Anda di halaman 1dari 33

METODE

TITRIMETRI/VOLUMET
RI UNTUK ANALISIS
BY: VANIA MITHA PRATIWI S.T,M.T

Analisa TITRIMETRI/ Volumetri


VOLUMETRI ATAU TITRIMETRI
MERUPAKAN SUATU METODE ANALISIS
KUANTITATIF DIDASARKAN PADA
PENGUKURAN VOLUME TITRAN YANG
BEREAKSI SEMPURNA DENGAN ANALIT.
PENENTUAN KONSENTRASI SUATU CONTOH
DENGAN PENGUKURAN VOLUME LARUTAN
YANG TELAH DIKETAHUI KONSENTRASINYA .

Definisi:

Analisa volumetri adalah analisa berdasarkan pengukuran


volume suatu larutan yang konsentrasinya telah diketahui
dengan teliti yang bereaksi secara kuantitatif dengan
larutan dari suatu zat yang akan ditentukan

Larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut


Larutan Standard.

Titran

Analit

Reaksi-reaksi yang digunakan


untuk titrimetri:
1.

Asam-Basa

2.

Oksidasi Reduksi

3.

Pengendapan

4.

Pembentukan Kompleks

Persyaratan Analisa Titrimetri


1.

Reaksi harus berjalan sesuai dengan suatu persamaan reaksi


tertentu. Tidak boleh ada reaksi samping

2.

Reaksi harus berjalan sampai boleh dikatakan lengkap pada titik


ekivalensi. Dengan perkataan lain tetapan kesetimbangan reaksi
haruslah sangat besar.

3.

Beberapa metode harus tersedia untuk menetapkan kapan titik


ekivalesi tercapai. Suatu indicator haruslah tersedia atau beberapa
metode secara instrument dapat digunakan untuk memberitahu
analis kapan titran itu berhenti

4.

Diinginkan reaksi itu berjalan cepat, sehingga titrasi itu dapat


terlengkapi dalam beberapa menit.

Metode Titrimetri / Volumetri


Prosedur

analisis kimia yang didasarkan pada


pengukuran jumlah larutan titran yang bereaksi
dengan analit.

Larutan

titran : larutan yang digunakan untuk


mentitrasi, biasanya digunakan suatu larutan standar

Larutan

standar: larutan yang telah diketahui


konsentrasinya

titrasi

dilakukan dengan menambahkan sedikit demi


sedikit titran ke dalam analit

Level volume titran

Analisis titrimetri
berdasarkan reaksi:

Klem

aA + t T produk

buret

sejumlah a molekul analit A


bereaksi dengan t molekul
reagensia T.

Stopcock
erlenmeyer
Larutan
analit

Pengaduk
magnet

T (titran). Penambahan
titran dilakukan sedikit demi
sedikit melalui buret.
Titik ekuivalen
Titik dimana jumlah titran yang
ditambahkan ekuivalen dengan
jumlah analit secara
stoikhiometri

Sistem Konsentrasi

Dalam titrimetri sistem konsentrasi molaritas dan


normalitas yang paling banyak digunakan

Formalitas dan konsentrasi analitik berguna dalam


keadaan terjadi disosiasi atau pembentukan kompleks

Sistem persen berat biasa digunakan menyatakan


konsentrasi pendekatan dari pereaksi lab

Untuk larutan-larutan yang sangat encer menggunakan


satuan seperjuta atau seperseribu juta (ppm or ppb)

Besaran yang digunakan dalam


titrimetri

Berat Ekuivalen
Berat ekivalen suatu zat yang terlibat dalam suatu reaksi, dideff sbb:
1. Asam-basa: BE adalah berat (dalam gram) suatu zat yang diperlukan
untuk bereaksi dengan 1 mol (1,008 gram) H+
2. Redoks: BE adalah berat (dalam gram) suatu zat yang diperlukan
untuk memberikan atau bereaksi dengan 1 mol elektron.
3. Pengendapan atau pembentukan kompleks: BE adalah berat dalam
gr dari zat yang diperlukan untuk menyediakan atau bereaksi dengan
1 mol kation univalen, mol kation divalen, 1/3 mol kation trivalen,
dst)

Berat ekivalen

BERAT EKIVALEN (BE)


tergantung pada reaksi yang dialami zat tersebut sehingga
untuk mengetahui BE
perlu mengetahui proses apa yang dialami zat tersebut
Contoh : FeSO4 (Fe2+)
pada reaksi netralisasi BE = BM
(1 molek = mol)
pada reaksi redoks
(1 molek = 1 mol)

BE = BM

BERAT EKIVALEN DALAM PROSES NETRALISASI (Reaksi asambasa)


ASAM ATAU BASA
Asam-asam berbasa n , misal HnA atau basa berasam n, misal
L(OH)n
BM
BE n= = jumlah atom H atau ion OH
n

