Anda di halaman 1dari 57

HASIL OBSERVASI

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I


SMA PASUNDAN 8 BANDUNG

LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Penilaian Praktik Pengalaman Lapangan 1

Oleh
Destiny Turama, S.Pd.
225074041

PROGRAM PROFESI GURU PRAJABATAN


PENDIDIKAN BIOLOGI
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
HASIL OBSERVASI
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN I
SMA PASUNDAN 8 BANDUNG

Oleh
Mayang Sri Rizqia, S.Pd.
225074051

a) LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Mia Nurkanti, M. Kes. Dewi Halimah, S.Pd., M.M


NIP.196101181986012001 197501242008012003
b) KATA PENGANTAR
c)

Assalamu’alaikum, WR. WB
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya serta segala nikmat yang telah diberikan
kepada penulis, baik kesempatan maupun kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan observasi PPL 1 ini. Salam dan sholawat selalu tercurah
kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya, para
sahabatnya, dan para pengikutnya semoga selalu diberi keselamatan.
Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah PPL 1 . Manusia tidak pernah luput dari keselahan, saya menyadari
bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dam saran
yang membangun saya butuhkan untuk kemajuan di masa yang akan datang.
Begitu juga kebaikan hati dan pertolongan orang-orang disekitar
penulis. Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas berbagai pihak yang
memberikan doa, bimbingan, motivasi, semangat dan bantuan lainnya yang sangat
berarti bagi penulis.
Bandung, 28 Oktober 2022

Mayang Sri Rizqia, S.Pd

3
d) DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 2

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 4

BAB I PENDAHULUAN 5

A. Latar Belakang 5

B. Tujuan Observasi 5

C. Manfaat Observasi 6

D. Sasaran Observasi 6

BAB II HASIL OBSERVASI 8

A. Hasil Observasi 8

B. Analisis Hasil Observasi 17

C. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Observasi 19

BAB III PENUTUP 21

A. Kesimpulan 21

B. Refleksi 21

C. Rencana Tindak Lanjut 22

Lampiran 23

4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk
pendidikan berupa pemberian pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan
langsung dengan masyarakat khususnya dunia kependidikan baik dalam proses
belajar mengajar maupun administrasi sekolah, sehingga diharapkan dapat
mengidentifikasi permasalahan dan mengatasinya.
PPL memiliki misi sebagai wadah pembentukan calon guru atau tenaga
kependidikan yang professional. PPL yang telah dilakukan di sekolah memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal, dan menghayati
permasalahan yang ada di lembaga kependidikan, baik terkait dengan proses
pembelajaran, maupun manajerial kelembagaan. PPL merupakan wadah atau
sarana yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam
proses pendidikan di sekolah beserta permasalahan-permasalahan yang ada di
dalamnya.
Mahasiswa diterjunkan ke sekolah atau lembaga dalam jangka waktu
tertentu secara bertahap dan berkesinambungan untuk dapat mengenal, mengamati
dan mempraktikan semua kompetensi yang diperlukan bagi seorang guru atau
tenaga kependidikan. Bekal pengalaman yang telah diperoleh diharapkan dapat
dipakai sebagai modal untuk mengembangkan diri sebagai calon guru atau tenaga
kependidikan yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga
akademis (profesional kependidikan). Kegiatan pelaksanaan PPL pada minggu
pertama yaitu observasi lapangan Sebelum melaksanakan praktik mengajar,
praktikan melakukan observasi lapangan khususnya yang berkaitan dengan situasi
dan kondisi SMA Pasundan 8 Bandung tempat pelaksanaan PPL.
B. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3. Kegiatan
observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan menangkap dan
memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama proses
pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang

5
utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di sekolah tempat PPL I.
Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala atau perubahan di sekolah
dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi selanjutnya dirumuskan dalam
bentuk inferensi/kesimpulan sementara. Oleh karena itu sebelum melakukan
observasi, mahasiswa perlu mendapatkan pembekalan tentang bagaimana
melakukan observasi yang baik. Pembekalan materi observasi ini dilakukan oleh
pengelola PPG sebelum mahasiswa terjun ke sekolah.
C. Manfaat Observasi
Secara garis besar, manfaat yang diharapkan dari Praktik Pengalaman
Lapangan, antara lain:
a. Mengenal dan mengetahui secara faktual proses pembelajaran dan atau
kegiatan kependidikan lainnya di tempat praktik.
b. Memperdalam pengertian, pemahaman, dan pengahayatan tentang pelaksanaan
pendidikan.
c. Mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan beragam ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan atau kegiatan
kependidikan lainnya.
d. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan
yang ada di sekolah.
D. Sasaran Observasi
Sasaran kegiatan observasi ini adalah mengamati proses belajar mengajar di
dalam kelas dan mengamati sarana fisik pendukung lainnya (lingkungan sekolah)
dalam melancarkan kegiatan proses belajar mengajar.
1. Observasi Lingkungan Sekolah
Kegiatan ini berupa pengamatan langsung, wawancara dan kegiatan lain
yang dilakukan di luar kelas dan di dalam kelas. Kegiatan ini observasi ke sekolah
dan pada saat minggu pertama pelaksanaan PPL. Kegiatan meliputi observasi
lingkungan fisik sekolah, perilaku peserta didik, administrasi sekolah dan fasilitas
pembelajaran lainnya.
2. Observasi Pembelajaran di Kelas
Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki
pengetahuan serta pengalaman pendahuluan sebelum melaksanakan tugas mengajar
yaitu kompetensi-kompetensi profesional yang dicontohkan oleh guru pembimbing

6
di dalam kelas, dan juga agar mahasiswa mengetahui lebih jauh administrasi yang
dibutuhkan oleh seorang guru untuk kelancaran mengajar (presensi, daftar nilai,
penugasan, ulangan, dan lain-lain). Dalam hal ini mahasiswa harus dapat
memahami beberapa hal mengenai kegiatan pembelajaran di kelas seperti membuka
dan menutup materi, mengelola kelas, merencanakan pengajaran, menyusun
program semester, menyusun satuan materi , mengetahui metode mengajar yang
baik, karakteristik peserta, media yang dapat digunakan dan lain-lain.
Kegiatan yang diobservasi meliputi :
● Langkah pendahuluan, meliputi membuka pelajaran
● Penyajian materi meliputi cara, metode, teknik dan media yang digunakan
dalam penyajian materi
● Teknik evaluasi
● Langkah penutup meliputi, bagaimana cara menutup pelajaran dan
memotivasi.

7
8

BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Observasi Karakteristik Peserta didik
Lingkungan SMA Pasundan 8 memiliki visi “Iman, taqwa, nyunda,
prestasi unggul” empat kata tersebut merupakan cita-cita dan harapan yang
dimiliki SMA Pasundan 8 untuk para peserta didiknya. Makna dari visi sekolah
tersebut cukup mencakup cita-cita pendidikan Indonesia saat ini, yaitu profil
pelajar pancasila. SMA Pasundan 8 sudah menerapkan peraturan yang
mendukung tercapainya visi sekolah. Sebagai contoh, SMA Pasundan 8
menerapkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) yang menunjang
Interaksi yang optimal. Interaksi yang optimal menunjang pembelajaran yang
optimal pula.
Peserta didik diajarkan dan diingatkan tentang budaya daerahnya
terkhusus Budaya Sunda, dibuktikan dengan adanya budaya berpakaian di
Sekolah. SMA Pasundan 8 memberikan peraturan dalam berpakaian. Senin
menggunakan seragam putih abu-abu yang melambangkan pelajar nasional,
Selasa menggunakan seragam pramuka melambangkan kemandirian dan
kreatifitas, Rabu mengenakan pakaian Sunda untuk mengingatkan budaya
lokalnya. Kamis menggunakan pakaian batik untuk mengigatkan peserta didik
dengan budaya nasional dan Jum’at menggunakan pakaian agamis, terkhusus bagi
siswa-siswi yang muslim wajib mengenakan kerudung dan nonmuslim
mengenakan baju yang tertutup agar mengingatkan dna menumbuhkan iman
taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Dari aturan berpakaian di SMA Pasundan 8
sudah mencerminkan kebhinekaan global yang terdapat pada profil pelajar
pancasila.
Mengenai karakter peserta didik di SMA Pasundan 8, karakteristik peserta
didik secara keseluruhan dapat dilihat bahwa mereka memiliki karakter yang baik.
Dibuktikan dengan mereka mengamalkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan,
dan santun). Peserta didik mau diarahkan oleh guru. Guru di SMA Pasundan 8
juga selalu membimbing dan membersamai peserta didik, agar peserta didik
terbantu dalam membentuk karakternya sendiri. Selain itu sekolah memajang
beberapa papan slogan yang berisi pengingat, motivasi, dan nasehat yang terdapat
9

di koridor sekolah. Guru juga mencontohkan nilai-nilai profil pelajar pancasila


dari perkataan, dan tindakannya, agar peserta didik dapat menilai dan mencontoh.
Ketika peserta didik berkegiatan di dalam kelas, peserta didik mengikuti
pembelajaran dengan baik, rata-rata setiap guru Guru mengajak peserta didik
membuat kesepakatan kelas sebelum pembelajaran dimulai. Selain untuk
mengkondisikan kesiapan peserta didik, tujuan lainnya membangun kesepakatan
tersebut adalah melatih peserta didik untuk keterampilan berpikir, dan berbicara,
serta melatih peserta didik untuk mematuhi aturan yang dirancang sendiri.
Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dalam bentuk respon dan
kegiatan pembelajarannya. Ketikaa guru memberika intruksi berupa arahan untuk
duduk berkelompok dan mempersilahkan untuk berdiskusi, peserta didik bergerak
aktif dalam melaksanakan instruksi dari guru yang mengajar. Guru memberikan
peserta didik reward berupa poin dalam proses pembelajarannya. Di dalam kelas,
saat guru hendak memulai pembelajarannya, guru memberikan pertanyaan kilas
balik materi yang telah diberikan sebelumnya, guna untuk melihat pengetahuan
tentang materi yang sudah dipelajari. Dengan begitu peserta didik aktif merespon
guru, tapi tidak berlomba-lomba memperoleh poin terbanyak, peserta didik
terlihat hanya ingin memvalidasi pengetahuannya, dan mendapat kepuasan batin
setelah pernyataannya atau pertanyaannya dikonfirmasi oleh gurunya.
Antusias peserta terlihat dari awal pembelajaran hingga akhir
pembelajaran, dengan metode pembelajaran yang diberikan oleh gurunya, mereka
memaksimalkan waktu untuk mempelajari dan memahami pembelajaran pada
saat itu, hampir tidak terdapat waktu yang terbuang sia-sia karena suasana
pembelajaran yang selalu hidup karena pengkondisian dari guru dan antusias
peserta didik.
Peserta didik sangat aktif merespon pertanyaan guru, dan juga aktif
bertanya. Dilihat dari kesungguhan mereka menanyakan hal yang belum diketahui
bukan asal bertanya. Guru melihat kesiapan peserta didik ketika sebelum memulai
pembelajaran, mulai dari kesiapan berpakaian, kesiapan alat pembelajaran peserta
didik, dan kesiapan materi. Untuk kesiapan materi, guru mengukurnya dengan
cara mengajukan pertanyaan tentang materi di pertemuan selanjutnya, dan
terkadang memberikan pretest.
Sebelum melanjutkan materi yang baru, guru berusaha menyetarakan
pengetahuan dan kompetensi peserta didik terlebh dahulu dengan cara
10

