Anda di halaman 1dari 74

PANDUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN


PROGRAM PENDIDIKAN GURU
PRAJABATAN

Oleh:
1. Endang Sri Andayani
2. Susilowaty
3. Kusubakti Andajani
4. Luciana
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
rahmatNya kami dapat menyelesaikan Panduan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang
akan digunakan untuk Program Profesional Guru (PPG) Prajab. Panduan ini bertujuan
untuk memberikan gambaran secara rinci tentang kegiatan PPL akan dilaksanakan oleh
mahasiswa calon guru selama mereka mengikuti program PPG Prajab, disertai dengan
instrumen penilaian yang diperlukan pada kegiatan PPL.
Kami bersyukur dapat bekerja dalam satu tim yang saling melengkapi. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan Panduan ini, terutama Bapak/Ibu tim pengembang kurikulum dan reviewer
yang telah memberikan masukan yang sangat bermanfaat dalam menyempurnakan Panduan
PPL ini.
Tentunya Panduan PPL ini masih banyak yang perlu disempurnakan. Oleh karena
itu kami berharap adanya masukan dan saran atas Panduan ini.
Semoga Panduan PPL ini bermanfaat untuk seluruh pihak pelaksana PPG Prajab,
khususnya mahasiswa calon guru yang akan melakukan PPL.

Jakarta, Juni 2022

Tim Penyusun

1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Pengertian 4
B. Landasan 4
C. Tujuan PPL 5
D. Prinsip Dasar PPL 6
E. Asesmen PPL 7
BAB II SISTEM & PROSEDUR PPL 8
A. Sistem PPL 8
B. Prosedur 8
C. Kegiatan 9
D. Supervisi Klinis 11
E. Pembelajaran Reflektif 11
F. Sistem Penilaian PPL 11
BAB III PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I 13
A. Orientasi 13
B. Observasi 13
C. Asistensi Mengajar 15
D. Praktik Pembelajaran Terbimbing 16
BAB IV PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II 19
A. Orientasi 19
B. Observasi 19
C. Praktik Pembelajaran Terbimbing 21
D. Praktik Pembelajaran Mandiri 21
E. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar 21
F. Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan melalui PTK Kolaboratif 22
BAB V PENGELOLAAN 24
A. Mekanisme PPL PPG 24

2
B. Persyaratan 24
C. Tugas dan Tanggungjawab 25
LAMPIRAN-LAMPIRAN 28

BAB I

PENDAHULUAN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang harus
ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan memperkuat
kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik profesional di sekolah. Proses
pengembangan kemampuan mengajar para calon guru ditempuh dengan menerapkan
prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke
(menirukan), dan nambahi (mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan
identitas guru dan proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikal
konteks satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya.
Pengalaman praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan berkelanjutan
melalui format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaboratif.
Untuk menjamin kegiatan PPL sesuai standar mutu Program PPG Prajabatan,
panduan ini dibuat sebagai acuan bagi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Mahasiswa
PPG, Guru Pamong (GP) PPL, Kepala Sekolah, atau mitra program PPG dalam
menjalankan perannya dalam mata kuliah PPL. Panduan ini memberikan gambaran umum
tentang PPL mulai dari pengertian, tujuan, prinsip dasar, prosedur dan kegiatan PPL,
sampai dengan evaluasinya. Implementasi panduan ini dapat disesuaikan dengan konteks
sosial, kultural, dan akademik di tiap perguruan tinggi penyelenggara PPG Prajabatan.

A. Pengertian
Sesuai dengan Permenristekdikti No 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan
Guru, dalam pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwa PPL adalah kegiatan mahasiswa peserta
Program PPG untuk mempraktikkan kemampuannya dalam pembelajaran di sekolah mitra.

3
PPL dilaksanakan selama dua semester, di mana pada Semester I dilaksanakan PPL I (PPL
Terbimbing) dan pada Semester II dilaksanakan PPL II (PPL Mandiri).

B. Landasan

Panduan PPL PPG Prajabatan ini disusun dan dilaksanakan dengan beberapa acuan.
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
4. Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru
5. Permendikbud No 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
6. Perdirjen GTK Nomor 2182/B/PD.00.02/2022 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan

C. Tujuan PPL
Secara umum, PPL bertujuan agar mahasiswa PPG memiliki pengalaman nyata dan
kontekstual dalam menerapkan seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi penguasaan materi bidang studi secara utuh. Secara
khusus, tujuan PPL yang dirumuskan dalam bentuk Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
(CPMK). CPMK PPL I adalah agar mahasiswa:
1) Terampil mengidentifikasi karakteristik peserta didik, lingkungan belajar, dan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara mandiri dan bertanggung jawab
(S1, KU1)
2) Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah, secara kolaboratif dengan
teman sejawat, guru sekolah, kepala sekolah, dan dosen pembimbing (S1, KU4,
KU6)
3) Terampil memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapi guru di sekolah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah (S1, KK2)
4) Terampil menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
standar kompetensi yang akan dicapai dengan mengadaptasi karakteristik

4
peserta didik, lingkungan belajar serta tahapan belajar yang sesuai dengan
karakteristik bidang ilmu dan teknologi yang dilakukan secara kolaboratif
dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing) (S1, KU6, KK2,
KK3)
5) Terampil melakukan praktik pembelajaran secara terbimbing sesuai dengan RPP
yang disusun secara bertanggung jawab dengan mengedepankan nilai etika
profesi guru (S1, KK2, KK3)
6) Terampil melakukan penilaian hasil belajar (pengetahuan, sikap, dan
keterampilan) peserta didik sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian (S1, KK2,
KK3)

Sedangkan CPMK Mata kuliah PPL II adalah mahasiswa:


1) Mampu menunjukkan profesionalitas sebagai guru secara mandiri dan
bertanggung jawab dengan mengutamakan kedisiplinan dan etika profesi serta
menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. (S1, KU1, KU2, KU6, KU7)
2) Mampu mengevaluasi secara kritis karakteristik peserta didik, lingkungan
belajar, dan pelaksanaan pembelajaran di sekolah di bawah bimbingan GP dan
DPL (S1, KU, KU6)
3) Mampu menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai; dan berdasarkan hasil evaluasi kritis terhadap
karakteristik peserta didik dan  lingkungan belajar; dengan mengintegrasikan
teknologi dan pembelajaran berbasis projek; yang didiskusikan bersama rekan
sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing (S1, KU6, KK1, KK2, KK3)
4) Mampu melakukan praktek mengajar secara terbimbing dan mandiri, sesuai
dengan RPP yang disusun; dengan mengedepankan kebutuhan peserta didik
yang beragam untuk memenuhi nilai-nilai kemanusiaan, toleran, dan
multikulturalisme. (S1, KK1, KK2, KK3)
5) Mampu melakukan metode penilaian hasil belajar yang beragam yang meliputi
3 domain pembelajaran (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) peserta didik
sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian (S1, KK1, KK2, KK3)
6) Mampu melakukan refleksi dan inovasi pembelajaran secara berkelanjutan
melalui Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (PTKK) untuk memecahkan

5
berbagai masalah pembelajaran secara sistematis (S1, KU1, KU2, KU6, KK1,
KK2, KK3)

D. Prinsip Dasar PPL


Pada dasarnya PPL dapat dikembangkan secara mandiri oleh masing-masing
penyelenggara PPG dengan berpijak pada prinsip enam prinsip di bawah ini.
1) PPL dikembangkan secara bertahap, yakni:
a) Observasi terhadap peserta didik dan lingkungan belajar
b) Praktik pembelajaran terbimbing
c) Praktik pengajaran mandiri
d) Studi kasus terhadap seorang atau sekelompok peserta didik yang
bermasalah dalam pembelajaran (case study/case reasoning)
Aktivitas di semua tahapan dicatat di dalam Jurnal Harian (Lampiran 8)
2) Praktik pembelajaran dilakukan dengan siklus: menyusun rencana
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi dan refleksi
pelaksanaan pembelajaran, dan menyusun rencana tindak lanjut untuk
pembelajaran berikutnya.
3) Pelaksanaan praktik pembelajaran dilakukan dengan menggunakan pendekatan
inkuiri yang sesuai dengan konteks belajar siswa.
4) PPL dilakukan dengan menggunakan pendekatan reflektif terhadap seluruh
tahapan PPL. Reflektif adalah proses memikirkan dan merenungkan tindakan
dan proses berpikir yang telah dilaluinya sehingga melalui proses tersebut
seseorang melakukan proses belajar secara berkelanjutan (Schon, 1983). Di
dalam PPL, dosen dan guru pamong memberikan tugas dan pertanyaannya-
pertanyaan kepada mahasiswa PPG agar mahasiswa belajar dari
pengalamannya. Proses reflektif tidak hanya terbatas pada aspek kognitif
melainkan juga mencakup aspek emosi seperti minat terhadap profesi guru dan
komitmen untuk terus mengembangkan diri.
5) Beban belajar PPL
- PPL I dilakukan dengan tahapan observasi, asistensi mengajar, dan tiga
siklus pembelajaran terbimbing)
- PPL II dilakukan dengan tahapan satu kali siklus pembelajaran terbimbing
dan 5 kali siklus pembelajaran mandiri.

6
6) PPL terhubung (embedded) dengan mata kuliah inti lainnya, artinya kegiatan
PPL berkaitan dengan pencapaian kompetensi di mata kuliah lain. Pengetahuan
yang dipelajari pada perkuliahan teori direfleksikan, dikontekstualisasikan, atau
dipraktikkan oleh calon guru pada kegiatan PPL di sekolah. Mata kuliah yang
terhubung dengan Mata Kuliah PPL adalah (1) Mata Kuliah Pemahaman
tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP); (2) Mata Kuliah Prinsip
Pengajaran dan Asesmen yang Efektif I (PPA1); dan (3) Mata Kuliah Prinsip
Pengajaran dan Asesmen yang Efektif II (PPA 2)

E. Asesmen PPL
Asesmen PPL dititikberatkan pada kemampuan mahasiswa dalam berefleksi
terhadap praktik pengajarannya. Refleksi bukan sekedar mengingat atau berpikir tentang
apa yang telah dilakukan, namun diawali dengan kesadaran dan pemahaman terhadap
sebuah problem/dilema dalam pengajaran dan pembelajaran. Kegiatan refleksi diawali dari
mengidentifikasi problem/dilema secara kritis dan membuatnya menjadi eksplisit,
menganalisis permasalahan, menemukan solusi-solusi secara kreatif, serta melakukan
tindak lanjut untuk memperbaiki pembelajaran secara berkesinambungan.

7
BAB II SISTEM & PROSEDUR PPL

A. Sistem PPL
PPL dilaksanakan dengan sistem terintegrasi dengan beberapa mata kuliah teori.
PPL dilaksanakan sepanjang masa studi PPG, yakni dilaksanakan pada semester I dan II.
PPL dilaksanakan dengan pendekatan supervisi klinis, yakni melalui bimbingan oleh
profesional yaitu Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pamong (GP). PPL
mengadopsi lesson study dan PTK Kolaboratif untuk melatih mahasiswa melakukan
kegiatan reflektif secara berkelanjutan.

