Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU KALAM TAUHID

“AL QUR'AN “

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH

ILMU KALAM TAUHID

DOSEN PENGAMPU : Lutfi Zaimuddin, M.Pd.I.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 8

OKTA SABELA (21010439)

SUNARDI (21010417)

PROGRAM SARJANA EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

TANGGAMUS LAMPUNG

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat, dan hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Al – Qur‟an” dengan baik dan tepat waktu.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Lutfi Zaimuddin, M.Pd.I. selaku Dosen
mata kuliah Ilmu Kalam Tauhid yang telah memberikan tugas ini. Berkat tugas yang diberikan,
dapat menambah wawasan kami berkaitan dengan topik yang diberikan. Kami juga
mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca mengenai Al – Qur‟an.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang. Mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

14 September 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4

B. Perumusan Masalah ............................................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan.................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5

A. Pengertian Al-qur‟an ............................................................................................................ 5

B. Otentisitas Al-Qur‟an ........................................................................................................... 6

C. Isi Kandungan Alquran ........................................................................................................ 7

D. Fungsi dan Peranan Al-Qur‟an ............................................................................................ 9

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 12

A. Kesimpulan........................................................................................................................... 12

B. Saran .................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara yang mempunyai masyarakat islam terbanyak diantara
negara-negara lain di dunia, dari sekitar 178 juta penduduk hampir 90% adalah penduduk
beragama islam yang taat karena itu perhatian pemerintah banyak dupayakan untuk
membangun masyarakat mencari kesejahteraan rohaniah keagamaan disamping
kesejahteraan lahiriah.
Diantara upaya-upaya itu adalah penyediaan kitab suci Al-Quran. Kami sebagai
seorang yang beragama islam membuat makalah ini untuk lebih mengenalkan Al-Quran di
lingkungan mahasiswa.

B. Perumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang diatas, maka kami dapat mengambil perumusan
masalah sebagai berikut:
 Apa pengertian Al-qur‟an?
 Bagaimana otentisitas Al-qur‟an?
 Apa isi kanndungan Al-qur‟an?
 Apa fungsi dan peran Al-qur‟an?

C. Tujuan Penulisan
Setiap kita hendak melakukan sesuatu pekerjaan atau pun kegiatan hendaknya kita
melakukan atau lebih dahulu apa yang kita yang ingin kita capai. Sehingga apa yang kita
lakukan lebih terarah dan teratur untuk memperolaeh hasil sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan rumusan masalah diatas , tujuan penulisan ini adalah untuk membahas
tentang:
1. Pengertian Al-qur‟an.
2. Otentisitas Al-qur‟an.
3. Isi kanndungan Al-quran.
4. Fungsi dan peran Al-qur‟an.
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-qur’an
Al-Qur‟an adalah kitab suci bagi umat islam. Selain kitab suci, Al-Qur‟an juga
merupakan sumber hukum utama dalam ajaran agama islam. Al-Qur‟an berisi tentang
aturan-aturan kehiduan manusia di dunia yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
lewat perantaraan malaikat jibril.

Al-Quran memiliki kedudukan yang sangat tinggi bagi penganut agama islam, sehingga
umat islam akan sangat marah apabila ada orang atau pihak yang mencoba melecehkan Al-
Qur‟an. Lalu, bagaimana pengertian Al-Qur‟an itu sendiri? Disini, akan kami bahas
pengertian Al-Qur‟an menurut bahasa dan istilah. Dengan adanya kedua pengertian tersebut
(bahasa dan istilah) diharapkan memberikan informasi yang baik bagi anda sebagai
pembaca.

Secara bahasa (etimologi), Al-Qur‟an berasal dari bahasa arab yaitu qur‟an, dimana kata
“qur‟an” sendiri merupakan akar kata dari ‫ قرأ – يقرأ – قرآنا‬. Kata ‫ قرآنا‬secara bahasa berarti
bacaan karena seluruh isi dalam Al-Qur‟an adalah ayat-ayat firman Allah dalam bentuk
bacaan yang berbahasa arab. Sedangkan pengertian Al-Qur‟an menurut istilah (terminologi)
ialah firman Allah yang berbentuk mukjizat, diturunkan kepada nabi Muhammad SAW,
melalui malaikat jibril yang tertulis dalam di dalam mushahif, yang diriwayatkan kepada
kita dengan mutawatir, merupakan ibadah bila membacanya,dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.
Ada juga menurut pendapat ahli yang berpendapat paling kuat yang dikemukakan Dr.
Subhi Al Salih berarti Bacaanasal kata Al-Qur’an, qur’an itu berbentuk masdar dengan arti
islam maful yaitu maqru(dibaca)
Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri
yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:
“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya
(pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah
membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.

5
Definisi atau pengertian Al-Quran menurut bahasa dan istilah di atas merupakan kata
sepakat antara ulama dan para ahli ushul. Al-Qur‟an diturunkan oleh Allah SWT sebagai tata
aturan bagi kehidupan semua bangsa, petunjuk yang benar untuk semua makhluk, tanda
bukti atas kebenaran rasulullah Muhammad saw, dalil yang qot‟ie atas kenabian dan
risalahnya. Dan sebagai hujjah yang tetap tegak hingga hari kemudian.

B. Otentisitas Al-Qur’an
Al-Qur‟an Al-Karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu
di antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan
ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu
lahafizhun (Sesungguhnya Kami yang menurunkan Al-Qu‟ran dan Kamilah Pemelihara-
pemelihara-Nya).
Demikianlah Allah menjamin keotentikan Al-Qur‟an, jaminan yang diberikan atas dasar
Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya, serta berkat upaya-upaya yang dilakukan oleh
makhluk-makhluk-Nya, terutama oleh manusia. Dengan jaminan ayat di atas, setiap Muslim
percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya sebagai Al-Qur‟an tidak berbeda sedikit
pun dengan apa yang pernah dibaca oleh Rasulullah SAW., dan yang didengar serta dibaca
oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Tetapi, dapatkah kepercayaan itu didukung oleh bukti-bukti lain? Dan, dapatkah bukti-
bukti itu meyakinkan manusia, termasuk mereka yang tidak percaya akan jaminan Allah di
atas? Tanpa ragu kita mengiyakan pertanyaan di atas, karena seperti yang ditulis oleh
almarhum „Abdul-Halim Mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar: “Para orientalis yang dari saat
ke saat berusaha menunjukkan kelemahan Al-Qur‟an, tidak mendapatkan celah untuk
meragukan keotentikannya. Hal ini disebabkan oleh bukti-bukti kesejarahan yang
mengantarkan mereka kepada kesimpulan tersebut.
Ada kutipkan pendapat seorang ulama besar Syi‟ah kontemporer, Muhammad Husain Al-
Thabathaba‟iy, yang menyatakan bahwa sejarah Al-Qur‟an demikian jelas dan terbuka, sejak
turunnya sampai masa kini. Ia dibaca oleh kaum Muslim sejak dahulu sampai sekarang,
sehingga pada hakikatnya Al-Qur‟an tidak membutuhkan sejarah untuk membuktikan
keotentikannya. Kitab Suci tersebut lanjut Thabathaba‟iy memperkenalkan dirinya sebagai
Firman-firman Allah dan membuktikan hal tersebut dengan menantang siapa pun untuk

6
menyusun seperti keadaannya. Ini sudah cukup menjadi bukti, walaupun tanpa bukti-bukti
kesejarahan. Salah satu bukti bahwa Al-Qur‟an yang berada di tangan kita sekarang adalah
Al-Qur‟an yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. tanpa pergantian atau perubahan –
tulis Thabathaba‟iy lebih jauh– adalah berkaitan dengan sifat dan ciri-ciri yang
diperkenalkannya menyangkut dirinya, yang tetap dapat ditemui sebagaimana keadaannya
dahulu.

C. Isi Kandungan Alquran

Aqidah, ibadah, akhlak, hukum, sejarah dan dorongan untuk berfikir dalam garis besar /
inti sari al-qu‟ran.

Al-Qur‟an adalah kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia
dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumi
maupun di luar angkasa akibat kiamat besar.

Di dalam surat-surat dan ayat-ayat alquran terkandung kandungan yang secara garis besar
dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti
definisi dari masing-masing kandungan inti sarinya, yaitu sebagaimana berikut ini :

1. Akidah

Aqidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti
wajib dimiliki oleh setiap orang di dunia. Alquran mengajarkan akidah tauhid kepada
kita yaitu menanamkan keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah
tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya kepada Allah SWT adalah salah satu butir
rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya terhadap rukun iman disebut
sebagai orang-orang kafir.

2. Ibadah
Ibadah adalah taat, tunduk, ikut atau nurut dari segi bahasa. Dari pengertian “fuqaha”
ibadah adalah segala bentuk ketaatan yang dijalankan atau dkerjakan untuk

7
mendapatkan ridho dari Allah SWT. Bentuk ibadah dasar dalam ajaran agama islam
yakni seperti yang tercantum dalam lima butir rukum islam. Mengucapkan dua
kalimah syahadat, sholat lima waktu, membayar zakat, puasa di bulan suci ramadhan
dan beribadah pergi haji bagi yang telah mampu menjalankannya.

3. Akhlaq
Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau
akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT
mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk
memperbaiki akhlaq. Setiap manusia harus mengikuti apa yang diperintahkanNya dan
menjauhi laranganNya.

4. Hukum-Hukum
Hukum yang ada di Al-quran adalah memberi suruhan atau perintah kepada orang
yang beriman untuk mengadili dan memberikan penjatuhan hukuman hukum pada
sesama manusia yang terbukti bersalah. Hukum dalam islam berdasarkan Al-qur‟an
ada beberapa jenis atau macam seperti jinayat, mu‟amalat, munakahat, faraidh dan
jihad.

