Penyusun :
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya.
Shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW. beserta para sahabat
yang telah memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan indahnya iman
dan penulis bisa menyelesaikan laporan proposal.
Proposal ini penulis susun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Evaluasi
Program. Penulis menyadari bahwa penyelesaian proposal ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Fadilah Sabri, S.T., M.Eng, selaku rektorat Universitas Muhammadiyah
Bangka Belitung.
2. Bapak Romadon, S.T., M.Pd., selaku ketua program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
3. Bapak Asyraf Suryadin, M.Pd., selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Evaluasi
Program.
4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah membantu proses penyelesaian makalah
ini.
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan
Proposal ini.Mudah-mudahan proposal ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pendidikan, khususnya di Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Akhir kata, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan
dan pengembangan proposal ini.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah sehat adalah sekolah dasar yang warganya secara terus
menerus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, dan memiliki
lingkungan sekolah yang bersih, indah sejuk, rapih, tertib dan aman. Saat
ini kemendikbud sudah menyamaratakan bahwa setiap sekolah wajib
melaksanakan program sekolah sehat. Tapi tetap bahwa semuanya kembali
lagi pada instansi masing-masing. Banyak yang sudah dilaksanakan tetapi
hanya sekedar formalitas.
Studi kasus di SDN 30 Pangkalpinang dengan hasil observasi bahwa
di sekolah tersebut menerapkan program sekolah sehat sesuai dengan
anjuran pemerintah. Program sekolah sehat terdiri dari 2 bagian yakni
sehat bergizi dan sehat fisik. Kriteria utama dari sekolah sehat yaitu
adanya program Pendidikan dan pelayanan Kesehatan (health education
and treatment), makanan sehat (healty eatinh). Pendidikan olahraga
(physical activity), Pendidikan mental (emotional health and well being
serta program lingkungan sekolah sehat dan aman (csafe and healthy
environment). Jika suatu sekolah telah melaksanakan 5 kriteria tersebut
secara integrative dan berkesinambungan maka bisa dikatakan bahwa
sekolah tersebut memenuhi standar sekolah sehat.
Berdasarkan paparan diatas hal tersebut menjadi bahan evaluasi
dikarenakan apa yang dilihat observer dan apa yang observer ketahui
tentang sekolah sehat itu tidak berkesinambungan. Sehingga program
sekolah sehat pada SDN 30 Pangkalpinang perlu di evaluasi agar benar
bahwa program sekolah sehat memangdijalankan oleh sekolah tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana program sekolah sehat yang dilaksanakan di SDN 30
Pangkalpinang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui program sekolah sehat yang dilaksanakan di SDN 30
Pangkalpinang
D. Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Kegiatan penelitian ini dapat dijadikan sebagai pengalaman yang
berharga dalam upaya mengembangkan kemampuan penulis dalam
menambah ilmu dan juga mampu memberikan gambaran mengenai
efektivitas perpustakaan terhadap minat membaca siswa sekolah dasar di
gugus Yusuf Bahir.
2. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini, sekolah dapat mempertimbangkan
untuk melihat sejauh mana program sekolah sehat ini berjalan disekolah
tersebut.
3. Bagi Peneliti Lanjutan
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai dasar penelitian
lanjutan dan sebagai dalam pemikiran bagi pengembangan program
sekolah sehat di sekolah lainnya
4. Bagi Pustakawan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk memotivasi para
pustakawan dalam berusaha membuat sebuah sekolah lain dapat
melaksanakan sekolah sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
a) Pengertian Evaluasi Program
a. Evaluasi
b) Input
a) Kebijakan sekolah.
c) Proses
a) Pendidikan kesehatan
4) Pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Program PHBS yang
dilakukan di sekolah yaitu cuci tangan bersama dan penerapan hidup bersih
dan sehat sehari-hari yaitu membuang sampah pada tempatnya, cuci tangan
sebelum dan sesudah makan, gosok gigi setelah makan, operasi semut
(membersihkan lingkungan sekitar setelah makan), potong kuku dihari
jum’at.
5) Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) atau pertolongan pertama pada
penyakit (P3P). Program ini termasuk dalam program dokter kecil.
6) Pemberian imunisasi, jenis imunisasi yang dilakukan yaitu Campak ulangan
untuk kelas 1 semester gasal pada bulan September. Imunisasi DT untuk
kelas 1 semester gasal bulan November. Imunisasi Td untuk kelas 2.
7) Tes kebugaran jasmani, pada program sekolah sehat SD 30 Pangkal pinang
tidak ada program tes kebugaran jasmani.
8) Pemberantasan sarang nyamuk (PSN), program PSN yang dilakukan yaitu
penyuluhan kepada guru, foging dan pemberian bubuk abate pada tandon air.
9) Pemberian tablet tambah darah, tidak ada program pemberian tablet tambah
darah/anemia.
10) Pemberian obat cacing, pemberian obat cacing diberikan setiap 6 bulan
sekali. Obat yang diberikan yaitu Albendazol.
11) Pemanfaat halaman sekolah sebagai taman obat keluarga (TOGA)/ Apotek
hidup. Program ini masuk dalam program Gerakan Lingkungan Sekolah
Sehat (GLSS). Program GLSS mempunyai program didalamnya yaitu: 1)
tanam-menanam tanaman, 2) membuat kompos, pupuk cair, dan MOL, 3)
daur ulang kertas bekas, 4) ecobrick (daur ulang sampah plastik), 5) jum’at bersih
(kerja bakti lingkungan).