menjelaskan bagian yang belum dicapai peserta didik sesuai standar kompetensi
yang pertemuan sebelumnya. Guru mengetahui karakterpeserta didiknya masing-
masing, sehingga guru dapat menentukan langkah yang seperti apa untuk
mendampingi serta memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didiknya.
Dari situasi dan kondisi yang kami amati, peserta didik sangat eksperesif
ketika di ruang kelas, terkhusus pada pembelajaran biologi. Kondisi ruang kelas
yang kondusif namun ekspresif ini dikarenakan guru memberikan pembelajaran
memberikan ruang bagi peserta didik untuk berbicara, bertanya, menjawab,
melakukan sesuatu yang disukainya, akan tetapi peserta didik dapat tetap fokus
pada pembelajarannya.
Ketika menemukan peserta didik yang belum bisa mengekspresikan diri
dengan tepat, guru tidak memaksakan peserta didik itu untuk aktif berbicara, tidak
pula memperlihatkan bahwa si guru memberikan perhatian khusus pada peserta
didik tersebut, namun guru memacu peserta didik itu untuk bias mengekspresikan
dirinya, membangun rasa percaya dirinya, dan memberikan motivasi.
Guru menciptakan suasana nyaman kepada peserta didiknya aik di ruang
kelas maupun diluar ruang kelas dengan selalu mendengarkan cerita peserta
didiknya, selalu mengajak berbicara, dan menempatkan dirinya sebagai teman
bagi peserta didiknya. Oleh karena itu ada suatu kenyamanan yang sama-sama
dirasakan baik oleh peserta didik maupun oleh gurunya. Hal tersebut membangun
suatu rasa hormat, nyaman, dan santai sehingga peserta didik tidak merasa
terbebani dan takut terhadap gurunya, dengan begitu pembelajaran yang nyaman
akan tercipta dengan pertemuan dan pembelajarannya yang dirasa bermakna.
Untuk melatih keterampilan social peserta didik, guru membuat suasana
pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk aktif berbicara. Biasanya
dengan belajar kelompok dan model pembelajaran PjBL (Project Based
Learning). Model pembelajaran tersebut membuat peserta didik berperan aktif
saat pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran yang menarik dan
membangkitkan rasa penasaran peserta didik.
Budaya di sekolah sudah menerapkan nilai-nilai pembelajaran agama
ditandai dengan peraturan berpakiaan pada hari Jum’at yang mewajibkan peserta
didik perempuan yang beragama islam untuk memakai hijab, bagi peserta didik
yang non islam diwajibkan memakai pakaian panjang. Selain itu ada pembiasaan
yang diterapkan di ruang kelas sebelum pembelajaran dimulai, yaitu dengan
11

membacakan asma’ul husna dan membaca al-Qur’an. Di sekolah tersebut juga


sering mengadakan perayaan hari besar islam seperti berqurban pada idul adha,
maulid nabi, dan tahun baru hijriah.

2. Observasi RPP
SMA Pasundan 8 Bandung masih menggunakan kurikulum 2013,
Observasi dilakukan pada RPP Biologi kls sebelas materi sistem sirkulasi. RPP
dibuat dengan mengkaji silabus yang menyesuaikan dengan kompetensi, RPP ini
biasanya dibuat Bersama-sama di awal semester dengan MGMP kota Bandung
atau MGMP sekolah. Adapun cakupan yang terdapat dalam RPP antara lain:
● Identitas Mencakup
Mata pelajaran, Kelas/Satuan pendidikan, tema dan alokasi waktu.
● Kompetensi Dasar
Kompetensi yang digunakan disesuaikan dengan program yang akan
dilaksanakan meskipun tingkatan kelasnya berbeda.
● Indikator
Indicator merupakan acuan tahapan yang harus dicapai siswa, dalam
pembuatannya disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik subjek.
● Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah target tentang penguasaan kompetensi yang
harus dicapai dalam suatu pembelajaran dan ditekankan pada penggunaan
media atau metode yang dilakukan.
● Materi Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tema
yang telah ditentukan.
● Metode Pembelajaran
Cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini
disesuaikan dengan materi, kondisi siswa dan situasi pembelajaran.
● Media dan Sumber Belajar
Suatu perantara yang digunakan agar siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran.
● Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
12

Merupakan tahapan-tahapan yang ditempuh dalam pelaksanaan proses


pembelajaran yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Pada tahap ini memerlukan keterampilan mengelola kelas dan media untuk
menyampaikan materi yang didahului dengan apersepsi dan pemberian
penguatan (refleksi).
● Evaluasi Evaluasi dilakukan mahasiswa setiap kali ppraktik mengajar
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah
diajarkan di kelas.
● Penilaian
Untuk mengetahui penguasaan materi siswa.
a. Membuat media pembelajaran yang digunakan pada saat praktik
mengajar.
b. Mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat dan menerima saran
untuk memperbaiki RPP apabila ada yang kurang tepat.
c. Menyerahkan revisi RPP yang telah diperiksa guru pembimbing.
d. Diskusi dengan sesama teman PPL yang dilakukan baik sebelum
dan sesudah mengajar.

3. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer


Hasil dari observasi pelaksanaan pembelajaran yaitu bahwa anak-anak
sudah memiliki motivasi belajar, akan tetapi harus di rangsang oleh guru sehingga
dalam pembelajaran anak semangat untuk mengikuti pembelajaran,. Guru model
melakukan modifikasi pada modul ajar/RPP karena disesuaikan dengan kedaan
kelas, karena setiap karakter kelas memiliki karakteristiknya masing-masing.
Dalam proses pembelajaran semua anak bisa mengikuti pembelajaran dengan
baik, karena tidak ada siswa yang tidak hadir pada saat itu, kemudian
pembelajaran sudah berjalan dengan efektif, dan siswa anusias mengkuti
pembelajaraan pada saat itu di kelas unggulan, tetapi pada proses pembelajaran
ternyata masih ada anak yang tertinggal untuk mengikuti pembelajaran.

4. Observasi Manajemen Sekolah


Manajemen sekolah merupakan suatu bentuk upaya pemberdayaan
sekolah dan lingkungannya untuk mewujudkan sekolah yang mandiri dan efektif
melalui optimalisasi peran dan fungsi sekolah sesuai dengan visi dan misi yang
13

telah ditetapkan bersama. Pada observasi yang telah kelompok kami lakukan ada
beberapa jenis manajemen sekolah yang yang ada di sekolah SMA Pasundan 8.
Jenis manajemen tersebut diantaraya : Manajemen Kesiswaan, Kurikulum, Sarana
dan Prasarana, SDM, Anggaran, Sistem Informasi dan Ketatalaksanaan. Kelompok kami
mengunakan metode wawancara dalam pengambilan data dan informasi, berikut hasil
observasi yang kami lakukan.
. Manajemen Kesiswaan
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan siswa dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen kesiswaan.
Kebutuhan siswa di bagian kesiswaan adalah pakaian, sepatu, kaoskaki dan atribut
lainnya. Dari kebutuhan itu sekolah berupaya untuk menyediakan apa yang diperlukan.
Karakter yang muncul dalam kebutuhan tersebut adalah karakter profil pancasila yang
saling bersinergi dengan tujuan sekolah yaitu: “Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna,
Jembar Budayana”semua bisa tercermin dari atribut yang dipakai siswa.
B. Manajemen Kurikulum
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen
kurikulum. Sekolah yang kami observasi membuat beberapa pengelolaan pembelajaran
yaitu bagi guru dan siswa seperti : Jadwal mengajar guru, pembagian jam matapelajaran,
rombel siswa, kegiatan pembiasaan siswa serta program kelas unggulan. Untuk desain
kurikulum masih menggunakan kurikulum 2013 kami masih berperoses menujju
kurikulum merdeka. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala pada awal kegiatan,
pertengahan dan akhir kegiatan. Adapun penggunaan data dalam proses releksi akan
digunakan untuk bahan evaluasi rapat bersama pihak terkait disekolah yang akan dikaji
bersama untuk tahun ajaran berikutnya.
C. Manajemen SDM
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen SDM
khsusnya dalam proses penerimaan guru. .Proses penerimaan guru masih dengan
inormasi mulut ke mulut, whatsapp atau di media instagram. Bila ada lowongan guru
calon pelamar bisa langsung membawa surat lamaran kesekolah. Ketika guru diterima
akan ada sosialisasi tentang lingkungan sekolah dan langsung diminta mengajar. Kegiatan
khusus guru selama disekolah ada seperti MGMP guru matpel serta pendataan guru untuk
dibuatkan NUPTK sebagai syarat mengikuti pendidikan profesi.
D. Managemen Sarana dan Prasarana
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan siswa dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen kurikulum.
14

Sekolah yang kami observasi memiliki data yang menunjang untuk sarana dan prasarana.
.Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana yaitu data kebutuhan dan
analisis kerusakan sarparas untuk pengajuan tahun pelajaran berikutnya. Penggunaan
sarpras belum mendukung karena masih ada yang harus diperbaiki. Sarana disekitar
sekolag yang mendukung untuk pembelajaran yaitu rumah sakit, jalan raya, dan pasar.
E. Managemen Anggran
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen anggaran
termasuk sistem dalam pengelolaan anggaran .Sistem dalam merencanakan,
melaksanakan dan memonitor anggaran masi menggunakan buku kas harian yang masih
konvensional.
F. Manajemen Sistem Informasi
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa data yang
dibutuhkan siswa dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen sistem
informasi. Data yang dikumpulkan untuk proses pembelajaran yaitu : jumlah siswa,
jumlah guru, profil sekolah, kurikulum yang dipakai. Semua data tersebut dikelola oleh
sistem yang bernama Dapodik Men. Guru mampu mengakses data dengan menggunakan
akun GTK.
G. Manajemen Ketatalaksanaan
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen
ketatalaksanaan khususnya dalam hal administrasi. Untuk administrasi siswa dan guru,
sekolah menggunakan Dapodik Men. Selain itu kami menggunakan E Rapor untuk
pengelolaan administrasi nilai rapor siswa.

