Senyawa Organologam
Banyak senyawa organohalogen dibuat dalam skala industri oleh reaksi antara hidrokarbon
dan halogen, dua bahan baku yaang tidak mahal. Reaksi-reaksi halogenasi langsung sering
berjalan secara eksplosif, dan hampir tanpa kecuali, menghasilkan campuran produk, karena
alasan-alasan inilah halogenasi langsung hanya kadang-kadang saja digunakan dalam
laboratorium.
(CH3CH2)4Pb
tetratiltimbal
Fenilmagnesium bromida suatu senyawa organologam
Suatu senyawa organologam
SUB-BAB 6.1
Istilah radikal bebas merujuk ke atom atau gugus atom apa saja yang memiliki satu atau
lebih elektron tak berpasangan. Karena jumlah elektron ganjil, maka tidak semua elektron
dapat berpasangan. Meskipun suatu radikal bebas tidak bermuatan positif atau negatif, spesi
semacam ini sangat reaktif karena adanya elektron yang tidak berpasangan. Suatu radikal
bebas biasanya dijumpai sebagai zat antara yang tak dapat diisolasi usia pendek, sangat
reaktif, dan berenergi-tinggi.
Kita beri simbol untuk suatu radikal bebas dengan sebuah titik yang menggambarkan elektron
yang tidak berpasangan.
Rumus lewis untuk radikal bebas yang khas:
Klorinasi metana dengan hadirnya cahaya ultraviolet (yang dilambangkan dengan hv,
lihat halaman 102) adalah suatu contoh klasik reaksi radikal-bebas. Hasil reaksi antara Cl 2
dan CH4 adalah substitusi oleh satu atom klor atau lebih terhadap atom-atom hidrogen yang
terikat pada karbon.
Mekanisme reaksi radikal-bebas paling tepat dibayangkan sebagai suatu deret reaksi-
reaksibertahap, tiap tahap termasuk pada salah satu kategori berikut: (1) permulaan (inisiasi,
inititation) suatu reaksi radikal-bebas, (2) perambatan,(propagasi, propagation) reaksi
radikal-bebas; (3) pengakhiran (terminasi, termination) reaksi radikal-bebas.
A. Inisiasi
Seperti tersirat oleh istilah ini, tahap inisiasi ialah pembentukan awal radikal-radikal bebas,
dalam klorinasi metana, tahap inisiasi adlah pemaksapisahan (cleavage) homolitik molekul
Cl3 menjadi dua radikal bebas klor, energi untuk reakssi ini diberikan oleh cahaya ultraviolet
atau oleh pemanasan campuran ke temperatur yang sangat tinggi.
Tahap 1 (inisiasi):
B. Propagasi
Setelah terbentuk, radikal bebas klor mengawali sederetan reaksi dalam mana terbentuk
radikal bebas baru. Secara kolektif, terbentuk reaksi-reaksi ini disebut tahap-tahap propagasi
(dari) reaksi radikal-bebas. Pada hakikatnya, pembentukan awal beberapa radikal-bebas akan
mengakibatkan perkembangbiakan radikal-radikal bebas baru dalam suatu reaksi pengadian
diri (self perpetuating) yang disebut reaksi rantai.
Sebagai tahap propagasi pertama, radikal bebas klor yang reaktif itu merebut sebuah
atom hidrogen dari dalam molekul metana, menghasilkan radikal-bebas metil dan HCl.
Radikal bebas metil itu juga reaktif. Dalam tahap propagasi kedua, radikal bebas metil
merebut sebuah atom klor dari dalam molekul Cl3
Tahap ini mengahsilkan salah satu (dari) produk keseluruhan, klorometana. Produk ini
juga menghasilkan ulang radikal bebas klor, yang nantinya dapat merebut atom hidrogen dari
molekul metana lain dan memulai deret propagasi sekali lagi.
Propagasi :
CH4 + Cl- → +
CH3 + HCl
+
CH2 + Cl2 → CH3Cl + Cl-
dapat bereaksi
dengan CH4
Karena sebuah Cl- menyebabkan reaksi dari sebuah Cl- juga terbentuk, maka secara
teoritis proses ini dapat berlangsung terus. Namun sepertinya dapat dibayangkan, reaksi itu
tidak dapat berlangsung terus tanpa bata. Banyaknya daur (cycle; yakni jumlah berulangnya
tahap-tahap propagasi) disebut panjang rantai (chatre lenght), panjang rantai suatu reaksi
radikal-bebas bergantung sebagian pada energi radikal-radikal yang terlibat dalam propagasi
(subjek ini akan dibahas secara singkat). Untuk klorinasi radikal-bebas (dari) suatu
hidrokarbon, panjang rantai sekitar 10.000.
C. Terminasi
Daur propagasi terputus oleh reaksi-reaksi pengakhiran (termination) reaksi apa saja yang
memusnahkan radikal bebas atau mengubah radikal bebas menjadi radikal bebas yang stabil
dan tak reaktif, dapat mengakhiri daur propagasi radikal-bebas. Kolirinasi metana diakhiri
terutamaoleh bergabungnya radikal-radikal bebas, inilah proses pemusnahan radikal bebas.
Dalam sub-bab 6.7 akan disinggung pengakhiran oleh terjadinya radikal-radikal bebas yang
stabil dan tidak reaktif.
Tahap terminasi:
Cl- + -
CH3 → CH3Cl
- -
CH3 + CH3 → CH3CH3
Reaksi kedua ini adalah contoh dari reaksi kopling (coupling reaction): penggabungan dua
gugus alkil.
6.2 Tulislah persamaan untuk reaksi inisiasi, propagasi dan terminasi yang menghasilkan
klorosikloheksena dari sikloheksena klor.
Reaksi radikal-bebas seringkali ditandai oleh aneka ragamnya produk. Misalnya, klorinasi
metana dapat menghasilkan empat produk organik.sebab terbentuknya campuran ini ialah
tingginya energi radikal-bebas klor itu sehingga klor ini tidak sangat selektif (pemilih)
mengenai hidrogen mana yang hendak direbutnya dalam tahap propagasi.
Sementara reaksi antara klor dan metana belum selesai, telah cukup banyak terbentuk
klorometana. Pada waktu itu, radikal-bebas klor lebih mungkin bertabrakan dengan molekul
klorometana daripada dengan molekul metana, dan dimulailah suatu daur propagasi baru.
Dalam daur baru ini terbentuk radikal-bebas klorometil (+CH2Cl), radikal ini bereaksi dengan
molekul klor membentuk diklorometana (CH2Cl2), sepetri dalam daur yang menghasilkan
CH3Cl dalam proses ini juga terbentuk ulang radikal-bebas klor lain.
Jawab: