Kromatografi gas
Gas Chromatography (GC)
Pengertian Kromatografi
Kromatografi secara umum
menjadi
Teknik Suatu
pemisahan campuran Komponen
O O
R C OH + CH 3 OH + H 2 SO4 R C O CH3
Reflux
Volatile in Gas
Chromatography
O
CH 2 O C R
O CH 3 ONa O
CH O C R + CH 3 OH 3 R C O CH3
Volatile in Gas
O Chromatography
CH 2 O C R
Effects of OH groups of Carbohydrates
6
CH OH
2
O
5 6
4 1 CH OH
OH 2
HO O
OH 5
3 2
OH 4 1
OH
HO
OH
3 2
OH
Derivation of Glucose with Trimethylchlorosilane
6
CH2 OH
CH 3
O
5
4 OH 1 + 5Cl Si CH 3
HO
3 2 OH CH 3
OH
Glucose Trimethylchlorosilane
6
CH2 O-Si(CH3)3
O
5 + 5HCl
4 O-Si(CH )1
3 3
(CH3)3-Si-O
3 2 O-
O-Si(CH
Si(CH3)33)3
Effects of Derivation
1. Time consumption
2. Side reaction
3. Loss of sample
Gas Chromatogram of Methyl Esters of Fatty Acids
Kromatogram dan Spektra Massa
2,3-dibromo propanol
m/z
Kelemahan GC
Banyak analit yang mudah
terdekomposisi pada temperatur
tinggi sulit dianalisis secara GC
Banyak analit yang sulit diatsirikan
Pelaksanaannya masih relatif mahal
Keunggulan GC
Aliran gas pembawa memiliki kecepatan
atau tekanan terkontrol
Banyak pilihan kolom yang digunakan
(jenis, panjang, jenis fase diam, diameter);
Temperatur diatur/diprogram
Hasil pemisahan yang sangat bagus
Waktu analisis yang singkat
Banyak pilihan detektor
Hyphenated instrument, GC/FT-IR/MS
GC (Kromatografi gas)
Sistem peralatan Kromatografi gas
Injection Port
Detector
Capillary Column
Data System
or Recorder
Peak A Peak B
height
0 1 2 3 4 5 6 7
Waktu (menit) width
Area =
width x height
2
Waktu retensi (tR)
Kondisi GC berbeda tR
berbeda-beda untuk masing-masing
analit
How GC Columns Work
Gas Pembawa (Carrier gas)
Umumnya gas pembawa
disimpan dalam tabung gas
bertekanan tinggi atau dari
generator
Gas pembawa yang umum
dipakai adalah Helium dan
Nitrogen. Gas pembawa lain
dipilih berdasarkan detektor yang
digunakan
Syarat gas pembawa
Inert
Kemurnian tinggi
Contoh : He 99,995%
Kering
Aman
Tabung gas dihubungkan ke
instrumen melalui pipa (tubing) dari
tembaga. Hindari pemakaian tubing
dari plastik karena dapat terjadi
oksidasi oleh oksigen
Gas Chromatography
Filters/Traps Data system
H
RESET
Regulators Syringe/Sampler
Inlets
Detectors gas
Gas Carrier
system
Hydrogen
Air
Column inlet
column
detector
data
system
Pemurnian gas pembawa
Gas pembawa umumnya
mengandung kontaminan oksigen,
uap air dan hidrokarbon
Pemurnian dapat dilakukan dengan
menggunakan filter dan oxygen and
water trap
Pemilihan Kec. Alir gas pembawa
berdasar Hk Van Deemter
Hk. Van Deemter: menyatakan hubungan
antara HETP (High Equivalent of Theoritical
Plate) atau disingkat H dengan laju aliran fase
gerak ()
H = A + B/ + C.
A = neka alur difusi atau difusi pusaran (Eddy
diffusion)
B = difusi longitudinal (difusi molekul sampel dalam fase gerak)
C = tahanan alih massa
= kecepatan alir fase gerak
Pada kolom fused silica A = 0 Hukum Golay
Difusi eddy
Kolom biasanya dikemas dengan partikel fase
diam yang kecil. Fase gerak lalu melewatinya dan
membawa molekul-molekul sampel yang ada di
dalamnya. Beberapa molekul meninggalkan
kolom terlebih dahulu, dibanding molekul yang
lainnya. Beberapa molekul ada yang
meninggalkan kolom belakangan disebabkan
karena mengalami pengalihan(diversi) selama
perjalannannya. Keadaan ini dikenal dengan
difusi Eddy.
H = L/N
Dimana : H = Tinggi plate/lempeng teoritis
L = Panjang kolom
N = jumlah plate
H adalah ukuran efisiensi kolom;
semakin kecil nilai H, maka kolom akan
semakin efisien.
Kurva Van Deemter
Makna Kurva Van Deemter
Hasil pemisahan bersifat optimal, jika
nilai H minimal
Nilai H minimal tergantung dari jenis
gas dan kecepatan alirnya
Kecepatan () dari gas pembawa
berpengaruh terhadap lamanya
waktu analisis Makin besar ,
waktu analisis makin cepat
Pemilihan Jenis gas pembawa
berdasar Hk. Van Deemter
Jenis gas pembawa dapat mempengaruhi
hasil pemisahan
Hidrogen dibanding Nitrogen dan Helium:
memiliki H/ paling kanan kecepatan
linier paling tinggi waktu analisis cepat
Hidrogen juga memiliki viskositas yang
sangat rendah pengaturan tekanan
relatif rendah.
Hidrogen sebagai Carrier gas
Secara teoretis Hidrogen sangat
menguntungkan. Tetapi Dalam
praktek Hidrogen jarang digunakan
karena kurang aman (konsentrasi 4%
di udara menimbulkan ledakan)
menguntungkan untuk detektor FID
karena juga dipakai sebagai bahan
bakar untuk menghidupkan flame.
Antara He dan Nitrogen
Helium lebih menguntungkan daripada
Nitrogen, karena kenaikan H setelah harga
optimum tidak lagi menanjak dengan
tajam.
Dibandingkan nitrogen, harga H pada
helium relatif tetap minimum walau
digunakan kec. Alir gas pembawa yang
lebih besar.
Tetapi helium lebih mahal daripada
nitrogen
2. Injektor (Inlet)
Packed Column
Injector
4 Jenis Injektor pada GC :
1. Injeksi Langsung (direct injection), yang mana sampel
yang diinjeksikan akan diuapkan dalam injektor yang panas
dan 100% sampel masuk menuju kolom.
2. Injeksi terpecah (split injection), yang mana sampel yang
diinjeksikan, diuapkan dalam injektor yang panas dan
selanjutnya dilakukan pemecahan.
3. Injeksi tanpa pemecahan (splitness injection), yang mana
hampir semua sampel diuapkan dalam injektor yang panas
dan dibawa ke dalam kolom karena katup pemecah ditutup.
4. Injeksi langsung ke kolom (on column injection), yang
mana ujung syringe dimasukkan langsung ke dalam kolom.
Teknik injeksi langsung ke dalam kolom
(on column injection) digunakan untuk
senyawa-senyawa yang mudah menguap;
karena jika penyuntikannya melalui
lubang suntik, dikhawatirkan akan terjadi
peruraian senyawa tersebut karena suhu
yang tinggi atau terjadi pirolisis.
Split/Splitless Injector
Didisain untuk kolom kapiler
Dapat dilakukan injeksi dengan
sistem: split, splitless atau
split/splitless
Penyuntikan melalui septum ke
dalam glass liner
Sampel mengalami flash vaporization
Split/splitless Injector
Injeksi split
(Penyuntikan dengan pemisahan)
Digunakan analisis analit
konsentrasi relatif besar (major
component)
Mengurangi jumlah sampel yg masuk
ke kolom. Volume yg masuk kolom
hanya 0,1-10% dari 0,1-0,2 L, sisa
dibuang.
SPLIT INJECTOR
Injeksi splitless
(Penyuntikan tanpa Pemisahan)
Digunakan untuk analisis analit
konsentrasi sangat kecil (Contaminant dll)
Sampel diinjeksikan dengan posisi 2 kran
ditutup.
Suhu kolom lebih rendah dari titik didih
pelarut shg terjadi kondensasi, ketika
sampel terperangkap oleh kabut pelarut,
maka sampel akan terkumpul pada
permukaan kolom peak.
SPLITLESS INJECTOR
Injeksi split/splitless
Setelah injeksi sampel, digunakan
mode splitless (beberapa detik)
baru kemudian digunakan mode split
Kerugian split/splitless injector
Terjadi sample discrimination :
Sampel yang sulit menguap tidak
masuk ke dalam kolom
Hasil kurang kuantitatif khususnya
untuk sampel yang mengandung
komponen-komponen yang memiliki
perbedaan titik didih jauh Fast
injection better than slow injection
Cold On-Column Injection
Penyuntikan langsung pada kolom
Untuk mengatasi masalah diskriminasi
sampel
Tidak digunakan flash vaporizer
penyuntikan dilakukan pada suhu rendah
Sangat menguntungkan untuk analisis zat-
zat yang thermolabil dan juga untuk
sampel dengan perbedaan titik didih
komponen yang tinggi pada konsentrasi
sangat rendah
Cold On Column
Injector
PTV
(Programmed Temp Vaporizer)
- merupakan sistem
injeksi sampel yang
universal:
a. Cold split injection
b. Cold splitless
injection
c. Cold on-column
injection
d. Direct injection
3. Kolom GC
Merupakan bagian terpenting
karena tempat terjadinya pemisahan
komponen sampel disebut the
heart of the gas chromatography
Ada 2 Jenis kolom GC :
- packed column
- capillary column (WCOT, SCOT dan
PLOT)
Kolom Kemas (Packed column)
Terbuat dari gelas atau logam tahan karat (stainless steel).