5. Observasi-Lingkungan Belajar di Sekolah


Lingkungan belajar adalah semua kondisi yang mempengaruhi tingkah
laku subjek yang terlibat di dalam pembelajaran, terutama guru dan peserta didik
sebagai ujung tombak proses pembelajaran di sekolah. Lingkungan belajar yang
kondusif sangat mempengaruhi proses tumbuh kembangnyakualitas guru dan
peserta didik yang ada di sekolah. Pengelolaan kelas merupakan sebuah upaya
untuk mewujudkan suatu kondisi proses atau kegiatan belajar mengajar yang
efektif. Pengelolaan kelas merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
lingkungan kelas yang kondusif. Kelas kondusif dimaksudkan agar proses
pembelajaran dapat menjadi lebih terkontrol dan memberikan rasa nyaman bagi
siswa dari sisi psikologis dan kesiapan siswa dalam belajar. Banyak faktor yang
15

menyebabkan kelas menjadi tidak kondusif. Solusi mengatasi persoalan kelas


tidak kondusif dapat dilakukan dengan mengatur settingan kelas, menentukan
strategi, gaya komunikasi termasuk memahami psikologis siswa dalam proses
belajar. Berikut adalah sasaran observasi lingkungan belajar di SMA Pasundan 8.
. Latar Belakang Sosial-Ekonomi Murid
Latar belakang sosial-ekonomi peserta didik tidak menghalangi mereka
untuk menuntut ilmu di SMA Pasundan 8, meskipun keadaan ekonomi dari orang
tua peserta didik tergolong menengah kebawah tapi bukan menjadi masalah bagi
orang tua untuk tetap menyekolahkan peserta didik di sekolah swasta. Sekolah
tidak membeda-bedakan peserta didik berdasarkan latar belakang sosial-
ekonominya, justru sekolah mengadakan beberapa program terkait latar belakang
sosial ekonomi peserta didik dimana terdaoat pengajuan SKTM untuk
meringankan pembayaran SPP, ada juga bagi peserta didik yatim atau piatu
mendapatkan potongan 10%, peserta didik yatim piatu gratis, dan bagi peserta
didik yang berprestasi gratis.
B. Kualitas Pembelajaran di Kelas
Pada awal pembelajaran guru melakukan asesmen diagnostic untuk
mengetahui kompetensi awal yang dimiliki peserta didik. Dalam proses
pembelajaran di kelas guru sudah dapat menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, tertib, dan disiplin. Guru menciptakan hubungan yang harmonis dengan
seluruh peserta didik di kelas, hal tersebut dapat dilihat dari antusiasnya peserta
didik ketika diberikan pertanyaan, memberikan pendapat, menyimak guru serta
peserta didik yang lain, dan mengerjakan kegiatan yang diberikan oleh guru. Di
dalam kelas agar mudah melakukan asesmen terhadap kompetensi peserta didik,
guru membuat kelompok belajar dalam ruang lingkup yang kecil sesuai dengan
kompetensi yang dimiliki masing-masing peserta didik. Sehingga pembelajaran di
kelas berlangsung interaktif dimana peserta didik berperan aktif dalam prosesnya
dan guru hanya sebagai fasilitator saja dan mengkonfirmasi pada akhir proses
pembelajaran.
C. Refleksi dan Perbaikan Pembelajaran oleh Guru
Hasil observasi kepada guru biologi di SMA Pasundan 8 terkait refleksi
dan perbaikan setelah dilaksanakan pembelajaran yaitu temuan hasil refleksi akan
diperbaiki oleh guru sendiri hasil dari kompetensi yang telah guru
dapatkan melalui pengembangan diri seperti mengikuti IHT, workshop,
16

BIMTEK, dan yang lainnya selain itu guru pun mengkomunikasikan kepada rekan
kerja dalam bidang yang sama untuk bersama-sama mencari solusinya. Hasil
refleksi sangat penting bagi perbaikan proses pengajaran yang akan dilakukan
selanjutnya.
D. Kepemimpinan Instruksional
Dalam penyusunan visi dan misi sekolah kepala satuan pendidikan dan
guru terlibat hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SMA
Pasundan 8. Program dan kebijakan terkait dengan perwujudan visi dan misi yang
diciptakan oleh kepala satuan pendidikan harus diikuti semua guru. Selain itu
untuk peningkatan mutu pembelajaran guru dianjurkan untuk mengikuti program
diluar sekolah seperti BIMTEK, workshop, MGMP dan lainnya yang bertujuan
untuk mengembangkan diri dari masing-masing guru.
E. Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan
Pada saat masa oriesntasi peserta didik, dilaksanakannya seminar
mengenai perundungan dan narkoba oleh narasumber yang didatangkan dari luar
sekolah yakni dari kepolisian dan anggota BNN untuk mensosialisasikan
penolakan keras terhadap buliying dan penggunaan narkoba. Hal ini diharapkan
dapat diterima peserta didik sebagai pencegahan agar tidak terjadi hal yang seperti
itu. Proses tindak lanjut apabila ada yang merasa dirinya dirundung pihak pertama
yang akan turun tangan adalah wali kelas, selanjutnya apabila masih terjadi
perundungan setelah tindak lanjut oleh wali kelas, langsung akan di tindak oleh
BK, jikalau memang perundungan sudah bersifat berat wakasek kesiswaan dan
wakasek kurikulum akan turun langsung untuk menindak kasus tersebut.
F. Iklim Kebinekaan di Satuan Pendidikan
Karena SMA Pasundan 8 merupakan sekolah swasta umum dimana
banyak sekali keberagaman sosial-budaya yang ada disana seperti keberagaman
agama, suku, budaya, dan lainnya sehingga dalam lingkungan pendidikan semua
memiliki dukungan kesetaraan hak dimana proses pembelajaran baik
intarkulikuler dan ekstrakulikuler dapat diikuti, semua peserta didik diberikan
keleluasaan dalam menerima haknya.
G. Iklim Kesetaraan Gender
Di lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas
penerimaan hak dan pelaksanaan kewajiban peserta didik perempuan atau laki-
laki sama. Sebagai contoh ketika membentuk kelompok di kelas, ditentukan
17

secara heterogeny antara peserta didik perempuan dan peserta didik laki-laki.
Selain itu dalam organisasi pun diberikan kebebasan yang seluas-luasnya lepada
seluruh peserta didik tanpa memandang gendernya apa. Sebagai contoh lain yaitu
peserta didik baik perempuan maupun laki-laki boleh menjadi kandidat calon
ketua OSIS. Selain itu dalam organisasi yang lain pun diluar proses pembelajaran
semua peserta didik memiliki hak untuk mengikuti semua program yang diadakan
di sekolah.
H. Iklim Inklusivitas
SMA Pasundan 8 pernah beberapa kali menerima peserta didik dengan
disabilitas, seluruh warga sekolah diberikan pengertian dalam proses
pembelajaran bukan hanya karena memiliki disabilitas namun memang semua
peserta didik memiliki karakternya masing-masing dan tidak bisa di samakan.
Selain itu di sekolah ada 2 kategori kelas yaitu kelas regular dan kelas unggulan
dimana jam pelajaran kelas unggulan lebih lama dibanding kelas regular. Dan
pengembangan bakat peserta didik lebih banyak diasah dan diikutsertakan lomba-
lomba pada ekstrakulikuler. Peserta didik dengan kecerdasan istimewa atau
memiliki bakat istimewa yang memenangkan juara dalam bidang pengetahuan
atau bakat, akan mendapatkan beasiswa SPP sekolah.
I. Dukungan Orangtua dan Murid terhadap Program Satuan Pendidikan
Orang tua murid selalu memberi dukungan terhadap program yang dibuat
oleh sekolah karena terjalinnya hubungan dengan wali kelas sehingga informasi
terkait program-program, umpan balik proses pembelajaran siswa dan kegiatan
sekolah terkomunikasikan dengan baik kepada orang tua. Selain itu orang tua
mendukung segala kegiatan di sekolah dengan mengikutsertakan peserta didik ke
dalam kegiatan tersebut.

B. Analisis Hasil Observasi


1. Observasi Karakteristik Peserta Didik
Secara keseluruhan peserta didik di SMA Pasundan 8 memiliki karakter
yang baik, dibuktikan dengan peserta didik yang mau mendengarkan
guru, mengikuti peraturan dan menghormati budaya sekolah, sudah mulai
terbentuk karakter yang mencerminkan profil pelajar pancasila meskipun sekolah
tersebut belum menerapkan kurikulum merdeka dan pembelajaran paadigma
18

baru.. Interaksi sosial peserta didik sangat baik karena bisa mampu berbaur
dengan antar peserta didik dan dengan guru.

2. Observasi RPP
Dalam RPP yang telah di observasi bahwa di dalamnnya sudah lengkap
adanya tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang
sudah sangat jelas. Tujuan pada RPP sudah selaras dengan KD. Konsep yang
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan dan sikap sudah tertera jelas di dalam
RPP. Konten maupun bahan ajar yang digunakan sudah bebas dari muatan SARA
pornografi, pornoaksi, dan provokasi. Terdapat pertanyaan bermakna seperti
mengajukan pertanyaan dari bagian-bagian sel darah dan plasma darah. Alur
kegiatan telah secara runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi waktu. RPP tersebut
telah membuat peserta didik yang aktif, seperti: peserta didik diskusi dan mencari
materi lengkap dari sumber lain. RPP tersebut telah menggunakan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami. Bahasa/istilah yang digunakan mudah dipahami karena
di kata berikut nya diberikan pemahaman.

3. Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer


Setelah melakukan observasi pembelajaran bahwa anak-anak memiliki
motivasi belajar, akan tetapi harus ada rangsangan dari gurunya, kemudia dengan
terciptanya suana kelas yang nyaman. Cara guru pada saat pembelajaran
memberikan rangsangan terhadap anak yaitu dengan memberikan reward
terhadap anak yang bisa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
Dikerenakan motivasi belajar anak berbada, begitupun dengan suasana kelas
maka dari itu guru melakukan modifikasi pada RPP/modul ajar, untuk
disesuaikan pada keadaan peserta didiknya.

4. Observasi Manajemen Sekolah


Melihat hasil obeservasi yang kami lakukan pada bidang manajemen
sekolah ada beberapa hal yang perlu di analaisis untuk mendukung semua
kegiatan yang ada di sekolah. Pertama tentang pengelolaan sekolah yang ada di
SMA Pasundan 8. SMA Pasundan 8 memiliki beberapa bidang manajemen yang
memiliki tugas khusus untuk melaksanaan seluruh kegiatan sekolah. Pengelolaan
tersebut dibagi menjadi beberapa bidang diantaraya : Manajemen Kesiswaan,
19

Kurikulum, Sarana dan Prasarana, SDM, Anggaran, Sistem Informasi dan


Ketatalaksanaan. Dalam pelaksaannya tugas masing-masing bidang sangat
komplek dan setiap bidang telah melaksanakan hampir semua program kerja yang
direncanakan sekolah. Namun ada beberapa tugas bidang yang dikerjakan oleh
orang yang sama karena mungkin ada keterbatasan SDM sehingga ada bidang
yang stafnya merangkap jabatan di bidang manajemen yang lain. kelompok kami
melihat ada solidaritas yang sangat kuat diatara anggota-anggota bidang dalam
menunjang sistem pendidikan sekolah. Oleh karena itu manajemen yang ada di
sekolah harus saling bersinergi sehingga satuan pendidikan tersebut bisa berjalan
sesuai dengan apa yang direncanakan.

5. Observasi-Lingkungan Belajar di Sekolah


Lingkungan belajar di SMAS Pasundan 8 sudah memfasilitasi segala
aktivitas belajar peserta didik baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler.
Dukungan seluruh warga sekolah membuat lingkungan belajar ini menjadi
holistik. Satu sama lain dapat membuat kondisi lingkungan belajar layak dan
nyaman baik bagi guru maupun peserta didik dalam menumbuhkan dan
mengembangkan potensi dan karakter yang dimiliki.

