Anda di halaman 1dari 43

STEREOISO

MERISME
Nur Alivia Arianda
Ratnasari Aditia
Reza Ramadhan Ario

ENANTIOMER
ENANTIMER
Enantiomer adalah pasangan stereoisomer yang
merupakan refleksi cermin dan tidak bertindih.

Molekul

bayangan cermin yang tidak dapat


dihimpitkan disebut enantiomer (dalam
bahasa
Yunani
enantio
berarti
berlawanan/opposite).
Enantiomer
berkaitan
dengan
karbon
tetrahedral. Misalkan asam laktat (asam 2hidroksipropanoat) yang merupakan sepasang
enantiomer karena mempunyai empat gugus
yang berbeda (-OH, -H, -CH3, -CO2H) pada
atom karbon sebagai pusatnya. Enantiomer
tersebut disebut (+)-asam laktat dan (-)-asam
laktat.

KIRALITAS
Jika suatu molekul tidak dapat dihimpitkan dengan
bayangan cerminnya berarti kedua senyawa
enantiomer disebut kiral/chiral (ky-ral dalam
bahasa Yunani cheir, berarti tangan).
Molekul yang tidak kiral jika mengandung sisi
simetri (plane of simmetry).
Sisi simetri yang dimaksud adalah sisi datar yang
dipotong melewati tengah-tengah dari molekul.
Molekul
yang mempunyai sisi simetri dalam
berbagai kemungkinan dalam konformasinya harus
identik dengan bayangan cermin dan karena itu
merupakan
senyawa
nonkiral
atau
biasa
disebutakiral.

Penyebab adanya kiralitas pada suatu senyawa dikarenakan


adanya atom karbon yang mengikat 4 gugus berbeda. Atom
karbon tersebut diistilahkan sebagai pusat kiralitas (chirality
centers).
Kiralitas merupakan sifat dari keseluruhan molekul, dimana
pusat kiralitas adalah ciri struktur yang menyebabkan kiralitas.

PUSAT STEREOGENIK
Atom Karbon Pusat Stereogenik
Bila suatu atom karbon yang terhibridisasi
sp3 dikelilingi oleh 4 buah atom gugus yang
berbeda, maka dinamakan atom karbon
tersebut bersifat asimetris atau disebut juga
atom karbon pusat stereogenik atauu atom
karbon khiral.

KONFIGURASI DAN
KONVERSI R-S
Konfigurasi R-S
Aturan Chan-Prelog-Ingold :
Untuk menentukan susunan (konfigurasi) pada atom
khiral, dilakukan langkah-langkah sebagal berikut :
1. Tentukan prioritas atom/gugus yang terikat pada atom
C khiral (prioritas tertinggi ke prioritas terendah) atau 1
tertinggi 2,3,4 terendah.
2. Molekul dilihat dari arah yang bertentangan dengan
atom/ gugus yang mempunyai prioritas terendah.
3. Bila 1-2-3 mempunyai urutan searah dengan perputaran
jarum jam, maka senyawa tersebut mempunyai konfigurasi
R (recter kanan).
4. Bila a-b-c mempunyai urutan yang berlawanan dengan
arah perputaran jarum jam, maka senyawa tersebut
mempunyai konfigurasi S (sinester = kiri).

Contoh :

Urutan prioritas
1. Berdasarkan nomor atom yang menurun dari atom yang
terikat langsung pada atom C khiral

2. Bila atom-atom yang terikat langsung pada atom C


khiral sama, maka prioritas ditentukan oleh atom
berikutnya.

3. Ikatan rangkap 2 dianggap mengikat 2 atom yang


sama
- Ikatan rangkap 3 : dianggap mengikat 3 atom yang
sama
- Atom yang mengikat 2 atom C yang riel meinpunyai
prioritas lebih tinggi daripada C dengan ikatan
rangkap.

4. Isotop dengan massa lebih besar memperoleh


prioritas lebih tinggi.

