LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Penilaian Praktik Pengalaman Lapangan 1
Oleh
Destiny Turama, S.Pd.
225074041
Oleh
Mayang Sri Rizqia, S.Pd.
225074051
a) LEMBAR PENGESAHAN
Disetujui,
Assalamu’alaikum, WR. WB
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan karunia-Nya serta segala nikmat yang telah diberikan
kepada penulis, baik kesempatan maupun kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan observasi PPL 1 ini. Salam dan sholawat selalu tercurah
kepada junjunan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarganya, para
sahabatnya, dan para pengikutnya semoga selalu diberi keselamatan.
Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah PPL 1 . Manusia tidak pernah luput dari keselahan, saya menyadari
bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, kritik dam saran
yang membangun saya butuhkan untuk kemajuan di masa yang akan datang.
Begitu juga kebaikan hati dan pertolongan orang-orang disekitar
penulis. Dalam penyusunan laporan ini tidak lepas berbagai pihak yang
memberikan doa, bimbingan, motivasi, semangat dan bantuan lainnya yang sangat
berarti bagi penulis.
Bandung, 28 Oktober 2022
3
d) DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 5
A. Latar Belakang 5
B. Tujuan Observasi 5
C. Manfaat Observasi 6
D. Sasaran Observasi 6
A. Hasil Observasi 8
A. Kesimpulan 21
B. Refleksi 21
Lampiran 23
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk
pendidikan berupa pemberian pelatihan dan pengalaman belajar yang berhubungan
langsung dengan masyarakat khususnya dunia kependidikan baik dalam proses
belajar mengajar maupun administrasi sekolah, sehingga diharapkan dapat
mengidentifikasi permasalahan dan mengatasinya.
PPL memiliki misi sebagai wadah pembentukan calon guru atau tenaga
kependidikan yang professional. PPL yang telah dilakukan di sekolah memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari, mengenal, dan menghayati
permasalahan yang ada di lembaga kependidikan, baik terkait dengan proses
pembelajaran, maupun manajerial kelembagaan. PPL merupakan wadah atau
sarana yang bermanfaat bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman dalam
proses pendidikan di sekolah beserta permasalahan-permasalahan yang ada di
dalamnya.
Mahasiswa diterjunkan ke sekolah atau lembaga dalam jangka waktu
tertentu secara bertahap dan berkesinambungan untuk dapat mengenal, mengamati
dan mempraktikan semua kompetensi yang diperlukan bagi seorang guru atau
tenaga kependidikan. Bekal pengalaman yang telah diperoleh diharapkan dapat
dipakai sebagai modal untuk mengembangkan diri sebagai calon guru atau tenaga
kependidikan yang sadar akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai tenaga
akademis (profesional kependidikan). Kegiatan pelaksanaan PPL pada minggu
pertama yaitu observasi lapangan Sebelum melaksanakan praktik mengajar,
praktikan melakukan observasi lapangan khususnya yang berkaitan dengan situasi
dan kondisi SMA Pasundan 8 Bandung tempat pelaksanaan PPL.
B. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi dilakukan untuk mencapai CPMK 1, 2, dan 3. Kegiatan
observasi bertujuan agar mahasiswa memiliki keterampilan menangkap dan
memaknai kejadian, fenomena, dan gejala yang nampak selama proses
pembelajaran yang berpotensi mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran.
Selain itu, observasi juga bertujuan agar mahasiswa memiliki pemahaman yang
5
utuh tentang lingkungan akademik dan non akademik di sekolah tempat PPL I.
Observasi ini dilakukan terhadap fakta, kejadian, gejala atau perubahan di sekolah
dengan menggunakan panca indera. Hasil observasi selanjutnya dirumuskan dalam
bentuk inferensi/kesimpulan sementara. Oleh karena itu sebelum melakukan
observasi, mahasiswa perlu mendapatkan pembekalan tentang bagaimana
melakukan observasi yang baik. Pembekalan materi observasi ini dilakukan oleh
pengelola PPG sebelum mahasiswa terjun ke sekolah.
C. Manfaat Observasi
Secara garis besar, manfaat yang diharapkan dari Praktik Pengalaman
Lapangan, antara lain:
a. Mengenal dan mengetahui secara faktual proses pembelajaran dan atau
kegiatan kependidikan lainnya di tempat praktik.
b. Memperdalam pengertian, pemahaman, dan pengahayatan tentang pelaksanaan
pendidikan.
c. Mendapatkan kesempatan untuk mengaplikasikan beragam ilmu yang telah
diperoleh selama perkuliahan ke dalam proses pembelajaran dan atau kegiatan
kependidikan lainnya.
d. Mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan
yang ada di sekolah.
D. Sasaran Observasi
Sasaran kegiatan observasi ini adalah mengamati proses belajar mengajar di
dalam kelas dan mengamati sarana fisik pendukung lainnya (lingkungan sekolah)
dalam melancarkan kegiatan proses belajar mengajar.
1. Observasi Lingkungan Sekolah
Kegiatan ini berupa pengamatan langsung, wawancara dan kegiatan lain
yang dilakukan di luar kelas dan di dalam kelas. Kegiatan ini observasi ke sekolah
dan pada saat minggu pertama pelaksanaan PPL. Kegiatan meliputi observasi
lingkungan fisik sekolah, perilaku peserta didik, administrasi sekolah dan fasilitas
pembelajaran lainnya.
2. Observasi Pembelajaran di Kelas
Observasi dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa memiliki
pengetahuan serta pengalaman pendahuluan sebelum melaksanakan tugas mengajar
yaitu kompetensi-kompetensi profesional yang dicontohkan oleh guru pembimbing
6
di dalam kelas, dan juga agar mahasiswa mengetahui lebih jauh administrasi yang
dibutuhkan oleh seorang guru untuk kelancaran mengajar (presensi, daftar nilai,
penugasan, ulangan, dan lain-lain). Dalam hal ini mahasiswa harus dapat
memahami beberapa hal mengenai kegiatan pembelajaran di kelas seperti membuka
dan menutup materi, mengelola kelas, merencanakan pengajaran, menyusun
program semester, menyusun satuan materi , mengetahui metode mengajar yang
baik, karakteristik peserta, media yang dapat digunakan dan lain-lain.
Kegiatan yang diobservasi meliputi :
● Langkah pendahuluan, meliputi membuka pelajaran
● Penyajian materi meliputi cara, metode, teknik dan media yang digunakan
dalam penyajian materi
● Teknik evaluasi
● Langkah penutup meliputi, bagaimana cara menutup pelajaran dan
memotivasi.
7
8
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Hasil Observasi
1. Observasi Karakteristik Peserta didik
Lingkungan SMA Pasundan 8 memiliki visi “Iman, taqwa, nyunda,
prestasi unggul” empat kata tersebut merupakan cita-cita dan harapan yang
dimiliki SMA Pasundan 8 untuk para peserta didiknya. Makna dari visi sekolah
tersebut cukup mencakup cita-cita pendidikan Indonesia saat ini, yaitu profil
pelajar pancasila. SMA Pasundan 8 sudah menerapkan peraturan yang
mendukung tercapainya visi sekolah. Sebagai contoh, SMA Pasundan 8
menerapkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan, dan santun) yang menunjang
Interaksi yang optimal. Interaksi yang optimal menunjang pembelajaran yang
optimal pula.
Peserta didik diajarkan dan diingatkan tentang budaya daerahnya
terkhusus Budaya Sunda, dibuktikan dengan adanya budaya berpakaian di
Sekolah. SMA Pasundan 8 memberikan peraturan dalam berpakaian. Senin
menggunakan seragam putih abu-abu yang melambangkan pelajar nasional,
Selasa menggunakan seragam pramuka melambangkan kemandirian dan
kreatifitas, Rabu mengenakan pakaian Sunda untuk mengingatkan budaya
lokalnya. Kamis menggunakan pakaian batik untuk mengigatkan peserta didik
dengan budaya nasional dan Jum’at menggunakan pakaian agamis, terkhusus bagi
siswa-siswi yang muslim wajib mengenakan kerudung dan nonmuslim
mengenakan baju yang tertutup agar mengingatkan dna menumbuhkan iman
taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Dari aturan berpakaian di SMA Pasundan 8
sudah mencerminkan kebhinekaan global yang terdapat pada profil pelajar
pancasila.
Mengenai karakter peserta didik di SMA Pasundan 8, karakteristik peserta
didik secara keseluruhan dapat dilihat bahwa mereka memiliki karakter yang baik.
Dibuktikan dengan mereka mengamalkan budaya 5S (senyum, salam, sapa, sopan,
dan santun). Peserta didik mau diarahkan oleh guru. Guru di SMA Pasundan 8
juga selalu membimbing dan membersamai peserta didik, agar peserta didik
terbantu dalam membentuk karakternya sendiri. Selain itu sekolah memajang
beberapa papan slogan yang berisi pengingat, motivasi, dan nasehat yang terdapat
9
menjelaskan bagian yang belum dicapai peserta didik sesuai standar kompetensi
yang pertemuan sebelumnya. Guru mengetahui karakterpeserta didiknya masing-
masing, sehingga guru dapat menentukan langkah yang seperti apa untuk
mendampingi serta memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didiknya.
Dari situasi dan kondisi yang kami amati, peserta didik sangat eksperesif
ketika di ruang kelas, terkhusus pada pembelajaran biologi. Kondisi ruang kelas
yang kondusif namun ekspresif ini dikarenakan guru memberikan pembelajaran
memberikan ruang bagi peserta didik untuk berbicara, bertanya, menjawab,
melakukan sesuatu yang disukainya, akan tetapi peserta didik dapat tetap fokus
pada pembelajarannya.
Ketika menemukan peserta didik yang belum bisa mengekspresikan diri
dengan tepat, guru tidak memaksakan peserta didik itu untuk aktif berbicara, tidak
pula memperlihatkan bahwa si guru memberikan perhatian khusus pada peserta
didik tersebut, namun guru memacu peserta didik itu untuk bias mengekspresikan
dirinya, membangun rasa percaya dirinya, dan memberikan motivasi.
Guru menciptakan suasana nyaman kepada peserta didiknya aik di ruang
kelas maupun diluar ruang kelas dengan selalu mendengarkan cerita peserta
didiknya, selalu mengajak berbicara, dan menempatkan dirinya sebagai teman
bagi peserta didiknya. Oleh karena itu ada suatu kenyamanan yang sama-sama
dirasakan baik oleh peserta didik maupun oleh gurunya. Hal tersebut membangun
suatu rasa hormat, nyaman, dan santai sehingga peserta didik tidak merasa
terbebani dan takut terhadap gurunya, dengan begitu pembelajaran yang nyaman
akan tercipta dengan pertemuan dan pembelajarannya yang dirasa bermakna.