B. Prosedur
PPL PPG Prajabatan dilakukan dengan pola series dan embedded dengan mata
kuliah teori. PPL diwadahi dalam 2 mata kuliah, yaitu:
- Mata Kuliah PPL I (6 sks) disajikan pada Semester I, terhubung dengan Mata
Kuliah PPDP dan PPA 1
- Mata kuliah PPL II (10 sks) disajikan pada Semester II, terhubung dengan Mata
Kuliah PPA 2
Keterhubungan Mata Kuliah PPL dengan mata kuliah lain tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
- Mata kuliah PPDP dan PPA dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan PPL di
sekolah. Oleh karena itu penjadwalan kegiatan PPL di sekolah harus
mempertimbangkan jadwal kuliah teori di kampus.
- Model pembelajaran mata kuliah PPL dengan mata kuliah terhubung bersifat
series, di mana perolehan kompetensi teori dan praktik dilakukan secara
bersamaan. Penguatan kompetensi MK PPDP dan PPA dilakukan melalui
kegiatan observasi dan praktik di sekolah dan hasil pengalaman praktik
pembelajaran di sekolah dijadikan bahan diskusi pada Mata Kuliah PPDP dan
PPA di kampus.
Berikut disajikan prosedur PPL dan keterhubungan Mata Kuliah PPL I dan PPL
II serta keterkaitannya dengan Mata Kuliah PPDP, PPA-1, dan PPA-2.

8
C. Kegiatan
1) Tempat Kegiatan PPL
PPL PPG Prajabatan dilaksanakan di sekolah mitra Lembaga Pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) dan memenuhi kriteria seperti yang disajikan pada Bab V. PPL I dan
PPL II disarankan untuk dilaksanakan di sekolah yang sama.

2) Pengelolaan PPL
PPL PPG Prajabatan dikelola melalui tahapan: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.
Masing-masing kegiatan dari tiap tahapan dijelaskan seperti di bawah ini.
a) Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahapan adalah sebagai berikut:
- Identifikasi jumlah dan bidang studi peserta PPL
- Pemilihan dan penetapan sekolah mitra yang memenuhi persyaratan
- Koordinasi dengan sekolah mitra dan program studi untuk menetapkan GP/
DPL serta jadwal pelaksanaan kegiatan
- Koordinasi antara program studi dengan GP, GPL, dan dosen mata kuliah
terhubung, untuk menentukan jadwal kegiatan mahasiswa dalam memenuhi
tugas mata kuliah terkait selama waktu PPL
- Pembekalan PPL PPG Prajabatan kepada GP, DPL, dan mahasiswa
b) Pelaksanaan
Pelaksanaan PPL mencakup kegiatan:
- Penyerahan mahasiswa PPL oleh LPTK ke sekolah mitra
- Mahasiswa melaksanakan PPL di sekolah mitra
- Monitoring kegiatan PPL oleh LPTK

9
- Penarikan mahasiswa PPL dari sekolah mitra
c) Evaluasi dan tindak lanjut
- Kegiatan evaluasi dilakukan oleh LPTK berdasarkan hasil monitoring, yaitu
terhadap proses setiap tahapan manajemen PPL, serta penilaian hasil akhir dari
kegiatan PPL
- Evaluasi kegiatan dilakukan dengan menggunakan instrumen terstandar dan
hasilnya dianalisis, serta didokumentasikan
- Hasil evaluasi kegiatan PPL dibahas dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
RTM merumuskan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas
pelaksanaan kegiatan PPL dan peningkatan standar mutu PPL untuk periode
berikutnya
3) Waktu PPL
Kegiatan PPL dilaksanakan pada Semester I dan II. Beban belajar mahasiswa pada
PPL I dan II tergantung dari jumlah sks pada mata kuliah tersebut. Walaupun penetapan
waktu (hari/jam) kegiatan PPL di sekolah diserahkan pada LPTK, namun LPTK wajib
memenuhi standar jumlah beban belajar dan jumlah jam pelaksanaan PPL di sekolah,
seperti berikut.

Tabel 2.1 Alokasi Waktu PPL PPG Prajabatan


Jumlah Jumlah Jumlah
No Keterangan Semester
sks Jam Hari*)
1 PPL I 6 I 272 36
2 PPL II 10 II 453 60
*) dengan asumsi 1 hari PPL = 7 – 8 jam di sekolah
Berdasar Tabel 2.1 nampak bahwa pada Semester I mahasiswa mempunyai
kesempatan untuk belajar di sekolah mitra sebanyak 272 jam atau 36 hari (dengan asumsi 1
hari PPL di sekolah = 7 – 8 jam). Maknanya adalah, walaupun satu semester identik dengan
4 bulan atau 16 minggu, namun bukan berarti selama waktu tersebut mahasiswa ada di
sekolah. Sesuai standar PPL, jumlah jam belajar mahasiswa pada PPL I adalah 36 hari dan
PPL II 60 hari yang dapat dialokasikan selama rentang waktu Semester I dan II. Semua
kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk memenuhi beban belajar tersebut
didokumentasikan di dalam Jurnal Harian PPL PPG Prajabatan. Berikut disajikan rambu-
rambu alokasi waktu PPL PPG Prajabatan

10
Tabel 2.2 Rambu-Rambu alokasi waktu PPL
No Kegiatan PPL 1 Alokasi Waktu
1 Orientasi 1 hari (7 - 8 jam)
2 Observasi 5 Hari (35 – 40 jam)

3 Asistensi Mengajar (1 siklus pembelajaran*) 5 hari (35 – 40 jam)

Praktik pembelajaran Terbimbing (3 siklus Per siklus @ 8 hari = 24 hari


4
pembelajaran) (168 -192 jam)
5 Diskusi Refleksi akhir PPL 1 1 hari ( 7 – 8 jam)
No Kegiatan PPL II Alokasi Waktu
1 Orientasi 1 hari (7 - 8 jam)
Praktik pembelajaran Terbimbing (1 siklus
2 8 hari (56 – 64 jam)
pembelajaran)
Praktik pembelajaran Mandiri (5 siklus
3 40 hari (280 – 320 jam)
pembelajaran)
4 Melakukan Kegiatan Non Mengajar 6 hari (42 jam – 48 jam)
5 Menyusun Artikel Hasil PTK 4 hari (24 jam – 32 jam)
6 Diskusi Refleksi akhir PPL II 1 hari (7 – 8 jam)

*)Satu siklus pembelajaran mencakup kegiatan membuat rencana pembelajaran & perangkatnya,
melaksanakan pembelajaran, melakukan evaluasi & refleksi pembelajaran, dan menyusun RTL.
Satuan ukuran siklus pembelajaran adalah RPP dan bukan jumlah mengajar di kelas atau di luar
kelas. Dalam satu siklus pembelajaran dimungkinkan mahasiswa melakukan praktik mengajar lebih
dari satu kali di kelas atau di luar kelas.

D. Supervisi Klinis
Supervisi merupakan suatu proses bimbingan kepada mahasiswa bertujuan untuk
membantu mengembangkan profesionalitasnya, khususnya dalam mengajar berdasarkan
hasil observasi dan analisis data secara teliti dan objektif. Supervisi klinis dilakukan oleh
DPL dan GP. Supervisi klinis dilakukan dengan prinsip (1) professional; (2) pendekatan

11
kolegial, interaktif dan terbuka; (3) demokratis; (4) berbasis pada kebutuhan dan aspirasi
peserta; dan (5) pengkajian balikan berdasarkan data observasi untuk memantapkan
rencana kegiatan selanjutnya.

E. Pembelajaran Reflektif
Untuk mencapai CPMK yang ditetapkan, mata kuliah PPL dilaksanakan
menggunakan metode pembelajaran reflektif. Metode reflektif dilakukan dengan cara
mahasiswa merefleksikan dirinya atas pengalaman yang diperoleh pada setiap kegiatan
PPL. Refleksi dilakukan untuk mendapatkan makna dari setiap peristiwa pembelajaran
yang dilakukan sehingga akan mengubah perspektif konseptualnya. Refleksi dilakukan oleh
mahasiswa secara mandiri atau bersama-sama dengan DPL, GP, atau teman sejawat setelah
melaksanakan setiap tahapan siklus pembelajaran. Hasil refleksi digunakan sebagai dasar
untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk pembelajaran berikutnya. Demikian
seterusnya, sehingga menjadi habit mahasiswa calon guru pemula untuk meningkatkan
kompetensinya.

F. Sistem Penilaian PPL


1. Penilaian PPL mencakup penilaian proses dan produk. (a) Penilaian proses meliputi
penilaian kompetensi praktik pembelajaran, kegiatan non mengajar, dan aspek
sosial kepribadian. Penilaian proses ditekankan pada perkembangan kompetensi-
kompetensi tersebut dan bukan semata keterlaksanaan kegiatan. Oleh karena itu
kemampuan melakukan refleksi dan merancang tindak lanjut menjadi fokus pada
penilaian proses PPL. (b) Penilaian produk mencakup penilaian terhadap perangkat
pembelajaran dan dokumen hasil evaluasi dan refleksi.
2. Penilaian proses dan produk PPL dilakukan oleh DPL dan GP.
3. Standar kelulusan PPL (PPL I dan PPL II) minimal B (3,0). Bagi mahasiswa yang
belum mencapai standar minimal, diberikan kesempatan untuk melakukan latihan
ulang sampai dengan diperoleh nilai sesuai dengan standar minimal tersebut.
4. Bobot penilaian akhir PPL adalah sebagai berikut.
a. PPL I
No Aspek yang dinilai Bobot
1 Kemampuan Observasi 10%
2 Kemampuan Asistensi Mengajar 20%
3 Praktik pembelajaran terbimbing (3 siklus) 60%

12
Setiap siklus mencakup kegiatan
- Menyusun rencana & perangkat pembelajaran
- Pelaksanaan pembelajaran  
- Evaluasi dan refleksi
- Menyusun RTL
3 Kompetensi sosial dan kepribadian 10%

b. PPL II
No Aspek yang dinilai Bobot
Kemampuan Observasi untuk merancang
1 pembelajaran berbasis data (data-driven 15%
learning)
Kemampuan Praktik pembelajaran (enam siklus
yang terbagi dalam satu siklus praktik
2 40%
pembelajaran terbimbing dan lima siklus
pembelajaran mandiri) berdasarkan konteks
  Setiap siklus mencakup kegiatan.  
  - Menyusun rencana & perangkat pembelajaran  
  - Pelaksanaan pembelajaran  
  - Evaluasi dan refleksi  
  - Menyusun RTL  
Kemampuan berinteraksi sosial dan profesional
3 15%
dalam lingkungan budaya sekolah
Kemampuan melakukan perbaikan berkelanjutan
4 (continuous learning improvement) melalui 30%
Penelitian Tindakan Kelas kolaboratif

13
BAB III PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I
Secara umum Mata Kuliah PPL I memfasilitasi calon guru mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam memahami peserta didik, proses dan lingkungan belajar
peserta didik, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran secara
kontekstual, serta mampu mengambil keputusan profesional. Pengembangan kompetensi
dilakukan secara bertahap: (1)  melakukan observasi lingkungan akademik dan non
akademik, (2) membantu guru pamong melaksanakan pembelajaran, dan (3) merancang
perangkat pembelajaran, melaksanakan pembelajaran terbimbing, melaksanakan evaluasi &
refleksi atas pembelajaran pembelajaran yang dilakukan, serta melakukan tindak lanjut
untuk  mengembangkan pembelajaran berikutnya. Berikut ini disajikan secara terperinci
tahapan kegiatan PPL I tersebut.