5. Peringatan/Tadzkir
Tadzkir atau peringatan adalah sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia
akan ancaman Allah SWT berupa siksa neraka atau waa‟id. Tadzkir juga bisa berupa
kabar gembira bagi orang-orang yang beriman kepadaNya dengan balasan berupa
nikmat surga jannah atau waa‟ad. Di samping itu ada pula gambaran yang
menyenangkan di dalam alquran atau disebut juga targhib dan kebalikannya
gambarang yang menakutkan dengan istilah lainnya tarhib.

6. Sejarah/Kisah
Sejarah atau kisah adalah cerita mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang
mendapatkan kejayaan akibat taat kepada Allah SWT serta ada juga yang mengalami
kebinasaan akibat tidak taat atau ingkar terhadap Allah SWT. Dalam menjalankan

8
kehidupan sehari-hari sebaiknya kita mengambil pelajaran yang baik-baik dari sejarah
masa lalu atau dengan istilah lain ikibar.

7. Dorongan Untuk Berpikir


Di dalam al-qur‟an banyak ayat-ayat yang mengulas suatu bahasan yang memerlukan
pemikiran menusia untuk mendapatkan manfaat dan juga membuktikan
kebenarannya, terutama mengenai alam semesta.

D. Fungsi dan Peranan Al-Qur’an

Al-Quran adalah wahyu Allah (Asy-Syuura[42]:7) yang berfungsi sebagai:

Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al-Qur‟an dalam bahasa Arab, supaya kamu
memberi peringatan kepada ummul Qura(penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri)
sekelilingnya [1340] serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang
tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.

[1340] Maksudnya: penduduk dunia seluruhnya.

1. Mujizat bagi Rasulullah Muhammad saw (17:88; 10:38)

Artinya: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-
Qur‟an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain” atau (patutkah) mereka
mengatakan “Muhammad membuat-buatnya.” (Q.S Al-Israa[88]).

9
Artinya: “(Kalau benar
yang kamu katakan itu), maka cobalah datangkan sebuah surat seumpamanya dan
panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya) selain Allah, jika
kamu orang yang benar”. (Q.S Yunus ayat[88])

 Pedoman hidup bagi setiap Muslim (4:105; 5:49,50; 45:20)

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa


kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah
wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak
bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.” (Q.S An-Nisaa[105])

Ayat ini dan beberapa ayat berikutnya diturunkan berhubungan dengan pencurian yang
dilakukan Thu‟mah dan ia menyembunyikan barang curian itu di rumah seorang Yahudi.
Thu‟mah tidak mengakui perbuatannya itu malah menuduh bahwa yang mencuri barang
itu orang Yahudi. Hal ini diajukan oleh kerabat-kerabat Thu‟mah kepada Nabi SAW dan
mereka meminta agar Nabi membela Thu‟mah dan menghukum orang-orang Yahudi,
kendatipun mereka tahu bahwa yang mencuri barang itu ialah Thu‟mah, Nabi sendiri
hampir-hampir membenarkan tuduhan Thu‟mah dan kerabatnya itu terhadap orang
Yahudi.

10
Artinya: “Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan
Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka,
supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu.
Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa
sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan
sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang
fasik.” (Q.S Al-maidah[149)

3. Korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya (5:48,15; 16:64) dan
bernilai abadi

Artinya: “Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur‟an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu
ujian [421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu [422], Kami berikan
aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.” (Al-Maidah[48])

[421]Maksudnya: Al-Qur‟an adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat yang
diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya. [422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad SAW dan
umat-umat yang sebelumnya

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Al-Quran adalah salah satu kalam allah S.W.T yang diturunkan kepada nabi Muhammad
S.A.W. dan arti “quran” berarti “bacaan” yaitu pedoman seluruh umat islam diseluuh penjuru
dunia yang dipakai sebagai petunjuk, pegangan dan lain sebagainya, didalam baik melakukan
ibadah, budi pekerti dan lain-lain.
Al-Qur‟an merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah, dan ia adalah kitab
yang selalu dipelihara. Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu lahafizhun (Sesungguhnya
Kami yang menurunkan Al-Qu‟ran dan Kamilah Pemelihara-pemelihara-Nya).

Kandungan dalam Al-qur‟an yaitu Aqidah, Ibadah, Akhlak, Hukum, Sejarah dan
dorongan untuk berfikir.

Al-Qur‟an meruakan mkujizat bagi Rasulullah Muhammad SAW, pedoman hidup bagi
setiap muslim, Korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang sebelumnya dan
bernilai abadi.

B. Saran
Kita sebagai umat islam harus selalu menjaga dan melestarikan kemurnian Al-Quran.
Disamping dengan berkembangnya moderenisasi dan globalisasi yang mendunia, agar kita tidak
melenceng dari ajaran yang dibesarkan oleh rasulullulah S.A.W. dan tidak masuk kedalam
lubang kemusyrikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://dedys582.wordpress.com/2010/12/03/peran-dan-fungsi-alquran/
http://www.koperasisyariah.com/fungsi-dan-peranan-al-quran/
http://jojontor.blogspot.co.id/2014/01/makalah-tentang-al-quran.html

13

Anda mungkin juga menyukai