Untuk melatih keterampilan social peserta didik, guru membuat suasana
pembelajaran yang mengharuskan peserta didik untuk aktif berbicara. Biasanya
dengan belajar kelompok dan model pembelajaran PjBL (Project Based
Learning). Model pembelajaran tersebut membuat peserta didik berperan aktif
saat pembelajaran berlangsung, karena pembelajaran yang menarik dan
membangkitkan rasa penasaran peserta didik.
Budaya di sekolah sudah menerapkan nilai-nilai pembelajaran agama
ditandai dengan peraturan berpakiaan pada hari Jum’at yang mewajibkan peserta
didik perempuan yang beragama islam untuk memakai hijab, bagi peserta didik
yang non islam diwajibkan memakai pakaian panjang. Selain itu ada pembiasaan
yang diterapkan di ruang kelas sebelum pembelajaran dimulai, yaitu dengan
11
2. Observasi RPP
SMA Pasundan 8 Bandung masih menggunakan kurikulum 2013,
Observasi dilakukan pada RPP Biologi kls sebelas materi sistem sirkulasi. RPP
dibuat dengan mengkaji silabus yang menyesuaikan dengan kompetensi, RPP ini
biasanya dibuat Bersama-sama di awal semester dengan MGMP kota Bandung
atau MGMP sekolah. Adapun cakupan yang terdapat dalam RPP antara lain:
● Identitas Mencakup
Mata pelajaran, Kelas/Satuan pendidikan, tema dan alokasi waktu.
● Kompetensi Dasar
Kompetensi yang digunakan disesuaikan dengan program yang akan
dilaksanakan meskipun tingkatan kelasnya berbeda.
● Indikator
Indicator merupakan acuan tahapan yang harus dicapai siswa, dalam
pembuatannya disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik subjek.
● Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah target tentang penguasaan kompetensi yang
harus dicapai dalam suatu pembelajaran dan ditekankan pada penggunaan
media atau metode yang dilakukan.
● Materi Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan sesuai dengan tema
yang telah ditentukan.
● Metode Pembelajaran
Cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran. Hal ini
disesuaikan dengan materi, kondisi siswa dan situasi pembelajaran.
● Media dan Sumber Belajar
Suatu perantara yang digunakan agar siswa lebih mudah memahami materi
pelajaran.
● Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
12
telah ditetapkan bersama. Pada observasi yang telah kelompok kami lakukan ada
beberapa jenis manajemen sekolah yang yang ada di sekolah SMA Pasundan 8.
Jenis manajemen tersebut diantaraya : Manajemen Kesiswaan, Kurikulum, Sarana
dan Prasarana, SDM, Anggaran, Sistem Informasi dan Ketatalaksanaan. Kelompok kami
mengunakan metode wawancara dalam pengambilan data dan informasi, berikut hasil
observasi yang kami lakukan.
. Manajemen Kesiswaan
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan siswa dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen kesiswaan.
Kebutuhan siswa di bagian kesiswaan adalah pakaian, sepatu, kaoskaki dan atribut
lainnya. Dari kebutuhan itu sekolah berupaya untuk menyediakan apa yang diperlukan.
Karakter yang muncul dalam kebutuhan tersebut adalah karakter profil pancasila yang
saling bersinergi dengan tujuan sekolah yaitu: “Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna,
Jembar Budayana”semua bisa tercermin dari atribut yang dipakai siswa.
B. Manajemen Kurikulum
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen
kurikulum. Sekolah yang kami observasi membuat beberapa pengelolaan pembelajaran
yaitu bagi guru dan siswa seperti : Jadwal mengajar guru, pembagian jam matapelajaran,
rombel siswa, kegiatan pembiasaan siswa serta program kelas unggulan. Untuk desain
kurikulum masih menggunakan kurikulum 2013 kami masih berperoses menujju
kurikulum merdeka. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala pada awal kegiatan,
pertengahan dan akhir kegiatan. Adapun penggunaan data dalam proses releksi akan
digunakan untuk bahan evaluasi rapat bersama pihak terkait disekolah yang akan dikaji
bersama untuk tahun ajaran berikutnya.
C. Manajemen SDM
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen SDM
khsusnya dalam proses penerimaan guru. .Proses penerimaan guru masih dengan
inormasi mulut ke mulut, whatsapp atau di media instagram. Bila ada lowongan guru
calon pelamar bisa langsung membawa surat lamaran kesekolah. Ketika guru diterima
akan ada sosialisasi tentang lingkungan sekolah dan langsung diminta mengajar. Kegiatan
khusus guru selama disekolah ada seperti MGMP guru matpel serta pendataan guru untuk
dibuatkan NUPTK sebagai syarat mengikuti pendidikan profesi.
D. Managemen Sarana dan Prasarana
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan siswa dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen kurikulum.
14
Sekolah yang kami observasi memiliki data yang menunjang untuk sarana dan prasarana.
.Data yang digunakan untuk perencanaan sarana dan prasarana yaitu data kebutuhan dan
analisis kerusakan sarparas untuk pengajuan tahun pelajaran berikutnya. Penggunaan
sarpras belum mendukung karena masih ada yang harus diperbaiki. Sarana disekitar
sekolag yang mendukung untuk pembelajaran yaitu rumah sakit, jalan raya, dan pasar.
