Disusun Oleh
NABILA ILYANI EFFENDI
NIM. 201901228
PRODI S1 Farmasi
Dosen Pembimbing
ARDIYANSYAH, S.Si.,Apt.,MH
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya Tugas Makalah tentang Stereokimia dapat terselesaikan
tepat pada waktunya. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyelesaian tugas ini baik secara langsung maupun
tidak langsung. Terkhusus untuk dosen pembimbing mata kuliah Kimia serta
teman-teman sekalian yang turut membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Harapan kami, Tugas Makalah tentang Stereokimia ini dapat menjadi
media untuk melengkapi tugas mata kuliah Kimia. Dan tentunya, melalui ini kami
dan ratusan mahasiswa lainnya dapat mengerti dan memahami mengenai
Stereokimia. Akhir kata, saya menyadari Tugas Makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapakan demi kesempurnaan pada tugas-tugas berikutnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
2.4 Konformasi...............................................................................................................6
Kiral................................................................................................................................13
Kiralitas......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Isomer rantai muncul karena susunan yang berbeda dari atom karbon yang
mengarah ke rantai linear dan bercabang. Isomer rantai memiliki rumus molekul
yang sama tetapi berbagai jenis rantai yaitu, linier dan bercabang.
Isomer rantai memiliki sifat kimia yang hampir sama tetapi sifat fisik yang
berbeda. Sebagai contoh, isomer rantai bercabang memiliki titik didih lebih
rendah daripada rekan-rekan linier mereka. Hal ini karena, yang linier memiliki
luas permukaan lebih banyak kontak dan karenanya kekuatan tarik antarmolekul
yang maksimum.
b. Isomer posisi
Pada isomer posisi, kerangka utama karbon tetap tidak berubah. Namun
atom-atom yang penting bertukar posisi pada kerangka tersebut.
Sebagai contoh, ada dua isomer struktur dengan formula molekul C 3H7Br.
Pada salah satunya bromin berada diujung dari rantai. Dan yang satunya lagi pada
bagian tengah dari rantai.
c. Isomer fungsional
Pada variasi dari struktur isomer ini, isomer mengandung grup fungsional
yang berbeda- yaitu isomer dari dua jenis kelompok molekul yang berbeda.
Sebagai contoh, sebuah formula molekul C3H6O dapat berarti propanal (aldehid)
atau propanon (keton).
a. Isomer Cis-Trans
3
Syarat terbentuknya isomer cis-trans adalah terdapat tingkatan rangkap
dua (C=C) yang tiap-tiap karbon (C) dalam ikatan rangkap tersebut mengikat
atom atau gugus atom yang berbeda.
Trans: dari bahasa latin yang berarti "seluruh" - seperti dalam transatlantik.
Cis: dari makna latin "pada sisi ini" (Clarck, 2008)
b. Isomer Optik
Ciri senyawa yang mempunyai isomer optik yaitu dapat memutar bidang
polarisasi cahaya (eksperimen) dan mempunyai atom C asimetris/atom C kiral
yaitu atom C yang mengikat empat gugus yang berbeda.
S -C-Q C kiral
OH
Atom C kedua mengikat 4 gugus berbeda yaitu : - CH3, - H, - OH, dan – C2H5.
4
2.3 Proyeksi Dan Konformasi
Proyeksi
1. Untuk gliseraldehida
2. Untuk eritrosa
5
Proyeksi Fischer adalah suatu cara singkat dan mudah untuk memaparkan
molekul kiral. Oleh adanya keterbatasan proyeksi ini, seperti misalnya
keterbatasan dalam hal rotasi tersebut di atas, maka proyeksi Fischer harus
diterapkan dengan hati-hati. Disarankan agar mengubah dulu proyeksi Fischer ke
rumus dimensional atau bola-dan-pasak (atau menggunakan model molekul) bila
akan melakukan manipulasi ruang.
2.4 Konformasi
Konformasi adalah suatu penataan ruang tertentu dari atom – atom dalam molekul.
Struktur etana dapat digambarkan dalam dua konformasi (bentuk) yang ekstrim.
Konformer – konformer hanya berbeda dalam rotasi atom – atom sekeliling ikatan
tunggal. Sesungguhnya terdapat sejumlah yang tidak terbatas konformasi yang mungkin
bagi suatu molekul. Salah satunya konformasi eklips (eclipsed conformation), dimana
ikatan – ikatan C-H dari atom karbon yang satu tepat dibelakang ikatan C-H pada atom
karbon yang lain jika dilihat sepanjang sumbu ikatan C-C. Pada konformasi stagger
(staggered conformation), dapat melihat seluruh ikatan molekul jika dilihat sepanjang
ikatan C-C.
