Anda di halaman 1dari 14

Klipping Online

KAJIAN AL-QUR’AN

Ditujukan untuk Memenuhi Ujian Mata Kuliah Metodoligi Study Islam

Disusun oleh:

Nama : Bachtiar Shaleh Simbolon

NIM : 0801192014

Kelas : IKM 2 Semester 2

Dosen Pembimbing:

Heri Munte, M.Pd.I

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil ‘alamiin. Segala puji dan syukur kita panjatkan


kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya
yang tiada batasnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas kliping ini dengan
judul “Kajian Al-Qur’an” pada waktu yang tepat. Shalawat beriringkan salam
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang penuh dengan ilmu dan teknologi
ini, serta atas segala keteladanan dan pengorbanan beliau dalam mendidik para
umatnya agar menjadi manusia yang berakhlak mulia.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa Kliping yang saya buat ini jauh dari
kesempurnaan yang diharapkan. Kliping ini juga tidak akan terselesaikan mulai dari
perencanaan hingga penulisan sangat banyak yang memberikan bantuan, motivasi,
serta dukungan dari berbagai pihak. Saya telah berusaha dengan segala upaya yang
dilakukan dalam menyelesaikan kliping ini. Namun, saya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun penulisan. Untuk itu,
saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca
demi sempurnanya keliping yang saya buat ini. Semoga isi dari kliping ini dapat
memberikan manfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang
kajian Al-Qur’an. Aamin.

Medan, 02 Juli 2020

Bachtiar Shaleh Simbolon

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
Kajian Al-Qur’an .................................................................................... 2
A. Pengertian Al-Qur’an .................................................................... 2
B. Sejarah Turun dan Pengumpulan Al-Qur’an ................................. 5
C. Isi Kandungan Al-Qur’an............................................................. 7
D. Autentisitas Al-Qur’an .................................................................. 7
E. Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an ...................................................... 8
F. Posisi Al-Qur’an Dalam Studi Keislaman .................................... 9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan ........................................................................................... 11
Saran ..................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Qur'an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman bagi setiap
Muslim. Al-Qur'an bukan sekadar memuat petunjuk tentang hubungan manusia
dengan Tuhan, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya
(hablum min Allah wa hablum min an-nas) serta manusia dengan alam
sekitarnya. Untuk memahami ajaran islam secara sempurna (kaffah), diperlukan
pemahaman terhadap kandungan Al-Qur'an dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Al-Qur’an ?
2. Bagaimana sejarah dan pengumpulan Al-Qur’an ?
3. Apa saja isi kandungan di dalam Al-Qur’an?
4. Apa autentitasi Al-Qur’an ?
5. Apa fungsi dan tujuan dari Al-Quran ?
6. Bagaimana posisi Al-Qur’an dalam studi keislaman ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Al-Qur’an
2. Untuk mengetahui Sejarah dan pengumpulan Al-Qur’an
3. Untuk mengetahui apa saja isi kandungan di dalam Al-Qur’an
4. Untuk mengetahui autentitasi Al-Qur’an
5. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari Al-Qur’an
6. Untuk mengetahui bagaimana posisi Al-Qur’an didalam studi
keislaman