E. Managemen Anggran
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen anggaran
termasuk sistem dalam pengelolaan anggaran .Sistem dalam merencanakan,
melaksanakan dan memonitor anggaran masi menggunakan buku kas harian yang masih
konvensional.
F. Manajemen Sistem Informasi
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa data yang
dibutuhkan siswa dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen sistem
informasi. Data yang dikumpulkan untuk proses pembelajaran yaitu : jumlah siswa,
jumlah guru, profil sekolah, kurikulum yang dipakai. Semua data tersebut dikelola oleh
sistem yang bernama Dapodik Men. Guru mampu mengakses data dengan menggunakan
akun GTK.
G. Manajemen Ketatalaksanaan
Setelah kelompok kami melakukan wawancara terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan sekolah dalam mendukung proses pembelajaran dalam manajemen
ketatalaksanaan khususnya dalam hal administrasi. Untuk administrasi siswa dan guru,
sekolah menggunakan Dapodik Men. Selain itu kami menggunakan E Rapor untuk
pengelolaan administrasi nilai rapor siswa.
BIMTEK, dan yang lainnya selain itu guru pun mengkomunikasikan kepada rekan
kerja dalam bidang yang sama untuk bersama-sama mencari solusinya. Hasil
refleksi sangat penting bagi perbaikan proses pengajaran yang akan dilakukan
selanjutnya.
D. Kepemimpinan Instruksional
Dalam penyusunan visi dan misi sekolah kepala satuan pendidikan dan
guru terlibat hal ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di SMA
Pasundan 8. Program dan kebijakan terkait dengan perwujudan visi dan misi yang
diciptakan oleh kepala satuan pendidikan harus diikuti semua guru. Selain itu
untuk peningkatan mutu pembelajaran guru dianjurkan untuk mengikuti program
diluar sekolah seperti BIMTEK, workshop, MGMP dan lainnya yang bertujuan
untuk mengembangkan diri dari masing-masing guru.
E. Iklim Keamanan di Satuan Pendidikan
Pada saat masa oriesntasi peserta didik, dilaksanakannya seminar
mengenai perundungan dan narkoba oleh narasumber yang didatangkan dari luar
sekolah yakni dari kepolisian dan anggota BNN untuk mensosialisasikan
penolakan keras terhadap buliying dan penggunaan narkoba. Hal ini diharapkan
dapat diterima peserta didik sebagai pencegahan agar tidak terjadi hal yang seperti
itu. Proses tindak lanjut apabila ada yang merasa dirinya dirundung pihak pertama
yang akan turun tangan adalah wali kelas, selanjutnya apabila masih terjadi
perundungan setelah tindak lanjut oleh wali kelas, langsung akan di tindak oleh
BK, jikalau memang perundungan sudah bersifat berat wakasek kesiswaan dan
wakasek kurikulum akan turun langsung untuk menindak kasus tersebut.
F. Iklim Kebinekaan di Satuan Pendidikan
Karena SMA Pasundan 8 merupakan sekolah swasta umum dimana
banyak sekali keberagaman sosial-budaya yang ada disana seperti keberagaman
agama, suku, budaya, dan lainnya sehingga dalam lingkungan pendidikan semua
memiliki dukungan kesetaraan hak dimana proses pembelajaran baik
intarkulikuler dan ekstrakulikuler dapat diikuti, semua peserta didik diberikan
keleluasaan dalam menerima haknya.
G. Iklim Kesetaraan Gender
Di lingkungan sekolah baik di dalam kelas maupun diluar kelas
penerimaan hak dan pelaksanaan kewajiban peserta didik perempuan atau laki-
laki sama. Sebagai contoh ketika membentuk kelompok di kelas, ditentukan
17
secara heterogeny antara peserta didik perempuan dan peserta didik laki-laki.
Selain itu dalam organisasi pun diberikan kebebasan yang seluas-luasnya lepada
seluruh peserta didik tanpa memandang gendernya apa. Sebagai contoh lain yaitu
peserta didik baik perempuan maupun laki-laki boleh menjadi kandidat calon
ketua OSIS. Selain itu dalam organisasi yang lain pun diluar proses pembelajaran
semua peserta didik memiliki hak untuk mengikuti semua program yang diadakan
di sekolah.
H. Iklim Inklusivitas
SMA Pasundan 8 pernah beberapa kali menerima peserta didik dengan
disabilitas, seluruh warga sekolah diberikan pengertian dalam proses
pembelajaran bukan hanya karena memiliki disabilitas namun memang semua
peserta didik memiliki karakternya masing-masing dan tidak bisa di samakan.
Selain itu di sekolah ada 2 kategori kelas yaitu kelas regular dan kelas unggulan
dimana jam pelajaran kelas unggulan lebih lama dibanding kelas regular. Dan
pengembangan bakat peserta didik lebih banyak diasah dan diikutsertakan lomba-
lomba pada ekstrakulikuler. Peserta didik dengan kecerdasan istimewa atau
memiliki bakat istimewa yang memenangkan juara dalam bidang pengetahuan
atau bakat, akan mendapatkan beasiswa SPP sekolah.