C. Faktor Penghambat dan Pendukung


Pelaksanaan Observasi
1. Faktor Penghambat
Dalam pelaksanaan PPL, tidak dapat dipungkiri terdapat hambatan dan
rintangan. Baik itu bersumber dari siswa, sekolah, lingkungan, maupun dari diri
penyusun sendiri. Dalam menghadapinya, penyusun selalu berusaha semampu
penyusun untuk menyelesaikan berbagai rintangan yang ada. Akan tetapi selalu
ada kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam solusi yang ditemukan penyusun.
Pada poin ini, penyusun akan berusaha menampilkan masalah yang penyusun
temui dan juga penyelesaian yang telah penyusun coba lakukan. Hambatan yang
ditemukan adalah waktu PPL 1 yang diberikan oleh kemedikbud yaitu sampai
tanggal 13 Januari, sedangkan di sekolah mengikuti dengan kalender Pendidikan
dimana di minggu pertama pada bulan Desember telah dilaksanakan PAS,
Sehingga waktu pelaksanaan PPL 1 ini hanya efektif dalam waktu 1 bulan di bulan
November saja, solusi yang kami lakukan yaitu akan mengefisienkan waktu
20

dengan baik sehingga semua program pada PPL 1 akan berjalan semuanya
sehingga cukup dengan waktu yang singkat menjadi 1 bulan ini.
2. Faktor Pendukung
Pelaksanaan PPL melibatkan berbagai macam faktor pendukung, baik dari
guru, peserta didik, maupun sekolah .
a. Faktor pendukung yang pertama adalah guru pamong.
Guru pamong memberikan keleluasaan penuh kepada mahasiswa untuk
melakukan observasi di lingkungan sekolah dengan waktu yang fleksibel.
b. Faktor pendukung yang kedua adalah peserta didik.
Peserta didik kls XI MIPA Unggulan di SMA Pasundan 8 Bandung
merupakan siswa – siswa terpilih yang memiliki kualitas yang baik. Mereka
antusias dalam melaksanakan pembelajaran sehingga memudahkan praktikan
melakukan observasi di dalam kelas.
c. Faktor pendukung yang ketiga adalah sekolah. SMA Pasundan 8 Bandung
adalah sekolah yang memiliki fasilitas yang cukup memadai sehingga
memudahkan praktikan untuk melakukan observasi.
21

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan PPL di SMA Pasundan 8 Bandung berjalan dengan baik dan
lancar. Dari hasil PPL yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa
kegiatan PPL dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menerapkan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang telah diperoleh selama
masa perkuliahan pada kehidupan nyata yaitu sekolah. Kegiatan PPL memiliki
makna sebagai persiapan untuk mahasiswa jika kelak terjun ke dalam masyarakat
sekolah yang sesungguhnya. Dengan terlaksananya kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada
mahasiswa dalam praktek mengajar dan bersosialisasi dengan lingkungan
sekolah.

B. Refleksi
Kegiatan PPL ini memberi pemahaman kepada diri penyusun bahwa
menjadi seorang guru tidak semudah yang dibayangkan. Menjadi seorang guru
lebih dari sekedar memahamkan materi kepada siswa atau mentransfer ilmu
dengan cara yang sama kepada setiap siswa di kelas. Lebih dari itu seorang guru
dituntut untuk menanamkan nilai dan akhlak yang berhubungan denan materi
yang diajarkan. Guru harus menjadi orang yang kreatif, peduli dan perhatian
karena potensi dan situasi yang dimilki oleh siswa tidak sama.
Guru harus peka terhadap perbedaan yang ada, dan harus mampu
menyikapi tingkah laku siswa yang beragam dan tidak selamanya positif. Selain
hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran, penulis juga menemui
pengalaman baru tentang hal yang juga harus dihadapi guru, yaitu persoalan
administrasi dan persoalan sosial di kantor. Seorang guru tidak hanya harus
mengajar, akan tetapi juga harus melengkapi administrasi seperti RPP, Silabus,
pembuatan soal dan berbagai analisis dalam pembuatannya. Setiap kegiatan
praktik mengajar yang dilakukan praktikan di sekolah mendewasakan pemikirtan
penyusun sebagai seorang calon tenaga pengajar. Guru adalah manusia yang
22

sangat berjasa bagi setiap insan di dunia. Karena jasanya setiap manusia dapat
membaca, menulis dan belajar berbagai macam ilmu.

C. Rencana Tindak Lanjut


Pada kegiatan observasi PPL I saya telah mendapatkan banyak tambahan
ilmu dan pengalaman, yang harus saya kuasai mulai materi professional maupun
pedagogik serta cara menyusun perancangan pembelajaran yang menyesuaikan
dengan kertampilan pembelajaran abad 21, pembelajaran berbasis HOTS,
pembelajaran yang mendidik dengan pendekatan Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK) dan sesuai dengan keterampilan revolusi industry
4.0.
Setelah menyelesaikan kegiatan observasi saya begitu tergugah untuk
memperbaiki pembelajaran saya mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga
penilaian yang saya sesuaikan dengan ilmu yang saya peroleh dari kegiatan
observasi ini termasuk memperhatikan arahan, kritik dan saran dari rekan
mahasiswa, guru pamong serta dosen pembimbing untuk tahapan PPG dalam
jabatan berikutnya yaitu PPL pada khususnya dan memperbaiki kinerja saya
sebagai seorang guru ideal seperti yang diatur dalam Undang-undang.
23

e. Lampiran 1: Format Lembar Observasi Karakteristik Peserta Didik


FORMAT LEMBAR OBSERVASI KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Nama Mahasiswa PPG : Mayang Sri Rizqia

Kelas Sasaran Observasi : Kelas XI MIPA

Untuk Siklus Pembelajaran ( ) Terbimbing


( ) Mandiri, siklus ke 1

Tgl. Aspek yang diobservasi* Hasil observasi

25 Budaya sekolah Hasil observasi:


oktober ● Apakah suasana sekolah mendukung ● Suasana sekolah mendukung pembelajaran dan
2022 pembelajaran dan interaksi yang interaksi yang optimal.
optimal? ● Profil pelajar pancasila secara umum dihidupkan
● Secara umum, apakah profil pelajar dalam sekolah
Pancasila dihidupkan dalam
Interpretasi:
sekolah?
● Di lingkungan sekolah menekankan budaya 5S
(senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) yang
menunjang Interaksi yang optimal. Interaksi
yang optimal menunjang pembelajaran yang
optimal pula. Peserta didik diajarkan dan
diingatkan tentang budaya daerahnya yang
menciptakan interaksi yang optimal pada siapa
saja yang berada di sekolah.
● Profil pelajar pancasila diciptakan dengan
menghidupkan budaya di sekolah. Di SMA
Pasunan 8 dibuktikan oleh peserta didik
diberlakukannya cara berpakaian sesuai profil
pelajar pancasila pada poin kebhinekaan global
dan . Diantaranya aturan berpakaian Senin
menggunakan putih abu melambangkan
pendidikan nasional Indonesia, Selasa
menggunakan Pramuka melambangkan pemuda
kreatif dan mandiri, Rabu menggunakan pakaian
khas Jawa Barat (Rabu Nyunda), Kamis
menggunakan Batik guna menerapkan rasa
bangga atas warisan budaya Nasional, Jum’at
24

menggunakan pakaian Muslim, melambangkan


profil pelajar panca sila poin pertama (beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia).

26 Budaya kelas Hasil observasi:


oktober ● Bagaimana guru dan peserta didik ● Guru mengajak peserta didik membuat
2022 melakukan kesepakatan kelas? kesepakatan kelas sebelum memulai
● Bagaimana guru menekankan nilai- pembelajaran.
nilai profil pelajar Pancasila kepada ● Guru memberitahu, mengajak, dan
peserta didik, mencontohkan nilai-nilai profil elajar pancasila
pada peserta didik.

Interpretasi:
● Guru mengajak peserta didik berbicara
mengenai kesepakatan kelas sebelum
pembelajaran dimulai. Selain untuk
mengkondisikan kesiapan peserta didik, tujuan
lainnya membangun kesepakatan tersebut adlaah
melatih peserta didik untuk keterampilan
berpikir, dan berbicara, serta melatih peserta
didik untuk mematuhi aturan yang dirancang
sendiri.
● Guru memberi tahu kepada peserta didik dengan
cara memajang beberapa papan slogan yang
berisi pengingat, motivasi, dan nasehat yang
terdapat di koridor sekolah. Selain itu, guru
mencontohkan nilai-nilai profil pelajar pancasila
dari perkataan, dan tindakannya, agar peserta
didik dapat menilai dan mencontoh.

26 Keterlibatan peserta didik Hasil observasi:


oktober ● Apakah peserta didik terlibat aktif ● Peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran.
2022 selama pembelajaran berlangsung? ● Guru memberi motivasi berupa reward seperti
Dalam bentuk apa saja keterlibatan poin dan terkada memberikan suatu benda yang
peserta didik dalam pembelajaran kecil.
ini? ● Saya menangkap antusiasme dari peserta didik
25

● Jika iya, bagaimana guru saat pembelajaran berlangsung.


memotivasi peserta didik untuk ● Peserta didik aktif merespon pertanyaan guru
terlibat dalam pembelajaran? selama pembelajaran berlangsung.
● Jika tidak, mengapa peserta didik
tidak termotivasi dalam
pembelajaran?
Interpretasi:
● Apakah Anda menangkap
● Peserta didik terlibat aktif dalam pembeajaran
antusiasme belajar dari para peserta
dalam bentuk respon dan kegiatan
didik?
pembelajarannya. Ketikaa guru memberika
● Apakah peserta didik aktif merespon
intruksi berupa arahan untuk duduk
pertanyaan guru selama
berkelompok dan mempersilahkan untuk
pembelajaran berlangsung? Jelaskan
berdiskusi, peserta didik bergerak aktif dalam
melaksanakan instruksi dari guru yang
mengajar.
● Guru memberikan peserta didik reward berupa
poin dalam proses pembelajarannya. Di dalam
kelas, saat guru hendak memulai
pembelajarannya, guru memberikan pertanyaan
kilas balik materi yang telah diberikan
sebelumnya, guna untuk melihat pengetahuan
tentang materi yang sudah dipelajari. Dengan
begitu peserta didik aktif merespon guru, tapi
tidak berlomba-lomba memperoleh poin
terbanyak, peserta didik terlihat hanya ingin
memvalidasi pengetahuannya, dan mendapat
kepuasan batin setelah pernyataannya atau
pertanyaannya dikonfirmasi oleh gurunya.
● Antusias peserta terlihat dari awal pembelajaran
hingga akhir pembelajaran, dengan metode
pembelajaran yang diberikan oleh gurunya,
mereka memaksimalkan waktu untuk
mempelajari dan memahami pembelajaran pada
saat itu, hampir tidak terdapat waktu yang
terbuang sia-sia karena suasana pembelajaran
yang selalu hidup karena pengkondisian dari
26

guru dan antusias peserta didik.


● Peserta didik sangat aktif merespon pertanyaan
guru, dan juga aktif bertanya. Dilihat dari
kesungguhan mereka menanyakan hal yang
belum diketahui bukan asal bertanya.

26 Identifikasi kesiapan siswa Hasil observasi:


oktober ● Apakah di awal pembelajaran guru ● Guru mengamati dan mengecek kesiapan
2022 mengamati atau mengecek kesiapan peserta didik secara kondisi dan materi.
peserta didik? Baik secara kondisi ● Guru memberikan informasi tambahan kepada
maupun secara materi yang akan peserta didik yang kompetensinya belum sesuai
diajarkan dengan peserta didik yang telah mencapai
● Apa yang dilakukan oleh guru saat standar kompetensinya.
mengetahui bahwa kompetensi awal ● Dengan mengawasi, memberitahu,
peserta didik beragam? menginformasikan, dan memberdayakan peserta
● Bagaimana guru mendampingi didik.
setiap peserta didik agar mencapai
Interpretasi:
tujuan pembelajaran?
● Guru melihat kesiapan peserta didik ketika
sebelum memulai pembelajaran, mulai dari
kesiapan berpakaian, kesiapan alat pembelajaran
peserta didik, dan kesiapan materi. Untuk
kesiapan materi, guru mengukurnya dengan cara
mengajukan pertanyaan tentang materi di
pertemuan selanjutnya, dan terkadang
memberikan pretest.
● Sebelum melanjutkan materi yang beru, guru
berusaha menyetarakan pengetahuan dan
kompetensi peserta didik terlebh dahulu dengan
cara menjelaskan bagian yang belum dicapai
peserta didik sesuai standar kompetensi yang
pertemuan sebelumnya.
● Guru mengetahui karakterpeserta didiknya
masing-masing, sehingga guru dapat
menentukan langkah yang seperti apa untuk
mendampingi serta memberikan pelayanan
27

terbaik bagi peserta didiknya.

26 Perkembangan emosi Hasil observasi:


oktober ● Sejauh mana kelas dan ruang ● Kelas dan ruang pembelajaran sudah menjadi
2022 pembelajaran lainnya menjadi ruang ruang ekspresi peserta didik.
ekspresi diri yang sehat untuk ● Guru selalu menumbuhkan rasa percaya diri
peserta didik? peserta didiknya
● Bagaimana guru merespons peserta
Interpretasi:
didik yang belum bisa
● Dari situasi dan kondisi yang kami amati,
mengekspresikan diri dengan tepat?
peserta didik sangat eksperesif ketika di ruang
kelas, terkhusus pada pembelajaran biologi.
Kondisi ruang kelas yang kondusif namun
ekspresif ini dikarenakan guru memberikan
pembelajaran memberikan ruang bagi peserta
didik untuk berbicara, bertanya, menjawab,
melakukan sesuatu yang disukainya, akan tetapi
peserta didik dapat tetap fokus pada
pembelajarannya.
● Ketika menemukan peserta didik yang belum
bias mengekspresikan diri dengan tepat, guru
tidak memaksakan peserta didik itu untuk aktif
berbicara, tidak pula memperlihatkan bahwa si
guru memberikan perhatian khusus pada peserta
didik tersebut, namun guru memacu peserta
didik itu untuk bias mengekspresikan dirinya,
membangun rasa percaya dirinya, dan
memberikan motivasi.

26 Perkembangan social Hasil observasi:


oktober ● Secara umum, bagaimana guru ● Guru menciptakan suasana yang nyaman dengan
2022 membangun atmosfer yang cara menempatkan posisinya sebagai teman dari
mendukung peserta didik untuk peserta didik,
mengembangkan kemampuan ● Guru membuat suasana belajar yang terus
bersosialisasi? misalnya peka memancing peserta didik untuk berbicara.
terhadap situasi sekitar, berempati,
Interpretasi:
saling menghargai, serta berinteraksi
28

dan berkomunikasi? ● Guru menciptakan suasana nyaman kepada


● Bagaimana guru memfasilitasi peserta didiknya aik di ruang kelas maupun
peserta didik dalam diluar ruang kelas dengan selalu mendengarkan
mengembangkan keterampilan cerita peserta didiknya, selalu mengajak
sosial peserta didik dalam kegiatan berbicara, dan menempatkan dirinya sebagai
belajar (contoh, kerja kelompok, teman bagi peserta didiknya. Oleh karena itu ada
mengerjakan proyek bersama)? suatu kenyamanan yang sama-sama dirasakan
baik oleh peserta didik maupun oleh gurunya.
Hal tersebut membangun suatu rasa hormat,
nyaman, dan santai sehingga peserta didik tidak
merasa terbebani dan takut terhadap gurunya,
dengan begitu pembelajaran yang nyaman akan
tercipta dengan pertemuan dan pembelajarannya
yang dirasa bermakna.
● Untuk melatih keterampilan social peserta didik,
guru membuat suasana pembelajaran yang
mengharuskan peserta didik untuk aktif
berbicara. Biasanya dengan belajar kelompok
dan model pembelajaran PjBL (Project Based
Learning). Model pembelajaran tersebut
membuat peserta didik berperan aktif saat
pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran
yang menarik dan membangkitkan rasa
penasaran peserta didik.

25 Perkembangan moral/spiritual Hasil observasi:


oktober ● Apa saja yang dilakukan guru dalam ● Untuk program sekolah, selalu diadakan acara
2022 membangun nilai-nilai integritas dan perayaan hari besar islam.
spiritual peserta didik? ● Dalam pembelajaran selalu ada pembiasaan
membaca do’a, asmaul husna, dan mengaji.
● Penetapan seragam sekolah pada hari jum’at.

Interpretasi:
● Budaya di sekolah sudah menerapkan nilai-nilai
pembelajaran agama ditandai dengan peraturan
berpakiaan pada hari Jum’at yang mewajibkan
29

peserta didik perempuan yang beragama islam


untuk memakai hijab, bagi peserta didik yang
non islam diwajibkan memakai pakaian panjang.
Selain itu ada pembiasaan yang diterapkan di
ruang kelas sebelum pembelajaran dimulai,
yaitu dengan membacakan asma’ul husna dan
membaca al-Qur’an. Di sekolah tersebut juga
sering mengadakan perayaan hari besar islam
seperti berqurban pada idul adha, maulid nabi,
dan tahun baru hijriah

Kesimpulan :

Di lingkungan SMA Pasundan 8 telah mulai menerapkan pembiasaan dan menerapkan budaya
yang bertujuan pada terbentuknya profil pelajar pancasila, dibuktikan dengan budaya sekolah, peraturan
sekolah, dan pembiasaan yang diadakan di sekolah. Tata laksana dalam pembelajaran juga guru sudah
melakukan yang terbaik demi terwujudnya capaian pembelajaran, mendidik dan membimbing peserta
didik dengan memberikan kemerdekaan pada peserta didik.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Mia Nurkanti, M. Kes. Dewi Halimah, S.Pd., M.M


NIP.196101181986012001 NIP. 197501242008012003
30

f)

Lampiran 2: Format Lembar Observasi RPP

FORMAT LEMBAR OBSERVASI Modul Ajar/RPP*

Nama Mahasiswa PPG : Mayang Sri Rizqia


NIM : 225074051
Prodi/Bidang Studi : PPG Pendidikan Biologi
Penyusun Modul ajar/RPP : Dewi halimah, S.Pd., M.M
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas : XI/ Ganjil
Capaian Pembelajaran/KD : 3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada system sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada system sirkulasi
manusia.
* ) Modul ajar atau RPP yang disusun oleh Guru Pamong.

Prinsip Aspek Observasi Catatan

Kelengkapan ● Apakah sudah ada tujuan Dalam RPP yang telah di


komponen minimum pembelajaran, langkah- observasi bahwa di
langkah pembelajaran, dan dalamnnya sudah lengkap
asesmen pembelajaran yang adanya tujuan pembelajaran,
jelas? langkah-langkah
pembelajaran, dan asesmen
yang sudah sangat jelas.

Esensial dan bermakna ● Kejelasan perumusan tujuan Tujuan


pembelajaran memenuhi ● Tujuan pada RPP sudah
kriteria SMART (Specific, selaras dengan KD
Measurable, Achievable, ● Konsep yang dipelajari,
Relevant, dan Time) (tidak pengetahuan inti,
menimbulkan penafsiran keterampilan dan sikap sudah
31

ganda dan mengandung tertera jelas di dalam RPP.


perilaku hasil belajar) ● Konten maupun bahan ajar
yang digunakan sudah bebas
Tujuan dari muatan SARA
● Apakah modul ajar/RPP pornografi, pornoaksi, dan
memuat tujuan pembelajaran provokasi.
yang sesuai selaras dengan ● terdapat pertanyaan
CP yang dituju? bermakna seperti

● Apakah konsep utama mengajukan pertanyaan dari

yang akan dipelajari, bagian-bagian sel darah dan

pengetahuan inti, plasma darah.

keterampilan, dan sikap yang


akan dipelajari tertera secara Kegiatan

jelas? ● Alur kegiatan telah secara

● Apakah konten yang runtut, sistematis, sesuai

dipelajari sudah bebas dari dengan alokasi waktu.

muatan SARA pornografi, ● Iya, ada kegitan CRITICAL

pornoaksi, dan provokasi. THINKING (BERPIKIR


KRITIK)
● Apakah terdapat
Seperti:
pertanyaan bermakna dan
Peserta didik
pertanyaan pemantik yang
mendiskusikan hasil
menyasar konsep inti?
pengamatannya dan
memverifikasi hasil
Kegiatan
pengamatannya dengan data-
● Apakah alur kegiatan
data atau teori pada buku
disusun secara runtut,
sumber melalui kegiatan.
sistematis, sesuai dengan
● Iya, RPP tersebut telah
alokasi waktu?
membuat peserta didik yang
● Apakah rangkaian
aktif, seperti: peserta didik
kegiatan berorientasi pada
diskusi dan mencari materi
penguatan kompetensi dan
lengkap dari sumber lain.
kemampuan berpikir area
32

tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP Asesmen
menyertakan berbagai ● Asesmen awal untuk
kegiatan (termasuk remedial mengecek kesiapan siswa,
dan pengayaan) yang berpusat dilakukan dengan cara
pada siswa/ menjadikan siswa observasi/wawancara secara
peserta aktif? langsung terhadap peserta
didik sejauh mana mereka
Asesmen mengetahui materi yang akan

● Apakah ada asesmen awal di bahas.


pembelajaran beserta cara ● Assessment tersebut telah

penilaiannya untuk mengecek secara jelas untuk mengukur

kesiapan siswa? TP sudah tercapai apa blm di

● Apakah asesmen yang pembelajaran sebelumnya.

termuat secara jelas mengukur● Asesmen tersebut

ketercapaian Tujuan memberikan umpan balik yg

Pembelajaran? baik karena dengan itu


peserta didik aktif untuk
● Apakah bentuk asesmen
mendapatkan poin.
memberikan umpan balik pada
● Tujuan pembelajaran sudah
proses belajar siswa?
tertera secara jelas di dalam
● Apakah kriteria untuk
RPP.
mengukur ketercapaian Tujuan
Pembelajaran tertera secara
jelas?

Berkesinam- bungan ● Apakah urutan ● Urutan pembelajaran sudah


pembelajaran sistematis dan sistematis mulai dari
logis? pendahuluan, inti dan
● Apakah terdapat penutup.
pertanyaan kunci yang ● Tidak terdapat
membantu guru dan siswa ● Asesmen dan pembelajaran
untuk merefleksikan kegiatan di kls telah selaras
33

pembelajaran di kelas?
● Apakah asesmen yang
tertera di modul ajar/RPP
selaras dengan kegiatan
pembelajaran?

Kontekstual ● Apakah modul ajar/RPP ● Tidak terdapat alternatif


memuat alternatif kegiatan untuk diimplementasikan di
untuk diimplementasikan pada lingkungan sekolah yang
lingkungan sekolah yang berbeda.
berbeda? ● Di RPP terdapat macam-
● Apakah modul ajar/RPP macam untuk mengakomodir
dapat mengakomodir siswa kebutuhan siswa pada saat
dengan kebutuhan yang literasi.
berbeda? ● Belum memuat kearifan lokal
● Apakah modul ajar/RPP daerah
memuat kearifan lokal daerah
setempat?

Sederhana ● Apakah modul ajar/RPP ● RPP tersebut telah


menggunakan bahasa yang menggunakan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami? jelas dan mudah dipahami.
● Apakah bahasa/istilah ● Bahasa/istilah yang
yang digunakan mudah digunakan mudah dipahami
dipahami? karena di kata berikut nya
diberikan pemahaman.

Komponen pendukung ● Apakah pemilihan ● Media pembelajaran


sumber/media pembelajaran menggunakan PPT sudah
sesuai dengan tujuan, materi, sesuai dengan tujuan
dan karakteristik peserta pembelajaran.
didik? ● Terdapat kegiatan remidial.
● Apakah ada kegiatan
34

remedial atau pengayaan? ● Tidak terdapat daftar pustaka


● Apakah ada daftar
pustaka?