1
BAB II
PEMBAHASAN
Kajian Al-Qur’an
Al-Qur'an merupakan kitab suci yang menempati posisi sentral, bukan
hanya dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman namun juga
merupakan inspirator, pemandu gerakan-gerakan umat Islam sepanjang sejarah.
Kitab suci ini diturunkan Allah kepada nabi pamungkas, Muhammad SAW lengkap
dengan lafal dan maknanya, diriwayatkan secara mutawatir, memberi faedah untuk
kepastian dan keyakinan ditulis dalam kitab suci mulai awal surah al-Fatihah
sampai akhir surah an-Nas (Mushaf Usmany), diperintahkan untuk disampaikan
kepada umatnya, sebagai pedoman dan tuntunan hidup bagi umat manusia. Dasar
dari ajaran Islam yang mengandung serangkaian pengetahuan tentang akidah,
pokok-pokok akhlak dan perbuatan dapat dijumpai dalam sumbernya yang asli di
dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Quraish Shihab menyebutkan bahwa agama Islam
mempunyai satu sendi utama yang esensial, yaitu Al-Qur'an yang berfungsi
memberikan petunjuk ke jalan yang sebaik-baiknya.
Al-Qur'an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman bagi setiap
Muslim. Al-Qur'an bukan sekadar memuat petunjuk tentang hubungan manusia
dengan Tuhan, melainkan juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya
(hablum min Allah wa hablum min an-nas) serta manusia dengan alam sekitarnya.
Untuk memahami ajaran islam secara sempurna (kaffah), diperlukan pemahaman
terhadap kandungan Al-Qur'an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari
secara sungguh-sungguh dan konsisten.
A. Pengertian Al-Qur’an
Al-Qur'an secara etimologi mengandung makna yang berbeda-beda di
kalangan para ulama, yaitu sebagai berikut:
1. Al-Lihyani dan kawan-kawan mengatakan Al-Qur'an berasal dari kata
qara-a (membaca).
2. Al-Zujaj menjelaskan bahwa kata Al-Qur'an merupakan kata sifat yang
berasal dari kata (al-qar’) yang artinya menghimpun. Kata sifat ini
kemudian dijadikan nama bagi firman Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW. Makna tersebut menunjukkan bahwa kitab

2
Al-Qur'an menghimpun surah, ayat, kisah, perintah, larangan dan
Intisari kitab-kitab suci sebelumnya.
3. Al-Asy’ari mengatakan bahwa Al-Qur'an diambil dari kata kerja qarana'
(menyertakan), karena Al-Qur'an menyertakan surah, ayat. dan huruf-
huruf.
4. Al-farra’ menjelaskan bahwa kata Al-Qur'an diambil dari kata dasar
qara'in (penguat) karena Al-Qur'an terdiri dari ayat-ayat yang saling
menguatkan, dan terdapat kemiripan antara satu ayat dengan ayat-ayat
lainnya.
5. Menurut M.Quraisy Shihab, Al-Qur'an secara harfiah berarti bacaan
sempuma. la merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat,
karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca lima
ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur'an, bacaan
sempurna lagi mulia.
Secara terminologi, para ulama' memberi rumusan definisi yang
beragam, di antaranya:
1. Menurut as-Subani
Al-Qur'an adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi
dan Rasul terakhir melalui malaikat Jibril yang tertulis dalam mushaf
dan sampai kepada kita dengan jalan tawatur (mustawatir), membacanya
merupakan ibadah yang diawali dengan al-Fatihah dan diakhiri dengan
surah an-Naas.
2. Menurut az-Zarqani
Al-Qur'an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, tertulis dalam mushaf
dinukil dengan cara mutawatir, dan membacanya adalah ibadah
3. Dr. Subhi Al-Salih
Al-Qur'an adalah firman Allah yang bersifat/berfungsi mu'jizat
(sebagai bukti kebenaran atas kenabian Muhammad), yang tertulis
didalam mushaf-mushaf. Yang dinukil diriwayatkan dengan jalan
mutawatir dan dipandang beribadah membacanya.

3
4. Ulama Ushul
Al-Quran adalah kalam Allah SWT. Yang diturunkan oleh Allah
dengan perantaraan Malaikat Jibril ke dalam hati Rasulullah
Muhammad bin Abdullah dengan lafadz (kata-kata) bahasa Arab dan
dengan makna yang benar, agar menjadi hujjah bagi Rasul bahwa beliau
adalah Rasul Allah dan undang-undang bagi manusia yang mengambil
petunjuknya dan sebagai amal ibadah membacanya, ia ditakwilnya di
antara dua tepian mushaf, dimulai dengan surah Al-Fatihah diakhiri
dengan surah An-Naas, dinukilkan kepada kita dengan jalan mutawattir
baik dengan bentuk tulisan atau lisan dari satu generasi ke generasi lain,
terpelihara dari segala perubahan dan penggantian.