Struktur atau susunan yang mungkin dari atom-atom akibat adanya rotasi ikatan
tunggal
• Staggered
• Eklips
• Gauche
6
Staggered conf. Eclipsed conf.
Konformasi Alkana
Proyeksi Newman :
Untuk menggambarkan konformasi yang bebeda, ikatan karbon harus dilihat dari
salah satu ujung rantai
Contoh:
Eclipsed Staggered
7
Perubahan energi potensial selama rotasi
8
Gambar 1. Polarimeter
Gambar 3. Hasil Senyawa yang dilihat dengan Polarimeter. (1) dan (3) Senyawa
yang menempati diatas atau dibawah area nol optis polarimeter. (2) Senyawa
yang menempati area nol optis polarimeter.
9
Gambar 4. Senyawa Kiral
Percobaan Pasteur
Pada percobaan ini Pasteur juga menemukan bahwa suatu senyawa dapat
memutar pada bidang polarisasi kea rah kanan ( Dextro) maupun kea rah kiri (
Levo).
10
2. Jika (1) tdk bisa, maka urutkan prioritas berdasarkan nomor atom kedua
substituen
3. Multibonding atom adl sama dg atom ikatan tunggal
4. Urutkan prioritas dan lihat arah perputarannya
•R = rectus = bila arah perputaran ke kanan atau searah jarum jam
•S = sinister = bila arah perputaran ke kiri atau berlawanan arah jarum jam
Senyawa Meso
Senyawa Meso adalah suatu senyawa akiral yang memiliki dua senyawa kiral
sebagai penyusunnya.
11
Z = jika gugus berprioritas tinggi berada pada sisi yang sama
Kiral
Kiral adalah senyawa atau ion yang tidak dapat ditindihkan dengan bayangan
cerminnya. Kiral berasal dari bahasa yunani “cheir” yang artinya tangan. Istilah
kiral secara umum digunakan untuk menggambarkan suatu objek yang tidak dapat
bertumpukan secara pas pada bayangannya
Kiralitas
12
Kiralitas Asam Amino
Kiralitas adalah suatu keadaan yang menyebabkan dua molekul dengan struktur
yang sama tetapi berbeda susunan ruang dan konfigurasinya. Atom yang menjadi
pusat kiralitas dikenal dengan istilah atom kiral. Penyebab adanya kiralitas adalah
adanya senyawa karbon yang tidak simetri.
Mari kita lihat 1,2-prop-diena, prototipe allena, dan menambahkan dua atom
halogen untuk itu, salah satu fluor dan atom klorin yang lainnya.
Molekul ini memiliki C1 simetri, dan pasti optik aktif! Umumnya, setiap molekul
yang memiliki C1 simetri hanya optik aktif atau dapat memiliki gambar cermin
yang tidak menempatkan di atas satu sama lain.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Stereokimia adalah studi mengenai molekul-molekul dalam ruang tiga
dimensi-yakni bagaimana atom-atom dalam sebuah molekul ditata dalam
ruangan satu relative terhadap yang lain.
Isomer-isomer adalah senyawa-senyawa yang berbeda tapi rumus
molekulnya sama. Isomer structural didefenisikan sebagai senyawa-
senyawa dengan rumus molekul yang sama tetapi dengan urutan penetapan
atom-atom yang berbeda.
Stereoisomer bukanlah bukanlah isomer struktur,mereka mempunyai
urutan keterkaitan atom-atom yang sama. Stereoisomer hanya berbeda
susunan atom-atomnya dalam ruang.
Enantiomer hanya terjadi dengan senyawa-senyawa yang molekulnya
kiral. Suatu molekul kiral didefenisikan sebagai molekul yang tidak
superimposible (tidak dapat di himpitkan) di atas bayanagn cermin.
Bidang simetri adalah suatu bidang khayal yang membagi dua molekul
sehingga bagian-bagian tersebut merupakan bayangan cermin antara satu
dengan yang lainnya.
Proyeksi yang luas digunakan karena kesederhanaannya adalah proyeksi
fisher.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ghadafi, Muhammad,. Arif Nur S,. Nur Chalim,. Fatikhatur Rifka. 2013. Book
Report of Sintesis Stereokimia.
http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/31470960/Sintesis_Organik-
libre.pdf. Diakses Pada 29 Maret 2014 Pukul: 20.03 WIB.
15