I. Dukungan Orangtua dan Murid terhadap Program Satuan Pendidikan
Orang tua murid selalu memberi dukungan terhadap program yang dibuat
oleh sekolah karena terjalinnya hubungan dengan wali kelas sehingga informasi
terkait program-program, umpan balik proses pembelajaran siswa dan kegiatan
sekolah terkomunikasikan dengan baik kepada orang tua. Selain itu orang tua
mendukung segala kegiatan di sekolah dengan mengikutsertakan peserta didik ke
dalam kegiatan tersebut.
baru.. Interaksi sosial peserta didik sangat baik karena bisa mampu berbaur
dengan antar peserta didik dan dengan guru.
2. Observasi RPP
Dalam RPP yang telah di observasi bahwa di dalamnnya sudah lengkap
adanya tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen yang
sudah sangat jelas. Tujuan pada RPP sudah selaras dengan KD. Konsep yang
dipelajari, pengetahuan inti, keterampilan dan sikap sudah tertera jelas di dalam
RPP. Konten maupun bahan ajar yang digunakan sudah bebas dari muatan SARA
pornografi, pornoaksi, dan provokasi. Terdapat pertanyaan bermakna seperti
mengajukan pertanyaan dari bagian-bagian sel darah dan plasma darah. Alur
kegiatan telah secara runtut, sistematis, sesuai dengan alokasi waktu. RPP tersebut
telah membuat peserta didik yang aktif, seperti: peserta didik diskusi dan mencari
materi lengkap dari sumber lain. RPP tersebut telah menggunakan bahasa yang
jelas dan mudah dipahami. Bahasa/istilah yang digunakan mudah dipahami karena
di kata berikut nya diberikan pemahaman.
dengan baik sehingga semua program pada PPL 1 akan berjalan semuanya
sehingga cukup dengan waktu yang singkat menjadi 1 bulan ini.
2. Faktor Pendukung
Pelaksanaan PPL melibatkan berbagai macam faktor pendukung, baik dari
guru, peserta didik, maupun sekolah .
a. Faktor pendukung yang pertama adalah guru pamong.
Guru pamong memberikan keleluasaan penuh kepada mahasiswa untuk
melakukan observasi di lingkungan sekolah dengan waktu yang fleksibel.
b. Faktor pendukung yang kedua adalah peserta didik.
Peserta didik kls XI MIPA Unggulan di SMA Pasundan 8 Bandung
merupakan siswa – siswa terpilih yang memiliki kualitas yang baik. Mereka
antusias dalam melaksanakan pembelajaran sehingga memudahkan praktikan
melakukan observasi di dalam kelas.
c. Faktor pendukung yang ketiga adalah sekolah. SMA Pasundan 8 Bandung
adalah sekolah yang memiliki fasilitas yang cukup memadai sehingga
memudahkan praktikan untuk melakukan observasi.
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan PPL di SMA Pasundan 8 Bandung berjalan dengan baik dan
lancar. Dari hasil PPL yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa
kegiatan PPL dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menerapkan ilmu, pengetahuan, dan keterampilan yang telah diperoleh selama
masa perkuliahan pada kehidupan nyata yaitu sekolah. Kegiatan PPL memiliki
makna sebagai persiapan untuk mahasiswa jika kelak terjun ke dalam masyarakat
sekolah yang sesungguhnya. Dengan terlaksananya kegiatan Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada
mahasiswa dalam praktek mengajar dan bersosialisasi dengan lingkungan
sekolah.
B. Refleksi
Kegiatan PPL ini memberi pemahaman kepada diri penyusun bahwa
menjadi seorang guru tidak semudah yang dibayangkan. Menjadi seorang guru
lebih dari sekedar memahamkan materi kepada siswa atau mentransfer ilmu
dengan cara yang sama kepada setiap siswa di kelas. Lebih dari itu seorang guru
dituntut untuk menanamkan nilai dan akhlak yang berhubungan denan materi
yang diajarkan. Guru harus menjadi orang yang kreatif, peduli dan perhatian
karena potensi dan situasi yang dimilki oleh siswa tidak sama.
Guru harus peka terhadap perbedaan yang ada, dan harus mampu
menyikapi tingkah laku siswa yang beragam dan tidak selamanya positif. Selain
hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran, penulis juga menemui
pengalaman baru tentang hal yang juga harus dihadapi guru, yaitu persoalan
administrasi dan persoalan sosial di kantor. Seorang guru tidak hanya harus
mengajar, akan tetapi juga harus melengkapi administrasi seperti RPP, Silabus,
pembuatan soal dan berbagai analisis dalam pembuatannya. Setiap kegiatan
praktik mengajar yang dilakukan praktikan di sekolah mendewasakan pemikirtan
penyusun sebagai seorang calon tenaga pengajar. Guru adalah manusia yang
22
sangat berjasa bagi setiap insan di dunia. Karena jasanya setiap manusia dapat
membaca, menulis dan belajar berbagai macam ilmu.
Interpretasi:
● Guru mengajak peserta didik berbicara
mengenai kesepakatan kelas sebelum
pembelajaran dimulai. Selain untuk
mengkondisikan kesiapan peserta didik, tujuan
lainnya membangun kesepakatan tersebut adlaah
melatih peserta didik untuk keterampilan
berpikir, dan berbicara, serta melatih peserta
didik untuk mematuhi aturan yang dirancang
sendiri.
● Guru memberi tahu kepada peserta didik dengan
cara memajang beberapa papan slogan yang
berisi pengingat, motivasi, dan nasehat yang
terdapat di koridor sekolah. Selain itu, guru
mencontohkan nilai-nilai profil pelajar pancasila
dari perkataan, dan tindakannya, agar peserta
didik dapat menilai dan mencontoh.
Interpretasi:
● Budaya di sekolah sudah menerapkan nilai-nilai
pembelajaran agama ditandai dengan peraturan
berpakiaan pada hari Jum’at yang mewajibkan
29
Kesimpulan :
Di lingkungan SMA Pasundan 8 telah mulai menerapkan pembiasaan dan menerapkan budaya
yang bertujuan pada terbentuknya profil pelajar pancasila, dibuktikan dengan budaya sekolah, peraturan
sekolah, dan pembiasaan yang diadakan di sekolah. Tata laksana dalam pembelajaran juga guru sudah
melakukan yang terbaik demi terwujudnya capaian pembelajaran, mendidik dan membimbing peserta
didik dengan memberikan kemerdekaan pada peserta didik.
Mengetahui,
f)
tinggi?
● Apakah modul ajar/RPP Asesmen
menyertakan berbagai ● Asesmen awal untuk
kegiatan (termasuk remedial mengecek kesiapan siswa,
dan pengayaan) yang berpusat dilakukan dengan cara
pada siswa/ menjadikan siswa observasi/wawancara secara
peserta aktif? langsung terhadap peserta
didik sejauh mana mereka
Asesmen mengetahui materi yang akan
pembelajaran di kelas?
● Apakah asesmen yang
tertera di modul ajar/RPP
selaras dengan kegiatan
pembelajaran?
Kesimpulan :
Karena SMA Pasundan 8 Bandung masih menggunakan Kurikulum 2013 oleh karena itu
masih menggunakan RPP bukan modul ajar jadi ada beberapa komponen yang tidak terdapat pada
RPP tersebut salah satunya seperti daftar putaka.
Mengetahui,
g)
35
Apakah semua peserta Ya semua peserta didik telah Saya akan melakukan
didik benar-benar telah belajar belajar tentang topik pembalajaran dengan
tentang topik pembelajaran hari pembelajaran pada hari ini. mengadakan permainan, juga
ini? Bagaimana proses mereka Proses pembelajaran dilakukan anak bukan hanya sekedar
belajar? dengan cara berdiskusi, bermain, mereka juga harus
kemudian nati hasil diskusi akan mengisi LKPD yang telah guru
dipresentasikan setiap siapkan.
kelompoknya.
Peserta didik mana yang Tidak ada yang tidak bisa Jika ada siswa yang tidak
tidak dapat mengikut kegiatan mengikuti pembelajaran, karena masuk saya akan menanyakan
pembelajaran pada hari ini? semua siswa masuk sekolah dan pada temannya mengapa dia
mengikuti pembelajaran tidak masuk, selanjutnya
mengkonfirmasi terhadap orang
tuanya apakah benar siswa yang
bersangkutan sakit, atau ada hal
lain sehingga ia tidak bias
36
Mengapa peserta didik Peserta didik dapat mengikuti Tidak ada yang tidak
tersebut tidak dapat belajar pembelajaran dengan baik. bisa mengikuti pembelajaran,
dengan baik? Menurut Anda apa Karena semua siswa pada hari ini karena semua siswa masuk
penyebabnya dan bagaimana masuk semua. sekolah semua.
alternatif solusinya?
Bagaimana usaha guru Usaha yang dilakukan oleh guru Inofasi yang saya
model dalam mendorong peserta model untuk mendorong siswa lakukan untuk mendorong
didik yang tidak aktif untuk yang tidak aktif yaitu peserta didik yang kurang aktif
belajar? Apakah usaha tersebut dengan cara mengharuskan yaitu mengajak ia untuk terlibat
berhasil setiap kelompok bertanya kedapa dalam pembelajaran, dengan
kelompok yang sedang mencari latar belakang ia
presentasi. Kemudian nanti menyukai apa, kemudian saya
setiap anggota kelompok aplikasikan dalam pembelajaran,
minimal harus menjawab contohnya anak yang suka
pertanyaan dari setiap kelompok menonton film, saya hadirkan
yang bertanya. dalam pembalajaran anak
menonton film yang
mengandung materi yang sedang
diajarkan, bisa kartun, anime atau
yang lainnya. Nah sebelum
mencari latar belakang yang ia
suka bisa juga anak memiliki
faktor lain yang membuat anak
tersebut kurang memiliki
motivasi dalam belajar, ini harus
dikoorganisasikan dengan wali
kelas dan guru BP.
dan tidak ada yang idle) kepada kelompok yang sedang dengan cara berkeliling ke
presentasi, sedangkan yang kelompok lain setelah itu anak
sedang presentasi harus mendapatkan hasil kesimpulan
menjawab pertanyaan dari dari setiap kelompok lain, tapi
teman-temannya. bagi saya kelas tidak efektifpun
tidak masalah asal anak
mendapatkan kemerdekaan
dalam belajar, dan mencapai
tujuan belajarnya.
Bagaimana usaha guru Caranya dengan tutor teman Inovasi yang saya
membantu peserta didik yang sebaya dengan anak yang lebih lakukan ketika ada yang
mengalami kesulitan dalam cepat menerima pembelajaran di tertinggal atau mengalami
mencapai tujuan pembelajaran? atas rata-rata, kemudian dengan kesulitan dalam mencapai tujuan
mengajukan beberapa pertnyaan, pembelajaran yaitu dengan cara
juga mengajak ia aktif dalam yang pertama itu tadi mencari
pembelajaran. dulu faktir ia kesulitan dalam
belajar, bisa dengan cara
observasi atau wawancara secara
lansung dengan anak yang
mengalami kesulitan. Bisa jadi
anak memiliki kelemahan
individual, seperti IQ yang
rendah, rasa kurang aman,
kurang penghargaan, kenakalan,
dan lain sebagainya. Maka
persoalan belajar yang dialami
siswa tersebut mungkin berakibat
pada kurang terserapnya daya
tangkap belajar terhadap
pelajaran tertentu, sehingga pada
akhirnya tidak akan tercapai
tujuan pembelajaran. Integensi
yang lemah yang dimiliki oleh
siswa tertentu, akan sulit untuk
mengadaptasikan dirinya
38
Bagaimana usaha guru Cara guru membantu peserta Inovasi yang saya
dalam memfasilitasi peserta didik yang mengalami kesulitan lakukan untuk memfasilitasi
didik yang lebih cepat dari rata- dengan cara tutor teman sebaya, peserta didik yang lebih cepat
rata kelas dalam mencapai tujuan kemudian memberikan materi dari rata-rata dalam mencapai
pembelajaran? tambahan berupa pdf tapi itu juga tujuan pembelajaran yaitu
diberikan pada semua siswa, agar dengan cara memposisikan diri
siswa yang tertinggalpun bisa sebagai temannya, setalah itu
membaca kembali materi yang mengajak ia berdiskusi ia
sudah dipelajari. sehingga ia bisa lebih
mengeksplor dirinya sendiri
dengan materi yang sudah
diajarkan, tetapi bagaimana pun
ia saya ketika dikelas tidak
membedakan anak yang cepat
mencapai tujuan
pembelajarannya, dengan yang
kurang cepat dalam mencapai
tujuan pembelajarannya.
Pembelajangan berharga yang saya dapat yaitu saya jadi mengetahui tidak semua
kelas memiliki karakter belajar yang sama, kemudian cara penangannya pun pasti berbada.
Selain itu juga ini berpengaruh terhadap pembuatan RPP, karena ini dibuktikan bahwa Guru
model melakukan modifikasi terhadap RPPnya yaitu disesuaikan dengan situasi kelasnya
masing-masing
Kesimpulan:
Kesimpulan yang saya dapat dari Obsevasi Pelaksaan Pembelajaran ini saya dapat
menilai dan melihat suatu yang baru dalam proses pembelajaran juga menjadi pengalaman baru
dalam proses pembelajaran juga mendi pengalaman baru bagi saya bahwa disetiap sekolah
maupun kelas anak-anak memiliki karakter berbeda.
Catatan lain:
Aspek-aspek lain yang dapat dicermati oleh observer antara lain difokuskan pada
interaksi antar peserta didik dalam satu kelompok, interaksi peserta didik antar kelompok,
interaksi peserta didik – guru, interaksi peserta didik – media/ sumber belajar, serta interaksi
peserta didik – lingkungan.
40
LEMBAR WAWANCARA
MANAJEMEN SEKOLAH
Nama Mahasiswa : Mayang Sri Rizqia
NIM : 225074051
Prodi/Bidang Studi : Pendidikan Biologi
Sekolah PPl : SMA Pasundan 8 Bandung
Mahasiswa dapat mewawancara kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan bidang
kurikulum, atau guru yang terlibat dalam manajemen sekolah. Di tiap sasaran digali informasi
tentang kebijakan dan program kegiatan yang dirancang, pelaksanaan kebijakan dan program,
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dan tindak lanjut. Dikaji juga faktor lingkungan yang
mendukung dan menghambat pelaksanaan kebijakan atau program.
● Apa saja informasi/data yang Semua data tersebut dikelola oleh sistem
dikumpulkan dalam mendukung yang bernama Dapodik Men. Guru mampu
proses pembelajaran? mengakses data dengan menggunakan akun
● Bagaimana informasi dikelola GTK.
sehingga pembelajaran bisa Berdasarkan hasil wawancara
dilakukan berbasis data? manajemen sistem informasi dalam
● Sejauh mana guru bisa mengakses pengelolaannya sudah cukup baik dalam
dan menggunakan data tersebut mendukung proses pembelajaran.
untuk mendukung proses
pembelajaran?
Manajemen Ketatalaksanaan Untuk administrasi siswa dan guru,
● Apa saja yang dimiliki satuan sekolah menggunakan Dapodik Men. Selain
pendidikan untuk membantu itu kami menggunakan E Rapor untuk
sistem administrasi? pengelolaan administrasi nilai rapor siswa.
Berdasarkan hasil wawancara
manajemen ketatalaksanaan dalam
membantu sistem administrasi telah
menggunakan aplikasi yang dapat
mempermudah dalam pelaksanaan proses
pembelajjaran.
Pelajaran berharga apa yang Anda dapatkan dari wawancara dan pengamatan ini?
Pelajaran penting yang bisa saya ambil adalah tentang pengelolaan sekolah
yang ada di SMA Pasundan 8. Pengelolaan sekolah itu dibagi menjadi beberapa
manajemen yang memiliki tugas khusus untuk melaksanaan seluruh kegiatan sekolah.
Kesimpulan :
Sekolah merupakan tempat yang mempunyai beberapa sistem dalam pengelolaan dan
pelaksanaan pembelajaran. Pengelolaan tersebut dibagi menjadi beberapa bidang diantaraya :
Manajemen Kesiswaan, Kurikulum, Sarana dan Prasarana, SDM, Anggaran, Sistem Informasi
dan Ketatalaksanaan. Semua Manajemen sekolah tersebut harus saling bersinergi agar semua
komponen ada dalam satuan pendidikan tersebut bisa berjalan sesuai dengan apa yang
direncanakan.
44
Mengetahui,
h)
45
LEMBAR OBSERVASI
LINGKUNGAN BELAJAR
pembelajaran di kelas
berlangsung interaktif dimana
peserta didik berperan aktif
dalam prosesnya dan guru
hanya sebagai fasilitator saja
dan mengkonfirmasi pada
akhir proses pembelajaran.
26 3. Refleksi dan ● Pengembangan diri Hasil observasi
Oktober perbaikan melalui IHT, workshop, kepada guru biologi di SMAS
2022 pembelajaran bimtek, dan yang Pasundan 8 terkait refleksi
oleh guru lainnya dan perbaikan setelah
Kemampuan ● Melaksanakan refleksi dilaksanakan pembelajaran
pengembangan guru dan perbaikan proses yaitu temuan hasil refleksi
untuk terus pembelajaran yang akan diperbaiki oleh guru
meningkatkan telah dilakukan dan sendiri hasil dari kompetensi
kompetensi melalui mencari solusi atas yang telah guru dapatkan
belajar mandiri tantangan hasil temuan melalui pengembangan diri
dengan merefleksi di kelas seperti mengikuti IHT,
praktik pengajaran ● Mengkomunikasikan workshop, BIMTEK, dan
yang telah diterapkan temuan-temuan di yang lainnya selain itu guru
dan juga belajar dari dalam kelas kepada pun mengkomunikasikan
rekan guru. MGMP biologi di kepada rekan kerja dalam
dalam sekolah (rekan bidang yang sama untuk
kerja dalam 1 bidang) bersama-sama mencari
atau MGMP biologi solusinya. Hasil refleksi
pada tingkatan Kota sangat penting bagi perbaikan
secara online maupun proses pengajaran yang akan
offline dilakukan selanjutnya.
25 4. Kepemimpinan ● Peningkatan mutu guru Dalam penyusunan
Oktober instruksional kepala satuan pendidikan visi dan misi sekolah kepala
2022 Kemampuan mengadakan IHT pada satuan pendidikan dan guru
kepala satuan awal tahun pembelajaran terlibat hal ini bertujuan untuk
pendidikan dalam meningkatkan mutu
48
dan partisipasi murid tua peserta didik kelas siswa dan kegiatan sekolah
dalam penyusunan 12 terkomunikasikan dengan
program satuan ● Orang tua ikut baik kepada orang tua. Selain
pendidikan. mendukung keikut itu orang tua mendukung
sertaan peserta didik segala kegiatan di sekolah
dalam program yang dengan mengikutsertakan
dibuat oleh sekolah peserta didik ke dalam
seperti program kelas kegiatan tersebut.
unggulan,
ekstrakulikuler,
program perolehan
sertifikat bahasa
internasional, dan lain
sebagainya.
Kesimpulan:
Lingkungan belajar di SMAS Pasundan 8 sudah memfasilitasi segala aktivitas belajar
peserta didik baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler. Dukungan seluruh warga sekolah
membuat lingkungan belajar ini menjadi holistik. Satu sama lain dapat membuat kondisi
lingkungan belajar layak dan nyaman baik bagi guru maupun peserta didik dalam menumbuhkan
dan mengembangkan potensi dan karakter yang dimiliki.
53
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL HARIAN MAHASISWA PPL I
PROGRAM PPG PRAJABATAN
Prodi : PPG Pendidikan Biologi
Sekolah Lokasi PPL : SMA Pasundan 8 Bandung
Nama Guru Pamong : Dewi Halimah, S.Pd., M.M
Jumlah halaman : 49 Halaman
Kepala Sekolah
SMA Pasundan 8 Bandung
Hal yang dilakukan hari ini Dua pertanyaan penting hari ini:
Senin Melakukan kegiatan orientasi mahasiswa 1. Apa agenda kegiatan ppg prajabatan
25 ppg dengan pihak sekolah. ?
Oktober
2. Bagaimana kondisi sekolah saat ini ?
2022
Mengetahui
Guru Pamong
Komentar:
Mahasiswa telah melaksanakan kegiatan observasi dengan baik
Catatan;
1. Pemberian skor pada tiap butir pernyataan dengan rentangan angka 1 sampai dengan angka
maksimal 4 (empat) dengan kriteria angka;
1 = tidak baik;
2 = cukup baik;
3 = baik;
4 = sangat baik.
57
Komentar:
Mahasiswa telah melaksanakan kegiatan observasi dengan baik
Catatan;
2. Pemberian skor pada tiap butir pernyataan dengan rentangan angka 1 sampai dengan angka
maksimal 4 (empat) dengan kriteria angka;
1 = tidak baik;
2 = cukup baik;
3 = baik;
4 = sangat baik.