Kesimpulan :

Karena SMA Pasundan 8 Bandung masih menggunakan Kurikulum 2013 oleh karena itu
masih menggunakan RPP bukan modul ajar jadi ada beberapa komponen yang tidak terdapat pada
RPP tersebut salah satunya seperti daftar putaka.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Mia Nurkanti, M. Kes. Dewi Halimah, S.Pd., M.M


NIP.196101181986012001 NIP. 197501242008012003

g)
35

Lampiran 3: Format Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran untuk Observer

FORMAT LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN
(untuk Mahasiswa, DPL, DP sebagai Observer pada Kegiatan Lesson Study)

Mata Pelajaran/Topik : Biologi/ Sistem Peredaran darah


Sekolah/ Kelas : SMA Pasundan 8 /XI Mipa 2
Nama Guru Model : Dewi halimah, S.Pd., MM.
Kompetensi Dasar : 3.6 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun
organ pada sistem sirkulasi dalam kaitannya dengan bioproses
dan gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem sirkulasi
manusia

Hasil Observasi Bila Anda adalah guru di kelas


Hal yang diobservasi (tuliskan apa yang terjadi dan tersebut, hal apa yang akan
alasannya) Anda lakukan berbeda?

Apakah semua peserta Ya semua peserta didik telah Saya akan melakukan
didik benar-benar telah belajar belajar tentang topik pembalajaran dengan
tentang topik pembelajaran hari pembelajaran pada hari ini. mengadakan permainan, juga
ini? Bagaimana proses mereka Proses pembelajaran dilakukan anak bukan hanya sekedar
belajar? dengan cara berdiskusi, bermain, mereka juga harus
kemudian nati hasil diskusi akan mengisi LKPD yang telah guru
dipresentasikan setiap siapkan.
kelompoknya.

Peserta didik mana yang Tidak ada yang tidak bisa Jika ada siswa yang tidak
tidak dapat mengikut kegiatan mengikuti pembelajaran, karena masuk saya akan menanyakan
pembelajaran pada hari ini? semua siswa masuk sekolah dan pada temannya mengapa dia
mengikuti pembelajaran tidak masuk, selanjutnya
mengkonfirmasi terhadap orang
tuanya apakah benar siswa yang
bersangkutan sakit, atau ada hal
lain sehingga ia tidak bias
36

mengikuti pembelajaran pada


hari ini.

Mengapa peserta didik Peserta didik dapat mengikuti Tidak ada yang tidak
tersebut tidak dapat belajar pembelajaran dengan baik. bisa mengikuti pembelajaran,
dengan baik? Menurut Anda apa Karena semua siswa pada hari ini karena semua siswa masuk
penyebabnya dan bagaimana masuk semua. sekolah semua.
alternatif solusinya?

Bagaimana usaha guru Usaha yang dilakukan oleh guru Inofasi yang saya
model dalam mendorong peserta model untuk mendorong siswa lakukan untuk mendorong
didik yang tidak aktif untuk yang tidak aktif yaitu peserta didik yang kurang aktif
belajar? Apakah usaha tersebut dengan cara mengharuskan yaitu mengajak ia untuk terlibat
berhasil setiap kelompok bertanya kedapa dalam pembelajaran, dengan
kelompok yang sedang mencari latar belakang ia
presentasi. Kemudian nanti menyukai apa, kemudian saya
setiap anggota kelompok aplikasikan dalam pembelajaran,
minimal harus menjawab contohnya anak yang suka
pertanyaan dari setiap kelompok menonton film, saya hadirkan
yang bertanya. dalam pembalajaran anak
menonton film yang
mengandung materi yang sedang
diajarkan, bisa kartun, anime atau
yang lainnya. Nah sebelum
mencari latar belakang yang ia
suka bisa juga anak memiliki
faktor lain yang membuat anak
tersebut kurang memiliki
motivasi dalam belajar, ini harus
dikoorganisasikan dengan wali
kelas dan guru BP.

Apakah pembelajaran Ya pembelajaran berjalan Inovasi yang saya


berjalan dengan efektif? (Semua dengan efektif. Semua siswa lakukan untuk menciptakan
kegiatan yang diberikan terlibat dalam pembelajaran pembelajaran yang efektif yaitu
bermakna untuk peserta didik, dengan cara tadi setiap kelompok dengan cara menggunakan
semua peserta didik terlibat aktif harus memberikan pertnyaan motode belajar yang jiksaw yaitu
37

dan tidak ada yang idle) kepada kelompok yang sedang dengan cara berkeliling ke
presentasi, sedangkan yang kelompok lain setelah itu anak
sedang presentasi harus mendapatkan hasil kesimpulan
menjawab pertanyaan dari dari setiap kelompok lain, tapi
teman-temannya. bagi saya kelas tidak efektifpun
tidak masalah asal anak
mendapatkan kemerdekaan
dalam belajar, dan mencapai
tujuan belajarnya.

Bagaimana usaha guru Caranya dengan tutor teman Inovasi yang saya
membantu peserta didik yang sebaya dengan anak yang lebih lakukan ketika ada yang
mengalami kesulitan dalam cepat menerima pembelajaran di tertinggal atau mengalami
mencapai tujuan pembelajaran? atas rata-rata, kemudian dengan kesulitan dalam mencapai tujuan
mengajukan beberapa pertnyaan, pembelajaran yaitu dengan cara
juga mengajak ia aktif dalam yang pertama itu tadi mencari
pembelajaran. dulu faktir ia kesulitan dalam
belajar, bisa dengan cara
observasi atau wawancara secara
lansung dengan anak yang
mengalami kesulitan. Bisa jadi
anak memiliki kelemahan
individual, seperti IQ yang
rendah, rasa kurang aman,
kurang penghargaan, kenakalan,
dan lain sebagainya. Maka
persoalan belajar yang dialami
siswa tersebut mungkin berakibat
pada kurang terserapnya daya
tangkap belajar terhadap
pelajaran tertentu, sehingga pada
akhirnya tidak akan tercapai
tujuan pembelajaran. Integensi
yang lemah yang dimiliki oleh
siswa tertentu, akan sulit untuk
mengadaptasikan dirinya
38

ditengah-tengah belajar siswa


lain yang memiliki daya tangkap
belajar tinggi. Jika kenyataan ini
di hadapi oleh siswa yang
bersangkutan, maka sulit untuk
menerapkan metode pengajaran
secara klasikal.

Bagaimana usaha guru Cara guru membantu peserta Inovasi yang saya
dalam memfasilitasi peserta didik yang mengalami kesulitan lakukan untuk memfasilitasi
didik yang lebih cepat dari rata- dengan cara tutor teman sebaya, peserta didik yang lebih cepat
rata kelas dalam mencapai tujuan kemudian memberikan materi dari rata-rata dalam mencapai
pembelajaran? tambahan berupa pdf tapi itu juga tujuan pembelajaran yaitu
diberikan pada semua siswa, agar dengan cara memposisikan diri
siswa yang tertinggalpun bisa sebagai temannya, setalah itu
membaca kembali materi yang mengajak ia berdiskusi ia
sudah dipelajari. sehingga ia bisa lebih
mengeksplor dirinya sendiri
dengan materi yang sudah
diajarkan, tetapi bagaimana pun
ia saya ketika dikelas tidak
membedakan anak yang cepat
mencapai tujuan
pembelajarannya, dengan yang
kurang cepat dalam mencapai
tujuan pembelajarannya.

Apakah guru melakukan Ya guru model melakukan Ya saya juga akan


modifikasi dari modul ajar/RPP? modifikasi modul ajar/RPP, yah melakukan hal sama dengan guru
Apakah modifikasi tersebut al itu dilakukan untuk merespons model yaitu memodifikasi
merupakan keputusan guru untuk situasi kelas dan peserta didik. RPP/modul ajar akan disesuikan
merespons situasi kelas dan dengan situasi peserta didik dan
peserta didik? situasi kelas.
39

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari pengamatan ini?

Pembelajangan berharga yang saya dapat yaitu saya jadi mengetahui tidak semua
kelas memiliki karakter belajar yang sama, kemudian cara penangannya pun pasti berbada.
Selain itu juga ini berpengaruh terhadap pembuatan RPP, karena ini dibuktikan bahwa Guru
model melakukan modifikasi terhadap RPPnya yaitu disesuaikan dengan situasi kelasnya
masing-masing

Kesimpulan:

Kesimpulan yang saya dapat dari Obsevasi Pelaksaan Pembelajaran ini saya dapat
menilai dan melihat suatu yang baru dalam proses pembelajaran juga menjadi pengalaman baru
dalam proses pembelajaran juga mendi pengalaman baru bagi saya bahwa disetiap sekolah
maupun kelas anak-anak memiliki karakter berbeda.

Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada
interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok,
interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi
peserta didik – lingkungan.
40

Lampiran 4: Format Lembar Observasi Manajemen Sekolah

LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Nama Mahasiswa : Mayang Sri Rizqia
NIM : 225074051
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi
Sekolah PPl : SMA Pasundan 8 Bandung

Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi
tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program,
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang
mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.

tgl. Sasaran Observasi*) Hasil Observasi


Manajemen Kesiswaan Kebutuhan siswa di bagian kesiswaan
● Apa saja kebutuhan siswa yang adalah pakaian, sepatu, kaoskaki dan atribut
menjadi prioritas sekolah? lainnya. Dari kebutuhan itu sekolah berupaya
● Apa yang sudah diupayakan satuan untuk menyediakan apa yang diperlukan.
pendidikan untuk memenuhi Karakter yang muncul dalam kebutuhan
kebutuhan tersebut tersebut adalah karakter profil pancasila yang
● Bagaimana kebutuhan siswa ini saling bersinergi dengan tujuan sekolah
tercermin dalam analisis yaitu: “Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna,
karakteristik satuan pendidikan? Jembar Budayana”semua bisa tercermin dari
● Bagaimana kebutuhan peserta atribut yang dipakai siswa.
didik ini tercermin dalam tujuan Berdasarkan hasil wawancara
satuan pendidikan? manajemen kesiswaan lebih berfokus untuk
mengaplikasikan karakter profil pancasila
dan tujuan sekolah yang tercermin dari
atribut yang siswa.
41

Manajemen Kurikulum Sekolah kami membuat beberapa


● Bagaimana satuan pendidikan pengelolaan pembelajaran yaitu bagi guru
mengelola pembelajarannya? dan siswa seperti : Jadwal mengajar guru,
● Bagaimana proses perencanaan pembagian jam matapelajaran, rombel siswa,
dan desain kurikulum? kegiatan pembiasaan siswa serta program
● Seberapa jauh/rutin sekolah kelas unggulan. Untuk desain kurikulum
melakukan monitoring terhadap masih menggunakan kurikulum 2013 kami
pelaksanaan kurikulum? masih berperoses menujju kurikulum
● Seberapa jauh penggunaan data merdeka. Kegiatan monitoring dilakukan
dalam proses refleksi kurikulum? secara berkala pada awal kegiatan,
pertengahan dan akhir kegiatan. Adapun
penggunaan data dalam proses releksi akan
digunakan untuk bahan evaluasi rapat
bersama pihak terkait disekolah yang akan
dikaji bersama untuk tahun ajaran
berikutnya.
Berdasarkan hasil wawancara
manajemen kurikulum sudah sistematis
dalam merencanakan proses pelaksanaan
kurikulum namun kurikulum yang digunakan
sekarang masih kurikulum 2013 karena
disekolah kami belum ada guru penggerak.
Manajemen Sumber Daya Manusia Proses penerimaan guru masih
● Bagaimana proses penerimaan dengan inormasi mulut ke mulut, whatsapp
guru dalam satuan pendidikan? atau di media instagram. Bila ada lowongan
● Apakah ada kegiatan khusus untuk guru calon pelamar bisa langsung membawa
membekali guru yang baru surat lamaran kesekolah. Ketika guru
mengajar? diterima akan ada sosialisasi tentang
● Apakah ada kegiatan khusus untuk lingkungan sekolah dan langsung diminta
pengembangan profesional guru? mengajar. Kegiatan khusus guru selama
disekolah ada seperti MGMP guru matpel
serta pendataan guru untuk dibuatkan
42

NUPTK sebagai syarat mengikuti


pendidikan profesi.