Dari beberapa rumusan definisi Al-Qur'an diatas menunjukkan sifat-


sifat dari Al-Qur'an, yaitu:
1. Kalam Allah,
2. Mengandung mukjizat
3. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
4. Melalui malaikat jibril.
5. Tertulis dalam mushaf

4
6. Disampaikan dengan jalan mutawatir
7. Membacanya bernilai ibadah
8. Diawali dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Naas.
B. Sejarah Turun dan Pengumpulan Al-Qur’an
Sejarah singkat Al-Qur'an ialah ayat-ayat Al-Qur'an diturunkan oleh
Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur sejak
malam Jum'at tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari umur Nabi SAW
sampai dengan 9 Zulhijjah pada hari haji wada pada tahun 11 H tahun ke-
63 dari umur Nabi SAW. Pertama kali Al-Qur'an diturunkan di Gua Hira
pada malam Jum'at tanggal 17 Ramadhan. Lamanya Al-Qur'an di turunkan
sejak ayat pertama sampai terakhir adalah 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Dan
malam pertama Al-Qur'an diturunkan adalah pada malam lailatulqadar,
menurut riwayat, Nabi Muhammad SAW wafat setelah 81 malam dari
turunnya ayat yang terakhir.
Al-Qur’an ini diturunkan kepada nabi ketika sedang berkholwat di
gua hira pada malam isnen bertepatan dengan tanggal 17 ramadhan tahun
41 dari kelahiran nabi Muhammad SAW sama dengan 6 Agustus 610
Masehi. Sesuai dengan kemuliaan dan kebedaran Al-Qur’an, Allah jadikan
malam permulaan turun Al-Qur’an itu malam “Al-Qodar”, yaitu malam
yang penuh kemuliaan.
1. Masa Nabi Muhammad SAW
Rasulullah telah mengangkat para penulis wahyu Al-Qur'an dari
sahabat-sahabat terkemuka, para ulama telah menyampaikan bahwa
segolongan dari mereka di antaranya Ali bin Abi Thalib, Muaz bin Jabal,
Ubai bin Ka'b, Zaid bin Sabit dan Abdullah bin Mas'ud telah menghafal
Al-Qur'an di masa Rasulullah.
2. Masa Abu Bakar
Abu Bakar menjalankan urusan Islam sesudah Rasulullah. la
dihadapkan kepada peristiwa-peristiwa besar berkenaan dengan
kemurtadan sebagian orang Arab. Maka ia mengirimkan pasukan untuk
memerangi orang-orang yang murtad itu. Peperangan Yamamah pada
tahun 12 Hijriah melibatkan sejumlah besar sahabat yang hafal

5
Al-Qur'an. Dalam peperangan itu 70 hafizh dan qari dari para sahabat
gugur.

3. Masa Utsman bin Affan


Pada masa ini terjadi perbedaan-perbedaan Al-Qur'an di berbagai
daerah Islam. Penyebaran Islam bertambah luas dan para qari pun
tersebar di berbagai wilayah, dan penduduk di setiap wilayah itu
mempelajari qira’at ( bacaan ) dari qori yang dikirim pada mereka. Cara-
cara pembacaan (qira'at) Al-Qur'an yang mereka bawakan berbeda-beda
karena mereka menggunakan huruf (logat) yang berbeda-beda sesuai
dengannya Al-Qur'an diturunkan.