Panjang kolom 1-5 meter, dia dalam 1-4 mm.
Terdiri atas fase cair yang tersebar pada permukaan
penyangga yang inert.
Untuk KGC dipakai lapisan tipis pada padatan pendukung
dengan ketebalan 1-10 m, dan maksimum fase diam cair
yg terdapat pada padatan pendukung adalah 10 %.
Efisiensi kolom meningkat dengan semakin bertambah
halusnya partikel fase diam.
Ukuran partikel fase diam : 60-80 mesh (250-170 m)
Kolom Kapiler
Terdapat rongga pada bagian dalam kolom yang
menyerupai pipa (tube) disebut juga open
tubular column.
Fase diam melekat mengelilingi dinding dalam kolom.
Diameter kolom kapiler jauh lebih kecil (0,02-0,2 mm)
Ada 4 jenis lapisan pada kolom kapiler ini :
1. WCOT (Wall Coated Open Tube)
2. SCOT (Support Coated open Tube)
3. PLOT (Porous Layer Open Tube)
4. FSOT (Fused Silica Open Tube)
Kolom kapiler
WCOT (Wall coated open tubular)
fase diam : cairan GLC
paling banyak digunakan
PLOT (Porous layer open tubular)
fase diam: padatan GSC
Efisiensi rendah, kurang inert, tidak
reprodusibel
SCOT (Support coated open tubular)
Fase diam : cairan GLC
Fase diam dicampur bahan pendukung
dilekatkan pada dinding kurang inert
Capillary vs. Packed Columns
Capillary Columns: Packed Columns
Higher resolution (R) Greater sample capacity
Greater HETP and N Limited lengths limit R
Shorter analysis time and N
Greater sensitivity Lower cost
Most common in Most common in process
analytical laboratory
GC instruments labs or
separating/determining
major components in a
Smaller sample sample (prep GC)
capacity
Higher cost/column Not compatible with
some GC detectors
Columns more
susceptible to damage
PERBEDAAN SPESIFIKASI
KOLOM TERPAKING DAN KOLOM KAPILER
PERBEDAAN KURVA VAN DEEMTER ANTARA
KOLOM TERPAKING DAN KOLOM KAPILER
Kolom kapiler sangat banyak dipakai
atau lebih disukai oleh para ilmuwan.
Salah satu sebabnya antara lain
kemampuan kolom kapiler
memberikan harga jumlah pelat teori
yang sangat besar ( 300.000 pelat)
WCOT
= r/df
r = jari-jari penampang
kolom
df = tebal lapisan tipis fase
cair
Nisbah fase
menentukan
karakteristik waktu
retensi. Makin besar
harga suatu
kolom, makin
pendek waktu
retensi.
WCOT
Thin film
(Film thickness sekitar 0.2m)
Thick film (Film thickness >1 m)
Jenis fase diam
Kolom GC
a. Non polar
b. Semi polar
c. polar
1. Fase diam non-polar : metil polisiloksan
Memilih kolom yang sesuai
PEMBAGIAN DETEKTOR GC
-Detektor universal dan Detektor selektif
-Detektor destruktif dan Detektor non destrukttif
Klasifikasi Detektor GC
Detektor-detektor yang tergantung
pada konsentrasi analit : TCD dan
ECD.
Membutuhkan gas
hidrogen dan oksigen
(compressed air)
Untuk kolom kapiler
Diperlukan makeup gas
(misalnya He, nitrogen)
Make-up gas berfungsi
agar aliran gas pembawa
optimal dan untuk
pendinginan detektor
Rentang dinamik linier
pada FID adalah
10.000.000 (107)
Untuk mendeteksi gugus
elektronegatif (halogen) dalam
suatu molekul.
Non-destructive
ECD
Gas pembawa yang dipakai
biasanya campuran metana dan
argon.
ECD : terdiri dari sel dengan
elektrode Ni-63 dan elektrode
kolektor. Elektron bergerak dari
elektrode ke elektrode kolektor.
Jika ada sampel yang bersifat
elektronegatif (C-X) terjadi
pengikatan elektron
menyebabkan perubahan arus
listrik. terjadi signal
Banyak digunakan untuk analisis
pestisida, herbisida dll, herbicides
FID-NP
E A
Gas
D Chromatograph
B
C
Sample: mixture of
volatile liquids (~1L)
Gas Chromatogram
B
E
C
A
Abundance
0 5 10 15 20
Time (minutes)