Berdasarkan hasil wawancara


manajemen SDM dalam penerimaan guru
masih dengan cara konvensional. Serta
belum ada sistem kegiatan yang jelas ketika
guru baru masuk ke sekolah.
Manajemen sarana & prasarana Data yang digunakan untuk
● Apa saja data yang digunakan perencanaan sarana dan prasarana yaitu data
untuk perencanaan sarana dan kebutuhan dan analisis kerusakan sarparas
prasarana? untuk pengajuan tahun pelajaran berikutnya.
● Apakah penggunaan sarana dan Penggunaan sarpras belum mendukung
prasarana sudah efektif untuk karena masih ada yang harus diperbaiki.
mendukung proses pembelajaran? Sarana disekitar sekolag yang mendukung
● Apakah ada sarana dan prasarana untuk pembelajaran yaitu rumah sakit, jalan
di sekitar sekolah yang dapat raya, dan pasar.
dimanfaatkan untuk mendukung Berdasarkan hasil wawancara
pembelajaran? manajemen sarpras dalam pengelolaan dan
perencanaannya cukup baik namun ada
fasilitas yang masih perlu diperbaikai seperti
fasilitas kursi untuk siswa.
Manajemen anggaran Sistem dalam merencanakan,
● Apakah satuan pendidikan melaksanakan dan memonitor anggaran masi
memiliki sistem dalam menggunakan buku kas harian.
merencanakan, melaksanakan, dan Berdasarkan hasil wawancara
memonitor anggaran dan manajemen anggaran dalam merencanakan,
penggunaannya? melaksanakan, dan memonitor anggaran dan
penggunaannya masih menggunakan sistem
manual yaitu buku kas harian
Manajemen Sistem Informasi Data yang dikumpulkan untuk proses
pembelajaran yaitu : jumlah siswa, jumlah
guru, profil sekolah, kurikulum yang dipakai.
43

● Apa saja informasi/data yang Semua data tersebut dikelola oleh sistem
dikumpulkan dalam mendukung yang bernama Dapodik Men. Guru mampu
proses pembelajaran? mengakses data dengan menggunakan akun
● Bagaimana informasi dikelola GTK.
sehingga pembelajaran bisa Berdasarkan hasil wawancara
dilakukan berbasis data? manajemen sistem informasi dalam
● Sejauh mana guru bisa mengakses pengelolaannya sudah cukup baik dalam
dan menggunakan data tersebut mendukung proses pembelajaran.
untuk mendukung proses
pembelajaran?
Manajemen Ketatalaksanaan Untuk administrasi siswa dan guru,
● Apa saja yang dimiliki satuan sekolah menggunakan Dapodik Men. Selain
pendidikan untuk membantu itu kami menggunakan E Rapor untuk
sistem administrasi? pengelolaan administrasi nilai rapor siswa.
Berdasarkan hasil wawancara
manajemen ketatalaksanaan dalam
membantu sistem administrasi telah
menggunakan aplikasi yang dapat
mempermudah dalam pelaksanaan proses
pembelajjaran.

Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?

Pelajaran penting yang bisa saya ambil adalah tentang pengelolaan sekolah
yang ada di SMA Pasundan 8. Pengelolaan sekolah itu dibagi menjadi beberapa
manajemen yang memiliki tugas khusus untuk melaksanaan seluruh kegiatan sekolah.

Kesimpulan :

Sekolah merupakan tempat yang mempunyai beberapa sistem dalam pengelolaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Pengelolaan tersebut dibagi menjadi beberapa bidang diantaraya :
Manajemen Kesiswaan, Kurikulum, Sarana dan Prasarana, SDM, Anggaran, Sistem Informasi
dan Ketatalaksanaan. Semua Manajemen sekolah tersebut harus saling bersinergi agar semua
komponen ada dalam satuan pendidikan tersebut bisa berjalan sesuai dengan apa yang
direncanakan.
44

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Lapangan Guru Pamong

Dr. Mia Nurkanti, M. Kes. Dewi Halimah, S.Pd., M.M


NIP.196101181986012001 NIP. 197501242008012003

h)
45

Lampiran 5: Contoh Format Lembar Observasi - Lingkungan Belajar di Sekolah

LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR

Nama Mahasiswa : Mayang Sri Rizqia


NIM : 225074051
Prodi/Bidang Studi : PPG Pendidikan Biologi

Tanggal Sasaran Observasi*) Hasil Observasi Interpretasi Hasil Observasi


25 1. Latar belakang ● Pendidikan orang tua Latar belakang sosial-
Oktober sosial-ekonomi rata-rata lulusan ekonomi peserta didik tidak
2022 murid SMA/SMK menghalangi mereka untuk
Murid dengan ● Pekerjaan orang tua rata- menuntut ilmu di SMAS
kondisi sosial- rata buruh dan pedagang Pasundan 8, meskipun
ekonomi yang ● Pendapatan orang tua keadaan ekonomi dari orang
berbeda memiliki rata-rata menengah tua peserta didik tergolong
hak yang sama dalam kebawah menengah kebawah tapi
mengakses dan ● Tidak semua peserta bukan menjadi masalah bagi
memperoleh layanan didik memiliki fasilitas orang tua untuk tetap
pendidikan yang belajar di rumah sama menyekolahkan peserta didik
berkualitas, seperti ● Pengajuan SKTM per di sekolah swasta. Sekolah
tingkat pendidikan kelas kurangh lebih 10 tidak membeda-bedakan
orang tua dan peserta didik peserta didik berdasarkan
fasilitas belajar yang latar belakang sosial-
tersedia di rumah. ekonominya, justru sekolah
mengadakan beberapa
program terkait latar belakang
sosial ekonomi peserta didik
dimana terdaoat pengajuan
SKTM untuk meringankan
pembayaran SPP, ada juga
bagi peserta didik yatim atau
46

piatu mendapatkan potongan


10%, peserta didik yatimpiatu
gratis, dan bagi peserta didik
yang berprestasi gratis.
26 2. Kualitas ● Guru melaksanakan Pada awal
Oktober pembelajaran di asesmen diagnostic pada pembelajaran guru melakukan
2022 kelas awal pembelajaran asesmen diagnostic untuk
Seluruh kegiatan ● Sudah terciptanya mengetahui kompetensi awal
belajar mengajar di lingkungan belajar yang di miliki peserta didik.
kelas, mencakup dikelas yang kondusif, Dalam proses pembelajaran di
indikator manajemen tertib, dan disiplin kelas guru sudah dapat
kelas, dukungan ● Adanya hubungan yang menciptakan lingkungan
afektif, pembelajaran baik antara peserta didik belajar yang kondusif, tertib,
interaktif dan dan guru maupun guru dan disiplin. Guru
penyesuaian cara dan peserta didik secara menciptakan hubungan yang
mengajar dengan interpersonal harmonis dengan seluruh
tingkat kemampuan ● Peserta didik peserta didik di kelas, hal
murid. memberikan umpan balik tersebut dapat dilihat dari
atas apa yang telah antusiasnya peserta didik
dipelajari ketika diberikan pertanyaan,
● Kelompok belajar memberikan pendapat,
peserta didik dibuat menyimak guru serta peserta
dalam ruang lingkup didik yang lain, dan
yang kecil mengerjakan kegiatan yang
● Guru melaksanakan diberikan oleh guru. Di dalam
pengajaran sesuai dengan kelas agar mudah melakukan
tingkat kemampuan asesmen terhadap kompetensi
peserta didik peserta didik, guru membuat
● Pembelajaran kelompok belajar dalam ruang
dilaksanakan secara lingkup yang kecil sesuai
interaktif dengan kompetensi yang
dimiliki masing-masing
peserta didik. Sehingga
47

pembelajaran di kelas
berlangsung interaktif dimana
peserta didik berperan aktif
dalam prosesnya dan guru
hanya sebagai fasilitator saja
dan mengkonfirmasi pada
akhir proses pembelajaran.
26 3. Refleksi dan ● Pengembangan diri Hasil observasi
Oktober perbaikan melalui IHT, workshop, kepada guru biologi di SMAS
2022 pembelajaran bimtek, dan yang Pasundan 8 terkait refleksi
oleh guru lainnya dan perbaikan setelah
Kemampuan ● Melaksanakan refleksi dilaksanakan pembelajaran
pengembangan guru dan perbaikan proses yaitu temuan hasil refleksi
untuk terus pembelajaran yang akan diperbaiki oleh guru
meningkatkan telah dilakukan dan sendiri hasil dari kompetensi
kompetensi melalui mencari solusi atas yang telah guru dapatkan
belajar mandiri tantangan hasil temuan melalui pengembangan diri
dengan merefleksi di kelas seperti mengikuti IHT,
praktik pengajaran ● Mengkomunikasikan workshop, BIMTEK, dan
yang telah diterapkan temuan-temuan di yang lainnya selain itu guru
dan juga belajar dari dalam kelas kepada pun mengkomunikasikan
rekan guru. MGMP biologi di kepada rekan kerja dalam
dalam sekolah (rekan bidang yang sama untuk
kerja dalam 1 bidang) bersama-sama mencari
atau MGMP biologi solusinya. Hasil refleksi
pada tingkatan Kota sangat penting bagi perbaikan
secara online maupun proses pengajaran yang akan
offline dilakukan selanjutnya.
25 4. Kepemimpinan ● Peningkatan mutu guru Dalam penyusunan
Oktober instruksional kepala satuan pendidikan visi dan misi sekolah kepala
2022 Kemampuan mengadakan IHT pada satuan pendidikan dan guru
kepala satuan awal tahun pembelajaran terlibat hal ini bertujuan untuk
pendidikan dalam meningkatkan mutu
48

menyusun dan mengenai struktur pembelajaran di SMAS


mengkomunikasikan kurikulum. Pasundan 8. Program dan
visi, misi, program, ● Mengikutsertakan guru kebijakan terkait dengan
dan kebijakan yang dalam pengembangan perwujudan visi dan misi yang
mendukung guru diri seperti mengikuti diciptakan oleh kepala satuan
dalam meningkatkan BIMTEK, workshop, pendidikan harus diikuti
mutu pembelajaran MGMP dan lainnya semua guru. Selain itu untuk
di satuan pendidikan. ● Kepala satuan peningkatan mutu
pendidikan pembelajaran guru dianjurkan
mengkomunikasikan dan untuk mengikuti program
mengikutsertakan guru diluar sekolah seperti
dalam penyusunan terkait BIMTEK, workshop, MGMP
visi dan misi sekolah dan lainnya yang bertujuan
serta membuat program- untuk mengembangkan diri
program untuk dari masing-masing guru.
mewujudkan visi dan
misi sekolah
● Guru harus ikut serta
dalam program sekolah
yang telah dibuat sebagai
teladan bagi peserta
didik.
25 5. Iklim keamanan ● Seminar mengenai Pada saat masa
Oktober di satuan perundungan oleh polisi oriesntasi peserta didik,
2022 pendidikan ● Seminar mengenai dilaksanakannya seminar
Satuan pendidikan narkoba oleh BNN mengenai perundungan dan
yang memiliki ● Memiliki peserta didik narkoba oleh narasumber
kebijakan, dengan gelar duta hukum yang didatangkan dari luar
pemahaman, dan ● Penanganan apabila sekolah yakni dari kepolisian
program terkait terjadinya perundungan dan anggota BNN untuk
perundungan, oleh BK mensosialisasikan penolakan
hukuman fisik, keras terhadap buliying dan
kekerasan seksual penggunaan narkoba. Hal ini
49