KONVENSI E-Z UNTUK ISOMER


CIS-TRANS
ISOMER CIS-TRANS
Gugus

yang sama berada pada sisi yang sama


pada ikatan rangkap : cis alkena
Gugus yang sama berada pada sisi yang
berlawanan dari ikatan rangkap : trans alkena.
Sikloalkena berkonfigurasi cis.
Trans-sikloalkena tidak stabil. Struktur mulai
stabil pada sikloalkana dengan jumlah minimal 8
atom C

CH3

C C
CH3CH2

trans-2-pentene
trans-pent-2-ene

Br

Br
C C

cis-1,2-dibromoethene

E-Z NOMENCLATURE
Gunakan aturan Cahn-Ingold-Prelog untuk
menentukan urutan prioritas gugus-gugus yang
terikat pada atom C ikatan rangkap.
Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi
berada pada sisi yang sama, diberi nama Z
(zusammen).
Jika gugus-gugus yang berprioritas lebih tinggi
berada pada sisi yang berlawanan, diberi nama E
(entgegen).

CONTOH E-Z

CAHAYA TERPOLARISASI DAN


AKTIVITAS OPTIS
Biot(ahlifisika):Senyawaorganikhasilalam
memutarbidangcahayaterpolarisasi.
BeberapaKristal(kwarsa)jugamemutarbidang
cahayaterpolarisasi.Namunpemutaranini
merupakansifatkristalbukanmolekulnya.
Abadke19,baruditemukansenyawayang
bersifatisomeroptik.
Isomeroptikartinyakeduapasangsenyawayg
mempunyaistrukturdansifatfisikaygidentik
(titikleburdankelarutan)

Keduapasangsenyawainidapatdibedakandariarahsudut
putarnya.

Polarimeter
Cahaya
terkutub

Cahaya
monokromatik

Tabung Sampel
polarisator

Analisator
dapat diputar

Keterangan :
Cahaya Monokromatis (Sinar Na) dilewatkan melalui polarisator
Polarisator ; meneruskan suatu cahaya yang telah terkutub
Cahaya terkutub dilewatkan melalui tabung yang berisi larutan zat yang diuji.
Selanjutnya dilewatkan melalui analisator, dan memberikan data sudut putar
senyawa yang diuji.

Besarnyasudutputar,senyawayangdiujidapatditentukan
melaluipers.

[] =
D
lxc
20

[]20 = Rotasi spesifik yang menggunakan sinar Na, 20 0C

= Rotasi yang diamati

= panjang tabung

= konsentrsi larutan sampel

Pemutaran spesifik beberapa zat organik


Senyawa

20
D

[]

Senyawa

20
D

[]

Kamfer

+ 44,66

- Kolesterol

- 31,5

Morfin

- 132

- Penisilin

+ 223

Sukrosa

+ 66,47

- MSG

+ 25,5

SIFAT-SIFAT ENANTIOMER
Mempunyai sifat-sifat fisik yang sama, mis: titik
lebur, titik didih, berat jenis dll.
Mempunyai sifat kiralitas yang tidak sama, mis:
sudut putar bidang polarisasi cahaya, reaksi
metabolisme, dll.
Contoh:(-) adrenalin : obatpemacujantung
(+) adrenalin : Tak berkhasiat

RUMUS PROYEKSI
FISCHER
Senyawadengan1atomCasimetrik(tipe,abcd)

PertamatamamolekuldiatursehinggaatomC

khiralterletakpadabidangkertas.
Duasubstituen(misaladand)berarahkeatasdan
kebawah.
Duasubstituenyanglain(bdanc)berarahke
kanandankekiri.
Kemudiankeempatsubstituentersebut
diproyeksikanpadabidangkertas.

PROYEKSIFISCHER

KelemahanproyeksiFischer
Sebuahmolekulyangsamaakanmempunyai
proyeksiFischeryangberbedatergantungarah
melihatnyaataukedudukandarimolekultersebut.

MisalnyamolekultipeCabcddapatdigambarkan
proyeksiFischernya

Jadisemuanyaada24proyeksiFischer,untukmolekul
tipeCabcd.
Sebenarnyahanyamenggambarkan2bentukmolekulC
abcdyangmerupakanenantiomersatusamalain.

