Anda di halaman 1dari 7

TUGAS ANALISIS FARMASI

RANGKUMAN MATERI SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (AAS)

OLEH :

NAMA : FIRDA YANTI


NIM : O1A118241
KELAS : D
DOSEN : Dr. IRNAWATI, S.Si.,M.Sc

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2022
PENDAHULUAN

Spektroskopi serapan atom melibatkan interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan


suatu sampel. istilah serapan berarti mengukur serapannya. Berapa sinar yang diserap oleh atom
yang mengalami eksitasi disebut serapan. Spektroskopi serapan atom digunakan untuk analisis
kuantitatif unsur-unsur logam dalam jumlah sekelumit (trace) dan sangat kelumit (ultratrace).
Cara analisis ini memberikan kadar total unsur logam dalam suatu sampel dan tidak tergantung
pada bentuk molekul dari logam dalam sampel tersebut. Spektroskopi serapan atom didasarkan
pada penyerapan energi sinar oleh atom-atom netral, dan sinar yang diserap biasanya sinar
tampak atau ultaraviolet. Pada dasarnya, prinsip spektroskopi serapan atom sama saja dengan
spektrofotometri sinar tampak dan ultraviolet. Perbedaannya terletak pada bentuk spektrum, cara
pengerjaan sampel dan peralatannya.
 Dasar analisis Spektroskopi Serapan Atom (SSA) berdasarkan hukum Lambert – Beer
yaitu : A = abc (absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi).
 Senyawa lain yang diserap akan mengganggu hasil serapan. Misal Atom Na diukur pada
589 Nm namun terdapat komponen lain yang diserap,maka atom Na dan komponen lain
akan menyerap sinar dan akan menghasilkan satu absorbansi yang sama mengakibatkan
ketidaktahuan nilai absorbansi atom Na maupun komponen lain karena sudah menjadi
satu.
spektroskopi emisi atom yaitu ketika atom itu menyerap suatu sinar kemudian sinar itu
tereksitasi dan ketika kembali ke dasar maka akan mengemisikan sinar dan itulah nanti yang
diukur dan disebut spektroskopi emisi atom. Molekuler spektroskopi menyerap sinar adalah level
molekul .
Jika logam itu kecil maka tidak bisa dilakukan analisis dengan komplesometri. Analisis
mendasarkan pada pembentukan komplek antara logam dengan ligan dikarenakan titrasi kurang
sensitif sehingga jika keadaan logam kecil tidak bisa terdeteksi dan harus menggunakan
spektroskopi serapan atom. Untuk metode digunakan metode nyala api, dari kata flip :nyala, dan
memakai api dan dalam pengerjaan menggunakan api. Adapun yg non flip. Karena sensitif nya
spektroskopi serapan atom atom tergantung pada suhu, telah di kembangkan suatu teknik yg
disebut dengan atomic. Istilah atomik : untuk membedakan level yang akan menyerap suatu
sinar.
Proses absorbsi obat Suatu atom netral dalam keadaan gas dapat menyerap radiasi dan
memindahkan elektronnya ke keadaan yang tereksitasi. Ketika atom menyerap suatu sinar, maka
akan terjadi suatu transisi elektronik yang mungkin tanpa disertai dengan vibrasional dan
rotasional. Terjadi pada panjang gelombang yang terputus. Bentuk spektra atomik tajam. Dasar
SSA adalah penyerapan sinar dengan panjang gelombang diskrit oleh atom- atom bebas dalam
fase gas dalam keadaan dasar (ground state).
Proses Penyerapan Atom pada Spektroskopi Serapan Atom
• Suatu atom netral dalam keadaan gas, sehingga dapat menyerap radiasi dan memindahkan
elektronnya ke keadaan tereksitasi. Tanpa disertai terjadinya vibrasi dan rotasi.
• Spektranya berbentuk tajam karena pada penyerapan sinar tidak terjadi vibrasi dan rotasi.
Keuntungan SSA
• Bisa digunakan untuk analisis 70 jenis logam
• Tidak tergantung pada bentuk senyawa (kalau bentuk padatan maka harus didestruksi)
• Sensitif sesuai dengan level ppm bahkan ppb (sensitif adalah perubahan respon terhadap
terhadap perubahan konsentrasi
• Spesifik
• Pelaksanaannya sederhana
• Interferensinya sedikit (gangguanya sedikit)