GARAM
Valensi asam dan basa sama : NaCl, NH4Br, KI, AgCl, CaCO3, BaSO4,
AlPO4
BM
BE =

valensi asam atau basa

Valensi asam dan basa tidak sama : Na2CO3 ,


Al2(SO4 )3
BE =

BM
hasil kali valensi asam dan basa

BERAT EKIVALEN DALAM SISTEM REDOKS


1 molek adalah banyaknya mol zat yang dapat melepas/mengikat satu
elektron

BMne = jumlah elektron


BE = ne
Contoh :
MnO4- + 8 H+ + 5 e Mn2+ + 4H2O

BM
BE =
5

MnO4- + 4 H+ + 3 e MnO2 + 2H2O

BM
BE =
3

PENGGUNAAN SISTEM EKIVALEN


Pembuatan larutan baku untuk titrimetri
Contoh : membuat larutan baku asam oksalat H2C2O4.2H2O (Mr = 126)
0,1 N sebanyak 100 mL
126
BM
= 63
=
2
2
100
0,1 N 100 mL = 0,1 x
x 63 = 0,6300 gram
1000
BE =

mempermudah perhitungan karena pada titrimetri titrasi


berakhir pada titik ekivalen (banyaknya molek zat pentitrasi
dan molek zat yang dititrasi sama)

Konsentrasi Larutan / Molaritas (M)


Sistem konsentrasi didasarkan pada volum larutan sehingga besaran ini sangat
bersesuaian dengan prosedur lab yang menggunakan volume sebagai jumlah
yang diukur.
Molaritas = jumlah mol solut per liter larutan

M=
M=

mol A
Liter larutan

mmol A
mL larutan

mol
V

Untuk mencari gram zat terlarut:


g = M x V x BM

Soal:
Hitung molaritas
a. 4 g NH3 dalam 0,5 L larutan
b. 40 mg H2SO4 dalam 2 ml larutan
c. 3,2 g KMnO4 dalam 0,8 L larutan

Soal:
Hitung molaritas suatu larutan H2SO4 yang
mempunyai densitas 1,30 g/ml dan mengandung
32,6% bobot SO3. BM SO3=80,06

Jawab: 1 liter larutan mengandung


g/ml x 1000ml/L x 0,326 = 424 g SO3

1,30

(424g) / (80,06 g/mol)


M=
= 5,3 mol/L
1 liter
Karena 1 mol SO3 menghasilkan dalam air
maka ada 5,3 mol/L H2SO4 dalam larutan itu

Soal

Berapa gram Na2SO4 (142,1 g/mol) diperlukan


untuk membuat larutan sebanyak 250 mL
dengan konsentrasi 0,683 M

Hitung jumlah mol dan jumlah gram KMnO4 (BM


= 158) dalam larutan sebanyak 3 L, 0.25 M

Formalitas
Sistem konsentrasi ini didefinisak sebagai berikut :

Formalitas = Jumlah bobot rumus solute per liter larutan


Atau
Dimana = banyaknya bobot rumus/molekul
Sehingga
Bobot Rumus: penjumlahan dari bobot-bobot atom, semua atom
dalam rumus kimia suatu zat dan normalnya sama dengan bobot
molekul.

Contoh:
Sebuah

contoh asam dikloro asetat Cl 2CHCOOH (BR = 128,94) seberat 6.447 gr dilarutkan dalam

500 mL larutan. Pada konsentrasi ini asammya telah terdisosiasi sekitar 45%. Hitung formalitas
asam dikloro asetat dan molaritas kedua zat (molekul Cl 2CHCOOH dan ion Cl2CHCOOH)

Jawab:

Cl2CHCOOH H+ + Cl2CHCOO-

Ini merupakan konsentrasi total spesies yang ditimbulkan dari asam dikloroasetat dan juga dirujuk
oleh ahli kimia analitis sebagai konsentrasi analitis dari asam itu. Konsentrasi kesetimbangan
molekul dan ion dikloroasetat adalah
[Cl2CHCOO-]

= 0,100 x 0,45 = 0,045 M

[Cl2CHCOOH]

= 0,100 x 0,55 = 0,055 M

Sehingga Formalisas adalah total konsentrasi.

Normalitas (N)
Seperti halnya dengan molaritas dan formalitas, sistem
konsentrasi ini berdasarkan volume larutan.
Deff :
Normalitas = jumlah ekivalen solut per liter larutan
ek A

mek A
N=
=
mL larutan
Liter larutan
gram
ek
ek =
N=
Berat Ekuivalen
V
Untuk mencari gram zat terlarut:
g = N x V x BE

Persen Berat gram zat terlarut dalam 100 g larutan


g zat terlarut

%=
x 100%
g zat terlarut + g pelarut
HCl pekat (BM 36,5) mempunyai
densitas 1,19 g/ml dan
mengandung 37% berat HCl. Berapa
ml asam pekat ini harus diambil dan
diencerkan menjadi 1 liter untuk
membuat larutan 0,100 M

g = M x V x BM
= (0,100 mol/L) x (1 L) x
(36,5 g/mol) = 3,65 gram
dalam 1 ml HCl pekat terdapat
1,19 g/ml HCl x 0,37 = 0,44
g/ml

Berapa M HCl pekat?


