• Pada AAS diperlukan suatu sumber radiasi yang memancarkan sinar pada
panjang gelombang yang tepat sama dengan panjang gelombang emisinya,
yakni dengan menggunakan lampu katoda berongga.
• Contoh: bila yang akan dianalisis adalah logam Na maka dipilih lampu
dengan panjang gelombang 589 nm. Dalam lampu tersebut, atom-atom
natrium akan tereksitasi oleh energi listrik dan jika atom-atom tereksitasi
tersbeut kembali ke keadaan dasar akan memancarkan garis spektrum
emisi yang khas.
2. Tempat sampel
• Tanpa nyala (flameless). Sejumlah sampel (ukuran mikro) diletakkan dalam
tabung grafit, kemudian dipanaskan dalam sistem elektris dengan
melewatkan arus listrik pada grafit. Akibat pemanasan maka zat akan
berubah menjadi atom netral yang jika dilewatkan suatu sinar yang berasal
dari lampu katoda berongga makan akan terjadi penyerapan energi sinar.
Sistem tanpa nyala ini melalui 3 tahap: drying (suhu rendah), ashing (suhu
lebih tinggi), dan atomisasi.
• Untuk analisis AAS, sampel harus dalam bentuk larutan yang sangat encer.
Larutan yang dihasilkan harus jernih, stabil, dan tidak menggangu zat yang
akan dianalisis.
• Ada beberapa metode kuantifikasi hasil analisis dengan metode AAS:
menggunakan metode kalibrasi, dengan perbandingan langsung, dengan
menggunakan dua baku, dan dengan menggunakan metode standar adisi.
Perhitungan:
• Konsentrasi awal Ca baku = 10,7 mg/100 mL, diencerkan 10
kali (dari 10,0 ml ke 100 ml = 100/10) sehingga konsentrasi Ca
baku menjadi 1,07 mg/100 mL.
• Selanjutnya diencerkan berturut-turut sehingga konsentrasinya
menjadi 0,0535; 0,107; 0,165; 0,214; 0,2675 mg/100 ml.
Spektrofotometri Serapan Atom 21
ANALISIS KUANTITATIF DENGAN AAS
0,343+0,007 250ml
Kadar Ca = nilai x = × = 6,57 mg/100 ml = 65,7
2,664 5ml
mg/L
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎/𝑀𝑟 65,7𝑚𝑔/40
Konsentrasi Ca dalam mmol/L = = = 1,643
𝑉 1𝐿
mmol/L
Latihan!
Tentukan kadar Mg dalamSpektrofotometri
sampel Serapan di atas.
Atom 23
ANALISIS KUANTITATIF DENGAN AAS
Viskositas, tegangan permukaan, berat jenis, Disosiasi senyawa yang tidak sempurna dan
tekanan uap, pengendapan unsur dapat ionisasi atom-atom dalam nyala mempengaruhi
mengganggu analisis karena mempengaruhi matriks terbentuknya atom netral dalam keadaan dasar. Hal
sampel sehingga jumlah atom yang mencapai nyala ini bisa disebabkan oleh adanya senyawa yang
menjadi lebih sedikit ebrsifat refraktorik.
3. Gangguan absorbansi molekul 4. Gangguan penyerapan non-atomik
Gangguan disebabkan oleh absorbansi molekul Terjadinya penyerapa cahaya dari sumber sinar
yang tidak terdisosiasi di dalam nyala. Dapat diatasi yang bukan berasal dari atom yang akan dianalisis.
dengan penggunaan suhu atomisasi yang lebih Hal ini disebabkan adanya partikel padat yang
tinggi. Penambahan senyawa penyangga, berada di dalam nyala. Dapat diatasi dengan
pengekstrasian unsur yang dianalisis, dan memilih panjang gelombang yang lebih besar atau
pengekstrasian gugus penggangu. suhu yang lebih tinggi.
Spektrofotometri Serapan Atom 30
TUGAS
Pada analisis merkuri dengan AAS dengan Sebanyak 5,0 g sampel kuningan Sampel KOH memberikan nilai A = 120.
nyala udara asetilen dan diukur pada mengandung seng dilarutkan dalam suatu Larutan kedua dan ketiga yang
panjang gelombang 253,7 diperoleh data asam sampai 500,0 ml. Data analisis seng mengandung sampel dengan jumlah yang
sebagai berikut: dengan AAS dengan nyala udara asetilen sama ditambah KOH masing-masing
pada panjang gelombang 213,9 nm dengan konsentrasi 40 dan 80 µg/ml dan
sebagai berikut: menghasilkan pembacaan A = 183 dan A =
Jika suatu sampel mempunyai absorbansi 249. Berapakah konsentrasi kalium dalam
0,179, berapakah konsentrasi merkurinya? sampel?
Jika absorbansi sampel adalah 0,179,
berapa konsentrasi seng di dalam
kuningan?