Kerugian SSA
• Tidak bisa digunakan untuk analisis kualitatif karena tidak mampu membedakan
bentukanalit E. Penyerapan Energi Radian.
• Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada
sifat umumnya.
• Melalui penyerapan energi, atom akan memperoleh energi sehingga atom pada keadaan
dasar dapat ditingkatkan energinya ke tingkat eksitasi.
• Example : Suatu unsur Na mempunyai konfigurasi elektron 1s2, 2s2, 2p6, dan 3s1.
Tingkat dasar untuk elektron valensi 3s1 ini dapat mengalami eksitasi ke tingkat 3p
denganenergi 2,2 eV, atau ke tingkat 4p dengan energi 4,6 eV yang masing-masing
bersesuaian dengan panjang gelombang 589,3 nm dan 330,2 nm.
• Transisi penyerapan atom : suatu elektron dalam keadaan tereksitasi dimungkinkan juga
untuk menyerap energi radian, dan elektron berpindah ke keadaan tereksitasi dengan
energiyang lebih tinggi.
• Pemilihan panjang gelombang didasarkan pada respon atau absorbansi yang dihasilkan,
yaitu panjang gelombang yang menghasilkan absorbansi paling tinggi.

Penyerapan Energi Radian


• Atom-atom akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada
sifat unsurnya.
• Dengan menyerap suatu energi, maka akan atom akan memperoleh energi sehingga
suatu atom pada keadaan dasar dapat ditingkatkan energinya ke tingkat eksitasi.
• Misalkan, suatu unsur Na mempunyai konfigurasi elektron 1s2 , 2s2 , 2p6 , dan 3s1
• Tingkat dasar untuk elektron valensi 3s1 ini dapat mengalami eksitasi ke tingkat 3p
dengan energi 2,2 eV, atau ke tingkat 4p dengan energi 3,6 eV yang masing-masing
bersesuaian dengan panjang gelombang 589,3 nm dan 330,2 nm.
• Suatu elektron dalam keadaan tereksitasi dimungkinkan juga untuk menyerap energi
radian, dan elektron berpindah ke keadaan tereksitasi dengan energi yang lebih tinggi.
Pemilihan Panjang Gelombang Tergantung panjang gelombang mana yang akan
memberikan serapan paling tinggi. Dengan cara melihat parameter respon yang
dihasilkan ketika diukur pada panjang gelombang tertentu. Misalkan larutan dengan
konsentrasi yang sama di ukur dengan panjang gelombang yang berbeda kemudian
dilihat yang mana tinggi respondan absorbansinya, maka itu yang akan digunakan.
Pengaruh Suhu Terhadap Intensitas atau Absorbansi Keberhasilan analisis dengan
SSA ini sangat tergantung pada temperatur nyala harus sangat tinggi. Sebagai contoh,
jumlah atom natrium yang tereksitasi dari keadaan azas (3s) ke keadaan tereksitasi 3p
adalah kecil (misal pada suhu 2500K).
Instrumentasi Spektroskopi Serapan Atom ˗
• Sampel yang dianalisis, biasanya dalam larutan dimasukkan ke dalam atomizer dengan
beberapa jenis alat pemasukan sampel.
• Sumber sinar yang digunakan dapat berupa lampu katoda berongga atau electrodeless
discharge lamp.
• Atomizer akan mengubah sampel ke atom dalam keadaan dasar dalam fase gas yang
dapat menyerap radiasi yang mengenainya,
• Sinar polikromatik akan diubah menjadi monokromatik,
• Sinar yang mengenai sampel diserap dan ada sinar yang diteruskan. Lalu dikonversi
menjadi jumlah sinar yang diserap,
• Spektrofotometer serapan atom terbagi menjadi dua jenis, yaitu : Flame AAS : proses
atomisasinya menggunakan nyala Non flame AAS : proses atomisasinya tidak
menggunakan nyala Fungsi dari nyala (flame) untuk membentuk senyawa sampel
menjadi gas sehingga terbentuk atom netral.
• Senyawa yang mampu menyerap sinar harus dalam keadaan netral dan fase gas. Jika
dalam keadaan inonik, tidak mempu menyerap sinar.
• Lampu katoda berongga : Terdiri atas tabung kaca yang tertutup yang mengandung suatu
katoda dan anoda, berbentuk silinder berongga yang terbuat dari logam atau dilapisi
dengan logam tertentu, diisi dengan gas mulia (neon atau argon) dengan tekanan rendah
(10-15 torr). Sinar dari sumber yang sesuai diarahkan menuju atomizer, yang berfungsi
untuk mengenai atomizer (sel sampel). Kemudian sinar akan diteruskan ke detektor

Mekanisme Lampu Katoda Berongga (LKD):