A. Orientasi
Sebelum melakukan kegiatan observasi, mahasiswa mengikuti kegiatan orientasi
yang dimaksudkan untuk mengenalkan mahasiswa PPG berbagai hal terkait sekolah, di
antaranya manajemen pendidikan yang berlaku di sekolah tersebut, kultur sekolah serta
berbagai kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan non akademik lainnya yang diterapkan di
sekolah mitra lokasi. Kegiatan orientasi dilakukan pada hari pertama dilaksanakannya PPL
I di sekolah dan orientasi PPL diberikan oleh Kepala Sekolah atau Penanggungjawab PPL
PPG Prajabatan di sekolah

B. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3. Kegiatan
observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan menangkap dan memaknai
kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama proses pembelajaran yang berpotensi
mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu, observasi juga bertujuan agar
mahasiswa memiliki pemahaman yang utuh tentang lingkungan akademik dan non
akademik di sekolah tempat PPL I. Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala
atau perubahan di sekolah dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi selanjutnya
dirumuskan dalam bentuk inferensi/kesimpulan sementara. Oleh karena itu sebelum
melakukan observasi, mahasiswa perlu mendapatkan pembekalan tentang bagaimana
melakukan observasi yang baik. Pembekalan materi observasi ini dilakukan oleh pengelola
PPG sebelum mahasiswa terjun ke sekolah. Kegiatan observasi akademik dan non
akademik yang wajib dilakukan dijelaskan di bawah ini.

14
Tabel 3.1 Sasaran Observasi PPL I
No Sasaran Observasi Keterangan Luaran
1 Karakteristik Peserta - Kegiatan ini dilakukan mahasiswa pada awal Laporan Hasil
Didik kegiatan PPL dan data didokumentasikan Observasi
sebagai bahan untuk melakukan praktik
pembelajaran di PLL I dan PPL II. Data hasil
observasi juga digunakan untuk memenuhi
tugas MK PPDP.
- Pada setiap awal pembelajaran mahasiswa
melakukan evaluasi data hasil observasi
sebagai bahan untuk menyusun rencana
pembelajaran.
- Materi observasi minimal mencakup:
karakteristik peserta didik dari sisi etnik,
budaya, status sosial, minat, perkembangan
kognitif, kemampuan awal, gaya belajar,
motivasi, perkembangan emosi,
perkembangan sosial, perkembangan moral
dan spiritual, dan perkembangan motorik

- Contoh Format Lembar Observasi Karakteristik


Peserta Didik disajikan pada Lampiran 1
2 Perangkat - Observasi dilakukan terhadap RPP dan Laporan Hasil
Pembelajaran perangkat pembelajaran yang disusun oleh GP Observasi
dan akan digunakan pada kegiatan asistensi
mengajar.
- Kegiatan observasi juga terhubung dengan
Mata Kuliah PPDP dan PPA 1. Bentuk dan
materi penugasan Mata Kuliah PPDP dan PPA-
1 dapat dilihat pada Modul mata kuliah
tersebut
- Materi Observasi minimal mencakup analisis
ketepatan: rumusan tujuan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, bahan ajar,
media, strategi pembelajaran, serta evaluasi
pembelajaran
- Contoh Format Lembar Observasi Perangkat
Pembelajaran disajikan pada Lampiran 2

15
3 Pelaksanaan - Observasi dilakukan bersamaan dengan Laporan Hasil
Pembelajaran kegiatan asistensi mengajar dan praktik Observasi
pembelajaran terbimbing
- Kegiatan observasi ini juga terhubung dengan
Mata Kuliah PPDP dan PPA-1
- Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh Guru
Pamong atau teman sejawat di kelas atau di
luar kelas
- Materi observasi minimal mencakup: analisis
keterlaksanaan RPP, proses belajar mengajar,
dan respon peserta didik dalam proses
pembelajaran,

- Contoh Format Lembar Observasi Praktik


Pembelajaran disajikan pada Lampiran 3

1) Observasi Lingkungan Non Akademik

No Sasaran Observasi Keterangan Luaran


- Observasi ini dilakukan minimal terhadap
pelaksanaan manajemen kurikulum,
kesiswaan, sumber daya manusia, sarana &
prasarana, anggaran, dan ketatalaksanaan Laporan
1 Manajemen Sekolah Hasil
sekolah tempat PPL I
Observasi
- Contoh Format Lembar Observasi
Manajemen Sekolah disajikan pada
Lampiran 4
Observasi ini dilakukan untuk memahami
situasi dan kondisi sekolah, seperti
Laporan
Lingkungan Belajar di keberadaan dan fungsi fasilitas sekolah,
2 Hasil
sekolah kondisi guru, aktivitas guru di sekolah,
Observasi
kegiatan ekstra kurikuler; dan budaya
sekolah.

16
- Kegiatan observasi dapat ditunjang dengan
wawancara dengan kepala sekolah, staf TU,
guru bidang studi, guru BK, wali kelas, dan
petugas perpustakaan sekolah
- Contoh Format Lembar Observasi
Lingkungan Belajar di Sekolah disajikan
pada Lampiran 5

Tahapan kegiatan observasi, secara umum dijabarkan di bawah ini.


(a) Sebelum melakukan observasi mahasiswa mendapatkan pemahaman dan
keterampilan yang cukup untuk melakukan observasi. Pembekalan teknik observasi
dilakukan oleh Pengelola PPG pada saat kegiatan Pembekalan PPL PP.
(b) Berkonsultasi dengan Kepala Sekolah atau Koordinator PPL di sekolah untuk
menentukan sasaran dan jadwal observasi
(c) Mempersiapkan instrumen observasi sesuai dengan sasaran observasi
(d) Menyusun draf laporan hasil observasi yang berisi tentang data atau informasi hasil
observasi, serta kesimpulan dan saran kreatif untuk perbaikan atau penyempurnaan.
(e) Mendiskusikan draf laporan hasil observasi dengan GP dan DPL
(f) Menyempurnakan laporan hasil observasi

C. Asistensi Mengajar
Asistensi mengajar merupakan kegiatan mahasiswa PPG membantu GP
melaksanakan tugas keguruan di sekolah. Pada kegiatan asistensi ini mahasiswa mengambil
peran yang lebih sedikit dibanding GP dalam melaksanakan setiap tahapan pembelajaran.
Secara detail langkah kegiatan asistensi mengajar adalah sebagai berikut:
a. mahasiswa mendapatkan informasi tentang tugas guru pamong di sekolah,
b. GP dan DPL menetapkan mata pelajaran dan kelas yang akan digunakan mahasiswa
melakukan asistensi mengajar,
c. mahasiswa melaksanakan kegiatan asistensi mengajar dengan membantu GP dalam
beberapa hal berikut:
- menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
- mempersiapkan bahan ajar, media pembelajaran, serta alat evaluasi, dan
- melaksanakan pembelajaran di kelas atau di luar kelas, misalnya membantu GP
mengatur kelompok belajar, membagikan Lembar Kerja Siswa, atau mengoreksi
hasil tes peserta didik.

17
d. mahasiswa mencatat dan mendokumentasikan semua bentuk kegiatan asistensi
mengajar yang dilakukan,
e. mahasiswa melakukan refleksi atas hasil kegiatan asistensi mengajar dan
mendiskusikannya dengan GP dan DPL untuk membuat RTL.

D. Praktik Pembelajaran Terbimbing


Praktik Pembelajaran Terbimbing dilakukan untuk mencapai CPMK 4, 5, dan 6. Pada
praktik pembelajaran terbimbing mahasiswa PPG berlatih mengajar di bawah bimbingan
intensif GP dan atau DPL. Setiap mahasiswa minimal melakukan tiga siklus praktik
pembelajaran terbimbing dengan menggunakan format Lesson Study, melalui siklus Plan
(merancang pembelajaran), Do/See (melaksanakan pembelajaran & observasi), dan
Refleksi & Tindak Lanjut. Langkah pada setiap siklus praktik pembelajaran terbimbing
dijelaskan di bawah ini.
1) Penyusunan Perangkat Pembelajaran (PLAN)
a. Bersama dengan GP menetapkan Kelas, Mata Pelajaran, Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan diajarkan
b. Menganalisis hasil observasi tentang karakteristik peserta didik dan lingkungan
belajar kelas yang akan diajar sebagai dasar untuk menyusun perangkat
pembelajaran
c. Bersama dengan teman sejawat, guru pamong, dan dosen pembimbing:
- menyusun dan menyepakati RPP
- menyiapkan perangkat pembelajaran (bahan ajar, media pembelajaran, dan
alat evaluasi)
d. Hasil dari kegiatan PLAN adalah RPP, bahan ajar, media pembelajaran, serta
alat evaluasi yang siap digunakan
Dalam perancangan RPP mahasiswa harus:
a. memastikan kegiatan yang dirancang membantu siswa ‘mengalami proses
berpikir’ dengan keterlibatan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya secara
utuh
b. memahami dengan jelas dampak teknologi yang digunakan dalam
menstimulasi siswa berpikir untuk mencapai tujuan pembelajaran (digital
pedagogi) dan menciptakan atmosfir belajar yang kondusif bagi peserta
didik

18
c. merancang dengan baik ‘cara bertanya (questioning)’ dengan jenis
pertanyaan beragam sesuai dengan tujuan pembelajaran (pertanyaan
HOT/LOT, imajinatif, faktual, terbuka, tertutup)
d. merancang dengan jelas indikator pencapaian tujuan pembelajaran dari
aspek kognitif dan afektif peserta didik secara utuh
e. menganalisis keseluruhan perangkat untuk memastikan keselarasan setiap
episode pembelajaran dari pembukaan, penyampaian, dan penutupan dalam
pengalaman belajar peserta didik yang tercipta, proses peserta didik berpikir
untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan indikator ketercapaian tujuan
pembelajaran dari aspek kognitif dan afektif peserta didik
2) Pelaksanaan Pembelajaran (DO & SEE)
Setelah perangkat pembelajaran disusun, selanjutnya dilakukan praktik
pembelajaran dengan langkah sebagai berikut:
a. mahasiswa PPG sebagai praktikan (selanjutnya disebut Guru Model) membagi
tugas kepada GP, DPL, dan teman sejawat untuk berperan sebagai observer,
yakni melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa di kelas saat
pembelajaran berlangsung
b. guru Model melakukan praktik pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan
pada kegiatan PLAN
c. observer melakukan observasi (SEE) dengan menggunakan Format Lembar
Observasi Lesson Study (FLO-ILS). Perhatian observer difokuskan kepada
perilaku siswa di kelas dan bukan pada aktivitas mengajar guru model
d. waktu kegiatan pembelajaran menyesuaikan waktu dan jumlah jam pelajaran
mata pelajaran