6
C. Isi Kandungan Al-Qur’an
1. Tentang keimanan (Tauhid )
Membicarakan tentang ajaran yang menyangkut keyakinan agama
islam seperti adanya Allah, kitab-kitab Allah, para Rasul, hari Kiamat
dan Takdir.
1. Tentang Hukum
Garis besarnya meliputi:
a. Ibadah: Peraturan tentang hubungan antara manusia dengan
Allah (Hablumminallah), seperti shalat, puasa, haji, zakat.
b. Jinayat: Peraturan yang berhubungan dengan kriminal seperti
membunuh, berzina, dan mencuri.
c. Munakahat: Peraturan (UU Perkawinan) dan juga hukum
mawaris.
d. Jihad: Peraturan-peraturan dalam suasana perang untuk
mempertahankan kesucian agama.
2. Tentang Sejarah
a. Perjuangan para rasul dan Nabi
b. Kemenangan dan kemasyhuran umat-umat yang terdahulu
karena mereka taat dan patuh kepada Allah dan Rasulnya.
3. Tentang Janji dan Peringatan Terdapat
4. Tentang Peringatan Tuhan
5. Tentang Pendidikan Budi Pekerti/ Akhlak Mahmudah
D. Autentisitas Al-Qur’an
Janji Allah untuk menjaga autentisitas Al-Qur'an. Penggalan ayat
Wa Inna Lahu Lahafidhun mengandung dua pengertian penting terkait
dengan pemeliharaan Al-Qur'an. Pertama, secara bahasa susunan kalimat
semacam ini memiliki kaidah makna istimror yakni terus-menerus; Kedua,
dipergunakan kata innd sebagai kata ganti bagi Allah dalam penggalan ayat
itu menunjukkan perlunya keteribatan manusia (selain Allah dalam
pemeliharaan Al-Qur'an itu). Atas dasar kedua hal ini dapatlah dipahami
bahwa Allah senantiasa menjaga autentitas Al-Qur'an sampai akhir zaman.

7
Hanya saja dalam aktivitas pemeliharaannya itu, Allah menuntun kepada
manusia agar ikut berperan aktif di dalamnya.
Ada beberapa manfaat yang dapat diambil oleh umat manusia de
ngan terpeliranya Al-Qur'an yaitu:
1. Al-Qur'an menjadi satu-satunya kitab suci yang sama sekali redasinya
tidak pernah mengalami perubahan. Apa yang dibaca dari Al-Qur'an
sekarang adalah sama dengan apa yang dibaca oleh para sahabat 14 abad
yang lalu.
2. Terpeliharanya keautentikan Al-Qur'an menjadikannya sebagi sumber
pertama ajaran Islam, ia berisi nilai-nilai ajaran yang bersifat global,
universal, dan mendalam karena itu perlu penjelas lebih lanjut. Di
sinilah pentingnya peranan tafsir guna menjelaskan lebih lanjut
mengenai apa yang dimaksud Al-Qur'an.
3. Al-Qur'an menjadi al-furqan yang berarti pembeda. Dengan membaca
dan memahami Al-Qur'an, orang dapat membedakan dan memisahkan
antara yang hak dan yang batil. Selain itu Al-Qur'an juga menjadi az-
zikra, yaitu peringatan yang mengingatkan manusia akan posisinya
sebagai makhluk Allah yang memiliki tanggung jawab.
4. Terpeliharanya keautentikan dan keaslian redaksi Al-Qur'an,
menjadikannya sebagai sumber ilmu pengetahuan. Di dalamnya
terdapat berbagai petunjuk yang tersurah dan tersirat yang berkaitan
dengan ilmu pengetahuan. Isyarat-isyarat ilmiah Al-Qur'an ternyata
dapat dibuktikan kebenarannya oleh ilmuwan di abad modern saat ini.
E. Fungsi dan Tujuan Al-Qur’an
Dari sudut isi atau subsítansinya, fungsi Al-Qur'an sebagai tersurah
dalam nama-namanya adalah sebagai berikut:
1. Fungsi dan Tujuan Al-Qur'an
a. Sebagai huda yaitu petunjuk bagi kehidupan umat
b. Sebagai rahmat yaitu bentuk kasih sayang Allah
c. Sebagai mauizah yaitu pengajaran/nasihat yang membimbing umat
untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat
d. Sebagai Syifau Al-shudur yaitu obat bagi rohani yang sakit