M = mol/L = g/(BM x V)
gram HCl = (1,19 g/ml) x (1000ml/L)
x 0,37 = 440 g/L
M = 440 g / {(36,5 g/mol) x 1 L }=
12,055 M

ml =
V 1=

3,65 g
= 8,3 ml
0,44 g/ml
M2 x V2
0,1 x 1
=
12,055
M1

= 0,0083 L = 8,3 ml

Soal:
Hitung berapa gram Na2CO3 murni diperlukan
untuk membuat 250 ml larutan 0,150 N. Natrium
karbonat itu dititrasi dengan HCl menurut
persamaan
CO32- + 2H+ H2CO3
Jawab:
Tiap Na2CO3 bereaksi dengan 2H+ , oleh karena itu berat
ekuivalennya setengah BM nya, 106/2 = 53 g/ek
jadi, banyaknya Na2CO3 yang diperlukan:
ek = g/BE
g = (0,15 ek/L) x (0,25 L) x (53 g/ek) = 1,99 g

Seperjuta (ppm)

Miliekuivalen dan milimol



Dalam
prosedur titrasi volume titran yang digunakan biasanya kurang dari 50 ml
dan konsentrasinya sekitar 0.1 ke 0.2 N. Ini berarti bahwa banyaknya ekuivalen
titran ada dalam orde:

0,05 liter x 0,10 ek/liter =0,005 ek


Karena jumlah ini begitu kecil, maka leih nyaman untuk menggunakan satuan
yang lebih kecil dari pada ekivalen yaitu miliekivalen(mek)
1000 mek = 1 ek
Sehingga perhitungan diatasmenjadi
50 mililiter x 0,10 mek/liter = 5 mek
Suatu larutan yang mengandung 0,002 ekivalen dalam 0,005 liter juga berarti
mengandung 2 mek dalam 5 mL dan Normalitasnya adalah

Make solution from solid

Molari =
tas

Gram zat

Zat

Gram

MR Zat

1000
V pelarut

Volume

Pengenceran

Contoh: Suatu larutan KMnO4 0,02 M disiapkan dengan


melarutkan sejumlah garam yang telah ditimbang dalam
labu volumetric 1 liter. Alikuot 25 mL dari larutan ini
ditaruh dalam labu volumetric 500 mL dan labu ini diisi
air sampai tanda sasaran. Hitunglah molaritas larutan
dalam labu 500 mL ini.
25 x 0,02 = 500 x M2
M2 = 0,001 M

Perhitungan Kemurnian Persen

mek titrasi = mek analit


V x N = mek titran = mek analit

Untuk mengungkapkan hasil sebagai presentase, miliekivalen analit


diubah ke bobot dan kemudian dibagi dengan bobot sampel:

Soal Latihan:
1.

Jelaskan pembuatan 5,0 L larutan 0,1 M Na2CO3 (105,99


g/mol) dari padatan standar primer

2.

0,1M larutan standar Na+ diperlukan untuk mengkalibrasi


metode fotometri nyala. Jelaskan bagaimana 500 mL
larutan tersebut disiapkan dari standar primer Na 2CO3

3.

Hitung konsentrasi molar etanol dalam suatu larutan


aqueous yang mengandung 2,3 g C2H5OH (46,07 g/mol)
dalam 3,5 L larutan

4.

Hitung konsentrasi molar analitik dan kesetimbangan dari


spesi solut dalam suatu larutan aq yang mengandung
285 mg asam trikloro asetat Cl3CCOOH (163,4 g/mol)
dalam 10 mL (asam mengalami 73% ionisasi dalam air)

contd
5. Terangkan cara pembuatan 2 L larutan 0,108 M BaCl 2 dari
BaCl2.2H2O (244,3 g/mol)
6. Hitung molaritas K+ dalam larutan aq yang mengandung
63,3 ppm K3Fe(CN)6 (329,2 g/mol)
7. Terangkan cara pembuatan 100 mL 6 M HCl dari larutan
pekat dengan specific gravity 1,18 dan mengandung 37%
(w/w) HCl (36,5 g/mol)
8. Titrasi 0,2121 g Na2C2O4 ( 134,00 g/mol) murni
memerlukan 43,31 mL KMnO4. Hitung molaritas larutan

Anda mungkin juga menyukai