SENYAWA DENGAN LEBIH


DARI SATU PUSAT
STEREOGENIK
Diastereomer

Diastereomer adalah stereoisomer yang bukan


bayangan
cerminnya.
Diastereomer
kiral
mempunyai konfigurasi yang berlawanan pada
beberapa pusat kiral namun mempunyai
konfigurasi yang sama dengan yang lainnya.
Sebagai pembandingnya, enantiomer yang
mempunyai konfigurasi berlawanan pada semua
pusat kiral.

SENYAWA DENGAN PUSAT


KIRAL LEBIH DARI SATU
Tinjau : 2-bromo-3-klorobutana
Enantiomer

A & B = pasangan enantiomer


A & C = diastereoisomer
B & C = diastereoisomer

C & D = pasangan enantiomer


A & D = diastereoisomer
B & D = diastereoisomer

pusat kiral = 2 isomer ( 2n untuk n =1)


2 pusat kiral = 4 isomer ( 2n untuk n =2)
3 pusat kiral = 8 isomer ( 2n untuk n =3)
n pusat kiral = 2nisomer

SENYAWA DENGAN 2
ATAU LEBIH ATOM C
ASIMETRIK
Senyawa dengan 2 atom C khiral, sekurangkurang nya mempunyai satu substituen yang
berbeda pada ke dua atom C khiral itu (serinya
tipe : Cabc Cabd ; Cabc Cade ; Cabc Cdef)
mempunyal 4 bentuk Stereo Isomer.
Umumnya senyawa yang mempunyai n atom C
khiral akan mempunyai 2 Stereo Isomer

Misalnya :
senyawa 3-kloro-2-butanol

Proyeksi Fischer ke empat Stereo Isomer senyawa


tersebut adalah :
A dan B ; C dan D merupakan senyawa
enantiomer
A dan C ; A dan D tidak ada hubungan
bayangan cermin satu sama lain,
meskipun atom/gugus yang terikat pada
ke dua atom C khiral adalah sama.
Hubungan semacam ini disebut
diastereoisomer.
Enaritiomer, sifat kimia dan fisikanya sama kecuali sifat optiknya berbeda
Diastereoisomer mempunyai sifat kimia dan fisika (titik lebur dan kelarutan)
yang berbeda.

Hubungan antara A, B, C dan D dapat digambarkan


sebagai berikut

Kelemahan proyeksi Fischer


untuk menggambarkan senyawa yang mempunyai dua
atau lebih atom C khiral tidak melukiskan keadaan
(konformasi) molekul yang sebenarnya
Molekul yang sama bila dilihat dari arah yang berbeda
akan memberikan proyeksi Fischer yang berbeda.
Pada proyeksi ini digambarkan konfigurasi eclipset
dari gugus-gugus yang terikat pada atom C khiral,
sedangkan sebenarnya konfigurasi staggered lebih
stabil.

Contoh :

SENYAWA DENGAN 2 ATOM


KHIRAL TIPE : C ABC C ABC

Senyawa yang mengandung 2 atom C khiral


dengan tipe C abc C abc hanya mempunyai 3
bentuk stereo isomer.
Dua dari ketiga isomer ini merupakan bayangan
cermin yang tidak saling menutup, sehingga
bersifat optis aktif
isomer yang ketiga, diastereoisomer dari kedua
bentuk yang pertama mempunyai sebuah bidang
simetri, dapat saling menutup dengan bayangan
cerminnya dan tidak bersifat optis aktif.

Contoh:
Butanadiol-2,3

Stereoisomer yang tidak optis aktif disebut bentuk meso.


Bentuk meso ini mempunyai sifat-sifat yang berbeda
dari pasangan yang merupakan bayangan cermin,
sebagal contoh misalnya asam tartrat.

Contoh:Asamtartarat
Asammesotartratmeleburpadatemperatur(140C)
yanglebihrendahdaripadaisomeroptisaktif(170C)
Mempunyaiberatjenisyanglebihrendah,kelarutan
yanglebihkecildanmerupakanasamyanglebihlemah.
Contohlain

PROYEKSI FISCHER UNTUK


MONOSAKARIDA

Emil Fischer adalah seorang pelopor dalam kimia karbohidrat


(hadiah nobel thn. 1902)
Proyeksi Fischer sebenarnya diciptakan untuk menggambarkan
struktur monosakarida.
Sebagai dasar adalah gliseraldehida yang optis aktif dan memutar
bidang polarisasi cahaya ke kanan (d-gliseraldehida).
Oleh Fischer, senyawa ini dianggap mempunyai bentuk sebagai
berikut

Aturan untuk menggambarkan proyeksi monosakarida


a. Gugus yang paling teroksidasi (gugus karbonil)
diletakkan di atas.
b. Jika gugus-OH pada atom C no. 2 dari gliseraldehida
berada dikanan, diberi tanda D (tidak memandang
pemutaran bidang polarisasi cahayanya).
c. Untuk membedakan senyawa yang memutar bidang
polarisasi cahaya ke kanan atau ke kiri diberi tanda (+)
untuk yang memutar ke kanan dan (-) untuk yang
memutar ke kiri.
d. Tanda ini ditentukan secara percobaan dan tidak ada
hubungannya dengan rumus strukturnya.

Beberapacontohmonosakarida
Tetrosa(4atomC),mempunyai2atomCkhiral&
mempunyai22=4stereoisomer.Misalnya;
D/LeritrosadanD/Ltreosa

Pentosa(5atomC),mempunyai3atomCkhiral&
mempunyai23=8stereoisomer.Misalnya;
D/Lribosa
D/Lksilosa
D/Larabinosa
D/Lliksosa

Heksosa(6atomC),mempunyai4atomCkhiral&
mempunyai24=16stereoisomer.Misalnya;
D/Lallosa
D/Lgulosa
D/Laltrosa
D/Lidosa
D/Lglukosa
D/Lgalaktosa
D/Lmanosa
D/Ltalosa

Atom C pseudo khiral


Contoh,

2.4-dibidroksi 3-bromo pentana

- Dalam molekul ini atom C-2 dan C-4


adalah khiral, apakah C-3 juga khiral.
- Bila C-2 dan C-4 mempunyai konfigurasi
sama maka C-3 tidak kiral.
- Bila C-2 & C-4 mempunyai konfigurasi
yang berbeda (yang satu R dan yang lain
S) maka C-3 khiral.

- Atom C yang dapat khiral atau tidak tergantung pada


konfigurasi dua atom C yang lain, disebut pseudo khiral.
- C pseudo khiral dapat pula didefinisikan atom C khiral yang
terletak pada bidang simetri.

Proyeksi Fischer ke empat stereo isomer tersebut adalah


sebagai berikut

Gugus yang mempunyai konfigurasi R prioritasnya lebih


tinggi daripada konfigurasi S. Contoh senyawa yang
mempunyai atom C pseudo khiral :

SENYAWA MESO

Senyawa
diatas
merupakan
akiral,
namun
mengandung 2 pusat kiral yang disebut senyawa meso.

SENYAWA MESO
Tinjau : 2,3-diklorobutana
Stereoisomer yang mungkin

Hanya ada 3 stereoisomer


yaitu : 2 enantiomer, dan 1 bentuk meso

RASEMIK
Keoptis-aktifan campuran bayangan enantiomer
yang sama jumlahnya akan saling meniadakan satu
sama lain. Campuran ini dinamakan modifikasi rasemik
dan diberi simbol (d,l) atau (.).
Enantioiner yang berlawanan berpasangan
membentuk kristal yang tersusun oleh molekul kedua
enantiomer yang jumlahnya sama. Senyawa tipe ini
disebut senyawa rasemik atau rasemat.
Contoh Rasemisasi dari halida yang optis aktif,
terutama iodida di mana halogen terikat pada C khiral,
terjadi dengan adanya ion halida yang bersangkutan. ini
disebabkan karena terjadinya reaksi SN2 di mana
terjadi inversi (pembalikan) konfigurasi

EPIMERISASI
Epimerisasi merupakan perubahan konfigurasi
pada salah satu pusat khiral dalam suatu senyawa yang
memiliki lebih dari satu pusat khiral. Perubahan ini
akan menghasilkan diastereoisomer, bukan enantiomer
dari zat asal.

Anda mungkin juga menyukai