3) Refleksi Pembelajaran dan Menyusun Rencana Tindak Lanjut


Setelah melakukan praktik pembelajaran, mahasiswa PPG melakukan refleksi
pembelajaran. Pada dasarnya, refleksi dapat dilakukan dengan empat mode, yaitu:
- reflection in-action (pada saat mengajar untuk melatih kepekaan dan
melakukan penyesuaian berdasarkan situasi riil yang dihadapi)
- reflection on-action (setelah mengajar untuk melihat pengalaman dan
mempersiapkan praktik selanjutnya)

19
- reflection for-action (menganalisis praktik untuk perubahan yang lebih baik di
praktik berikutnya)
- reflection within-action (mencari tahu secara kritis tujuan, perasaan, dan
pemikiran mahasiswa sendiri yang melandasi praktik yang dilakukannya)
Refleksi dilakukan dengan melihat secara kritis apa yang terjadi, mengapa itu terjadi,
mengapa yang terjadi itu esensial, apa keterkaitannya dengan data yang dipakai sebagai
landasan perencanaan pembelajaran, bagaimana saya menginterpretasikannya, apa dasar
saya menginterpretasikannya, perubahan minor atau mayor apa yang dapat saya lakukan,
apa dampaknya, dan seterusnya.
Tahapan yang dilakukan untuk melakukan refleksi atas pembelajaran yang telah
dilakukan adalah langkah sebagai berikut:
a. bersama dengan teman sejawat, GP, dan DPL, guru model melaksanakan
diskusi untuk melakukan refleksi dan membuat RTL. Kegiatan ini dilakukan
dengan langkah-langkah di bawah ini.
- Menentukan Moderator (untuk memimpin jalannya diskusi) dan notulis
(jika diperlukan)
- Guru model menceritakan pengalamannya saat mengajar. Bagaimana
perasaannya saat mengajar, apa yang sudah/belum dicapai saat
pembelajaran, kendala saat mengajar, dan sebagainya
- Secara bergilir observer berbagi informasi tentang hasil observasi.
Pembahasan tidak dimaksudkan untuk mengomentari aktivitas guru model
ketika melaksanakan pembelajaran, melainkan lebih diarahkan pada hasil
pengamatan terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran di kelas.
Observer berbagi informasi tentang bagaimana siswa berfikir, belajar,
berpartisipasi, dan berperilaku saat pembelajaran berlangsung. Pada tahap
ini GP dan DPL berperan sebagai observer dan bukan sebagai supervisor
- Bersama-sama mendiskusikan berbagai isu tentang praktik belajar
mengajar yang efektif, mengevaluasi evaluasi
keberhasilan/ketidakberhasilan pembelajaran, good practice dan menyusun
RTL
Setelah selesai melakukan diskusi refleksi ini, bagi mahasiswa yang masih
mengalami kesulitan atau permasalahan dalam pembelajaran, meminta kepada
supervisor (GP & DPL) untuk diberikan supervisi klinis. Hasil supervisi klinis

20
selanjutnya digunakan untuk menyempurnakan rencana tindak lanjut untuk
perbaikan rencana pembelajaran berikutnya.
b. Guru Model membuat laporan hasil refleksi (mencakup evaluasi atas
perencanaan pembelajaran, evaluasi keberhasilan/ketidakberhasilan
pembelajaran, good practice dan rencana tindak lanjut)

21
BAB IV PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II

Mata Kuliah PPL II merupakan lanjutan Mata Kuliah PPL I. Matakuliah ini
merupakan forum bagi mahasiswa PPG untuk menguatkan kemampuan mengembangkan
pembelajaran berbasis data (data-driven learning) dengan landasan utuh dari
pengembangan akademik, sosial emosional, dan profesionalnya sebagai calon guru pemula.
Pengembangan kompetensi ini bersifat organik, integratif, berkelanjutan, dan kolaboratif.
Seperti dijelaskan pada BAB I bahwa secara umum kompetensi yang akan dicapai pada
PPL II adalah mahasiswa secara mandiri terampil melakukan pembelajaran yang mendidik,
terampil melakukan refleksi dan merumuskan RTL, serta mampu melaksanakan tugas-
tugas guru di sekolah di luar kegiatan mengajar. Berikut dijelaskan kegiatan yang harus
dilakukan selama mengikuti PPL II.

A. Orientasi
Kegiatan orientasi pada PPL II dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada
mahasiswa PPG terkait dengan sekolah, khususnya tentang program dan kegiatan sekolah,
kebijakan dan jadwal pembelajaran pada semester berjalan, serta berbagai informasi
tentang kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan non akademik lainnya yang diterapkan di
sekolah mitra lokasi PPL. Kegiatan orientasi dilakukan pada hari pertama dilaksanakannya
PPL II di sekolah dan informasi diberikan oleh Kepala Sekolah atau Koordinator PPL II di
sekolah.

B. Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 2. Ruang lingkup observasi
adalah lingkungan sekolah dan kelas. Tujuan observasi mencakup tiga fokus: (1)
keterampilan melakukan observasi, (2) keterampilan untuk memahami, mengidentifikasi
karakteristik lingkungan sekolah dan kelas, dan (3) keterampilan menginterpretasikan
fenomena kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik, sebagai bahan untuk
mengembangkan rencana pembelajaran beserta perangkatnya.
Kegiatan observasi pada Mata Kuliah PPL II terhubung dengan Mata Kuliah PPA 2.
Sasaran, materi, serta laporan observasi Mata Kuliah PPA 2 mengikuti tagihan yang
ditetapkan oleh mata kuliah tersebut. Sedangkan sasaran observasi PPL II beserta tagihan
atau luaran yang harus dibuat oleh mahasiswa adalah seperti berikut.

22
Tabel 4.1 Tabel Sasaran Observasi PPL II
No Sasaran Observasi Keterangan Luaran
1 Karakteristik Kegiatan ini dilakukan pada setiap awal melakukan Laporan Hasil
Peserta Didik siklus pembelajaran, sebagai bahan untuk Observasi
menyusun rencana pembelajaran
Materi observasi minimal mencakup: karakteristik
peserta didik di kelas yang akan diajar dari sisi
etnik, budaya, status sosial, minat, perkembangan
kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi,
perkembangan emosi, perkembangan sosial,
perkembangan moral dan spiritual, dan
perkembangan motorik peserta didik
Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta
Didik (FLO-KPD): Lampiran 1
2 Pelaksanaan Observasi dilakukan terhadap pembelajaran teman Laporan Hasil
Pembelajaran sejawat. Setiap mahasiswa wajib berperan sebagai Observasi
observer pada 3 kali pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh teman sejawat, yakni pada
aktivitas DO & SEE.
Kegiatan observasi ini juga terhubung dengan Mata
Kuliah PPA 2
Materi observasi minimal mencakup: analisis
keterlaksanaan RPP, aktivitas belajar peserta didik,
faktor pendukung dan kendala proses pembelajaran,
serta saran untuk tindak lanjut.
Format Lembar Observasi Pelaksanaan
Pembelajaran (FLO-PP): Lampiran 3
3 Observasi Kegiatan Observasi dilakukan terhadap pelaksanaan berbagai Laporan Kegiatan
ekstra kurikuler di kegiatan ekstra kurikuler di sekolah. Fokus Ekstrakurikuler
sekolah observasi adalah bentuk kegiatan, pelaksanaan
kegiatan, peserta didik yang terlibat, faktor
pendukung dan kendalanya

C. Praktik Pembelajaran Terbimbing


Setelah kegiatan orientasi, mahasiswa melakukan observasi terbatas pada kelas
yang akan digunakan untuk mengajar. Mahasiswa mengobservasi karakteristik peserta
didik serta lingkungan belajarnya. Hasil observasi digunakan untuk membuat rencana
pembelajaran di bawah bimbingan GP dan DPL. Setiap mahasiswa wajib melaksanakan 1

23
(satu) siklus praktik pembelajaran terbimbing. Praktik pembelajaran terbimbing
dilakukan dengan menggunakan format lesson study dengan siklus Plan, Do & See,
Refleksi & tindak lanjut, seperti telah dijelaskan pada PPL I. Hasil pelaksanaan siklus
pembelajaran terbimbing ini (yang tergambarkan dari hasil refleksi dan RTL) wajib
digunakan mahasiswa sebagai bahan untuk mengembangkan siklus pembelajaran pada
praktik pembelajaran mandiri.

D. Praktik Pembelajaran Mandiri


Pada tahap praktik pembelajaran mandiri, mahasiswa diberi kesempatan mengajar
secara mandiri sebanyak lima siklus. Dalam hal ini GP dan DPL berperan mengecek
kesiapan dan kebenaran seluruh perangkat pembelajaran yang akan digunakan untuk
mengajar oleh mahasiswa. Sewaktu-waktu GP dan DPL masuk kelas untuk melihat praktik
pembelajaran mandiri yang dilakukan mahasiswa. Diharapkan, setiap praktik pembelajaran
mandiri dapat dilaksanakan dalam kerangka Lesson Study. Setiap open class diamati oleh
teman sejawat dari bidang studi yang sama dan atau serumpun, dilanjutkan dilakukan
diskusi refleksi hingga ditemukan lesson learned bagi peserta. GP dan DPL diharapkan
dapat mendampingi pelaksanaan Lesson Study minimal dua kali untuk tiap mahasiswa.
Pada saat melakukan pembelajaran mandiri, mahasiswa dapat mengambil siklus
pembelajaran untuk digunakan sebagai PTK Kolaboratif. Mahasiswa mendokumentasikan
semua usaha memecahkan berbagai permasalahan di dalam pembelajaran berbasis
penelitian.

E. Melaksanakan Kegiatan Non Mengajar


Selama melakukan praktik pembelajaran mandiri, mahasiswa juga wajib
melaksanakan kegiatan non mengajar, seperti: terlibat dalam manajemen pendidikan
sekolah, mengikuti rapat guru, piket sekolah, berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler
(seperti pramuka, kesenian, olah raga), penanganan kesulitan belajar peserta didik dan
menyusun Laporan Tindakan Kelas. Bukti pelaksanaan semua kegiatan tersebut
didokumentasikan di dalam Jurnal Harian PPL PPG Prajabatan.

