Anda di halaman 1dari 15

ELEKTRONEGATIVITAS DAN

PERGERAKAN ELEKTRON
KELOMPOK 6

WA AMBE ( O1A120048)

INDAR PRASTI ( O1A120166 )

WA ODE JUMIATI NUR (O1A120214 )

RIESKY DWI CAHYANDI ( O1A120201)


SUB
MATERI
01
Pergerakan melalui ikatan phi dan sigma, resonansi,
induksi, hiperkonjugasi

02
Perkenalan sifat – sifat alkana, alkena, alkuna dan alkyl
helogenida
01
Pergerakan melalui ikatan phi dan sigma,
resonansi, induksi, hiperkonjugasi
Ikatan sigma (σ) terjadi akibat tumpang tindih
orbital atom-atom sepanjang poros ikatan, sedangkan
ikatan phi (π) terjadi akibat tumpang tindih orbital atom-
atom yang tidak berada dalam poros ikatan. Perbedaan
cara tumpang tindih orbital dalam pembentukan ikatan
tersebut menyebabkan perbedaan kekuatan ikatan.
Ikatan phi biasanya lebih lemah dari
ikatan sigma karena rapatan elektronnya
lebih jauh dari inti atom yang bermuatan
positif, sehingga memerlukan lebih banyak
energi. Dalam kimia, ikatan sigma (ikatan σ)
adalah sejenis ikatan kimia kovalen yang
paling kuat. Ikatan sigma dapat dijelaskan
dengan jelas untuk molekul diatomik
menggunakan konsep grup simetri. Dalam
pendekatan formal ini, ikatan σ adalah
simetris terhadap rotasi di sumbu ikat.
Bila pergeseran elektron pada ikatan sigma
menyebabkan efek induksi, maka
pergeseran elektron pada ikatan pi () atau
ikatan rangkap tentunya akan menyebabkan
terjadinya efek yang lain lagi. Perhatikan
struktur benzena berikut.
Untuk mempelajari atau menentukan efek induksi
suatu gugus/atom yang terikat pada senyawa karbon
dilakukan pengkajian terhadap keasaman senyawa asam
karboksilat baik berupa senyawa alifatik maupun senyawa
aromatik. Perhatikan harga pKa dua asam karboksilat berikut.
Kekuatan asam metanoat berbeda dengan kekuatan asam etanoat,
asam metanoat lebih kuat. Jika dilihat dari struktur kedua asam di atas,
dapat diperkirakan perbedaan kekuatan asam tersebut disebabkan oleh
pengaruh gugus – CH3. Dibandingkan asam metanoat, kekuatan asam
etanoat lebih lemah. Gugus - CH3 pada asam etanoat mempunyaik
kemampuan mendorong elektron ikatan melalui ikatan sigma (C-C-O-H)
sehingga atom O menjadi relatif negatif, akibatnya atom H sukar lepas
sebagai H+ ,asamnya menjadi lebih lemah. Gugus –CH3
dikatakan mempunyai efek induksi mendorong elektron dan diberi simbol
+I. Untuk efek induksi gugus/atom lain dapat dipelajari dari harga pKa
berikut.
Hiperkonjugasi di atas terjadi karena
adanya delokalisasi elektron sigma antara Ca
dan Ha. Ca adalah atom C yang berdampingan
dengan C yang berikatan rangkap, sedangkan
Ha adalah atom H yang terikat pada atom Ca.
pada butena hanya terdapat 2 atom Ha yang
mungkin mengalami hiperkonjugasi,
sedangkan pada 2-metil propena terdapat 6
atom Ha. Makin banyak kemungkinan
hiperkonjugasinya maka senyawa alkena
semakin stabil
02
Perkenalan sifat – sifat alkana, alkena,
alkuna dan alkyl helogenida
Alkana merupakan hidrokarbon alifatik jenuh, yaitu hidrokarbon

dengan rantai terbuka dan semua ikatan karbon-karbonnya merupakan


ikatan tunggal. Nama alkana bercabang terdiri dari dua bagian. Bagian
pertama di bagian depan yaitu nama cabang, bagian kedua di bagian
belakang yaitu nama rantai induk. Rantai induk adalah rantai terpanjang
dalam molekul. Sifat fisis dari alkana adalah makin besar massa molekul
relatif alkana maka makin tinggi titik leleh. Sedangkan sifat kimia alkana
adalah pembakaran pada alkana selalu menghasilkan CO dan H2O serta
energi.

Alkena adalah hidrokarbon alifatik tak jenuh dengan satu ikatan


rangkap –C=C-. Alkena mempunyai rumus umum CnH2n dan mengikat
lebih sedikit atom H bila dibandingkan alkana. Maka dari itu alkena
disebut tidak jenuh. Sifat fisis dari alkena adalah titik leleh dan titik didih
alkena hampir sama dengan alkana. Sedangkan reaksi-reaksi alkena
adalah adisi, pengubahan ikatan tidak jenuh menjadi jenuh dengan cara
menyerap atom lain.

Alkil halida ( Halo alkana / Alkil halogenida ) adalah senyawa yang


diturunkan dari alkana dengan mengganti satu atom H atau lebih
dengan halogen ini disebut juga senyawa Organohalogen, Alkil Halida
mempunyai satu atau lebih atom halogen (F, Cl, Br atau I) yang terikat
pada karbon. Senyawa organohalogen sering disebut sebagai
halida organik
DAFTAR PUSTAKA

Suhanda, Suryanto,S., 2020, Peningkatan pemahaman siswa pada konsep senyawa turunan alkana melalui learning
cycle 5E berbantuan peta konsep , Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol.14 No 2
THANK YUO

Anda mungkin juga menyukai