suatu oskilator yang tetap sebesar 60, 90 atau 100 MHz
digunakan dalam NMR beresolusi tinggi.
4. Detektor sinyal Sinyal frekuensi radio yang dihasilkan oleh inti
yang beresolusi dideteksi dengan kumparan yang mengitari
sampel dan tegak lurus terhadap sumber. Sinyal listrik yang
dihasilkan lemah dan biasanya dikuatkan dulu sebelum dicatat.
5. Perekaman (Rekorder)
Pencatat sinyal NMR disinkronisasikan dengan sapuan medan,
rekorder mengendalikan laju sapuan spektrum. Luas puncak dapat
digunakan untukmenentukan jumlah relatif inti yang mengabsorpsi.