24
F. Perbaikan Pembelajaran Berkelanjutan melalui PTK Kolaboratif
Seperti dijelaskan pada sistem PPL PPG Prajabatan, bahwa penguatan empat
kompetensi (pedagogik, bidang studi, sosial, dan kepribadian) bagi calon guru pemula,
kegiatan PPL dilakukan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran reflektif.
Pembelajaran reflektif ini memiliki tiga tujuan utama yaitu:
a. membangun ‘sense’ profesional mahasiswa bahwa suatu tugas tidak didasari hanya
pada penyelesaian tetapi pada perkembangan tugas tersebut sebagai bagian
keterampilan yang dibangun dalam profesi pendidik,
b. membangun pembelajaran berbasis bukti (evidence-based),
c. membangun keterampilan mahasiswa untuk merajut proses pembelajaran sebagai
suatu proses berkelanjutan.
Perbaikan pembelajaran berkelanjutan ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas
Kolaboratif (PTKK). Skema PTKK ini:
a. menekankan pada pembentukan cara berpikir sistematis, analitis, dan berkelanjutan
mahasiswa dalam mengembangkan pembelajarannya,
b. terintegrasi dengan siklus praktik pembelajaran mandiri, yakni mulai dari observasi
dan perancangan pembelajaran, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi serta tindak
lanjut,
c. PTK Kolaboratif berperan sebagai asesmen terhadap praktik pembelajaran
mahasiswa di PPL 2 yang mengukur ketercapaian proses pembelajaran mahasiswa
dalam memaknai proses praktik mengajarnya, dan bukan pemenuhan karya ilmiah
sebagai produk.
Pelaksanaan PTK dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan Lesson Study dalam
praktik pembelajaran mandiri. Berperan sebagai pengamat adalah Guru Pamong dan/atau
Dosen Pembimbing, serta teman sejawat dari bidang studi yang sama dan atau serumpun.
Dalam hal ini, kegiatan refleksi lebih difokuskan pada upaya menemukan kelebihan dan
kelemahan pelaksanaan pembelajaran siklus satu, serta upaya perbaikan pembelajaran
untuk dilaksanakan pada siklus dua. Demikian seterusnya, hingga diperoleh hasil yang
sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Diharapkan, PTK yang dilaksanakan peserta
dapat menghasilkan suatu pengembangan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Hasil pelaksanaan PTK disampaikan dalam bentuk artikel yang penulisannya dilakukan
dengan arahan DPL dan GL. Analisis data hasil PTK dilampirkan sebagai bukti dukung
PTK Kolaboratif.
Prosedur PTKK mulai dilakukan di siklus 2 – 6 dengan tahap berikut:

25
a. mahasiswa memahami konteks pembelajarannya dan mengidentifikasi isu utama
yang mempengaruhi peserta didik berproses dalam konteks ini,
b. mahasiswa mendiskusikan isu utama tersebut secara kritis dengan Guru Pamong
untuk mendapatkan perspektif lain,
c. mahasiswa dan Guru Pamong menyepakati isu utama yang dihadapi oleh peserta
didik,
d. mahasiswa dan Guru Pamong merumuskan isu utama tersebut secara jelas sebagai
identifikasi masalah,
e. mahasiswa dan Guru Pamong merancang pembelajaran berbasis projek sebagai
pendekatan pembelajaran inovatif di dalam siklus PTKK,
f. mahasiswa dan Guru Pamong merancang siklus PTKK bersama,
g. mahasiswa dan Guru Pamong membahas hasil PTKK bersama,
h. mahasiswa dan Guru Pamong menganalisis dampak PTKK terhadap peserta didik
dan menentukan tindak lanjutnya, dan
i. mahasiswa dan Guru Pamong membuat laporan PTKK atas nama berdua.

26
BAB V PENGELOLAAN
Untuk melaksanakan PPL PPG Prajabatan sesuai standar yang ditetapkan,
diperlukan adanya sistem pengelolaan yang kredibel, akuntabel, dan transparan. Pihak-
pihak terkait perlu memahami kriteria, tugas dan tanggung jawabnya, serta memahami
sistem manajemen PPL secara utuh. Pihak yang terlibat pada kegiatan PPL ini adalah
LPTK/Program Studi Penyelenggara PPG dan Unit terkait, mahasiswa PPG, Guru Pamong,
Dosen Pembimbing Lapangan, dan Sekolah Mitra LPTK tempat pelaksanaan PPL PPG
Prajabatan. Di bawah ini disajikan mekanisme pengelolaan, persyaratan, serta tugas dan
tanggung jawab pihak terkait PPL.

A. Mekanisme PPL PPG


Mekanisme pelaksanaan PPL PPG Prajabatan adalah sebagai berikut:
1) LPTK mengidentifikasi jenis program studi dan jumlah mahasiswa setiap program
studi untuk menentukan jenis sekolah (SD, SMP, SMA, SMK, SLB, dsb), jumlah
sekolah, dan jumlah GP & DPL.
- Jumlah mahasiswa yang ditempatkan di sekolah menyesuaikan jumlah
rombongan belajar di sekolah tersebut dan sesuai dengan kesepakatan dengan
LPTK.
- Rasio GP dengan mahasiswa adalah 1 : 4-6 mahasiswa
- Rasio DPL dengan mahasiswa adalah 1 : 4-6 mahasiswa
2) LPTK melakukan kerjasama dan koordinasi dengan kepala sekolah dan Ketua
Program Studi yang terlibat PPL untuk mendapatkan pemahaman yang sama
tentang pelaksanaan PPL serta penentuan GP dan DPL,
3) LPTK melakukan pembekalan sistem pembimbingan PPL kepada mahasiswa, GP,
dan DPL,
4) Satuan Penjamin Mutu di LPTK melakukan monitoring pelaksanaan PPL di
sekolah, dan
5) LPTK mengkaji hasil monitoring dalam forum rapat tinjauan manajemen untuk
menganalisis keberhasilan/ketidakberhasilan program/kegiatan, menemukan akar
masalah, serta menemukan rencana perbaikan dan tindak lanjutnya.

B. Persyaratan
1) Sekolah Mitra PPL PPG Prajabatan
Di bawah ini merupakan kriteria sekolah yang dapat dijadikan tempat PPL.

27
- Minimal Terakreditasi B dan di bawah lingkup kerjasama LPTK dengan
Dinas Pendidikan setempat.
- Mengelola mata pelajaran yang sesuai dengan prodi PPG.
- Jumlah rombongan belajar sesuai dengan target CPMK PPL mahasiswa.
Artinya, rasio jumlah mahasiswa praktikan dengan jam pelajaran dan jumlah
rombel memungkinkan mahasiswa melakukan empat siklus praktik mengajar
(pada PPL 1) dan 6 siklus praktik pembelajaran (pada PPL 2).
- Guru mata pelajaran tersebut telah bersertifikat pendidik dalam bidang sesuai
bidang studi PPG
- Memiliki nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU)
dengan LPTK penyelenggara atau terikat dalam MoU Dinas Pendidikan
kota/kabupaten dengan LPTK penyelenggara PPG 
2) Dosen Pembimbing Lapangan
Kriteria tenaga dosen yang dipersyaratkan untuk menjadi Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL) PPL PPG Prajabatan adalah:
a) berkualifikasi akademik paling rendah magister atau yang setara;
b) berlatar belakang di bidang pendidikan, khususnya pendidikan guru dan
sesuai bidang keilmuan dan/atau keahlian yang diampu;
c) memiliki jabatan fungsional akademik paling rendah Lektor;
d) diutamakan memiliki Sertifikat Pendidik dan/atau sertifikat keahlian sesuai
dengan bidang keilmuan dan/atau keahlian yang diampu;
e) berpengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun, dan diutamakan mempunyai
pengalaman mengajar di satuan Pendidikan;
f) menguasai teknologi informasi dan komunikasi; dan
g) telah mengikuti seluruh tahapan kegiatan pembekalan Program PPG
Prajabatan.

3) Guru Pamong
Guru Pamong (GP) adalah guru di sekolah tempat PPL yang diberikan tugas
melakukan pembimbingan kepada mahasiswa selama melaksanakan kegiatan PPL
di sekolah. Untuk menjadi GP, persyaratan yang harus dipenuhi adalah:

a) memiliki kualifikasi pendidikan sekurang-kurangnya sarjana atau sarjana


terapan, yang sama atau serumpun dengan bidang studi;
b) bertugas pada satuan pendidikan taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah
menengah pertama, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, atau
sekolah luar biasa;
c) memiliki Sertifikat Pendidik sesuai dengan bidang yang diampu;

28
d) memiliki pengalaman mengajar paling sedikit 5 (lima) tahun;
e) diutamakan memiliki sertifikat Guru Penggerak dan/atau Guru Pamong;
f) menguasai teknologi informasi dan komunikasi; dan
g) telah mengikuti kegiatan pembekalan Program PPG Prajabatan.

C. Tugas dan Tanggungjawab


1) Guru Pamong
Guru Pamong memiliki tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:
- menyediakan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan observasi,
membuat perencanaan, dan melaksanakan pembelajaran bersama (co
planning-co teaching) dan mandiri, serta melaksanakan PTK,
- membantu memecahkan masalah akademik dan non akademik yang dihadapi
mahasiswa terkait pelaksanaan PPL di sekolah,
- bersama dengan DPL dan mahasiswa mendiskusikan hasil observasi kegiatan
akademik dan non akademik, serta membantu mahasiswa menemukan
permasalahan yang akan berpengaruh pada pembelajaran di kelas, serta
membimbing mahasiswa menemukan solusinya,
- bersama dengan DPL, mahasiswa, dan teman sejawat mahasiswa
mendampingi mahasiswa membuat perencanaan pembelajaran, melakukan
praktik pembelajaran di kelas, serta membantu mahasiswa melakukan refleksi
dan tindak lanjut untuk mengembangkan rencana pembelajaran berikutnya,
- bersama dengan DPL melakukan supervisi klinis,
- menjadi teladan dalam melaksanakan tugas keguruan serta teladan dalam
bersikap dan berperilaku sebagai guru profesional,
- melakukan penilaian PPL mahasiswa, dan
- berpartisipasi dalam pertemuan guru mentor.
2) Dosen Pembimbing Lapangan
DPL memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
- menyediakan waktu untuk mahasiswa melakukan diskusi dan konsultasi untuk
melaksanakan semua rangkaian kegiatan PPL I dan PPL II,
- membangun komunikasi yang positif dengan GP dan Kepala Sekolah,
- memberikan penguatan kompetensi mahasiswa dalam melakukan observasi
(bagaimana teknik observasi, proses observasi, dan instrumen observasi yang
efektif, serta bagaimana menganalisis fenomena hasil observasi untuk
digunakan sebagai bahan menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran),
- membantu memecahkan masalah akademik dan non akademik yang dihadapi
mahasiswa terkait pelaksanaan PPL di sekolah,

29
- bersama dengan GP dan mahasiswa mendiskusikan hasil observasi kegiatan
akademik dan non akademik, serta membantu mahasiswa menemukan
permasalahan yang akan berpengaruh pada pembelajaran di kelas, serta
membimbing mahasiswa menemukan solusinya,
- bersama dengan GP, mahasiswa, dan teman sejawat mahasiswa, mendampingi
mahasiswa membuat perencanaan pembelajaran, melakukan praktik
pembelajaran di kelas, serta membantu mahasiswa melakukan refleksi dan
tindak lanjut untuk mengembangkan rencana pembelajaran berikutnya,
- bersama dengan GP melakukan supervisi klinis,
- menjadi teladan dalam menjalankan tugas serta teladan dalam bersikap dan
berperilaku sebagai dosen professional, dan
- melakukan penilaian PPL PPG.

3) Kepala Sekolah Mitra


Secara umum, Kepala Sekolah Mitra PPL PPG bertanggung jawab terhadap
keberlangsungan PPL bagi seluruh peserta PPG yang melakukan praktik
pembelajaran di sekolahnya. Di bawah ini adalah Tugas dan tanggung jawab
Kepala Sekolah Mitra PPL PPG.
- Mengkoordinasikan kegiatan orientasi sekolah yang meliputi:
a) mempersiapkan program kegiatan orientasi sekolah untuk menginformasikan
tentang manajemen pendidikan di sekolah, serta berbagai kegiatan akademik
dan non akademik lainnya,
b) memberi kesempatan kepada peserta untuk berkenalan dengan seluruh personil
di sekolah (GP, guru-guru di sekolah, tenaga kependidikan, dan peserta didik),
dan
c) memberi kesempatan kepada peserta untuk melakukan observasi di sekolah.
- Mengkoordinasikan tugas pembimbingan GP untuk PPL PPG Prajabatan
- Memfasilitasi untuk kelancaran kegiatan pembimbingan PPL PPG Prajabatan.
- Mengkoordinasikan penilaian PPL PPG dan menyerahkan hasilnya kepada PT/LPTK
penyelenggaran program PPL PPG Prajabatan

30
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1: Contoh Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik

FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG :


Kelas Sasaran Observasi :
Untuk Siklus Pembelajaran ( ) Terbimbing
( ) Mandiri, siklus ke ……….
*Aspek sesuai dengan kebutuhan
Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

Budaya sekolah Hasil observasi:


● Apakah suasana sekolah mendukung
pembelajaran dan interaksi yang optimal?
● Secara umum, apakah profil pelajar Pancasila
dihidupkan dalam sekolah? Interpretasi:

Budaya kelas Hasil observasi:


● Bagaimana guru dan peserta didik melakukan
kesepakatan kelas?
● Bagaimana guru menekankan nilai-nilai profil
pelajar Pancasila kepada peserta didik, Interpretasi:

Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


● Apakah peserta didik terlibat aktif selama
pembelajaran berlangsung? Dalam bentuk apa
saja keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran ini?
● Jika iya, bagaimana guru memotivasi peserta

31
didik untuk terlibat dalam pembelajaran? Interpretasi:
● Jika tidak, mengapa peserta didik tidak
termotivasi dalam pembelajaran?
● Apakah Anda menangkap antusiasme belajar
dari para peserta didik?
● Apakah peserta didik aktif merespon pertanyaan
guru selama pembelajaran berlangsung?
Jelaskan

Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


● Apakah di awal pembelajaran guru mengamati
atau mengecek kesiapan peserta didik? Baik
secara kondisi maupun secara materi yang akan
diajarkan Interpretasi:
● Apa yang dilakukan oleh guru saat mengetahui
bahwa kompetensi awal peserta didik beragam?
● Bagaimana guru mendampingi setiap peserta
didik agar mencapai tujuan pembelajaran?

Perkembangan emosi Hasil observasi:


● Sejauh mana kelas dan ruang pembelajaran
lainnya menjadi ruang ekspresi diri yang sehat
untuk peserta didik?
● Bagaimana guru merespons peserta didik yang Interpretasi:
belum bisa mengekspresikan diri dengan tepat?

Perkembangan sosial Hasil observasi:


● Secara umum, bagaimana guru membangun
atmosfer yang mendukung peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan bersosialisasi?
misalnya peka terhadap situasi sekitar,
berempati, saling menghargai, serta berinteraksi
dan berkomunikasi?
● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didik Interpretasi:
dalam mengembangkan keterampilan sosial
peserta didik dalam kegiatan belajar (contoh,
kerja kelompok, mengerjakan proyek bersama)?

Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


● Apa saja yang dilakukan guru dalam

32
membangun nilai-nilai integritas dan spiritual
peserta didik?
Interpretasi:

Kesimpulan :

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
……..…….., ……..……..……..
……..…….., ……..……..……..…….. ……..

……..……..……..……..……..…….. ……..……..……..……..……..
……..

33
Lampiran 2: Contoh Format Lembar Observasi RPP

FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG :

NIM :

Prodi/Bidang Studi

Penyusun Modul ajar/RPP :


Mata Pelajaran :
Kelas :
Capaian Pembelajaran/KD :

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkap ● Apakah sudah ada tujuan


an pembelajaran, langkah-
komponen langkah pembelajaran, dan
minimum asesmen pembelajaran yang
jelas?

34
Esensial ● Kejelasan perumusan tujuan
dan pembelajaran memenuhi
bermakna kriteria SMART (Specific,
Measurable, Achievable,
Relevant, dan Time) (tidak
menimbulkan penafsiran
ganda dan mengandung
perilaku hasil belajar)

Tujuan
● Apakah modul ajar/RPP
memuat tujuan pembelajaran
yang sesuai selaras dengan
CP yang dituju?
● Apakah konsep utama yang
akan dipelajari, pengetahuan
inti, keterampilan, dan sikap
yang akan dipelajari tertera
secara jelas?
● Apakah konten yang
dipelajari sudah bebas dari
muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi.
● Apakah terdapat pertanyaan
bermakna dan pertanyaan
pemantik yang menyasar
konsep inti?

Kegiatan
● Apakah alur kegiatan disusun
secara runtut, sistematis,
sesuai dengan alokasi waktu?
● Apakah rangkaian kegiatan
berorientasi pada penguatan
kompetensi dan kemampuan
berpikir area tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP
menyertakan berbagai

35
kegiatan (termasuk remedial
dan pengayaan) yang
berpusat pada siswa/
menjadikan siswa peserta
aktif?

Asesmen
● Apakah ada asesmen awal
pembelajaran beserta cara
penilaiannya untuk mengecek
kesiapan siswa?
● Apakah asesmen yang
termuat secara jelas
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen
memberikan umpan balik
pada proses belajar siswa?
● Apakah kriteria untuk
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran tertera
secara jelas?

Berkesina ● Apakah urutan pembelajaran


m- bungan sistematis dan logis?
● Apakah terdapat pertanyaan
kunci yang membantu guru
dan siswa untuk
merefleksikan kegiatan
pembelajaran di kelas?
● Apakah asesmen yang tertera
di modul ajar/RPP selaras
dengan kegiatan
pembelajaran?

Kontekstu ● Apakah modul ajar/RPP


al memuat alternatif kegiatan
untuk diimplementasikan

36
pada lingkungan sekolah yang
berbeda?
● Apakah modul ajar/RPP dapat
mengakomodir siswa dengan
kebutuhan yang berbeda?
● Apakah modul ajar/RPP
memuat kearifan lokal daerah
setempat?

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP


menggunakan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami?
● Apakah bahasa/istilah yang
digunakan mudah dipahami?

Komponen ● Apakah pemilihan


pendukun sumber/media pembelajaran
g sesuai dengan tujuan, materi,
dan karakteristik peserta
didik?
● Apakah ada kegiatan remedial
atau pengayaan?
● Apakah ada daftar pustaka?

Kesimpulan :

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

37
……..…….., ……..……..……..
……..…….., ……..……..……..……..
……..

……..……..……..……..……..……..
……..……..……..……..……..……..

38
Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik /
Sekolah/ Kelas /
Nama Guru Model
Kompetensi Dasar

Hal yang diobservasi Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas
(tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta didik benar-


benar telah belajar tentang topik
pembelajaran hari ini? Bagaimana
proses mereka belajar?

Peserta didik mana yang tidak


dapat mengikut kegiatan
pembelajaran pada hari ini?

Mengapa peserta didik tersebut


tidak dapat belajar dengan baik?
Menurut Anda apa penyebabnya
dan bagaimana alternatif
solusinya?

Bagaimana usaha guru model


dalam mendorong peserta didik
yang tidak aktif untuk belajar?
Apakah usaha tersebut berhasil

Apakah pembelajaran berjalan


dengan efektif? (Semua kegiatan
yang diberikan bermakna untuk

39
peserta didik, semua peserta didik
terlibat aktif dan tidak ada yang
idle)

Bagaimana usaha guru membantu


peserta didik yang mengalami
kesulitan dalam mencapai tujuan
pembelajaran?

Bagaimana usaha guru dalam


memfasilitasi peserta didik yang
lebih cepat dari rata-rata kelas
dalam mencapai tujuan
pembelajaran?

Apakah guru melakukan


modifikasi dari modul ajar/RPP?
Apakah modifikasi tersebut
merupakan keputusan guru untuk
merespons situasi kelas dan
peserta didik?

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?

Kesimpulan :

Catatan lain :
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada interaksi antar peserta
didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok, interaksi peserta didik – guru, interaksi
peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi peserta didik – lingkungan.

40
41
Lampiran 4: Contoh Format Lembar Wawancara - Manajemen Sekolah

LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH

Nama Mahasiswa
NIM
Prodi/Bidang Studi
Sekolah PPl

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang kurikulum, atau guru
yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi tentang kebijakan dan program
kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak
lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.

Tgl Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


.
Manajemen Kesiswaan Hasil Observasi
● Apa saja kebutuhan siswa yang menjadi
prioritas sekolah?
● Apa yang sudah diupayakan satuan pendidikan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut
● Bagaimana kebutuhan siswa ini tercermin Interpretasi Hasil Observasi
dalam analisis karakteristik satuan pendidikan?
● Bagaimana kebutuhan peserta didik ini
tercermin dalam tujuan satuan pendidikan?
Manajemen Kurikulum Hasil Observasi
● Bagaimana satuan pendidikan mengelola
pembelajarannya?
● Bagaimana proses perencanaan dan desain
kurikulum?
Interpretasi Hasil Observasi
● Seberapa jauh/rutin sekolah melakukan
monitoring terhadap pelaksanaan kurikulum?
● Seberapa jauh penggunaan data dalam proses
refleksi kurikulum?

42
Manajemen Sumber Daya Manusia Hasil Observasi
● Bagaimana proses penerimaan guru dalam
satuan pendidikan?
● Apakah ada kegiatan khusus untuk membekali
guru yang baru mengajar? Interpretasi Hasil Observasi
● Apakah ada kegiatan khusus untuk
pengembangan profesional guru?
Manajemen sarana & prasarana Hasil Observasi
● Apa saja data yang digunakan untuk
perencanaan sarana dan prasarana?
● Apakah penggunaan sarana dan prasarana sudah
efektif untuk mendukung proses pembelajaran? Interpretasi Hasil Observasi
● Apakah ada sarana dan prasarana di sekitar
sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung pembelajaran?
Manajemen anggaran Hasil Observasi
● Apakah satuan pendidikan memiliki sistem
dalam merencanakan, melaksanakan, dan Interpretasi Hasil Observasi
memonitor anggaran dan penggunaannya?
Manajemen Sistem Informasi Hasil Observasi
● Apa saja informasi/data yang dikumpulkan
dalam mendukung proses pembelajaran?
● Bagaimana informasi dikelola sehingga
pembelajaran bisa dilakukan berbasis data? Interpretasi Hasil Observasi
● Sejauh mana guru bisa mengakses dan
menggunakan data tersebut untuk mendukung
proses pembelajaran?
Manajemen Ketatalaksanaan Hasil Observasi
● Apa saja yang dimiliki satuan pendidikan untuk
membantu sistem administrasi? Interpretasi Hasil Observasi

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?

43
Kesimpulan :

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong
……..…….., ……..……..……..
…….. ……..…….., ……..……..……..……..

……..……..……..……..…….. ……..……..……..……..……..……..
……..

44
Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa
NIM
Prodi/Bidang Studi

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil


Observasi
1. Latar belakang sosial-ekonomi murid

Murid dengan kondisi sosial-ekonomi


yang berbeda memiliki hak yang sama
dalam mengakses dan memperoleh
layanan pendidikan yang berkualitas,
seperti tingkat pendidikan orang tua dan
fasilitas belajar yang tersedia di rumah.

…….. 2. Kualitas pembelajaran di kelas

Seluruh kegiatan belajar mengajar di


kelas, mencakup indikator manajemen
kelas, dukungan afektif, pembelajaran
interaktif dan penyesuaian cara mengajar
dengan tingkat kemampuan murid.

…….. 3. Refleksi dan perbaikan pembelajaran


oleh guru

Kemampuan pengembangan guru untuk

45
terus meningkatkan kompetensi melalui
belajar mandiri dengan merefleksi praktik
pengajaran yang telah diterapkan dan
juga belajar dari rekan guru.

…….. 4. Kepemimpinan instruksional

Kemampuan kepala satuan pendidikan


dalam menyusun dan
mengkomunikasikan visi, misi, program,
dan kebijakan yang mendukung guru
dalam meningkatkan mutu pembelajaran
di satuan pendidikan.

……..
5. Iklim keamanan di satuan pendidikan

Satuan pendidikan yang memiliki


kebijakan, pemahaman, dan program
terkait perundungan, hukuman fisik,
kekerasan seksual dan narkotika
sehingga memberikan perlindungan dan
rasa aman bagi warga satuan
pendidikan, baik secara fisik maupun
psikologis.

…….. 6. Iklim kebinekaan di satuan pendidikan


Llingkungan satuan pendidikan yang
menghargai keragaman agama maupun
sosial-budaya dan dukungan kesetaraan
hak.

46
…….. 7. Iklim kesetaraan gender

Bagaimana lingkungan satuan


pendidikan berperilaku adil, memberikan
kesempatan yang sama bagi warga
satuan pendidikan, baik laki-laki maupun
perempuan dalam menjalankan peran
publik.seperti dukungan kepala satuan
pendidikan dan guru atas kesetaraan
gender.

8. Iklim inklusivitas

Pengetahuan, penerimaan dan


dukungan guru terhadap murid dengan
disabilitas serta murid cerdas istimewa
dan murid bakat istimewa.

Dukungan orangtua dan murid terhadap


program satuan pendidikan

Partisipasi orangtua dalam kegiatan


satuan pendidikan, dan partisipasi murid
dalam penyusunan program satuan
pendidikan.

Kesimpulan:
……………………………………………………………………………………………………………………
……..……………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………..

47
Lampiran 7: Format Lembar Observasi - Pelaksanaan Pembelajaran untuk
Supervisor

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Khusus untuk Supervisor: Dosen Pembimbing dan Guru Pamong)

Mata Pelajaran/Topik /
Kelas/sekolah /
Nama Guru Model
Capaian
Pembelajaran/
Kompetensi
Dasar

Skor:
1 = tidak baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik
Hal yang diobservasi Skor Hasil Observasi
(tuliskan apa yang terjadi dan
alasannya)

Apakah semua peserta didik benar-benar telah belajar


tentang topik pembelajaran hari ini? Bagaimana proses
mereka belajar?

Peserta didik mana yang tidak dapat mengikut kegiatan


pembelajaran pada hari ini?

Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar


dengan baik? Menurut Anda apa penyebabnya dan
bagaimana alternatif solusinya?

Bagaimana usaha mahasiswa dalam mendorong peserta

48
didik yang tidak aktif untuk belajar? Apakah usaha
tersebut berhasil

Apakah pembelajaran berjalan dengan efektif? (Semua


kegiatan yang diberikan bermakna untuk peserta didik,
semua peserta didik terlibat aktif dan tidak ada yang idle)

Bagaimana usaha mahasiswa membantu peserta didik


yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan
pembelajaran?

Bagaimana usaha mahasiswa dalam memfasilitasi


peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata kelas dalam
mencapai tujuan pembelajaran?

Apakah mahasiswa melakukan modifikasi dari modul


ajar/RPP? Apakah modifikasi tersebut merupakan
keputusan mahasiswa untuk merespons situasi kelas dan
peserta didik?

Apakah media pembelajaran yang digunakan mahasiswa


sesuai dengan perkembangan peserta didik dan materi?
Bagaimana interaksi peserta didik dengan sumber
belajar/media?

Bagaimana asesmen mengukur ketercapaian tujuan


pembelajaran atau ketuntasan belajar peserta didik?

Bagaimana mahasiswa merefleksikan pembelajaran yang


dilakukan?

Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran?

Saran-saran untuk mahasiswa:

49
Hari/tanggal /
Nama observer /
Jabatan GP / DPL/ Mahasiswa/Guru Sejawat*)

*) coret yang tidak sesuai

50
Lampiran 8: Contoh Jurnal Harian

HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I/II*)
PROGRAM PPG PRAJABATAN

Nama Mahasiswa /
NIM /
Prodi
Sekolah Lokasi PPL
Nama Guru Pamong
Jumlah halaman

Malang, _______________________

Mengetahui
Kepala SD/SMP/SMA/SMK* _______

______________________________
NIP

*) Coret yang tidak sesuai

51
JURNAL HARIAN PESERTA PPG SELAMA PPL

Minggu ke : *)
Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini:

Senin

Selasa

Rabu

Kamis

Jumat

52
Catatan & evaluasi diri:

Mengetahui
Guru Pamong**)

…………………………
**) Verifikasi oleh Guru Pamong dilakukan per 5 hari kegiatan

53
Lampiran 9. Contoh Panduan Penilaian RPP oleh Dosen Pembimbing

PANDUAN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
(untuk Dosen Pembimbing Lapangan)

Nama Mahasiswa
NIM
Prodi/Bidang Studi

Skor:
1 = tidak baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Skor Catatan

Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan


komponen pembelajaran, langkah-langkah
minimum pembelajaran, dan asesmen
pembelajaran yang jelas?

Esensial dan ● Kejelasan perumusan tujuan


bermakna pembelajaran memenuhi kriteria
SMART (Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, dan Time)
(tidak menimbulkan penafsiran ganda
dan mengandung perilaku hasil
belajar)

Tujuan
● Apakah modul ajar memuat tujuan
pembelajaran yang sesuai selaras
dengan CP yang dituju?

54
● Apakah konsep utama yang akan
dipelajari, pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap yang akan
dipelajari tertera secara jelas?
● Apakah konten yang dipelajari sudah
bebas dari muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi.
● Apakah terdapat pertanyaan
bermakna dan pertanyaan pemantik
yang menyasar konsep inti?

Kegiatan
● Apakah alur kegiatan disusun secara
runtut, sistematis, sesuai dengan
alokasi waktu?
● Apakah rangkaian kegiatan
berorientasi pada penguatan
kompetensi dan kemampuan berpikir
area tinggi?
● Apakah modul ajar menyertakan
berbagai kegiatan (termasuk remedial
dan pengayaan) yang berpusat pada
siswa/ menjadikan siswa peserta
aktif?

Asesmen
● Apakah ada asesmen awal
pembelajaran beserta cara
penilaiannya untuk mengecek
kesiapan siswa?
● Apakah asesmen yang termuat secara
jelas mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen memberikan
umpan balik pada proses belajar
siswa?
● Apakah kriteria untuk mengukur

55
ketercapaian Tujuan Pembelajaran
tertera secara jelas?

Berkesinam- ● Apakah urutan pembelajaran


bungan sistematis dan logis?
● Apakah terdapat pertanyaan kunci
yang membantu guru dan siswa untuk
merefleksikan kegiatan pembelajaran
di kelas?
● Apakah asesmen yang tertera di
modul ajar selaras dengan kegiatan
pembelajaran?

Kontekstual ● Apakah modul ajar memuat alternatif


kegiatan untuk diimplementasikan
pada lingkungan sekolah yang
berbeda?
● Apakah modul ajar dapat
mengakomodir siswa dengan
kebutuhan yang berbeda?
● Apakah modul ajar memuat kearifan
lokal daerah setempat?

Sederhana ● Apakah modul ajar menggunakan


bahasa yang jelas dan mudah
dipahami?
● Apakah bahasa/istilah yang
digunakan mudah dipahami?

Komponen ● Apakah pemilihan sumber/media


pendukung pembelajaran sesuai dengan tujuan,
materi, dan karakteristik peserta
didik?
● Apakah ada kegiatan remedial atau
pengayaan?
● Apakah ada daftar pustaka?

56
Kesimpulan :

57
Lampiran 10: Contoh Format Penilaian Penyusunan Perangkat Pembelajaran

PENILAIAN PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PPL


(Penilai: DPL & GP)

Nama Mahasiswa
NIM
RPP ke

Skor:
1 = tidak baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik

* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Skor Catatan

Kelengkap ● Apakah sudah ada tujuan


an pembelajaran, langkah-
komponen langkah pembelajaran, dan
minimum asesmen pembelajaran yang
jelas?

Esensial ● Kejelasan perumusan


dan tujuan pembelajaran
bermakna memenuhi kriteria SMART
(Specific, Measurable,
Achievable, Relevant, dan
Time) (tidak menimbulkan
penafsiran ganda dan
mengandung perilaku hasil
belajar)

Tujuan

58
● Apakah modul ajar memuat
tujuan pembelajaran yang
sesuai selaras dengan CP
yang dituju?
● Apakah konsep utama yang
akan dipelajari,
pengetahuan inti,
keterampilan, dan sikap
yang akan dipelajari tertera
secara jelas?
● Apakah konten yang
dipelajari sudah bebas dari
muatan SARA pornografi,
pornoaksi, dan provokasi.
● Apakah terdapat pertanyaan
bermakna dan pertanyaan
pemantik yang menyasar
konsep inti?

Kegiatan
● Apakah alur kegiatan
disusun secara runtut,
sistematis, sesuai dengan
alokasi waktu?
● Apakah rangkaian kegiatan
berorientasi pada penguatan
kompetensi dan
kemampuan berpikir area
tinggi?
● Apakah modul ajar
menyertakan berbagai
kegiatan (termasuk
remedial dan pengayaan)
yang berpusat pada siswa/
menjadikan siswa peserta
aktif?

Asesmen

59
● Apakah ada asesmen awal
pembelajaran beserta cara
penilaiannya untuk
mengecek kesiapan siswa?
● Apakah asesmen yang
termuat secara jelas
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran?
● Apakah bentuk asesmen
memberikan umpan balik
pada proses belajar siswa?
● Apakah kriteria untuk
mengukur ketercapaian
Tujuan Pembelajaran
tertera secara jelas?

Berkesina ● Apakah urutan


m- bungan pembelajaran sistematis
dan logis?
● Apakah terdapat pertanyaan
kunci yang membantu guru
dan siswa untuk
merefleksikan kegiatan
pembelajaran di kelas?
● Apakah asesmen yang
tertera di modul ajar selaras
dengan kegiatan
pembelajaran?

Kontekstu ● Apakah modul ajar memuat


al alternatif kegiatan untuk
diimplementasikan pada
lingkungan sekolah yang
berbeda?
● Apakah modul ajar dapat
mengakomodir siswa
dengan kebutuhan yang

60
berbeda?
● Apakah modul ajar memuat
kearifan lokal daerah
setempat?

Sederhana ● Apakah modul ajar


menggunakan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami?
● Apakah bahasa/istilah yang
digunakan mudah
dipahami?

Kompone ● Apakah pemilihan


n sumber/media
pendukun pembelajaran sesuai dengan
g tujuan, materi, dan
karakteristik peserta didik?
● Apakah ada kegiatan
remedial atau pengayaan?
● Apakah ada daftar pustaka?

Kesimpulan :

61
Lampiran 11: Contoh Panduan Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Oleh DPL dan GP

PANDUAN PENILAIAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(untuk DPL/GP)

Nama Mahasiswa
NIM
RPP ke

Skor:
1 = tidak baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik

Hal yang diobservasi Skor Hasil Observasi


(tuliskan apa yang terjadi dan
alasannya)

Apakah semua peserta didik benar-benar telah belajar


tentang topik pembelajaran hari ini? Bagaimana proses
mereka belajar?

Peserta didik mana yang tidak dapat mengikut kegiatan


pembelajaran pada hari ini?

Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar


dengan baik? Menurut Anda apa penyebabnya dan
bagaimana alternatif solusinya?

Bagaimana usaha mahasiswa dalam mendorong peserta


didik yang tidak aktif untuk belajar? Apakah usaha
tersebut berhasil

62
Apakah pembelajaran berjalan dengan efektif? (Semua
kegiatan yang diberikan bermakna untuk peserta didik,
semua peserta didik terlibat aktif dan tidak ada yang idle)

Bagaimana usaha mahasiswa membantu peserta didik


yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan
pembelajaran?

Bagaimana usaha mahasiswa dalam memfasilitasi


peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata kelas dalam
mencapai tujuan pembelajaran?

Apakah mahasiswa melakukan modifikasi dari modul


ajar/RPP? Apakah modifikasi tersebut merupakan
keputusan mahasiswa untuk merespons situasi kelas dan
peserta didik?

Apakah media pembelajaran yang digunakan mahasiswa


sesuai dengan perkembangan peserta didik dan materi?
Bagaimana interaksi peserta didik dengan sumber
belajar/media?

Bagaimana asesmen mengukur ketercapaian tujuan


pembelajaran atau ketuntasan belajar peserta didik?

Bagaimana mahasiswa merefleksikan pembelajaran yang


dilakukan?

Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran?

Saran-saran untuk mahasiswa:

63
Hari/tanggal /
Nama observer /
Jabatan GP / DPL/ Mahasiswa/Guru Sejawat*)

*) coret yang tidak perlu

64
Lampiran 12: Contoh Format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Oleh DPL dan
GP
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(untuk DPL/GP)

Nama Mahasiswa
NIM
Pembelajaran ke

Skor:
1 = tidak baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik

Hal yang diobservasi Skor Hasil Observasi


(tuliskan apa yang terjadi dan
alasannya)

Apakah semua peserta didik benar-benar telah belajar


tentang topik pembelajaran hari ini? Bagaimana proses
mereka belajar?

Peserta didik mana yang tidak dapat mengikut kegiatan


pembelajaran pada hari ini?

Mengapa peserta didik tersebut tidak dapat belajar


dengan baik? Menurut Anda apa penyebabnya dan
bagaimana alternatif solusinya?

Bagaimana usaha mahasiswa dalam mendorong peserta


didik yang tidak aktif untuk belajar? Apakah usaha
tersebut berhasil

Apakah pembelajaran berjalan dengan efektif? (Semua


kegiatan yang diberikan bermakna untuk peserta didik,

65
semua peserta didik terlibat aktif dan tidak ada yang idle)

Bagaimana usaha mahasiswa membantu peserta didik


yang mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan
pembelajaran?

Bagaimana usaha mahasiswa dalam memfasilitasi


peserta didik yang lebih cepat dari rata-rata kelas dalam
mencapai tujuan pembelajaran?

Apakah mahasiswa melakukan modifikasi dari modul


ajar/RPP? Apakah modifikasi tersebut merupakan
keputusan mahasiswa untuk merespons situasi kelas dan
peserta didik?

Apakah media pembelajaran yang digunakan mahasiswa


sesuai dengan perkembangan peserta didik dan materi?
Bagaimana interaksi peserta didik dengan sumber
belajar/media?

Bagaimana asesmen mengukur ketercapaian tujuan


pembelajaran atau ketuntasan belajar peserta didik?

Bagaimana mahasiswa merefleksikan pembelajaran yang


dilakukan?

Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran?

Saran-saran untuk mahasiswa:

Hari/tanggal /

66
Nama observer /
Jabatan GP / DPL/ Mahasiswa/Guru Sejawat*)

*) coret yang tidak perlu

1) Kriteria Penilaian: Setiap munculnya deskriptor secara sempurna mendapat skor 2, deskriptor yang muncul
kurang sempurna mendapat skor 1, dan tidak munculnya deskriptor mendapat skor 0.
2) Hasil penilaian setiap pelaksanaan pembelajaran diberikan kepada mahasiswa untuk bahan refleksi.

67
Lampiran 13: Contoh Format Penilaian Jurnal Harian

FORMAT PENILAIAN JURNAL HARIAN


(DPL & GP)

Nama Mahasiswa
NIM
Prodi/Bidang Studi

No Aspek yang Dinilai Skor

1 Jumlah aktivitas
2 Macam (variasi) aktivitas
3 Rutinitas pengisian jurnal
4 Kelengkapan dokumen kegiatan
5 Kejelasan penyampaian pesan
∑ Skor
Nilai Jurnal harian dari Kepala Sekolah (S9) X 100

Komentar:

Nama: Tanda Tangan:

Catatan;

68
1. Pemberian skor pada tiap butir pernyataan dengan rentangan angka 1 sampai dengan angka maksimal 4
(empat) dengan kriteria angka;
1 = tidak baik;
2 = cukup baik;
3 = baik;
4 = sangat baik.
2. Setelah diberi penilaian dan komentar, mohon Format ini diserahkan ke yang bersangkutan.

69
Lampiran 14. Contoh Format Penilaian Kompetensi Guru Level Berkembang

FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI GURU LEVEL BERKEMBANG

(untuk Mahasiswa sebagai refleksi diri, DP, DPL & GP)

Nama Mahasiswa
NIM
Prodi/Bidang Studi

No Aspek yang Diamati Indikator jenjang kompetensi Skor


level berkembang
(Kategori/kompetensi)
A Kategori Pengetahuan Profesional
1 Menganalisis struktur dan alur pengetahuan untuk Menyusun konsep menjadi alur
pembelajaran belajar yang urut dan meningkat
kompetensinya

2 Menjabarkan tahap penguasaan kompetensi murid Menjelaskan tahap penguasaan


pengetahuan murid berdasarkan
pemahaman terhadap proses belajar,
kebutuhan, tahap perkembangan,
dan latar belakang murid.

3 Menetapkan tujuan belajar sesuai karakteristik Menetapkan tujuan belajar sesuai


murid, kurikulum dan profil Pelajar Pancasila dengan perkembangan murid,
kurikulum dan profil pelajar
Pancasila
∑ Sub Skor A
B. Kategori Praktik Pembelajaran Profesional
1 Mengembangkan lingkungan kelas yang Menggunakan beberapa strategi

70
memfasilitasi murid belajar secara aman dan komunikasi dalam mengembangkan
nyaman dan memelihara lingkungan belajar
yang memungkinkan murid belajar
secara aman dan nyaman
2 Menyusun desain, melaksanakan, dan Menyusun desain dan
merefleksikan pembelajaran yang efektif melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan tujuan, bermakna, dan
mengikutsertakan murid yang
menumbuhkan kegemaran belajar
murid
4 Melakukan asesmen, memberi umpan balik dan Merancang minimal satu bentuk
menyampaikan laporan belajar asesmen yang sesuai dengan tujuan
dan bermakna
Melakukan asesmen secara obyektif
dan relevan, memberi umpan balik,
serta menyampaikan laporan belajar
kepada murid/wali murid

5 Mengikutsertakan orangtua/wali murid dan Menunjukkan sikap positif terhadap


masyarakat dalam pembelajaran keikutsertaan orangtua/wali murid
dan masyarakat dalam pembelajaran
∑ Sub Skor B
C Kategori Pengembangan Profesi
1 Menunjukkan kebiasaan refleksi untuk Melakukan refleksi terhadap praktik
pengembangan diri secara mandiri pembelajaran dan pendidikan untuk
mengetahui aspek kekuatan dan
kelemahan sebagai guru
2 Menunjukkan kematangan spiritual, moral dan Mengelola emosi menggunakan
emosi untuk berperilaku sesuai kode etik guru prinsip moral, dan menunjukkan
keyakinan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa untuk berperilaku kerja
yang mengacu pada kode etik guru
3 Menunjukkan praktik dan kebiasaan bekerja yang Melakukan dan menjelaskan cara
berorientasi pada anak berinteraksi aktif dengan anak

71
dengan menjaga dan menghormati
hak anak.
4 Melakukan pengembangan potensial secara Mengetahui perlunya
gotong royong untuk menumbuhkan perilaku kerja pengembangan potensi melalui
kolaborasi dengan menghargai
perbedaan
5 Berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi Mengikuti kegiatan jejaring dan
profesi untuk mengembangkan karier organisasi profesi untuk
mengembangkan karier
∑ Sub Skor C
∑ Skor
Komentar:

Nama: Tanda Tangan:

Catatan;
1. Pemberian skor pada tiap butir pernyataan dengan rentangan angka 1 sampai dengan angka maksimal 4
dengan kriteria angka;
1 = tidak baik;
2 = cukup baik;
3 = baik;
4 = sangat baik.

72
73

Anda mungkin juga menyukai