• Bila antara anoda dan katoda diberi suatu selisih tegangan yang tinggi (600 volt), maka
anoda akan memancarkan berkas-berkas elektron yang bergerak menuju anoda dengan
kecepatan dan energi yang tinggi.
• Elektron-elektron dengan energi tinggi ini akan bertabrakan dengan gas-gas mulia yang
diisikan.
• Akibat dari tabrakan-tabrakan ini, membuat unsur-unsur gas mulia akan kehilangan
elektron dan menjadi ion bermuatan positif.
• Ion-ion gas mulia yang bermuatan positif ini selanjutnya akan bergerak ke katoda dengan
kecepatan dan energi yang tinggi pula.
• Unsur-unsur dalam katoda ini akan ditabrak oleh ion-ion positif gas mulia→unsur- unsur
akan terlempar ke luar dari permukaan katoda→atom-atom dalam katoda ini mengalami
eksitasi dan akan memancarkan spektrum pancaran dari unsur yang sama dengan unsur
yang akan dianalisis

Kelebihan dan kelemahan LKD :


• Sensitivitas dan spesifisitas yang baik
• Kelemahannya, satu lampu digunakan untuk satu unsur. Akan tetapi saat ini telah banyak
dijumpai suatu lampu katoda berongga kombinasi.
Atomizer Sebagai tempat sampel (sample cell), dimana terjadinya proses
atomisasi.
Proses atomisasi dengan nyala :
• Larutan sampel yang mengandung analit dalam bentuk ion terlarut diaspirasikan ke
nebulizer.
• Larutan diubah ke bentuk gas, dengan analit masih terlarut sebagai ion
• Ketika droplet- droplet gas memasuki nyala, maka pelarut akan diuapkan.
• Panas dalam nyala dapat melelehkan (mencairkan) partikel-partikel, selanjutnya akan
menguapkan partikel
• Akhirnya, panas dari nyala (dan kimia pembakaran dalam nyala)
• harus memutus ikatanikatan antara logam analit dan anionnya, kemudian menghasilkan
atom-atom bebas . Atom-atom bebas tersebut menyerap radiasi.
Proses atomisasi non nyala :
• Pengeringan (drying) yang membutuhkan suhu relatif rendah;
• Pengabuan (ashing), membutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk mengilangkan matriks
kimia melalui mekanisme volatilasi atau pirolisis; dan
• Pengatoman (atomising)
Jenis Atomizers yang lain :
• Cold Vapor-AAS Technique (CVAAS), dapat digunakan untuk analisis merkuri.
• Hydride Generation Technique (HGAAS), untuk senyawa berbentuk hidrida volatil.
• Glow Discharge and Laser Ablation, untuk analisis sampel padatan.
Monokromator pada SSA berfungsi untuk memisahkan dan memilih panjang
gelobang yang digunakan dalam analisis, sebagai sistem optik, dan untuk memisahkan
radiasi resonansi serta kontinyu.

Gangguan-Gangguan pada Spektrofotometri Serapan Atom


Gangguan pada spektroskopi serapan atom (AAS) dibagi kedalam dua kategori dasar
yaitu interferensi non-spektral dan spectral.
1. Spectral interference, gangguan-gangguan yang terkait dengan spektra serapan
atomnya
2. Nonspectral interference, gangguan yang bukan terkait dengan spektra yang dihasilkan
tetapi gangguannya karena matrix sampelnya yang menganggu atau terjadi gangguan
karena terjadi proses kimia tertentu.
Gangguan non-spektral mempengaruhi pembentukan item analit dan gangguan
spectral mengakibatkan penyerapan cahaya yang lebih tinggi karena adanya benda lain
yang menyerap selain unsur analit. Gangguan pada AAS adalah proses fisika ataupun
kimiawi yang dapat menyebabkan sinyal dari suatu analit lebih tinggi atau lebih rendah
dari baku yang equivalent. misalnya atom Na konsentrasinya 1 ppm dengan absorbansi
0,4 dan Sampel dengan konsentrasi sama 1 ppm. Nilai absorbansi dari atom Na dan
sampel harus sama yaitu 0,4 akan tetapi karena ada pengganggu maka nilai
absorbansinya bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari seharusnya.
Standar atau baku dan sampel konsentrasi nilainya sama, maka nilai
absorbansinya juga sama dan juga responnya juga sama. Adanya perubahan bisa lebih
tinggi atapun rendah dari absorbansi sampel inilah yang disebut gangguan. Hasil
perubahan dalam sinyal ketika konsetrasi analit tidak berubah. Seperti yang dijelaskan
sebelumnya Ketika konsentrasinya sama-sama 1 ppm, tidak berubah terhadap baku akan
tetapi responnya bisa berubah. Karenanya dia bisa menyebabkan kesalahan baik
kesalahan negatif dan positif.
Ada dua kelompok :
1. Spectral Interference (gangguan spektra)
Gangguan spektral adalah gangguan – gangguan yang terkait dengan spectra serapan
atomnya. Misalnya, melakukan analisis logam Na. Na menyerap di 589 nm, ketika
menganalisis logam Na akan terikut logam lain dan menyerap juga di 589 nm. Sehingga
absorbansinya akan besar dari pada seharusnya. Gangguan yang terjadi di spektranya.
Gangguan spektra juga adalah terjadinya overlap antara sinar analit dengan sinyal lain
yang berasal dari spesies yang lain. Akibatnya banyak sinar yang diserap akan lebih
menjadi lebih tinggi karea serapannya bukan hanya dari analit tetapi dari non analit juga.
Interferens karena spektra terbagi dua yaitu :
• Atomic spectral interference
• Background absorption

2. Nonspectral
interference (gangguan non spektra) Gangguan non spektral adalah gangguan yang bukan
terkait dengan spectra yang dihasilkan tetapi dari sampelnya, matrik sampel atau terjadi
proses reaksi kimia tertentu.
Penyebabnya adalah :
▪ Chemical interference (Gangguan dari bahan kimia)
▪ Ionization interference (Gangguan dari proses ionisasi)
▪ Matriks interference ( gangguan matriks)

a. Chemical interference (gangguan dari bahan kimia, komponen kimia)


▪ Terdapat komponen kimia yang bereaksi dengan atom yang kita analis
▪ Dengan adanya reaksi ini maka akan mengganggu proses penyerapan sinar.
▪ Dengan adanya reaksi kimia antara spesies lain dengan analit maka akan menyebabkan
spesies tadi akan menurunkan jumlah atomisasi analit. Suksesnya analisis dengan AAS
sangat tergantung pada seberapa banyak atom mengalami atomisasi.
▪ Bisa diminimalkan dengan penggunaan suhu nyala yang tinggi

b. Ionization interference (gangguan proses inisiasi)


▪ Adalah adanya ionisasi bisa menurunkan konsentrasi atom-atom netral. Analisis AAS
atom harus dalam keadaan netral.jika terjadi ionisasi maka jumlah atomnya berkurang
sehingga mengakibatkan serapannya berkurang dan tejadi gangguan. Terutama terjadi
pada atom – atom dengan energi ionisasi yang kecil. Dimana energi ionisasi adalah
energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron. Apabila elektron mudah lepas,
contohnya : Na elektronnya mudah lepas dan menjadi Na+. Na+ tidak dapat menyerap
sinar karena dalam bentuk ionik.
▪ Untuk meminimalkan ionisasi interferens adalah penambahan ion suppressor.
Contohnya, CsCl digunakan sebagai pengganti ion untuk analisis K, karena CsCl
memiliki energi ionisasi yang lebih kecil, sehingga yang terionisasi adalah CsCl dan K
dalam keadaan netral.

c. Matrix interference (Karena gangguan matrik)


▪ Ketika sampel lebih kental atau memiliki tegangan permukaan yang berbeda dari
standar dapt mengakibatkan perbedaan dalam tingkat serapan sampel karena perubahan
dalam efesiensi pengkabutan atau nebulisasi.
▪ Gangguan tersebut diminimalkan dengan mencocokkan sedekat mungkin komposisi
matriks standar dan sampel. misalnya, siapkan 5 labu takar, kemudian isi dengan sampel
yang volume sama. Diberikan larutan sampel dengan konsentrasi yang sama
artinya apabila ditambah 5 ml larutan sampe maka semua labu takar harus ditambahkan 5
mllarutan sampel. Labu 1 tidak dilakukan penambahan baku. Labur 2 ditambah 1 ppm
dan yang terbaca adalah ekivalen dengan 2 ppm. labu 3 ditambah 2 ppm, dan yan terbaca
ekivalen dengan 3 ppm. labu 4 ditambah baku logam atau baku atom yang dianalisis,
ditambah 3 ppm. labu 5, ditambah 4 ppm. respon di no 5 paling besar karena penambahan
baku yang paling besar.
▪ Metode lain untuk mengatasi gangguan matriks adalah dengan menggunakan standar
adisi. Contoh : Pb. menganalisis Pb dalam salak, maka matriknya mengganggu
penyerapan

Anda mungkin juga menyukai