8
e. Sebagai Furqan yaitu pembeda antara yang baik dengan yang buruk,
yang haq dengan yang batil
f. Sebagai Busyra yaitu berita gembira bagi orang yang berbuat baik
pada Allah serta manusia
g. Sebagai Tibyan/Mubiin yaitu penjelasan wahyu Allah
h. Sebagai Mushaddiq yaitu pembenaran terhadap kitab yang da tang
terdahulu
i. Sebagai Nur yaitu penerang kehidupan manusia
j. Sebagai Ralagh yaitu memberikan penjelasan secara sehingga dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang dikehendaki Allah
k. Sebagai Hakim yaitu sumber kebijakan

F. Posisi Al-Qur’an Dalam Studi Keislaman


Dikalangan umat Islam, bahwa Al-Qur'an adalah landasan pokok
bagi syariat Islam. Darinya diambil segala pokok-pokok syariat dan cabang-
cabangnya, daripadanya diambil dalil-dalil syar'i. Dengan demikian, Al-
Qur'an adalah landasan pokok (kully) bagi Syariat Islam dan pengumpul
segala hukumnya.
Al-Qur'an sebagai sumber berbagai disiplin ilmu keislaman dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Ilmu Tauhid (Teologi)

9
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membicarakan tentang wujud Tuhan
(Allah), sifat-sifat yang mesti ada, sifat-sifat mustahil dan jaiz padanya
2. Ilmu Hukum
Hukum Islam atau Fikih didefinisikan sebagai ilmu yang membahas
tentang hukum-hukum syariat yang bersifat amaliah praktis, diambil
dari dalil-dalil yang terperinci. Kebijaksanaan Al-Qur'an dalam
menetapkan hukum menggunakan prinsip-prinsip:
a) Memberikan kemudahan dan tidak menyulitkan.
b) Menyedikitkan tuntutan
c) Bertahap dalam menerapkan hukum
d) Al-Qur'an memberikan hukum sejalan dengan kemaslahatan
manusia.
3. Ilmu Tasawuf
Tasawuf atau sufisme bertujuan agar seseorang secara sadar
memperoleh hubungan langsung dengan Tuhan, sehingga disadari benar
bahwa ia berada di hadirat Tuhan.
4. Ilmu Filsafat Islam
Filsafat Islam adalah ilmu yang berbicara tentang segala sesuatu
yang ada untuk dicari hakikat atau dasar serta prinsip-prinsipnya, secara
sistematis, radikal, dan universal.
Dengan demikian, Al-Qur'an dalam kerangka urutan dalil-dalil itu
hukum atau sumber ajaran Islam adalah menempati kedudukan yang paling
tinggi. Dalam kaitan ini, maka Al-Qur'an mempunyai fungsi dasar pokok,
yaitu sebagai alat kontrol atau alat ukur menganai apakah dalil-dalil hukum
yang lebih rendah sesuai atau tidak dengan ketentuan-ketentuan Al-Quran.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an merupakan kitab suci yang menempati posisi sentral,
bukan hanya dalam perkembangan dan pengembangan ilmu-ilmu keislaman
namun juga merupakan inspirator, pemandu gerakan-gerakan umat islam
sepanjang sejarah. Didalam Al-Qur’an mengkaji tentang keimanan (tauhid),
tentang hukum, tentang sejarah, tentang janji dan peringatan, tentang
peringatan tuhan, dan tentang pendidikan budi pekerti. Al-Qur’an memiliki
fungsi dan tujuan, yaitu sebagai petunjuk kehidupan, sebagai rahmat,
sebagai pembimbing umat, sebagai obat bagi rohani yang sakit, sebagai
penjelasan wahyu Allah, dan Masih banyak lagi.
B. Saran
Di dalam buku ini banyak penjelasan yang menggunakan kalimat-
kalimat yang rancu, sehingga susah untuk dipahami. Didalam buku ini juga
ada kesalahan-kesalahan penulisan atau salah ketik. Saran saya sebagai
pembaca buku Metodologi Study Islam ini, agar penulis lebih teliti lagi
dalam pengetikannya, dan saran saya agar penulis menggunakan kalimat-
kalimat yang familiyar agar mudah untuk di pahami bagi pembaca buku ini.

11

Anda mungkin juga menyukai