12) Penyuluhan kesehatan dan konseling, Dalam ranah sekolah sehat konseling
dilakukan pada kegiatan keputrian dimulai dari kelas 4. Dalam kegiatan
keputrian ini, petugas UKS membahas sistem reproduksi karena mulai umur
10 tahun anak sudah mulai memasuki fase mentsruasi.
13) Pembinaan dan pengawasan kantin sehat, Pembinaan dan pengawasan kantin
sekolah dilakukan oleh ahli gizi sekolah.
14) Informasi gizi sekolah berkaitan dengan adanya dapur sekolah. Dapur
sekolah dikelola oleh ahli gizi dan chef. Namun, dalam program ini orang tua
tidakdiberikan informasi gizi yang terkait dengan menu makanan.
15) Pemulihan pasca sakit, program ini dilakukan dengan mengajarkan anak
menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan, makan makanan yang bergizi dan
istirahat yangcukup.
16) Rujukan kesehatan ke puskesmas/ rumah sakit dilakukan bila pihak UKS/
Poliklinik sekolah sudah tidak bisa menanganinya.
b. Pembinaan lingkungan sekolah sehat.
B. Model-model Evaluasi
a) Goal Oriented Evaluation Model
Goal Oriented Evaluation Model ini merupakan model yang muncul
paling awal. Yang menjadi objek pengamatan pada model ini adalah tujuan
dari program yang yang sudah ditetapkan jauh sebelum program dimulai.
Evaluasi dilakukan secara berkesinambungan, terus menerus, mencekseberapa
jauh tujuan tersebut sudah terlaksana di dalam proses pelaksanaan program.
Model ini dikembangkan oleh Tyler.
Ralph W Tyler pertama kali memprakarsai pendekatan evaluasi
goaloriented pada tahun 1940-1950an sebagai tolok ukur terhadap evaluasi
Pendidikan Dahulu untuk melakukan evaluasi di dunia pendidikan
dilaksanakan melalui instrumen tes dengan memakai dasar kriteria. Tyler
memakai sistematika yang lebih lengkap untuk menautkan hasil yang dicapai
siswa dengan yang didambakan.
Teknik goals-oriented juga dapat dipakai untuk proses evaluasi
program lain, misalnya bidang kesehatan. Dalam perkembangan selanjutnya,
orientasi Tyler juga dikembangkan oleh beberapa ahli, seperti Metfessel dan
Michael (1967), Hammond (1973), dan Provus (1973). Beberapa pendekatan
tersebut memiliki ciri yang sama, yaitu inti evaluasi program tersebut sejauh
mana tujuan telah dicapai setelah program dilaksanakan.
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu suatu jenis penelitian
yang pemaparan data penelitiannya tidak berupa angka-angka atau dalam bentuk
statistik. Adapun metode penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu suatu
penelitian yang memaparkan data- data berdasarkan apa yang ada dilapangan.
Sesuai dengan hasil pengamatan terkait Program yang di evaluasi.
C. . Metode Evaluasi
Pada observasi kali ini pengamat menggunakan teori Burke Johnson dalam
southalabama.edu.com (2016) Evaluasi program di definisikan bahwa Program
evaluation is the use of a research procedures to systematically investigate the
effectiveness of intervention program. Yang dapat diartikan bahwa evaluasi
program adalah penggunaan prosedur penelitian secara sistematis meneliti
efektivitas dan intervensi suatu program. Semua pelaksanaan evaluasi program
dilakukan secara sistematis atau urutan tanpa meninggalkan langkah-langkah
E. Subjek Observasi
F. Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan
yang berlangsung satu arah , artinya pertanyaan datang dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara untuk
mengetahui situasi disekolah tersebut.
2. Observasi
Hardiyanto, O. :, Ahli, P., Kantor, M., Kementerian, W., & Jambi, A. P. (n.d.). Manfaat
Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Terhadap Peningkatan Kinerja Penganggaran
Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jambi.
Ii, B. A. B., Pustaka, A. T., Evaluasi, T., & Pendidikan, P. (2004). No Title.
Islam, U., & Antasari, N. (2022). Mewujudkan layanan prima dan layanan cinta bagi
pustakawan untuk pemustaka.
Maharany, N. E. K. A., Studi, P., Hukum, I., Hukum, F., & Surakarta, U. M. (2018).
Tanggung Jawab Hukum Terhadap Perjanjian Pinjam Meminjam Uang Pada
Koperasi Simpan Pinjam ( Ksp ) Bhina Usaha Cabang Widodaren Kabupaten
Ngawi.
Maulina Yuniasrah, A., & Rahman, A. (2022). Tinjauan Hukum Pelaksanaan Izin Pinjam
Pakai Gor Mampis Rungan Antara Pihak Pengelola Dengan Masyarakat. Private
Law, 2(2), 319–325. https://doi.org/10.29303/prlw.v2i2.1127
Muhdar, M., Nasir, M., & Rosdiana, R. (2015). Implikasi Hukum Terhadap Praktik
Pinjam Pakai Kawasan Hutan untuk Kegiatan Pertambangan Batubara. Hasanuddin
Law Review, 1(3), 430. https://doi.org/10.20956/halrev.v1i3.120
Tinto, V. (1993). Chicago: University of Chicago Press. Leaving College: Rethinking the
Causes and Cures of Student Attrition, 2nd ed.(3), 245–256.
Utoyo, M., Sari, P., & Cayo, N. (2021). Proses Pinjam Pakai Barang Bukti Dalam
Perkara Pidana. Disiplin : Majalah Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Hukum
Sumpah Pemuda, 27(10), 252–263.
http://disiplin.stihpada.ac.id/index.php/Disiplin/article/view/71
Wijaya, U., Surabaya, K., & Hukum, F. (2019). PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM
UANG MELALUI APLIKASI INTERNET.