dan narkotika diharapkan dapat diterima


sehingga peserta didik sebagai
memberikan pencegahan agar tidak terjadi
perlindungan dan hal yang seperti itu. Proses
rasa aman bagi tindak lanjut apabila ada yang
warga satuan merasa dirinya dirundung
pendidikan, baik pihak pertama yang akan
secara fisik maupun turun tangan adalah wali
psikologis. kelas, selanjutnya apabila
masih terjadi perundungan
setelah tindak lanjut oleh wali
kelas, langsung akan di tindak
oleh BK, jikalau memang
perundungan sudah bersifat
berat wakasek kesiswaan dan
wakasek kurikulum akan
turun langsung untuk
menindak kasus tersebut.
25 6. Iklim kebinekaan ● Merayakan hari-hari Karena SMAS
Oktober di satuan nasional Pasundan 8 merupakan
2022 pendidikan ● Mewujudkan visi sekolah swasta umum dimana
Lingkungan satuan sekolah mengenai banyak sekali keberagaman
pendidikan yang kesundaan dengan sosial-budaya yang ada disana
menghargai menggunakan baju adat seperti keberagaman agama,
keragaman agama sunda pada hari sabtu suku, budaya, dan lainnya
maupun sosial- ● Menghargai sehingga dalam lingkungan
budaya dan keberagaman agama pendidikan semua memiliki
dukungan kesetaraan semua warga sekolah dukungan kesetaraan hak
hak. ● Menghargai dimana proses pembelajaran
keberagaman suku yang baik intarkulikuler dan
semua warga sekolah ekstrakulikuler dapat diikuti,
semua peserta didik diberikan
50

keleluasaan dalam menerima


haknya.
25 7. Iklim kesetaraan ● Baik perempuan maupun Di lingkungan sekolah
Oktober gender laki-laki diberikan baik di dalam kelas maupun
2022 Bagaimana kesempatan untuk diluar kelas penerimaan hak
lingkungan satuan melakukan segala dan pelaksanaan kewajiban
pendidikan kegiatan peserta didik perempuan atau
berperilaku adil, ● Tidak membatasi peserta laki-laki sama. Sebagai
memberikan didik dalam pengambilan contoh ketika membentuk
kesempatan yang haknya masing-masing kelompok di kelas, ditentukan
sama bagi warga ● Contohnya perempuan secara heterogeny antara
satuan pendidikan, diberi kesempatan untuk peserta didik perempuan dan
baik laki-laki menjadi calon ketua peserta didik laki-laki. Selain
maupun perempuan OSIS atau ketua itu dalam organisasi pun
dalam menjalankan organisasi lainnya diberikan kebebasan yang
peran publik seperti ● Pembagian kelompok seluas-luasnya lepada seluruh
dukungan kepala pada saat pembelajaran peserta didik tanpa
satuan pendidikan heterogeny antara peserta memandang gendernya apa.
dan guru atas didik perempuan dan Sebagai contoh lain yaitu
kesetaraan gender. laki-laki peserta didik baik perempuan
maupun laki-laki boleh
menjadi kandidat calon ketua
OSIS. Selain itu dalam
organisasi yang lain pun
diluar proses pembelajaran
semua peserta didik memiliki
hak untuk mengikuti semua
program yang diadakan di
sekolah.
25 8. Iklim inklusivitas ● Menerima murid SMAS Pasundan 8
Oktober Pengetahuan, dengan disabilitas pernah beberapa kali
2022 penerimaan dan bersekolah di SMAS menerima peserta didik
dukungan guru Pasundan 8 dengan disabilitas, seluruh
51

terhadap murid ● Terdapat kelas warga sekolah diberikan


dengan disabilitas unggulan pengertian dalam proses
serta murid cerdas ● Pengembangan bakat pembelajaran bukan hanya
istimewa dan murid selain dari proses karena memiliki disabilitas
bakat istimewa. pembelajaran namun memang semua
intrakulikuler, juga peserta didik memiliki
melalui pembelajaran karakternya masing-masing
ekstrakulikuler dan tidak bisa di samakan.
Selain itu di sekolah ada 2
kategori kelas yaitu kelas
regular dan kelas unggulan
dimana jam pelajaran kelas
unggulan lebih lama
dibanding kelas regular. Dan
pengembangan bakat peserta
didik lebih banyak diasah dan
diikutsertakan lomba-lomba
pada ekstrakulikuler. Peserta
didik dengan kecerdasan
istimewa atau memiliki bakat
istimewa yang memenangkan
juara dalam bidang
pengetahuan atau bakat, akan
mendapatkan beasiswa SPP
sekolah.
25 9. Dukungan ● Rapat orang tua dengan Orang tua murid selalu
Oktober orangtua dan wali kelas terkait proses memberi dukungan terhadap
2022 murid terhadap pembelajaran dan program yang dibuat oleh
program satuan sosialisasi program di sekolah karena terjalinnya
pendidikan sekolah setiap semester hubungan dengan wali kelas
Partisipasi orangtua ● Sosisalisasi program sehingga informasi terkait
dalam kegiatan akhir taun untuk orang program-program, umpan
satuan pendidikan, balik proses pembelajaran
52

dan partisipasi murid tua peserta didik kelas siswa dan kegiatan sekolah
dalam penyusunan 12 terkomunikasikan dengan
program satuan ● Orang tua ikut baik kepada orang tua. Selain
pendidikan. mendukung keikut itu orang tua mendukung
sertaan peserta didik segala kegiatan di sekolah
dalam program yang dengan mengikutsertakan
dibuat oleh sekolah peserta didik ke dalam
seperti program kelas kegiatan tersebut.
unggulan,
ekstrakulikuler,
program perolehan
sertifikat bahasa
internasional, dan lain
sebagainya.
Kesimpulan:
Lingkungan belajar di SMAS Pasundan 8 sudah memfasilitasi segala aktivitas belajar
peserta didik baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler. Dukungan seluruh warga sekolah
membuat lingkungan belajar ini menjadi holistik. Satu sama lain dapat membuat kondisi
lingkungan belajar layak dan nyaman baik bagi guru maupun peserta didik dalam menumbuhkan
dan mengembangkan potensi dan karakter yang dimiliki.
53

Lampiran 8: Jurnal Harian

HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I
PROGRAM PPG PRAJABATAN
Prodi : PPG Pendidikan Biologi
Sekolah Lokasi PPL : SMA Pasundan 8 Bandung
Nama Guru Pamong : Dewi Halimah, S.Pd., M.M
Jumlah halaman : 49 Halaman

Bandung, 10 November 2022

Kepala Sekolah
SMA Pasundan 8 Bandung

Drs. Tatang Suryana


NIP. 1964081219910311011
54

JURNAL HARIAN SELAMA OBSERVASI

Minggu ke: Pertama)

Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini:

Senin Melakukan kegiatan orientasi mahasiswa 1. Apa agenda kegiatan ppg prajabatan
25 ppg dengan pihak sekolah. ?
Oktober
2. Bagaimana kondisi sekolah saat ini ?
2022

Selasa Melakukan observasi lingkungan sekolah 1. Bangaimana manajemen sekolah bisa


26 seperti mengunjungi ruang guru, ruang bk, terlaksana dengan baik ?
Oktober kurikulum dan ruang kelas.
2022

2. Bagaimana situasi lingkungan sekolah

Rabu Melakukan observasi mengajar guru di 1. Bagaimana cara guru pamong


27 kelas mengajar ?
Oktober
2022
2. Bagaimana metode dan model yang
digunakan saat pembelajaran ?

Kamis Melakukan observasi ke ruangan kepala 1. Bagaimana tugas masing-masing


28 sekolah, TU, kurikulum, bk dan ruang guru bidang manajemen sekolah ?
Oktober
2. Bagaimana bidang-bidang
2022
manajemen sekolah dapat mendukung
proses kbm?
55

Jumat Melakulan observasi eskul 1.Apa eskul yang ada di sekolah ?


29
2.kapan jadwal kegiatan masing-masing
Oktober
eskul ?
2022

Catatan & evaluasi diri:


Catatan : Pada kegiatan pekan pertama kami melaksanakan 2 kegiatan yaitu orietasi dan observasi.
Secara keseluruhan kedua kegiatan tersebut berjalan baik dan mendukung semua kegiatan yang
kami lakukan.
Evaluasi diri : Untuk evaluasi diri, kami menyadari masih banyak kekurangan terkait manajemen
waktu ketika pelaksanaan kegiatan terutama kegiatan observasi. Masalah perencanaan yang kurang
terencana sempat menghambat kinerja kelompok kami sehingga ada kegiatan pengambilan data
yang sedikit tertunda. Namun seiring berjalannya waktu kelompok kami telah melakukan evaluasi
dari kesalahan tersebut sehingga kegiatan yang kami lakukan lebih sistematis dan efektif.

Mengetahui
Guru Pamong

Dewi Halimah, S.Pd., M.M


NIP. 197501242008012003

**) Verifikasi oleh Guru Pamong dilakukan per 5 hari kegiatan


56

Lampiran 9: Format Penilaian Jurnal Harian

FORMAT PENILAIAN JURNAL HARIAN (DPL)


Nama Mahasiswa : Mayang Sri Rizqia
NIM : 225074051
Prodi/Bidang Studi : PPG Pendidikan Biologi

No Aspek yang Dinilai Skor


1
1 Jumlah aktivitas 4
2
2 Macam (variasi) aktivitas 4
3
3 Rutinitas pengisian jurnal 3
4
4 Kelengkapan dokumen kegiatan 3
5
5 Kejelasan penyampaian pesan 4
∑ Skor 18
Nilai Jurnal harian dari Kepala Sekolah (S9) X 100

Komentar:
Mahasiswa telah melaksanakan kegiatan observasi dengan baik

Nama: Dr. Mia Nurkanti, M. Kes. Tanda Tangan:

Catatan;
1. Pemberian skor pada tiap butir pernyataan dengan rentangan angka 1 sampai dengan angka
maksimal 4 (empat) dengan kriteria angka;
1 = tidak baik;
2 = cukup baik;
3 = baik;
4 = sangat baik.
57

FORMAT PENILAIAN JURNAL HARIAN (GP)

Nama Mahasiswa : Mayang Sri Rizqia


NIM : 225074051
Prodi/Bidang Studi : PPG Pendidikan Biologi
No Aspek yang Dinilai Skor
1
1 Jumlah aktivitas 4
2
2 Macam (variasi) aktivitas 3,5
3
3 Rutinitas pengisian jurnal 4
4
4 Kelengkapan dokumen kegiatan 4
5
5 Kejelasan penyampaian pesan 3,5
∑ Skor 19
Nilai Jurnal harian dari Kepala Sekolah (S9) X 100

Komentar:
Mahasiswa telah melaksanakan kegiatan observasi dengan baik

Nama: Dewi Halimah, S.Pd., M.M Tanda Tangan:

Catatan;
2. Pemberian skor pada tiap butir pernyataan dengan rentangan angka 1 sampai dengan angka
maksimal 4 (empat) dengan kriteria angka;
1 = tidak baik;
2 = cukup baik;
3 = baik;
4 = sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai